Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Pengetahuan Bidan dan Kader Dalam Melaksanakan Desa Siaga Dengan Indikator Keluaran (Output) Desa Siaga

Hubungan Pengetahuan Bidan dan Kader Dalam Melaksanakan Desa Siaga Dengan Indikator Keluaran (Output) Desa Siaga








BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Tahun2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 adalah ”INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR .” Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan 8(delapan) arah pembangunan jangka panjang , yang salah satunya adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing.(12)
Desa Siaga merupakan salah satu sasaran dari tiga sasaran strategi pertama, dimana pada akhir tahun 2008, seluruh desa telah menjadi Desa Siaga. (3)
Desa Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar,mau,dan mampu untuk mencegah dan mengatasi ancaman dari berbagai kesehatan masyarakat seperti:kurang gizi,penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), Kejadian bencana, kecelakaaan dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat dengan cara gotong royong.(3)
Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebh mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa,menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat. (3)
Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya dan diberi kepercayaan yang lebih dari pemerintah/negara untuk membantu masyarakat. Bidan siaga tersebut juga mampu memberikan pelatihan dan bimbingan kepada masyarakat melalui penyuluhan dan konseling. (3)
Adapun Kegiatan kader dalam pengembangan Desa Siaga yaitu penggerak masyarakat,dengan dibekali pengetahuan tentang muatan penggerakan masyarakat,yaitu terdiri dari: perilaku hidup bersih dan sehat, pengamatan kesehatan berbasis masyarakat, penyehatan lingkungan, kesehatan ibu da anak dan keluarga sadar gizi. (3)
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes kabupaten XXX tahun 2013 di dapatkan dari 47 Kecamatan yang ada di kabupaten XXX bahwa jumlah desa siaga yang ada di Kabupaten XXX terdapat 386 desa yang tersebar di wilayah Kabupaten XXX, 367 sudah termasuk Desa Siaga dan 19 desa belum termasuk kedalam desa siaga yaitu : XXX Kecamatan XXX, XXX Kecamatan XXX, XXX Kecamatan XXX, XXX Kecamatan XXX, ................... Jumlah Kader di Kabupaten XXX berjumlah 16.660 orang. (5)
Berdasarkan data dari Puskesmas XXX Tahun 2013 terdapat 13 desa yaitu: XXX, XXX, XXX, ......... Terdapat 2 desa yang belum termasuk kedalam Desa Siaga yaitu : XXX dan XXX. Jumlah kader yang terdapat di Puskesmas XXX berjumlah 445 kader dan jumlah kader yang aktif di Puskesmas XXX yaitu 415 orang. Jumlah kader di Desa XXX 20 orang dan XXX 30 orang. (18)
Berdasarkan data dari Puskesmas XXX tahun 2013 persalinan yang ditolong oleh linakes berjumlah 1.017 orang, rujukan pada ibu hamil 22 orang, ibu bersalin 94 orang, ibu nifas 3 orang, dan neonatal 15 orang. Ibu hamil yang berisiko tinggi berjumlah 350 orang. (18)
Berdasarkan data tahun 2014 persalinan yang ditolong oleh Linakes periode dari bulan Januari- Juni berjumlah 389 orang, rujukan pada ibu hamil 10 orang, ibu bersalin 42 orang , ibu nifas 3 orang, neonatal 1 orang.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ” Hubungan Pengetahuan Bidan dan Kader Dalam Melaksanakan Desa Siaga Dengan Indikator Keluaran (Output) Desa Siaga Puskesmas XXX Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014.”

B.       Rumusan Masalah
Untuk mengetahui masih adanya kesenjangan antara Output Desa Siaga dengan Hubungan Pengetahuan Bidan dan Kader Dalam Melaksanakan Desa Siaga dengan Indikator Keluaran (Output) Desa Siaga Di Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Periode Januari – Juni Tahun 2014.




C.      Tujuan
1.         Tujuan Umum
Diketahuinya Hubungan Pengetahuan Bidan dan Kader Dalam Melaksanakan Desa Siaga Dengan Indikator Keluaran (Output) Di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014”.
2.         Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui pengetahuan Bidan dan Kader dalam melaksanakan Desa Siaga Di Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014.
b.      Untuk mengetahui Indikator Keluaran (Output) meliputi: (Cakupan persalinan oleh LINAKES, Cakupan rujukan bumil, bulin, bufas dan bbl, Cakupan bumil, bulin, bufas dan bbl resiko yang ditangani, Cakupan komplikasi kebidanan & bbl yang ditangani, dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar atau poskesdes) dalam melaksanakan Desa Siaga Di Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014.
c.       Untuk mengetahui hubungan pengetahuan Bidan dan Kader dalam melaksanakan Desa Siaga Dengan Indikator Keluaran (Output) meliputi: (Cakupan persalinan oleh LINAKES, Cakupan rujukan bumil, bulin, bufas dan bbl, Cakupan bumil, bulin, bufas dan bbl resiko yang ditangani, Cakupan komplikasi kebidanan & bbl yang ditangani, dan Cakupan pelayanan kesehatan dasar atau poskesdes) Di Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014.

D.      Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan pada Bidan dan Kader Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Periode Januari-Juni Tahun 2014.

E.       Kegunaan Penelitian
1.         Guna Teoritis
a.       Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat menambah bahan di perpustakaan di XXX.
b.      Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan memberikan pengalaman melaksanakan penelitian mandiri tentang Hubungan Pengetahuan Bidan dan Kader Dalam Melaksanakan Desa Siaga. Dan dapat mengaplikasikan materi yang di dapat di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan.
2.         Guna Praktis
a.       Bagi Responden
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Desa Siaga

b.      Bagi Puskesmas XXX
Hasil penelitian ini menjadi masukan bagi tempat pelayanan dan tenaga kesehatan untuk memasyarakatkan pengetahuan desa Siaga sehingga Desa Siaga terlaksana secara optimal.
c.       Bagi Bidan
Penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan dan pengembangan ilmu kebidanan di masa yang akan datang.
d.      Bagi Kader
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kader mengenai Desa Siaga




DOWNLOAD KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)