Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

DAFTAR TILIK BAYI BARU LAHIR (BBL)

Daftar tilik ini digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi dan praktik penanganan Bayi Baru Lahir (BBL)






DAFTAR TILIK
BAYI BARU LAHIR
Penilaian setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

0
Gagal
:
Bila langkah klinik tidak dilakukan.
1
Kurang
:
Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur.
2
Cukup
:
Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang cekatan dalam mendemonstrasikan  dan waktu yang diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
3
Baik
:
Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri, kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung jawabkan
4
Sangat baik/Mahir
:
Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan tekhnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien.


NO
KOMPONEN
0
1
2
3
4
A
PERSIAPAN ALAT





1
1.Baki beralas berisi :

1.      Bak instrument
2.      Pita meter ( metlin ) dan alat ukur LILA,Jangka Martil
3.      Stetoskop
4.      Pen Light
5.      Termometer axilla dan rectal
6.      Kom berisi tissue
7.      Botol berisi air klorin dan air bersih
8.      Kom berisi kapas suntik
9.      Spuit 1 cc
10.  Obat – obatan ( Vit K atai Vit Neo K dan vaksin Hepatitis )
11.  Tetes mata / salep mata
12.  Peneng bayi
13.  Stempel untuk bayi
14.  Celemek / skot
15.  Kertas cap kaki
16.  Kain bersih
17.  Tempat yang datar , rata , bersih , kering , hangat dan terang
18.Alat ukur berat badan bayi dan tinggi badan
19.Nierbekken / bengkok ( 1 buah )
20.Baskom berisi air klorin
21.Tempat sampah medis ( kuning ) 1buah , kotak sampah non medis
 ( hitam ) 1 buah dan sefty box ( 1 buah )









B.
 PERSIAPAN BBL


2

Bayi masih dalam keadaan memakai baju sebelum dilakukan pemeriksaan
Jaga suhu ruangan agar tetap hangat


C.
LANGKAH – LANGKAH PEMERIKSAAN


3
.Mengkaji Riwayat
a.       Faktor Lingkungan seperti :
·         Konduksi adalah  kehilangan panas pada bayi yang di karenakan benda yang menempel pada tubuh bayi dengan contoh stetoskop , timbangan , meja tempat tidur bayi
·         Konveksi adalah kehilangan panas pada bayi karena suhu di ruangan lebih dingin dari suhu tubuh bayi dengan contoh kipas angin, AC, udara dari luar jendela
·         Radiasi adalah kehilangan panas bayi karena suhu di ruangan lebih dingin dari suhu tubuh bayi
·         Evaporasi adalah kehilangan panas pada bayi karena tubuh bayi yang panas  dengan contoh terkena air ketuban , kencing bayi
b.      Faktor Genetik
Faktor keturunan dengan contoh golongan darah, penyakit keturunan seperti DM, Jantung, hipertensi, asma ,TB
c.       Faktor Sosial terdiri dari:
·         Ekonomi
·         Budaya
·         Pendidikan orang tua
d.      Faktor Ibu dan Perinatal sepert :
·         Penyakit yang menyertai saat kehamilan seperti jantung, DM, hipertensi , asma
·         Bayi lahir dengan asfiksia
e.       Faktor Neonatal


D
Mencuci tangan dengan sabun antiseptik  dan air mengalir , keringkan dengan kain bersih atau biarkan mengeringkan sendiri . Kenakan sarung tangan yang bersih



PEMERIKSAAN

4
Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi . Jelaskan pada ibu bahwa sebaiknya dia melakukan kontak mata dengan bayinya dan membelai bayinya dengan seluruh bagian tangan ( bukan hanya dengan jari – jarinya ) . Mintalah ibu untuk membuka baju bayinya





5
Lihat postur , tonus dan aktivitas bayi . Bayi sehat akan bergerak aktif





6
Lihat kulit bayi , Jelaskan pada ibunya bahwa wajah , bibir dan selaput lendir harus berwarna merah muda , tanpa bintik – bintik kemerahan atau bisul





7
Hitung pernafasan dan lihat tarikan dinding dada bawah ketika bayi sedang tidak menangis . Jelaskan pada ibunya bahwa frekuensi nafas normal 40 – 60 kali permenit
Lihat gerakan pernafasan di dada dan perut
Jelaskan bahwa seharusnya tidak ada tarikan dinding dada bawah yang dalam






8
Stetoskop diletakkan di dada kiri bayi setinggi apeks kordis . Hitung detak jantung dengan stetoskop . Frekuensi detak jantung normal adalah 100 – 160 kali permenit





9
Lakukan pengukuran suhu ketiak . Jelaskan suhu normal adalah 36,5 – 37,5 º C





10
Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan atau abnormalitas dan raba ubun – ubun besar  kemudian Mengukur panjang bayi dan lingkar kepala bayi .
-      Kepala di bagi menjai 3 bagian :
a.   Ubun - - ubun
·      UUB , bentuknya segi empat
·      UUK, bentuknya segitiga
·      Daerah sinsiput , verteks , occipital
b.  Sutura , Molase
·      Sutura Frontalis : Yang memisahkan antara kedua os frontalis
·      Sutura Koronia : Yang memisahkan os frontalis dan os Parientalis
·      Sutura Sagitalis    : Yang memisahkan antara kedua os parientalis
·      Sutura Lambdoidea : Yang memisahkan os Occipitalis dan parientalis  
c.   Pembengkakan atau daerah bregmatika ada pembengkakan atau cekungan
d.  Ukur Lingkar kepala
·     Ambil metlin kemudian lingkarkan untuk mengukur sircumferensia ( keliling )
·      Circ. Suoccipito – Bregmatika : 32 cm ( LBK )
·      Circ . Fronto – Occipitalis        : 34 cm ( LPK )
·      Circ . mento – Occipitalis         : 35 cm ( LD )
·     Ukuran Diameter
·      d.Occipito – frontalis : 12 cm ( LPK )
·      d.Mento – occipitalis : 13,5 cm ( LD )
·      d.Suboccipito – bregmatika : 9,5 cm ( LBK )
·      d.Biparientalis : 9,25 cm
·      d.Bitemporalis : 8 cm





11
Lihat mata : Jelaskan bahwa seharusnya tidak ada kotoran / sekret  dan  beri bayi  salep / tetes mata antibiotika di 1 jam pertama pada saat  IMD





12
Lihat bagian mulut ( lidah , selaput lendir ) , Jika bayi menangis masukkan satu jari yang menggunakan sarung tangan ke dalam dan raba langit – langit , apakah ada bagian yang terbuka dan nilai kekuatan hisap bayi





13
Lihat dan raba bagian perut untuk memastikan bahwa perutnya terasa lemas





14
Lihat tali pusat . Jelaskan ke ibu bahwa seharusnya tidak ada perdarahan , pembengkakan , nanah, bau atau kemerahan pada kulit sekitarnya





15
Lihat punggung dan raba tulang belakang 





16
Beri bayi Vitamin K1 1 mg intramuskuler di paha kiri di 1 jam pertama pada menyusui dan setelah 1 jam pemberian K1 maka berikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan





17
Lihat lubang anus dan alat kelamin . Hindari untuk memasukkan alat atau jari dalam melakukan pemeriksaan anus






18
Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air besar dan buang air kecil
Pastikan dalam 24 jam pertama bayi sudah buang air besar dan buang air kecil 





19
Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian dan menyelimuti bayi





20
Timbang bayi menggunakan selimut , berat bayi adalah hasil timbangan dikurangi berat selimut , Jelaskan kepada ibu tentang perubahan berat bayi dalam minggu pertama berat bayi mungkin turun dahulu baru kemudian naik kembali





21
Cuci tangan dengan sabun antiseptik dan air mengalir , keringkan dengan kain yang bersih 





22
Minta ibu untuk menyusui bayinya
·         Jelaskan posisi bayi yang baik : kepala dan badan dalam garis lurus : wajah bayi menghadap payudara : Ibu mendekatkan bayi ke tubuhnya
·         Jelaskan perlekatan yang benar : bibir bawah melengkung keluar , sebagian besar areola berada di dalam mulut bayi
·         Jelaskan tanda – tanda bayi menghisap dengan baik : menghisap dalam dan pelan , tidak terdengar suara kecuali menelan di sertai berhenti sesaat
Anjurkan ibu untuk menyusui sesuai dengan keinginan bayi tanpa memberi makanan atau minuman lain

















UNTUK MENDOWNLOAD VERSI WORD & RAPIH, KLIK >>> DOWNLOAD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)