Hubungan Penggunaan Metode Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan Kejadian Gangguan Pola Menstruasi pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
kependudukan merupakan masalah
yang dihadapi oleh semua
negara baik negara
maju maupun negara
berkembang, termasuk
Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari
jumlah penduduk dunia
yang semakin pesat dengan
laju pertumbuhan penduduk
yang semakin tinggi.
Untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk, pemerintah melakukan
Program Keluarga Berencana Nasional. (1)
Paradigma baru program
Keluarga Berencana Nasional
yang mempunyai visi “Keluarga
Berkualitas tahun 2015”.
Keluarga berkualitas adalah keluarga
yang sejahtera, sehat,
maju, mandiri, mempunyai
jumlah anak yang ideal,
berwawasan ke depan,
bertanggungjawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2)
Dalam paradigma program
Keluarga Berencana yang
baru ini, misinya sangat
menekankan pentingnya upaya
menghormati hak–hak
reproduksi, sebagai upaya
integral dalam meningkatkan
kualitas keluarga. Keluarga adalah
salah satu hal
penting dalam kependudukan
yang sangat mempengaruhi perwujudan
penduduk yang berkualitas.
Program ini mempunyai enam
visi yaitu 1) memberdayakan
masayarakat untuk membangun keluarga
kecil yang berkualitas,
2) menggalang kemitraan dalam peningkatan
kesejahteraan, kemandirian, dan
ketahanan keluarga, 3) meningkatkan kualitas
pelayanan KB dan
kesehatan reproduksi, 4) meningkatkan promosi,
perlindungan dan upaya
mewujudkan hak – hak
reproduksi, 5) meningkatkan
upaya pemberdayaan perempuan
untuk mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gender melalui
program KB dan 6)
mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkulitas
sejak pembuahan dalam usia
kandungan sampai dengan lanjut. (2)
Pengendalian jumlah penduduk dilakukan melalui Program
Keluarga Berencana (KB). Program KB
dilakukan untuk menjarangkan, menunda dan menghentikan kehamilan
atau kesuburan. Kontrasepsi
berasal dari kata kontra
yang berarti mencegah
atau melawan, sedangkan
konsepsi berarti pertemuan antara
sel telur yang
matang dengan sel
sperma yang mengakibatkan kehamilan.
Jadi pengertian kontrasepsi
adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan akibat perkawinan sel
telur yang matang dengan sel sperma. (3)
Hasil survey peserta
KB aktif di
Indonesia menunjukan bahwa kontrasepsi
suntik masih menjadi pilihan utama para
Pasangan Usia Subur
(PUS) di Indonesia
dengan presentase sebesar 50,20%, disusul
oleh kontrasepsi pil
28,30%, kondom 8,70%,
implant 7,30 %, IUD 4,30%, MOW
1,00% dan MOP 0,20%. (3)
Berdasarkan data BKKBN Kabupaten
XXX tahun 2014, peserta
KB aktif yang
menggunakan kontrasepsi suntik
sebanyak 3.007.555 orang (56,88%). (3)
Puskesmas Cucurug dipilih sebagai tempat penelitian, selama
periode bulan Januari – Juni
2014 mempunyai akseptor
kontrasepsi suntik sebanyak
1.074 orang dengan persentase yang mengalami gangguan pola menstruasi
amenore sekunder 32 %, amenore primer 0 %, hiperamenore 28 % dan 50 % lainnya
tidak mengalami gangguan pola menstuasi. (4)
Sebagai alat kontrasepsi,
kontrasepsi suntik mempunyai
keuntungan dan efek samping.
Keuntungan kontrasepsi suntik
secara umum yaitu mempunyai efektivitas
yang tinggi selama tahun
pertama penggunaan. Keuntungan suntik
3 bulan antara lain
mempunyai efek kontrasepsi
jangka panjang, mengurangi jumlah perdarahan haid, mengurangi
nyeri haid, tidak mengganggu hubungan suami istri dan tidak mempengaruhi
produksi ASI. (2)
Kontrasepsi
suntik mempunyai beberapa
efek samping diantaranya perubahan pola
menstruasi, mual, pusing
dan nyeri payudara
ringan. Efek samping yang
paling sering dikeluhkan
akseptor kontrasepsi suntik
berupa perubahan pola menstruasi.
Secara umum siklus
menstruasi akseptor bisa memendek
atau memanjang, perdarahan
yang lebih banyak
atau sedikit, perdarahan yang
tidak teratur atau perdarahan bercak bahkan tidak menstruasi sama sekali. (2)
Secara teori akseptor kontrasepsi suntik 3
bulan dapat mengalami gangguan
pola menstruasi, seperti
siklus haid yang
memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak bahkan tidak
menstruasi sama sekali (amenorhoe). (2)
Uraian di atas didukung oleh penelitian yang telah dilakukan
oleh Nur Mas’adah (2010) bahwa
ada hubungan pola
menstruasi dengan jenis kontrasepsi suntik
yang dipakai. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola
menstruasi pada akseptor
suntik 3 bulan
cenderung mengalami gangguan. (5)
Berdasarkan uraian
tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul “Hubungan Penggunaan Metode Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan Kejadian
Gangguan Pola Menstruasi pada Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di Puskesmas Poned XXX
Kabupaten XXX”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Apakah Terdapat Hubungan Penggunaan
Metode Kontrasepsi Suntik 3 Bulan dengan Kejadian Gangguan Pola Menstruasi pada
Akseptor KB Suntik 3 Bulan Di Puskesmas Poned XXX Kabupaten XXX ?”.
C.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui
hubungan penggunaan metode kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kejadian gangguan
pola menstruasi pada akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Poned XXX
Kabupaten XXX.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui gambaran penggunaan metode kontrasepsi suntik
3 bulan di Puskesmas Poned XXX Kabupaten XXX.
b.
Untuk mengetahui gambaran kejadian gangguan pola menstruasi
pada akseptor KB suntik 3 bulan di Puskesmas Poned XXX Kabupaten XXX.
c.
Untuk mengetahui hubungan penggunaan metode kontrasepsi 3
bulan dengan kejadian gangguan pola menstruasi pada akseptor KB suntik 3 bulan
di Puskesmas Poned XXX Kabupaten XXX.
D.
Ruang Lingkup
Penelitian
Ruang lingkup
penelitian ini dibatasi pada hubungan penggunaan metode kontrasepsi suntik 3
bulan dengan kejadian gangguan pola menstruasi pada akseptor KB suntik 3 bulan.
Subjek penelitian ini adalah seluruh ibu akseptor KB suntik 3 bulan yang
berkunjung ke Puskesmas Poned XXX Kabupaten XXX. Alasan penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan penggunaan metode kontrasepsi suntik 3
bulan dengan kejadian gangguan pola menstruasi pada akseptor KB suntik 3 bulan
di Puskesmas Poned XXX Kabupaten XXX. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juli
2014.
E.
Kegunaan Penelitian
1.
Secara Teoritis
(Keilmuan)
a.
Bagi Peneliti
Diharapkan penelitian
ini akan bermanfaat bagi peneliti sebagai upaya dalam mengaplikasikan ilmu yang
telah didapatkan terutama yang berkaitan dengan penelitian khususnya dalam hal metode
kontrasepsi suntik 3 bulan.
b.
Bagi DIII Kebidanan
Diharapkan dapat
menjadi bahan bacaan dan bahan pustaka terutama yang berkaitan dengan metode
kontrasepsi suntik 3 bulan.
2.
Secara Praktis
a.
Bagi Puskesmas PONED XXX
Kabupaten XXX
Diharapkan penelitian
ini akan bermanfaat bagi Puskesmas PONED XXX terutama dalam hal metode kontrasepsi
suntik 3 bulan serta gangguan yang menyertainya.
b.
Bagi Responden
Diharapkan dengan
adanya penelitian ini responden dapat mengerti mengenai gangguan pola
menstruasi yang terjadi pada pengguna KB suntik 3 bulan.
Untuk mendownload KTI FULL silahkan klik link:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment