Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

JOB SHEET BREAST CARE (PEMERIKSAAN PAYUDARA)


JOB SHEET BREAST CARE (PEMERIKSAAN PAYUDARA)





JIKA GAMBAR TIDAK MUNCUL, SILAHKAN DOWNLOAD VERSI WORD FULL GAMBAR DAN RAPIH >>>>> DOWNLOAD





JOB SHEET

NAMA KETERAMPILAN            : BREAST CARE PADA IBU NIFAS

UNIT                         : ASUHAN KEBIDANAN III NIFAS
DOSEN                                  :
UNIT                                      :
REFERENSI                         : 
1.      Huliana Mellyna. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa  Swara. Jakarta. Hal. 37-40.
2.      Depkes. 1993. Asuhan Kesehatan Ibu dalam Konteks Keluarga. Hal. 29-31.
3.      Bobak at al. Keperawatan Maternitas. EGC : Jakarta. Hal. 468-472.
4.      Mila, Beni. 40 hari Pasca Persalinan masalah dan solusinya. Puspa Swara. Jakarta. 2003.

OBJEK PRILAKU SISWA
Setelah mengikuti demontrasi di laboratorium dan membaca tiap langkah dalam jobsheet, mahasiswa mampu :
  1. Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk   melakukan perawatan payudara pada ibu nifas dengan benar.
  2. Melakukan perawatan payudara pada ibu nifas secara sistematis.

DASAR TEORI
Breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas dengan tujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Keterampilan ini penting dimiliki mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu masa nifas terutama yang mempunyai masalah pada masa laktasi.
PETUNJUK
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan perawatan puting susu
2.      Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
3.      Ikutilah petunjuk instruktur.
4.      Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal – hal yang kurang dimengerti dan dipahami.

KEAMANAN
1.  Pastikan privasi klien benar-benar terjaga.
2. Hati-hati melakukan pengurutan lihat mimik muka klien, jangan sampai klien merasa nyeri.
3.  Lakukan teknik dan jumlah  pengurutan secara benar.
4.  Jangan menggunakan perhiasan pada tangan dan jari.
  1. Lakukan tindakan pada ruangan yang nyaman buat klien.

PERALATAN
 1.  Kom kecil                                            : 1 buah
 2.  Baskom berukuran sedang                  : 2 buah
 3.  Waslap                                                            : 2 buah
      4.  Handuk                                                : 2 buah
      5.  Baki dan alas baki                                : 1 buah
      6. Kapas
      7. Minyak kelapa / baby oil
      8. Air dingin dan air hangat secukupnya
      9. Bengkok

BAHAN
     1.  Panthom
     2.  Sampiran


PERLENGKAPAN
1.  Kursi duduk
           2.  Ruangan yang memenuhi standar

PROSEDUR PELAKASANAAN

Persiapan

  1. Siapkan bahan dan alat.
  2. Siapkan pasien.
  3. Siapkan ruangan senyaman mungkin.

 

Pelaksanaan

1.      Pastikan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan baik.
2.      Yakinkan keadaan payudara ibu tidak sedang mengalami infeksi atau pun penyakit.
3.      Hargai privacy ibu dan biarkan ibu mengambil posisi rilek sesuai keinginan ibu.

LANGKAH-LANGKAH
NO
LANGKAH
GAMBAR
1.
Siapkan  alat/perlengkapan dan lingkungan  yang diperlukan,
Key Point :
*      Sebutkan nama masing-masing alat dan jelaskan fungsinya.
*      Alat disusun secara sistematis dan  mudah dijangkau oleh petugas.
2.
Berikan  salam dan beritahu  ibu tentang tindakan yang akan dilakukan.
Key Point  :
*      Perhatikan usia ibu.
*      Menyapa dengan sikap yang ramah.
*      Gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh ibu.
3.
Siapkan  posisi ibu
Key Point :
*      Baju bagian atas dibuka.
*      Letakkan handuk di kedua bahu  dan pangkuan hingga menutupi sebagian perut ibu.
*      Perhatikan privasi klien dalam dalam setiap tindakan.
4.
Cuci  tangan di kran atau di air mengalir.
Key Point :
*      Lakukan sebelum tindakan dan keringkan.
*      Gunakan teknik mencuci tangan yang efektif.
*      Buka semua perhiasan dan jam tangan.
  
  
5.
Lakukan pengompresan pada kedua putting susu dan areola mamae dengan menggunakan kapas yang telah diolesi minyak kelapa/baby oil.
Key Point :
Tiap pengompresan dilakukan selama  2-5 menit.
6.
Bersihkan putting susu dengan kapas.
Key Point :
*      Bersihkan secara perlahan.
*      Hindari penarikan putting susu keluar.
*      Perhatikan ekspresi ibu.
7.
Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak.
Key Point :
Minyak yang di gunakan secukupnya.
8.
Sokong payudara kanan dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah puting susu.
Key Point :
Jangan menggunakan perhiasan pada tangan dan jari seperti: gelang dan cincin.
9.
Buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal dan berakhir pada puting susu diseluruh bagian payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara. Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kiri.
Key Point :
*      Peragakan posisi dan gerakan tangan yang benar.
*      Hindari penggesekan di atas payudara karena dapat menimbulkan rasa panas pada kulit payudara.

10.
Letakkan kedua telapak tangan diantara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas, kesamping, lalu kebawah sambil mengangkat kedua payudara. Dan lepas keduanya perlahan
Key Point :
*      Perhatikan pada saat tangan dilepaskan dari payudara secara perlahan-lahan.
*      Gerakan ini  dilakukan secara bersambungan.
*      Gerakan dilakukan sebanyak 30 kali.
11.
Kedua payudara dikompres dengan waslap hangat selama 2 menit, lalu diganti dengan waslap dingin selama 1 menit, pengompresan dilakukan secara bergantian selama 3 kali berturut-turut dan akhiri dengan kompres air hangat.
Key Point :
*      Kompes secara perlahan.
*      Semua bagian payudara harus terkompres.
12.
Bantu ibu untuk menggunakan kembali pakaiannya. Dan anjurkan ibu untuk menggunakan BH yang menyokong payudara.
Key Point :
*      Tetap perhatikan privacy ibu.
13.
Bereskan  semua alat-alat dan cuci.
Key Point :
*      Periksa kelengkapan alat.
*      Simpan alat yang telah digunakan pada tempatnya.
14.
Cuci tangan di kran atau air mengalir setelah melakukan tindakan.
Key Point :
*      Gunakan teknik mencuci tangan yang benar.
*      Keringkan tangan dengan menggunakan handuk pribadi.
  
  


EVALUASI
1.      Mahasiswa mendemonstrasikan breast care secara individu.
2.      Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan    keamanan serta kenyamanan klien setiap prosedur tindakan.
3.      Memperhatikan privasi klien setiap tindakan.
4.      Penempatan alat-alat yang di gunakan mudah terjangkau dan telah diketahui fungsinya.
5.      Pembimbing klinik menilai langkah-langkah breast care dengan  menggunakan check list.



JIKA GAMBAR TIDAK MUNCUL, SILAHKAN DOWNLOAD VERSI WORD FULL GAMBAR DAN RAPIH >>>>> DOWNLOAD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)