Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kejadian Ikterus Fisiologis

Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kejadian Ikterus Fisiologis








BAB 1
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO, memperhatikan bahwa angka kematian bayi sangat memperhatikan, yang dikenal dengan fenomena 2/3, fenomena itu terdiri dari, 2/3 kematian bayi  (berusia 0-1 tahun) terjadi pada umur kuran dari satu bulan (neonatal), 23 kematian neonatal terjadi pada umur kurang dari seminggu (neonatal dini), kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Menurut data The World Health Report 2005, angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, atau bias dikatakan 10 bayi meninggal setiap 1 am setelah diahirkan.
Survey Demografis dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,AKB di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebu masih tinggi di Asia. Sementara , target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan  pembangunan Millenium Development Goal’s(MDGs) ke-5, pada tahun 2015 AKB turun menjadi 102 kematin / 100.000 kelahiran hidup.
AKB di Jawa barat disebabkan oleh penyebab langsung kematian bayi,yaitu : Asfiksia, komplikasi pada bayi berat rendah (BBLR), dan infeksi, sedangkan penyebab tidak bayi langsung mendasar yang mempengaruhi AKI dan AKB adalah factor lingkungan, factor genetik dan pelayanan kesehatan.
Dari hasil studi pendahuluan  di Pkm Poned XXX yang dilakukan tanggal 14-06-2014  didapatkan 13 bayi dan ibu post partum yang berkunjung dipkm dari bulan Mei - Juni. Kemudian bayi yang menderita ikterus fisiologis sebanyak 6 bayi atau sebesar 66,67 % dan yang tidak menderita sebanyak 7 bayi 77,78 %.
Dengan melihat latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kejadian Ikterus Fisiologis Di Pkm Poned XXX Kota XXX Tahun 2014.”

B.       Rumusan Masalah
            Dari hasil survey dan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul. “Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kejadian Ikterus Fisiologis Di Puskesmas Poned XXX Kota XXX.”.

C.      Tujuan
a.    Tujuan Umum
       Untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas Dengan Kejadian ikterus fisiologis Di Puskesmas XXX Kota XXX.


b.    Tujuan Khusus
1.      Mengidentifikasi pengetahua ibu nifas dengan pengertian ikterus fisiologis.
2.      Mengidentifikasi pengetahuan ibu nifas dengan  penyebab ikterus fisiologis.
3.      Mengidentifikasi pengetahuan ibu nifas tanda - tanda klinis ikterus fisiologis.
4.      Mengidentifikasi pengetahuan ibu nifas penatalaksanaan ikterus fisiologis.

D.    Ruang Lingkup Penelitian
             Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pembahasan hubungan pengetahuan ibu nifas dengan kejadian ikterus fisiologis di Pkm Poned XXX Kota XXX Tahun 2014.

E.       Manfaat
a.    Bagi Peneliti
Dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan atau wawasan mengenai hubungan  pengetahuan ibu nifas dengan kejadian  ikterus fisiologis di Pkm XXX Kota XXX Tahun 2014.
b.   Bagi Instituti
Sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan dengan hubungan pengetahuan ibu nifas dengan kejadian ikterus fisiologis.
c.    Bagi Tempat Peneliti
Sebagai bahan masukan di Pkm Poned XXX Kota XXX. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambil keputusan dalam menentukan langkah berikutnya guna memecahkan masalah







DOWNLOAD KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)