Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan


Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan





BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Kehamilan merupakan keadaan mengandung embrio atau fetal di dalam tubuh setelah penyatuan sel telur dan spermatozoa. Konsepsi dan implantasi (nidasi) sebagai titik awal kehamilan  menyebabkan keterlambatan datang bulan serta menimbulkan perubahan rohani dan jasmani. (1)
Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDG’s) yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (KH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per 1.000 KH pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena kondisi saat ini, AKI 228 per 100.000 KH dan AKB 34 per 1.000 KH. (2)
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 32/1000 kelahiran hidup. (2)
Jumlah AKI di jawa barat tahun 2012 tercatat mencapai 804 per 100.000 kelahiran  hidup dan AKB 4.803 per 1.000 kelahiran hidup. (Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat) (3)
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013, menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu (AKI) di Kabupaten XXX sebesar 78 kasus dari kelahiran hidup dan jumlah kematian bayi sebesar 114 per 1.000 kelahiran hidup dan jumlaah kematian neonatal 390 per 1.000 kelahiran hidup (Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX, 2013).
Data pada tahun 2014 dari bulan januari-februari menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu (AKI)  di kabupaten XXX sebesar 8 kasus per 100.000 kelahiran hidup,jumlah kematian bayi (AKB)  sebesar 14 per 1.000 kelahiran hidup dan kematian neonatal (AKN)sebesar 56 per 1.000 kelahiran hidup (Laporan tahunan dinas kabupaten XXX 2014). (4)
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda bahaya yang mengidentifikasi adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan/periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Tanda bahaya pada kehamilan trimester I: Hiperemesis gravidarum, Morning sicknes, Hipertensi dalam kehamilan, Perdarahan dari jalan lahir, Pusing yang berlebihan, Anemia. (5)
Puskesmas XXX merupakan salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan XXX dengan wilayah kerja meliputi 13 desa yaitu Desa XXX, Desa Cikahuripan, Desa Pasir baru, Desa Karang papak, Desa Wangunsari, Desa Cikelat, Desa Wanajaya, Desa Cicadas, Desa Sirnaresmi, Desa Gunung Tanjung, Gunng Keramat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas XXX tahun 2013 terdapat jumlah ibu hamil sebanyak 464 orang sedangkan, ibu hamil primigravida berjumlah 184 orang dan yang terdeteksi resiko 75 orang (40 %). Sedangkan pada bulan januari sampai Mei 2014, jumlah ibu hamil sebanyak 197 orang, jumlah ibu hamil primigravida 75 orang dan total ibu hamil primigravida trimester I sebanyak 25 orang.(6)
Morning sickness jika tidak ditangani dengan benar maka akan menyebabkan penurunan berat badan, dehidrasi dan malnutrisi atau KEK (Kekurangan Energi Kronik). (7)
Menurut data PONED Puskesmas XXX, pada periode Januari-Mei 2014 terdapat 25 ibu hamil primigravida trimester I yang mengalami Morning sickness hingga mengalami penurunan berat badan sebanyak 14 orang (56%), yang mengalami Morning sickness hingga mengalami dehidrasi sebanyak 1 orang (4%), yang mengalami Morning sickness hingga mengalami malnutrisi atau KEK (Kekurangan Energi Kronik) sebanyak 3 orang (12%) dan sisanya 7 orang (28%).
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk membuat Proposal karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan Di PONED Puskesmas XXX Kecematan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014”.

B.       Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah “Adakah Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan Di PONED Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014?”.
C.       Tujuan penelitian
1.         Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan Di PONED Puskesmas XXX Kecematan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
2.         Tujuan Khusus
a.         Untuk mengetahui Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Trimester I Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan di PONED Puskesmas XXX Kecematan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
b.        Untuk mengetahui kejadian Penurunan Berat Badan pada Ibu Hamil Primigravida Trimester I Di PONED Puskesmas XXX Kecematan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
c.         Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan Di PONED Puskesmas XXX Kecematan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

D.      Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya untuk membahas mengenai Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Morning Sickness Dalam Kehamilan Trimester I Dengan Penurunan Berat Badan Di PONED Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX. Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2014 dengan metode penelitian observasi.
E.       Kegunaan Penelitian
1.         Guna Teoritis
a.      Bagi Puskesmas
Diharapkan sebagai bahan dasar kajian untuk penelaahan lebih lanjut dalam mengevaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan, khususnya untuk ibu hamil primigravida trimester I.
b.      Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh dalam rangka menambahkan wawasan, salah satunya untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang morning sickness dalam kehamilan trimester I dengan penurunan berat badan di PONED Puskesmas XXX Kecematan XXX Kabupaten XXX.

2.         Guna Praktis
a.      Bagi Ibu Hamil
Dapat mengetahui tentang morning sickness dalam kehamilan trismester I terutama pada ibu hamil primigravida sehingga dapat mengurangi kemungkinan timbulnya kehamilan dengan resiko tinggi.
b.      Bagi institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai bahan referensi atau bacaan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut.



Untuk mendownload FULL KTI silahkan klik link berikut:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)