Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Pengaruh Status Ekonomi Terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil


Pengaruh Status Ekonomi Terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Angka Kematian Ibu di kawasan Asia Tenggara menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak global. WHO memperkirakan sebanyak 37 juta kelahiran terjadi dikawasan Asia Tenggara setiap tahun,sementara total kematian ibu dan bayi lahir dikawasan ini diperkirakan berturut turut 170 ribu dan 1,3 juta pertahun. Data dari WHO, UNICEF,UNFPA dan bank dunia menunjukan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu persen pertahun, hal ini bisa dicapai bila semua pihak terintegrasi, baik ditingkat local maupun nasional.
Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidupsedangkan AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup.1
Jumlah AKI di jawa barat tahun 2012 tercatat mencapai 804 per 100.000 kelahiran hidupdan AKB 4.803 per 1.000 kelahiran hidup. 2
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013, menyebutkan bahwa jumlah kematian ibu (AKI) di Kabupaten XXX sebesar 78 kasus dari kelahiran hidup dan jumlah kematian bayi sebesar 114 per 1.000 kelahiran hidup dan jumlah kematian neonatal 390 per 1.000 kelahiran hidup.3
Oleh karena itu gizi yang baik mempunyai andil yang cukup besar pada pembentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), karena kekurangan gizi berdampak negatif yang sangat besar pada kesehatan dan dapat menghambat kualitas SDM seperti yang diharapkan. Bila kekurangan gizi terjadi pada ibu hamil maka akan berakibat buruk baik bagi ibu itu sendiri maupun anak yang dilahirkannya.
Pemenuhan gizi baik sering kali terhambat akan keterbatasannya seseorang dalam memenuhi kebutuhan gizi tersebut hal itu dikarenakan ketiak mampuan dalam pengadaan sumber makan yang bergizi.
Terpenuhinya kebutuhan hidup khususnya pangan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi seseorang, dimana semakin tinggi tingat ekonominya maka semakin baik pula pemenuhan kebutuhan gidupnya begitupun sebaliknya. 
kehidupan sosial ekonomi adalah suatu kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang menggunakan indikator pendidikan, pekerjaan dan penghasilan sebagai tolak ukur. Fungsi ekonomi yaitu : kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuh, kebutuhan  tempat tinggal. Sehubungan dengan fungsi tersebut maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
Masalah gizi di Indonesia dan di negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), Masalah Anemia Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA).
Rawan pangan dan gizi masih menjadi salah satu masalah besar bangsa ini. Masalah gizi berawal dari ketidakmampuan rumah tangga mengakses pangan, baik karena masalah ketersediaan di tingkat lokal, kemiskinan, pendidikan dan pengetahuan akan pangan dan gizi, serta perilaku masyarakat. Kekurangan gizi mikro seperti vitamin A, zat besi dan yodium menambah besar permasalahan gizi di Indonesia. Dengan demikian masalah pangan dan gizi merupakan permasalahan berbagai sektor dan menjadi tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat.4
Salah satu akibat Status ekonomi adalah ketidakmampuan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam jumlah dan kualitas yang baik; lebih dari 10 persen penduduk di setiap provinsi mengalami rawan pangan. Hal ini berakibat pada kekurangan gizi, yang dapat diindikasikan dari status gizi anak balita dan wanita hamil.5
Permasalah mengenai gizi pun ditemukan di desa XXX kecamatan XXX Kabupaten XXX diantaranya adalah masih terdapatnya bayi berat lahir rendah, dan ibu yang KEK.
Peningkatan angka kek di desa XXX periode januari- maret sangat luar biasa yakni di bulan januari terdapat 1 ibu hamil yang kek, februari mulai mengalami peningkatan dengan jumlah 4 orang dan di bulan maret menempati peringkat pertama dalam satu kecamatan XXX yaitu menjadi 6 orang. 6
 Hal tersebut di akibatkan kurangnya asupan gizi pada ibu saat masa kehamilan.
Berdasarkan Latar Belakang di atas ,maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Status Ekonomi Terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil Di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka  rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh Status ekonomi terhadap asupan gizi ibu hamil di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

C.     Tujuan Penelitian
1.     Tujuan umum
Mengetahui pengaruh Status ekonomi terhadap asupan gizi ibu hamil di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
2.      Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui seberapa besar Status ekonomi masyarakat di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
b.      Untuk mengetahui   ibu hamil di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
c.       Untuk mengetahui pengaruh Status ekonomi terhadap asupan gizi ibu hamil di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah ingin mengetahui pengaruh Status ekonomi terhadap asupan gizi ibu hamil di Desa XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX periode Januari – Mei 2014 dengan waktu penelitian bulan Juni - Juli 2014.

E.       Kegunaan Penelitian
1.    Guna Teoritis (Keilmuan)
a)   Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan perbandingan mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian, dan sebagai bahan bacaan untuk pembaca tentang hubungan Status ekonomi terhadap asupan gizi Ibu hamil.
b)   Bagi  Peneliti
1)   Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai beberapa hal, seperti perekonomian , maupun asupan gizi.
2)   Menambah wawasan mengenai tatacara melakukan penelitian dengan baik dan benar.
3)   Dapat mempraktekan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan.

2.    Guna Praktis
a)   Bagi Responden
Mudah-mudahan dapat mempengaruhi pola pikir mereka dalam memahami dampak dari asupan gizi ibu hamil.
b)   Bagi Lokasi tempat Penelitian
Diharapkanakan memberi manfaat sebagai bahan masukan mengenai keadaan perekonomian masyarakat, serta mengetahui seberapa penting asupan gizi Ibu hamil. Sehingga kedepannya asupan gizi Ibu hamil semakin bertambah baik.





Download KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)