Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

JOB SHEET INTRA NATAL CARE (INC) SESUAI ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

JOB SHEET INTRA NATAL CARE (INC) SESUAI ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)





JIKA GAMBAR TIDAK MUNCUL, SILAHKAN DOWNLOAD VERSI WORD FULL GAMBAR DAN RAPIH >>>> DOWNLOAD




JOB SHEET

Topik Keterampilan                : Melakukan asuhan persalinan normal (APN)
Unit                                         : Asuhan Kebidanan II
Waktu                                                 : 100 Menit
Objektif Perilaku Siswa          : Setelah mempelajari praktik Asuhan Kebidanan
pada ibu hamil, diharapkan mahasiswa mampu
1.   Mempersiapkan alat, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan pertolongan persalinan dengan baik dan benar sesuai dengan daftar tilik yang telah ditetapkan.
2.   Melakukan pertolongan persalinan dengan langkah yang baik dan benar sesuai dengan daftar tilik yang telah ditetapkan.
3.   Melakukan Pendokumentasian
Metode                                    : Demonstrasi
Alat bentuk mengajar              :  1. Jobsheet
2. Daftar tilik
3. Phantom
Dosen                                      :
Referensi                                 :
1.      Hacker Moore, 2001, essensial obstetri dan ginekologi edisi 2, Penerbit Hipocrates, Jakarta., hal : 23
2.      Wiknjosarjosastro & Tim. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Jakarta, JNPPKR., hal :37
3.      -----------. Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta: JNPK-KR, 2008; 83-88.
4.      Oxorn H, Hakimi M, editor. Ilmu Kebidanan Patologi Fisiologi Persalinan.Jakarta: YayasanEssentiaMedica, 2003; 114-16.
5.      Varney H, Kreibs JM, Gegor CL. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Vol. 2. Jakarta: EGC, 2003; 751-74.
DASAR TEORI
Persalinan

Tujuan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang berintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).

Petunjuk Bagi mahasiswa
1.      Baca dan pelajari lembar kerja/job sheet/daftar tilik.
2.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan pertolongan persalinan
3.      Ikuti petunjuk pelaksanaan dan petunjuk instruktur.
4.      Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

Keselamatan Kerja
1.      Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan hati-hati
2.      Perhatikan pencegahan Infeksi
3.      Perhatikan kata-kata agar tidak menyinggung pasien

Persiapan Alat
1.      Troli bagian atas berisi :
·         Bak instrument besar berisi ( Partus Set Besar), yang berisi :
      2 sarung tangan steril
      Duk steril
      Kateter nelaton 1 buah
      ½ kocher 1 buah
      Klem tali pusat 2 buah
      Gunting tali pusat 1 buah
      Benang tali pusat
      Kasa steril
      Gunting Episiotomi 1 buah
      Delee
·         Com tertutup berisi kapas DTT yang berjumlah 8 buah
·         Com terbuka berisi tisu
·         Com berisi betadin
·         Spuit 3 cc 2 buah
·         Obat – obatan seperti oksitosin dan metergin
·         Delee
·         Lenec / Dopler
·         Jam tangan
·         Gelas berisi air minum
·         infuse set ( jika perlu )
2.      Troli Bagian bawah berisi :
·         Alat untuk TTV ( Tensimeter, Stetoskop, Termometer Axilla )
·         Botol berisi air bersih dan air klorin
·         Nierbekken 2 buah
·         Tempat plasenta
·         Handuk besar 2 buah
·         Perlengkapan ibu seperti : baju ibu, kain, BH, CD, Softex dan gurita
·         Perlengkapan bayi seperti : baju bayi, popok, bedong dan topi bayi
·         PPD (perlengkapan pelindung diri  ) yang terdiri dari: topi , kacamata google , masker , celemek , handuk kecil dan sepatu boot )
·         Underpads
3.      Lampu Sorot
4.      Tabung Oksigen
5.      Tiang infuse  dan safety box
6.      Baskom berisi air 2 buah yang berisi air klorin untuk rendam sarung tangan dan alat
7.      Ember klorin untuk membersihkan tempat tidur atau semprotan berisi air klorin dan air bersih
8.      Troli berisi waskom 2 buah untuk mandi ibu 
9.      Waslap 4 buah
10.  Tempat sampah yang terdiri dari
·         Tempat sampah medis berwarna kuning
·         Tempat sampah non medis / kering berwarna hitam



NO
LANGKAH PENGERJAAN &
                  KEY POINT
ILUSTRASI  GAMBAR

1
Mengamati tanda dan gejala kala II
Key point:
Memperhatikan tanda-tanda:
·            Dorongan meneran
·            Tekanan anus
·            Perineum menonjol
·            Vulva membuka

Description: Ayi000
2.
Siapkan alat
Key point:
·            Susun alat secara ergonomis






·            Patahkan ampul dan masukkan spuit ke dalam bak instrument

Description: PDVD_050.BMP

3.
Memakai alat pelindung diri

Description: PDVD_015.BMP
4.
Cuci tangan dan keringkan
·            Lepaskan semua perhiasan
·            Gunakan tehnik cuci tangan 7 langkah.











5.
Memakai sarung tangan
·            Pastikan sarung tangan tidak berlubang
·            Pakai satu sarung tangan sebelah kanan dulu

Description: PDVD_079.BMP
6.
Masukkan oksitosin
·            Gunakan tehnik one hand
·            Pegangan ½ koher berada di luar bak instrument.



Description: PDVD_021
7.
Pinggirkan setengah koher
Key point:

Koher di kepinggirkan untuk memudahkan saat akan melakukan amiotomi
Description: PDVD_022
8.
Lakukan pemeriksaan dalam, dan jika pembukaan sudah lengkap lakukan amniotomi
Key point:
Ø  Periksa vulva dan vagina, portio pembukaan, ketuban, presentasi, penurunan dan bagian-bagian yang menumbung (bila ada)
Ø  Lakukan amniotomi tanpa mengeluarkan tangan di dalam vagina
Description: PD


Description: amnioton
9.
Dekontaminasi sarung tangan
Key point:
Celupkan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%, buka secara terbalik dan rendam selama 10 menit
Description: lepas handscoon
10.
Periksa Denyut jantung janin
Key point:

Lakukan denyut jantung janin satu menit penuh. Lepaskan leanec saat mendengar DJJ dan satu tangan memegang nadi ibu.
Description: PDVD_100
11.
Beritahukan kepada ibu pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
·            Lanjutkan pemantauan kondisi ibu dan janin, dokumentasikan temuan-temuan yang ada.
Tunggu hingaa ibu mau meneran
Description: PDVD_104
12.
Minta bantuan keluarga menyiapkan posisi ibu untuk meneran.
Pastikan ibu merasa nyaman
Description: PDVD_085
13.
Memimpin ibu meneran
·            Mendukung dan memberi semangat ibu dalam meneran
·            Menganjurkan ibu beristirahat diantara kontraksi
·            Menilai DJJ diluar his

Description: PDVD_112
Description: PDVD_100
14.
Menganjurkan ibu mengambil posisi yang nyaman.
  • Menganjurkan ibu berjalan, berjongkok ataupun miring kiri

Description: PDVD_087

15.
Letakkanhandukbersih di perutibu.
Key point:
Handuk ini berfungsi untuk mengeringkan bayi agar  terhindari dari hipotermi. Dilakukan jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5-6 cm.
16.
Letakkankainbersihdankering 1/3 bagian di bokongibu.

Key point:
Kain ini untuk menahan perineum. Kain tidak perlu steril
Description: 21112008303
17.
Bukatutuppartus set.

Key point:
Perhatikan kelengkapan alat dan bahan.
18.
Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

Key point:
Perhatikan cara pemasangan sarung tangan yang benar.
19.
Lindungi perineum dan tahan kepala bayi agar tetap fleksi.

Key point:
·     Dilakukan pada saat kepala sudah tampak 5-6 cm di depan vulva.
·     Posisi tangan untuk menahan perineum seperti memegang mangkuk.
·     Anjurkan ibu untuk meneran perlahan atau bernapas cepat dan dangkal.
·     Jika ada mekonium dalam cairan ketuban, segera hisap mulut dan hidung bayi setelah kepala lahir menggunakan penghisap lendir De Lee DTT atau steril atau bola karet penghisap yang baru dan bersih.



20.
Periksa lilitan tali pusat pada leher bayi.
Key point:
·      Perhatikan adanya lilitan tali pusat.
·      Jika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.
·      Jika tali pusat melilit leher bayi dengan erat, mengklemnya di dua tempat dan memotongnya
21.
Tunggu putaran paksi luar kepala bayi secara spontan.
Key point:
·     Kepala bayi tidak boleh ditarik.
·     Perhatikan tanda-tanda terjadinya distosia bahu.

22.
Pegang kepala bayi secara biparietal.

Key point:
Pegangan harus erat.

23.
Gerakkan kepala kearah bawah
Untuk melahirkan bahu anterior.
Key point:
·     Lakukan gerakkan tersebut dengan lembut.
Anjurkan ibu untuk meneran saat kontraksi.
24.
Gerakkan kepala kearah atas untuk melahirkan bahu posterior.
Key point:
·     Lakukan gerakkan tersebut dengan lembut.

25.
Geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Key point:
·     Yakinkan vena jugularis pada leher bayi tidak tertekan pada saat menyangga kepala bayi.
·     Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
26.
Lakukan penelusuran tangan atas berlanjut kepunggung, bokong, tungkai dan kaki.

Key point:
Gerakan dilakukan dengan lembut.
27.
Pegang kedua mata kaki.

Key Point:
·     Masukan telunjuk diantara kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari lainnya.
·     Pegang bayi dengan erat.

28.
Letakkan bayi di atas perut ibu.

Key point:
Jika tidak memungkinkan, bayi dapat diletakkan di bawah bokong ibu dengan prinsip tetap dalam keadaan kering.
29.
Letakkan bayi di atas perut ibu
*      Nilai bayi apakah menangis kuat atau bergerak dengan aktif.
*      Jika bayi tidak menangis,tidak bernafas lakukan langkah resusitasi.


Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
30.
Segerakeringkanbayi
*      Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lain kecuali telapak tangan tanpa membersihkan verniks.
*      Ganti handuk basah dengan handuk/ kainkering.
*      Biarkan bayi di atas perut ibu
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
31.
Periksa kembali Fundus Uteri
*      Lakukan perabaan Fundus uteri untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus (hamil tunggal)



32.
Beritahu ibu akan disuntik oksitosin
Informed consent pada ibu untuk pemberian oksitosin
33.
Suntikkan oksitosin 10 IU IM
*      Dalam waktu 1 menit suntikkan oksitosin 10 IU IM pada sepertiga paha atas bagian distal lateral
*      Lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin
Bila saat aspirasi ada darah tarik jarum sedikit lalu lakukan aspirasi kembali
34.

Jepit  tali pusat  dengan klem                   

*      Klem diletakkan 3 cm dari pusat bayi.

*      Lakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem ke arah ibu

*      Dan memasang klem kedua 2 cm dari klem pertama    ( ke arah ibu)


Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg

35.

Potong  tali pusat diantara dua klem tersebut
*      Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah di jepit(lindungi bayi) dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
*      Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
Lepaskan klem dan masukkan dalam wadah yang telah disediakan.
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
36.

Lakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini)

*      Posisikan bayi tengkurap didada ibu agar terjadi kontak kulit ibu ke kulit bayi

*      Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu

*      Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu

*      Sebagian besar bayi akan berhasil melakukan IMD dalam waktu 30-60 menit

*      Menyusu pertama biasanya berlangsung sekitar 10-15 menit.

Bayi cukup menyusu dari satu payudara

37.

Jaga kehangatan ibu dan bayi

*      Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi

Biarkan bayi berada di dada ibu selama 1 jam walaupun bayi sudah berhasil menyusu
38.
Melakukan PTT (Peregangan tali pusat)
Key Point :
·     Tegangkan tali pusat ke arah bawah setelah uterus berkontraksi
·     Lakukan apabila ada kontraksi .
·     Melakukan gerakan dorso kranial dengan hati - hati.
·     Hentikan penegangan tali pusat jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik dan tunggu
·     Stimulasi puting susu
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
39.
Melihattandapelepasanplasenta
Key Point :
·         Pemanjangan tali pusat
·         Bentuk uterus globular

Description: 003 (3)KE
40.
Mengeluarkanplasenta
Key Point :
·         Bila plasenta muncul di introitus vagina
·         Pegang dan putar plasenta hingga selaput ketuban terpilin
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
41.
Lakukanmasase uterus
Key Point :
·         Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir
·         Letakkan telapak tangan di atas fundus
·         Dengan gerakan melingkar yang lembut
Lakukan tindakan yang diperlukan jika uterus tidak berkontraksi setelah 15
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
42.
Lakukan pemeriksaan plasenta.
Key point:
-    Pastikan kelengkapan plasenta, dengan memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun bayi dan pastikan selaput ketuban lengkap dan utuh.
-    Masukkan plasenta kedalam kantung plastic atau tempat khusus.

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
Description: Doc
43.
Periksa luka jalan lahir pada vagina dan perineum.
Key point:
Jika ada luka jalan lahir yang menyebabkan perdarahan aktif, lakukan penjahitan.
44.
Pastikan kontraksi uterus baik
Key point:
Perhatikan perdarahan yang keluar pervaginam dan kandung kemih kosong atau penuh, jika kandung kemih penuh lakukan pengasongan kandung kemih.

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
45.
Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan massage uterus.
Key point:
Ibu dan keluarga harus bisa memeriksa kontraksi uterus dan memastikan kontraksi uterus baik, serta jika kontraksi uterus lembek maka keluarga dan ibu harus cepa tmelapor ke bidan

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
46.
Lanjutkan pemantauan kontraksi
Key Point :
·         2-3 kali dalam 15 menit pertama pasca persalinan.
·         Setiap 15 menit pada 1 jam pertama pasca persalinan.
·         Setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca persalinan.
Jika uterus tidak berkontraksi dengan baik,  melakukan asuhan yang sesuai untuk penatalaksanakan atonia uteri.
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
47.
Ajarkanibu/ keluarga masasse fundus.
Key point :
·         Beritahu letak fundus
Beritahu kontraksi yang baik
48.
Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
Key point :
·         ukur kira-kira jumlah perdarahan

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
49.
Periksa TTV dan kandung kemih
·         tiap 15 menit pada jam pertama
·         30 menit pada jam kedua
Suhu setiap 1 jam
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
50.
Periksa kembali keadaan bayi
·         Pastikan kembali bayi bernafas dengan baik (normal 40-60 x/menit) serta suhu tubuh normal (36,5-37,5)

51.
Masukkan semua peralatan ke dalam larutan klorin 0,5 %
Key Point :
·         Rendam selama 10 menit
·         Kemudian bilas

Description: 100_1428
52.
Membuang bahan-bahan yang terkontaminasi
Key Point :
·         Buang ke tempat sampah yang sesuai.

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
53.
Membersihkan danmerapikan ibu.
Key Point :
·         Bersihkan ibu dengan air DTT
Membantu ibu memakai pakaian bersih dan kering
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
54







.
Memastikan ibu merasa nyaman.
Key Point :
·         Bantu ibu memberi ASI sedini mungkin

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
55.
Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
Key Point :
·         Bersihkan sisa-sisa darah dengan bersih

Description: C:\Users\SERVER2\Pictures\1.jpg
56.
Lepaskan sarung tangan dan rendam dalam larutan klorin
Key Point :
·            Lepaskan sarung tangan secara terbalik
·            Rendam sarung tangan selama 10 menit

57.
Mencuci tangan dan keringkan
Key Point :
·         Gunakan teknik 7 langkah
·         Di bawah air mengalir menggunakan sabun




58.
Dokumentasi
Key point:
Melengkapi patograf
Description: partograf




Aplikasi
1.      Menunjuk salah satu mahasiswa untuk melakukan demonstrasi
2.      Mintalah mahasiswa lain untuk memperhatikan dan melakukan penilaian terhadap langkah yang dilakukan menggunakan daftar tilik
3.      Diskusikan hasil penilaian teman dengan mahasiswa lain dan beri masukan
4.      Lakukan penilaian praktik secara umum

Evaluasi
1.      Persiapan alat dan bahan telah sesuai dengan daftar tilik
2.      Prinsip pencegahan infeksi dan keselamatan kerja telah dilakukan dengan baik
3.      Langkah klinik telah dilakukan sesuai prosedur






JIKA GAMBAR TIDAK MUNCUL, SILAHKAN DOWNLOAD VERSI WORD FULL GAMBAR DAN RAPIH >>>> DOWNLOAD

Comments

  1. Assalamu alaikum..
    maaf file nya sdh tdk bisa terdownload..
    bisa mnta tolong di bagikan ulang..
    makasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. link sudah diperbaiki
      silahkan download ulang :)

      http://ouo.io/8KMEhjt

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)