Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Bidan Dalam Melakukan Rujukan Maternal Dan Neonatal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk dapat
mewujudkan manusia yang cerdas, produktif serta mempunyai daya saing yang
tinggi dapat diwujudkan dengan salah satu upayanya yaitu dalam bentuk
memprioritaskan pelayanan kesehatan ibu dan anak disamping kesehatan lain. Sehingga diharapkan dapat
terciptanya penurunan Angka kematian Ibu dan Bayi.
Pencapaian Milleneum
Development Goals (MDG’S) bidang kesehatan belum mencapai target. Ada
lima target MDGS yang berada dalam posisi indikator merah, yaitu menurunkan
angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi, menurunkan angka Total
Fertility Rate(TFR), meningkatakan akses penduduk yang memiliki air
minum berkualitas mengendalikan penyakit Malaria, empat indikator lainnya berada
dalam posisi warna kuning.(9)
Berdasarkan SDKI 2012,
rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran
hidup sedangkan AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup. (28)
Jumlah AKI di jabar tahun 2012 tercatat mencapai 804 per
100.000 kelahiran hidup dan AKB 4.803 per 1.000 kelahiran hidup. (4)
Menurut Data yang dimiliki
Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013 Jumlah kematian ibu tercatat
sebanyak 78 kasus dari 49.594 kelahiran hidup. Salah satu penyebab kematian ibu
di Kabupaten XXX terjadi karena, Perdarahan 41 orang, Ekslampsi 17 orang, Infeksi
4 orang, dan lain-lain 16 orang. Dan kematian neonatus 390 kasus per 49.594
angka kelahiran hidup, jumlah kematian bayi sebesar 114 per 49.594 kelahiran
hidup, dan jumlah kematian balita 39 kasus per 49.594 angka kelahiran hidup.(15)
Data pada tahun 2014 dari bulan Januari-Juni menyebutkan
bahwa jumlah kematian ibu (AKI) di kabupaten XXX sebesar 22 kasus per 100.000
kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya perdarahan 2 orang, eklampsia 4 orang,
dan lain-lain 2 orang. (14)
Jumlah kematian bayi periode Januari-Mei 2014 jumlah kematian bayi (AKB)
sebesar 132
per 1.000 kelahiran hidup dan kematian balita (AKABA) sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup.
(14)
Sebagai bahan
perbandingan, Berdasarkan data Tahunan UPTD
Puskesmas XXX tahun 2013 di dapatkan 3 jumlah kematian
Ibu akibat KET, PEB dan Anemi KEK 530 persalinan .Sedangkan jumlah kematian bayi sebanyak 14 kasus dari 1.210 kelahiran dengan penyebab kematian karena 8 kasus BBLR, 2
kasus lahir mati, 2 kasus asfiksia,dan 5 kasus di sebabkan oleh lain-lain. (17)
Berdasarkan data
Tahunan UPTD Puskesmas XXX tahun 2014 Periode Januari-Juni tidak ada kematian ibu..Sedangkan jumlah
kematian bayi sebanyak 1 kasus dengan penyebab kematian karena Tetanus, pertolongan dilakukan oleh dukun
bayi. (10)
Salah
satu bentuk pelaksanaan dan pengembangan upaya kesehatan dalam Sistem kesehatan
Nasional (SKN) adalah rujukan upaya kesehatan. Namun kelemahan pelayanan
kesehatan ini terletak pada pelaksanaannya yang kurang cepat dan tepat. Rujukan
bukan suatu kekurangan, melainkan suatu tanggung jawab yang tinggi dan
mendahulukan kebutuhan masyarakat. Kita ketahui bersama bahwa tingginya
kematian ibu dan bayi merupakan masalah kesehatan yang dihadapi oleh bangsa
kita.
Sehingga
untuk mendapatkan mutu pelayanan yang lebih terjamin, berhasil guna (efektif)
dan berdaya guna (efesien), perlu adanya jenjang pembagian tugas diantara
unit-unit pelayanan kesehatan melalui suatu tatanan sistem rujukan.
Dalam
pengertiannya, rujukan adalah suatu tatanan kesehatan yang memungkinkan
terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah
dari suatu kasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertikal maupun
horizontal, kepada yang berwenang dan dilakukan secara rasional. (24)
Banyak faktor
yang mempengaruhi keterlambatan dalam rujukan persalinan diantaranya
pengetahuan masyrakat terutama tentang pemahaman suami yang masih rendah mengenai persalinan, transportasi dan budaya
masyarakat dalam persalinan. Pengetahuna suami yang mempengaruhi keterlambatan
rujukan, menjadi slah satu penyebab dalam prosese rujukan, dimana suami sebagai
pengambil keputusan.
Ada pun bidan
sebagai pengambil keputusan dalam sebuah keluarga, maka dari itu pengetahuan
tentang rujukan menjadi sangat penting di ketahui oleh tenaga kesehatan
terutama bidan adalah seorang penolong di tempat persalinan yang dimana dalam
peran nya, bidan dalam salah satu tugasnya selain melakukan tugas mandiri dan
kolaborasi yaitu bidan melakukan Tugas Ketergantungan/Merujuk yaitu tugas yang dilakukan oleh bidan dalam
rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang
menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan
oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal
maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.
Menurut SKN 2009, sistem rujukan pelayanan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal mengacu pada prinsip utama kecepatan dan
ketepatan tindakan, efisien, efektif, sesuai dengan kemampuan dan kewenangan
bidan serta fasilitas pelayanan
Maka dari itu Setiap kasus dengan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal yang datang ke Puskesmas PONED
(Penanggulangan Obstetri Neonatal Esensial Dasar), harus langsung dikelola
sesuai dengan prosedur tetap buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal
dan neonatal
Hal ini berkaitan dengan kewenangan poned
menurut KEMENKES RI NOMER 828/MENKES/SK/IX/2008 yaitu PONED adalah Puskesmas
Rawat Inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas PONED siap 24 jam untuk
memberikan pelayanan terhadap ibu hamil, bersalin dan nifas dan bayi baru lahir
dengan komplikasi baik yang datang sendiri atau atas rujukan kader/ masyarakat,
bidan di desa, Puskesmas dan melakukan rujukan ke RS PONEK pada kasus yang
tidak mampu ditangani.
Berdasarkan
hasil survei di Puskesmas poned XXX diperoleh
data bahwa tercatat rujukan persalinan di
puskesmas selama tahun 2013 adalah sebanyak 264 kasus rujukan persalinan dari jumlah 530 keseluruhan ibu
bersalin, 60 kasus rujukan
kehamilan, dan 123 kasus rujukan bayi baru lahir. Maka dari data yang sudah didapatkan
dapat dilihat bahwa kasus rujukan pada persalinan hamper mencapai 50% dari
jumlah keseluruhan. (18)
Berdasarkan
uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan menuangkannya kedalam karya
tulis ilmiah dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Bidan Dalam Melakukan Rujukan Maternal Dan
Neonatal dari Poned XXX ke Ponek Kabupaten XXX Periode Tahun
2014”
B.
Perumusan Masalah
50% persalinan di poned XXX di rujuk,
sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul factor-faktor
yang mempengaruhi keputusan bidan dalam melakukan rujukan rujukan maternal dan neonatal dari Poned XXX ke Ponek
Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Diketahuinya faktor- faktor apa yang mempengaruhi keputusan bidan dalam melakukan
rujukan maternal dan neonatal dari Poned XXX ke Ponek
Kabupaten XXX Periode Tahun 2014
2.
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a.
Diketahui factor- factor yang
mempengaruhi keputusan bidan dalam melakukan rujukan dari poned ke ponek.
b.
Diketahui pemahaman bidan tentang SOP
rujukan..
c.
Diketahui sejauh mana kewenangan
bidan dalam melakukan penanganan komplikasi di poned
D.
Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan
pada ibu hamil, bersalin dan bayi yang ditangani di poned
XXX
E.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peneliti
Menambah
pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti dalam kenyataan dilapangan, sehingga
dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat kepada masyarakat
tentang rujukan pada ibu bersalin.
2.
Bagi Institusi Pendidikan
Menambah bahan
bacaan dan sumber kepustakaan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan
serta wawasan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat kelahan
praktek.
3.
Bagi Lahan penelitian
Menguatkan
kembali dasar-dasar rujukan yang sesuai prosedur dalam ruang lingkup kewenangan
Poned
Download KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment