Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SEKSUALITAS DALAM MASA KEHAMILAN

SEKSUALITAS DALAM MASA KEHAMILAN

SEKSUALITAS DALAM MASA KEHAMILAN

Definisi Seks dan Seksualitas
Sejak manusia dilahirkan hingga menjadi manusia dewasa, manusia memiliki dorongan­ yang dinamakan libido. Libido merupakan dorongan seksual yang sudah ada pada manusia sejak lahir. 

Libido pada anak berbeda dengan libido pada orang tua. Kepuasan seks pada anak, pencapaiannya tidak selalu melalui alat kelaminnya, melainkan melalui daerah-daerah lain yaitu mulut dan anus.
Istilah “seks” secara etimologis, berasal dari bahasa Latin “sexus” kemudian diturunkan menjadi bahasa Perancis Kuno “sexe”. Istilah ini merupakan teks bahasa Inggris pertengahan yang bisa dilacak pada periode 1150-1500 M. “Seks” secara leksikal bisa berkedudukan sebagai kata benda (noun), kata sifat (adjective), maupun kata kerja transitif (verb of transitive):
Secara terminologis seks adalah nafsu syahwat, yaitu suatu kekuatan pendorong hidup yang biasanya disebut dengan insting/ naluri yang dimiliki oleh setiap manusia, baik dimiliki laki-laki maupun perempuan yang mempertemukan mereka guna meneruskan kelanjutan keturunan manusia.
Nafsu syahwat ini telah ada sejak manusia lahir dan dia mulai menghayati sewaktu dia menemukan kedua bibirnya dengan puting buah dada ibunya, untuk menyusui karena lapar. Ia menikmati rasa senang yang bukan rasa kenyang. Dan inilah rasa seks pertama yang dialami manusia.
Seksualitas merupakan suatu istilah yang mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan seks. Dalam pengertian ini, ada 2 aspek (segi) dari seksualitas, yaitu seks dalam arti sempit dan seks dalam arti luas. Seks dalam arti yang sempit berarti kelamin, yang mana dalam pengertian kelamin ini, antara lain:
1)      Alat kelamin itu sendiri
2)      Anggota tubuh dan ciri badaniyah lainnya yang membedakan antara laki-laki dan perempuan
3)      Kelenjar-kelenjar dan hormon-hormon dalam tubuh yang mempengaruhi bekerjanya lat-alat kelamin
4)      Hubungan kelamin (sengggama, percumbuan).

Segi lain dari seksualitas adalah seks dalam arti yang luas, yaitu segala hal yang terjadi sebagai akibat (konsekwensi) dari adanya perbedaan jenis kelamin, antara lain:
1)      Pembedaan tingkah laku; kasar, genit, lembut dan lain-lain.
2)      Perbedaan atribut; pakaian, nama.
3)      Perbedaan peran dan pekerjaan.
4)      Hubungan antara pria dan wanita; tata krama pergaulan, percintaan, pacaran, perkawinan dan lain-lain.

Ada tiga istilah berkaitan dengan seks yang penggunaannya hampir sama dan bahkan kadang tumpang tindih, yakni seks, gender dan “seksualitas”. Ketiga istilah ini memang memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan yang paling menonjol adalah bahwa ketiganya membicarakan mengenai "jenis kelamin". Perbedaannya adalah; seks lebih ditekankan pada keadaan anatomis manusia yang kemudian memberi "identitas" kepada yang bersangkutan. Jika seks adalah jenis kelamin fisik, maka gender adalah "jenis kelamin sosial" yang identifikasinya bukan karena secara kodrati sudah given (terberikan), melainkan lebih karena konstruksi sosial. Satpam dan sekretaris adalah dua contoh ekstrem mengenai gender, jenis kelamin sosial akibat dikonstruksi masyarakat.
Seksualitas lebih luas lagi maknanya mencakup tidak hanya seks, tapi bahkan kadang juga gender. Jika seks mendefinisikan jenis kelamin fisik hanya pada "jenis" laki-laki dan perempuan dengan pendekatan anatomis, maka seksualitas berbicara lebih jauh lagi, yakni adanya bentuk-bentuk lain di luar itu, termasuk masalah norma. Jika seks berorientasi fisik-anatomis dan gender berorientasi sosial, maka seksualitas adalah kompleksitas dari dua jenis orientasi sebelumnya, mulai dari fisik, emosi, sikap, bahkan moral dan norma-norma sosial.
Michel Foucault memberikan pengertian seks keluar dari jalur wacana seksualitas pada umumnya, melainkan pada persoalan metodologis di mana penulis harus memahami bahasa pemikir yang sedang dikaji, sehingga tidak kehilangan makna; dengan demikian orientasi penelitian ini nantinya mengarah kepada pengertian seks dan seksualitas menurut Michel Foucault.
Seks (sexe) menurut Michel Foucault, tidak sebagaimana adanya, bukan wujud real dan tunggal sesuai dengan definisi yang diberikan kepadanya dalam wacana. Seks bukanlah realitas awal dan seksualitas bukanlah hanya dampak sekunder, melainkan sebaliknya, seks dibawahi secara historis oleh seksualitas. Jangan menempatkan seks di sisi realitas dan seksualitas di sisi gagasan kabur dan ilusi.
Seksualitas adalah figur historis yang sangat real, dan seksualitas-lah yang menimbulkan pengertian seks sebagai unsur spekulatif yang perlu bagi cara kerja seksualitas. Michel Foucault kemudian harus mendefinisikan seksualitas dalam hubungannya dengan sejarah: Seksualitas (sexualit): adalah nama yang dapat diberikan pada suatu sistem historis: bukan realitas bawahan yang sulit ditangkap, melainkan jaringan luas di permukaan tempat rangsangan badaniah, intensifikasi kenikmatan, dorongan terbentuknya wacana, pembentukan pengetahuan, pengokohan pengawasan dan tentangan, saling berkait sesuai dengan strategi besar pengetahuan dan kekuasaan.

Hubungan seksual ketika Hamil
Wanita atau istri anda hamil tentu bukan menjadi halangan untuk melakukan Hubungan Suami Istri bagi suami istri. Bahkan Hubungan Suami Istri saat Kehamilan baik dilakukan sehingga mampu memberikan kebahagiaan, meningkatkan keharmonisan keluarga, ungkapan perhatian dan kasih sayang antara suami istri.Perlu diperhatikan adalah Berhubungan Suami Istri saat hamil harus dilakukan dengan benar, sehingga kehamilan dapat terus berlangsung dengan aman  dan istri tetap merasa nyaman saat melakukan hubungan Suami Istri pada saat hamil bahkan mendapatkan kepuasan.
Hubungan seksual saat hamil banyak di pertanyakan apakah boleh dan bijak dalam melakukan hubungan tersebut. Kapan saja ada ancaman keguguran atau keguguran atau persalinan prematur sebaiknya hindari hubungan seksual. Di luar masalah itu hubungan seksual di perbolehkan untuk wanita hamil yang sehat.
Beberapa dokter menganjurkan untuk berhenti berhubungan seksual selama 4 minggu terakhir kehamilan, tetapi tidak semua dokter setuju dengan in.
Dokter menganjurkan agar tidak menggunakan douche. Pencucian dengan douche berbahaya karena bisa menimbulkan infeksi, pendarahan atau sobeknya membran. Semua kejadian tersebut dapat menjadi komplikasi kehamilan.
Menurut para pakar sex, waktu yang tepat untuk berhubungan intim sewaktu hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks dan lebih enakan.

Syarat melakukan hubungan seksual saat hamil
Berhubungan seks saat hamil memang kerap menjadi dilema pasangan suami isteri. Pasalnya, saat hamil gairah seks wanita menurun, terutama saat trimester satu dan dua, sedangkan pria tidak mengalami hal tersebut.
Berhubungan seks saat hamil boleh-boleh saja dilakukan. Hanya saja, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam berhubungan seks di saat hamil. Berikut beberapa syarat berhubungan seks saat kehamilan
1)      Kandungan sehat
Kandungan sehat artinya kehamilan berlangsung normal tanpa adanya gangguan atau penyakit. Gangguan saat kehamilan dapat berupa mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, dan lain-lain. "Agar aman, maka rutinlah melakukan pemeriksaan keadaan kehamilan," tandas Bagazi.
2)      Ibu tidak pernah keguguran
Jika ada riwayat keguguran sebelumnya, sebaiknya pasangan suami istri menghindari berhubungan seks di saat kehamilan karena dikhawatirkan akan terjadi keguguran lagi. Keguguran dapat disebabkan oleh kelainan pada kehamilan atau infeksi.
3)      Bukan kehamilan ganda
Wanita yang mengalami kehamilan multipel yaitu kehamilan lebih dari kembar dua disarankan tidak berhubungan seks saat hamil. Menurut Bagazi, risiko berhubungan seks cukup tinggi karena beban kehamilan juga tinggi.
4)      Posisi
Posisi berhubungan saat hamil sangat penting agar tidak membahayakan janin. Bagazi mengatakan, posisi-posisi yang melibatkan tubuh pria menindih tubuh wanita sebaiknya dihindari. Selain itu, perubahan fisik si wanita saat hamil juga membutuhkan kesabaran dari pria agar tidak melakukan gerakan-gerakan yang terlalu cepat dan kuat.
5)      Hindari seks oral
Seks oral yang dilakukan pada wanita dapat membahayakan. Saat hamil, pembuluh darah wanita terbuka karena pengaruh hormon estrogen. Pembuluh darah yang terbuka rentan mengalami infeksi bakteri yang berasal dari liur. Selain itu, sedikit tiupan saja dapat memicu penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian mendadak.
6)      Orgasme
Orgasme merupakan peristiwa besar yang ditunggu-tunggu saat berhubungan seks. Syukurlah, orgasme aman pada hubungan seks saat hamil. Hanya saja, orgasme dapat memicu kontraksi rahim setelahnya. Bagazi mengatakan, kontraksi yang terjadi kurang satu jam adalah hal yang normal. Yang perlu diwaspadai adalah kontraksi rahim yang sangat kuat dalam waktu lebih dari satu jam. Jika mengalami kontraksi seperti ini, sebaiknya segera diperiksakan.

Manfaat hubungan seksual pada kehamilan
Seks boleh dilakukan asal kehamilan dalam kondisi sehat dan kuat. Saat hamil seks bisa dilakukan sejak trimester pertama sampai ketiga, tergantung kenyamanan pasangan.
Berhubungan seks justru dianjurkan selama hamil, bahkan lebih baik lagi bila Anda bisa sampai mencapai orgasme. Orgasme pada ibu hamil bisa membuat tubuh menjadi lebih rileks dan bisa mengurangi rasa tidak nyaman selama kehamilan, misalnya mual dan muntah, kaki bengkak, otot menjadi kaku, hingga perasaan mudah kesal atau marah. Selain itu, masih banyak lagi manfaat berhubungan seks saat hamil, seperti:
1)      Meningkatkan keintiman
Seks tak hanya bisa memenuhi kebutuhan biologis saja, melainkan juga bisa meningkatkan keintiman pasangan. Saat hamil mungkin kemesraan akan sedikit berkurang karena cenderung lebih memperhatikan kehamilannya. Dengan berhubungan seks maka rasa penolakan antara kedua pasangan akan terhalaukan. Hubungan antara suami istri bisa kembali mesra seperti sebelumnya.
2)      Sirkulasi darah meningkat
Seks dapat memicu produksi adrenalin dan meningkatkan denyut jantung sehingga dapat meningkatkan sirkulasi darah. Alhasil, suplai oksigen ke seluruh tubuh termasuk janin menjadi lebih lancar.  
3)      Analgesik
Saat melakukan hubungan seks dengan pasangan, tubuh akan memproduksi hormon bahagia, yaitu erdorfin. Hormon ini bisa mengurangi rasa nyeri atau berfungsi sebagai analgesik.
4)      Kulit halus
Selain memproduksi erdofin, berhubungan seks saat hamil bisa meningkatkan produksi hormon estrogen. Jadi, selain menyenangkan seks juga bisa membuat kulit menjadi lebih halus.
5)      Membakar lemak
Seks diketahui bisa meningkatkan pembakaran lemak, termasuk saat sedang hamil. Dengan melakukan hubungan seks maka berat badan tidak naik berlebihan saat hamil.
6)      Penghilang stress
Seiring perkembangan janin dalam perut, tubuh akan terasa kurang nyaman. Umumnya, wanita hamil akan sering merasa pusing dan stres akibat kondisi tubuh kurang nyaman. Salah satu cara untuk menghilangksn stress pada ibu hamil adalah dengan melakukan hubungan seks. Seks bisa membantu melepaskan ketegangan fisik dan mental yang ditimbulkan akibat kehamilan

Waktu Yang Tepat Hubungan Suami Istri Saat Hamil:
1)      Ketika suami dan istri menginginkan untuk melakukannya,
2)      Istri tidak dalam keadaan sehat dan tidak terlalu lelah, lebih dianjurkan ketika pagi hari.

Posisi saat berhubungan seksual saat hamil
Beberapa pakar kesehatan menegaskan, pada kehamilan muda usia tiga bulan atau trimester pertama, pasutri masih harus waspada dan sebaiknya tidak melakukan hubungan intim atau menunda hubungan intim terlebih dahulu. Hal ini berlandaskan pada alasan karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan keguguran. Hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat.
Sedangkan pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan intim sebaiknya dikurangi sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin. Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang sangat membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan.
Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pada saat itu paru-paru bayi sudah matang. Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman dilahirkan karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu.
Namun demikian, berhubungan seks saat hamil tidaklah membahayakan bila dilakukan dengan sangat hati-hati. Banyak orang menganggap seks saat hamil sangat berbahaya terhadap janin karena Mr P, orgasme atau ejakulasi dianggap dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah demikian. Hubungan intim dengan pasangan pada saat hamil apalagi menjelang persalinan harus dilakukan dengan sangat relaks. Bahkan, beberapa pakar kandungan mengatakan bahwa melakukan hubungan intim sangat dianjurkan untuk memperlancar proses persalinan.
Nah agar tidak sampai salah tindakan mengambil posisi hubungan intim yang aman bagi wanita hamil, berikut posisi seks aman dalam berhubungan seks bagi wanita hamil atau seks saat hamil:
Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways), menungging (dog position), dan duduk (woman on back) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. Posisi ini masih nyaman bagi istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja.
Jika sudah mendekati usia kehamilan 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.”
1)      Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi missionary gaya baru
Lupakan posisi missionary klasik, sebab tidak dapat dilakukan dengan keadaan perut Anda yang sedang membesar. Berbaringlah dengan lutut ditarik dan kaki menempel di dadanya, atau dengan kaki lurus ke atas dan bersandar pada pasangan. Lebih nyaman, letakkan bantal di bawah.
2)      Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah Misionaris
Di posisi ini, Anda berbaring dengan posisi kaki di tepi tempat tidur. Pasangan Anda berdiri atas kamu, didukung oleh telapak tangannya sehingga ia tidak berbaring di atas Anda seperti dalam posisi misionaris. Pada dasarnya posisi yang harus dihindari yaitu jangan sampai perut Anda mengalami benturan atau menghindari posisi yang tidak nyaman bagi Anda
3)      Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Misionaris
Pada posisi ini,perempuan di bawah dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri tengan hamil tentu menjadi tidak nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri Anda, bahkan juga untuk Anda sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual yang bisa dilakukan selama istri hamil adalah variasi dengan posisi menyamping, perut istri Anda terbebas dari tindihan.
4)      Posisi Seks Ibu Hamil, gaya sendok
Posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping, jadi pria di belakang sang wanita dengan gaya seperti menyerok. Jadi posisinya adalah si cewek berbaring sambil menyamping menoleh kanan atau kiri, kemudian cowok di belakangnya melakukan penetrasi dari belakang si wanita (tetapi bukan hubungan seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini dilakukan di ranjang yang lembut.
Anda berbaring miring dalam posisi meringkuk. Cara ini aman bagi Anda yang memasuki masa akhir kehamilan. ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti pada posisi perempuan di atas).
Posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di belakang ibu hamil
5)      Posisi Seks Ibu Hamil, Menyamping
Anda dan pasangan berbaring berdampingan dan saling berpandangan. Cara ini sangat praktis dilakukan pada trimester ketiga kehamilan.
6)      Posisi Seks Ibu Hamil, Berbaring separuh tubuh
Anda cukup terlentang di tengah tempat tidur. Suami harus mengatur posisi untuk setengah berbaring, agar tidak menekan tubuh Anda. Posisi ini biasanya dikombinasikan dengan setengah duduk agar tidak monoton
7)      Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi ibu hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang
8)      Posisi Seks Ibu Hamil, gaya berbaring menyamping dengan kaki diangkat satu.
Sehingga posisinya, si cewek berbaring di dekat pinggir kasur, si pria berdiri di belakang si cewek dan melakukan penetrasi sambil berdiri. Salah satu kaki si cewek diangkat ke atas. Namun sama seperti gaya cewek di atas, saat melakukan penetrasi, baiknya jangan dengan kecepatan tinggi. Tujuannya, demi menghindari guncangan keras di rahim si cewek.
9)      Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Duduk
Perempuan duduk di pangkuan pasangan, Pada usia kehamilan pertengahan atau lanjut, posisi duduk berhadapan dapat menjadi pilihan menyenangkan. Tapi ketika perut semakin membesar,posisi tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal trimester ke-3.Posisi ini cukup nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Gaya ini bisa Anda lakukan di tempat tidur atau sofa yang nyaman. Biasanya, posisi ini dibantu dengan pria yang mengangkat pinggul istrinya, agar proses penetrasi lebih dapat dirasakan. Jika Anda sedikit ragu, cobalah mengelus payudara pasangan karena sensitifiitas payudara saat hamil biasanya sangat tinggi. Sayangnya, posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang berat tubuh istri pada pangkuan Anda.
10)  Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah duduk
Posisi ini tidak menekan perut. Posisi ini mengharuskan Anda terlentang dan membuat sikap seperti duduk. Sedang suami berlutut dengan satu kaki menahan berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas. Beberapa wanita yang senang dengan posisi ini sebelum hamil, dapat meletakkan kedua kaki di atas pundak suaminya untuk menciptakan multi orgasme. Bagi Anda berjiwa petualangan, posisi setengah duduk dapat Anda coba, agar Anda nyaman saat bercinta.
11)  Posisi Seks Ibu Hamil, Sendok Berhadapan
Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan. Tarik satu kaki untukmemberi ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan pada triwulan pertama, ketika perut istri belum terlalu besar.
12)  Posisi Seks Ibu Hamil, Sideways
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.
13)  Posisi Seks Ibu Hamil, Doggy Style
Doggy style merupakan Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri. Agar perut tidak mendapat tekanan, istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya, seperti hendak merangkak. Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa saja perut tetap menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif. Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut.
14)  Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on Back
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri.
15)  Posisi Seks Ibu Hamil, Dr. Ruth dan Dr. Amos
Untuk posisi ini, wanita hamil berbaring telentang di ujung tempat tidur. Letakkan satu atau kedua kaki pada bangku dekat dengan tempat tidur. Dengan posisi suami menempel ke tempat tidur, penetrasi bisa lebih leluasa dilakukan tanpa guncangan berarti bagi janin. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan. Pasangannya berlutut atau berdiri di antara kakinya, yang memungkinkannya untuk dengan mudah mencumbu klitoris dengan jari tangan dan anggota tubuh lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan pada perut istri dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan memodifikasi posisi ini agar hubungan intim lebih menyenangkan dan nyaman.
16)  Posisi Seks Ibu Hamil, Spooning
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).
17)  Posisi Seks Ibu Hamil, Seks Non-Penetratif
Di luar alternatif-alternatif posisi tersebut, Anda bisa juga melakukan seks non-penetratif. Artinya, alat kelamin suami tidak perlu memasuki vagina istri. Suami istri bisa saling memberikan seks oral atau masturbasi.

Sementara itu, seks ketika hamil dipengaruhi oleh beberapa hal yang berbeda-beda. Hal-hal yang mempengaruhi aktivitas seksual seseorang ketika sedang hamil, yaitu:
1)      Kepercayaan yang telah dimiliki tentang seks
2)      Kepercayaan yang pasangan miliki tentang seks
3)      Kondisi fisik pada saat kehamilan
4)      Kondisi emosional pada saat kehamilan

Di luar dari faktor-faktor tersebut, sebenarnya seks pada saat kehamilan bisa lebih nikmat. Cairan vagina lebih meningkat dan perubahan pada area genital membuat beberapa orang justru lebih bisa merasakan orgasme.
Yang paling penting dari semua posisi seks selama kehamilan ini adalah jangan meletakkan berat badan ke perut ibu. Batasi tekanan di perut ibu hamil.
Apa pun posisi yang Anda berdua pilih, nikmatilah aktivitas seksual itu bersama-sama dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan istri Anda.Tentu asalkan kehamilan istri Anda dinyatakan tidak memiliki risiko apapun, Anda berdua bisa melakukan hubungan seksual kapan pun Anda berdua menginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan sekalipun. Dengan tetap menikmati aktivitas yang satu ini bersama suami, Anda berdua bisa saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran, serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.
Namun jika kehamilan istri Anda berisiko, seperti misalnya letak plasenta tidak pada posisi yang seharusnya (plasenta previa), makalebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kandungan jika Anda berdua tetap ingin bisa berhubungan seksual. Begitu juga apabila istri mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan trimester pertama, tunda dulu keinginan itu.
Perlu diketahui posisi di atas bertujuan agar Anda bisa menikmati hubungan intim yang Anda lakukan, tanpa ada rasa tidak nyaman dan rasa risih yang pada akhirnya mengganggu konsentrasi Anda. Terlepas dari posisi diatas anda juga merasa tidak nyaman dengan penetrasi yang dalam.

Selalu ingat aturan ini
Pada saat melakukan Anda merasa tidak nyaman, berhentilah dan jangan dipaksa. Apabila Anda menikmatinya, silahkan bersenang senang dan semoga sukses untuk kehamilan anda. Hubungan intim harus dilakukan dengan nyaman agar jangan sampai terjadi kontraksi yang dahsyat untuk menghindari pecah ketuban. Pasalnya, ketuban pecah dapat menyebabkan infeksi ke tubuh janin. Agar tidak terjadi infeksi makanya begitu pecah ketuban harus konsultasi ke dokter. Karena golden periodenya, 6 jam, kalau lebih dari 6 jam, harus dikasih antibiotik. Bila tidak maka akan semakin banyak kumannya.
Masalah lain yang harus diwaspadai adalah tali pusat akan terjepit diantara bayi dan rahim. Akibatnya dapat terjadi gawat janin. Bayi menjadi sesak dan kehabisan oskigen karena oksigen tidak dapat masuk ke dalam tubuh bayi. Ada proses mengisap, sehingga bayi bisa menelan air ketuban ke paru-paru. Itu yang ditakutkan.
Selain itu, dalam situasi tertentu hubungan intim pada trimester kedua tidak diperbolehkan khususnya pada ibu hamil dengan plasenta previa, dimana plasenta menghalangi cervix, pelebaran cervix prematur, dan beresiko mengalami persalinan prematur.(10)

Bahaya Sperma untuk janin
1)      Cairan sperma tidak berbahaya untuk janin di dalam kandungan, kecuali apabila suami menderita infeksi alat kelamin atau  menderita AIDS. Namun Bagi Ibu Hamil yang  rawan terjadi keguguran (pernah mengalami flek),  pada kehamilan muda (trimester pertama) sebaiknya tidak menumpahkan sperma di  dalam vagina. Hal ini dikarenakan cairan sperma mengandung  zat prostaglandin yang dapat merangsang kontraksi otot rahim. Sebaliknya ketika menjelang kelahiran disarankan untuk lebih sering melakukan hubungan Suami Istri, sehingga membantu merangsang kontraksi.
2)      Cairan sperma tidak dapat mengotori bayi karena dia terlindung aman dalam kantung. Namun apabila suami menderita infeksi kelamin dan dalam pengobatan, sebaiknya gunakan kondom bila berhubungan Suami Istri dengan istri yang sedang hamil.
3)      Berhubungan Badan pada Awal Kehamilan sebenarnya tidak berbahaya, bahkan akan mengurangi ketegangan dan stres akibat  perubahan hormonal dalam  tubuh wanita Hamil. Namun tentu harus hati - hati melakukannya, Termasuk lebih membatasi frekuensi dalam Hubungan Suami Istri saat Hamil.

Larangan melakukan hubungan seksual saat hamil
1)      Suami Istri dilarang Berhubungan Suami Istri saat hamil ketika ketuban sudah pecah,
2)      Suami terinfeksi HIV atau AIDS dan berhubungan Suami Istri tidak menggunakan kondom,
3)      Ibu hamil mempunyai riwayat keguguran yang terlalu sering,
4)      Di diagnosa plasenta previa dan mengalami perdarahan.
5)      Ketika istri mengalami keluhan mules ringan terasa seperti nyeri dan kram saat haid, atau keluar flek kecoklatan atau perdarahan dengan warna merah muda sampai dengan darah segar menetes, segera periksaan ke dokter terdekat, sehingga resiko keguguran dapat dihindarkan.

Terjadinya flek saat berhubungan seksual
Ketika Wanita mencapai orgasme akan terjadi sedikit kontraksi (ketegangan semacam kram ringan) pada rahim. Apabila hal ini terjadi sejak awal, maka kondisi kram yang terus menerus saat orgasme ini atau akibat aktifitas Suami Istri yang melelahkan dapat menjadi pemicu timbulnya perdarahan saat melakukan Hubungan Suami Istri saat Hamil.

Comments

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)