Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Menular Seksual Pada Ibu Hamil


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Menular Seksual Pada Ibu Hamil








BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Sebagian besar kehamilan berlangsung aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika sub sahara, 10% dinegara berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-negara maju. Di beberapa Negara risiko kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di Negara maju risiko ini kurang dari 1 dalam 6.000.(1)
Prevalensi PMS (Penyakit Menular Seksual) di Negara sedang berkembang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Negara maju. Pada perempuan hamil di Negara berkembang, angka kejadian gonore 10-15 kali lebih tinggi dibandingkan dengan angka kejadiannya pada perempuan hamil di Negara industri. Prevalansi sifilis pada perempuan di negara-negara maju hanya sebesar 0,03-0,3%, tetapi di Negara Afrika Sub-Sahara, sebagian besar Amerika Latin, dan Fiji, sifilis didapatkan pada 3-22% perempuan hamil. Gonore hanya ditemukan sebanyak kurang dari 1% di Eropa Barat dan beberapa bagian Amerika Utara, tetapi terdapat sebesar 4-20% di Afrika Sub-Sahara dan Thailand.(2)
                                                                                     
Di Indonesia sendiri angka kejadian PMS pada perempuan hamil semakin meningkat. Angka kejadian PMS pada ibu hamil tahun 2013 adalah 58 %, 29,5% adalah infeksi genital non spesipik, kemudian 10,2 % Vaginosis bacterial, kandidiasis vaginalis 9,1 %, gonorea 3,4 %, trikomoniasis 1,1% dan gonorea bersama trikomoniasis 1,1%. Penyakit menular seksual dapat menimbulkan kematian janin pada kehamilan < 16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur, cacat bawaan.(5) Penelitian di Jakarta, Batam, dan Tanjung Pinang pada pengunjung perempuan hamil di beberapa rumah bersalin ditemukan infeksi klamidia, trikomoniasis, vaginosis bakterial, gonoroe, sifilis, dan HIV.(4)
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan, tahun 1989- 2011 ada 2.240 perempuan dan anak tertular HIV/AIDS di Jabar. Setiap tahun selalu ada peningkatan penemuan kasus. Mereka diperkirakan bagian dari 8.170 ibu hamil yang positif terinfeksi penyakit menular seksual di Indonesia yang didata Kementerian Kesehatan tahun 2011.(6)
Data Dinas Kesehatan kota XXX pada tahun 2013 terdapat 714 ibu hamil yang positif terinfeksi penyakit menular seksual.(8) Pada ibu hamil pengunjung Puskesmas XXX kota XXX periode Januari-Mei 2014 terdapat 11 orang positif terinfeksi penyakit menular seksual. Perempuan memiliki resiko tinggi terhadap penyakit yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, juga terhadap penyakit kronik dan infeksi.(7)
Program pemerintah untuk menurunkan dan mencegah penularan penyakit menular seksual pada ibu hamil yaitu dengan Pelayanan Antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal standar 14T yang terdiri atas:Timbang berat badan dan ukur tinggi badan (T1), Ukur Tekanan darah (T2), Ukur Tinggi fundus uteri (T3), Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan (T4), Pemberian Imunisasasi (Tetanus Toxoid) TT lengkap (T5), Tes Hb darah (T6), Tes terhadap penyakit menular seksual (T7), Perawatan payudara, senam payudara, pijat tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran/senam ibu hamil (T9), Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan protein urine atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12), Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondo (T13), Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria (T14).(9) Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Menular Seksual Pada Ibu Hamil di Puskesmas XXX kota XXX”.

B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan laporan Puskesmas periode Januari-Mei terdapat 11 ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual maka penulis dapat mengemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini apakah “Faktor pengetahuan, usia, pekerjaan dan pendidikan mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu hamil di Puskesmas XXX kota XXX?”



C.      Tujuan Penelitian
1.      Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi menular seksual pada ibu hamil di Puskesmas XXX kota XXX dari bulan Juni sampai Juli tahun 2014.

2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
Univariat         :
1)      Diketahui pengaruh pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
2)      Diketahui pengaruh usia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
3)      Diketahui pengaruh pekerjaan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
4)      Diketahui pengaruh pendidikan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
5)      Diketahui ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
Bivariat           :
1)      Diketahuinya pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX tahun 2014.
2)      Diketahuinya pengaruh usia ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX tahun 2014.
3)      Diketahuinya pengaruh pekerjaan ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX tahun 2014.
4)      Diketahuinya pengaruh pendidikan ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX tahun 2014.

D.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu hamil di Pusekesmas XXX. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual dan yang tidak terkena penyakit menular seksual di Puskesmas XXX periode Januari-Mei tahun 2014 yang berjumlah 183 orang. Alasan penelitian ini dilakukan karena adanya laporan puskesmas XXX yang menyatakan ada 11 ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual pada periode Januari-Mei tahun 2014. Dengan menggunakan metode penelitian survey analitik dengan pendekatan “cross sectional

E.       Manfaat Penelitian
1.      Manfaat teoritis
a.      Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan pengajaran yang berkaitan dengan masalah penyakit menular seksual dalam kehamilan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu hamil, serta untuk dokumentasi agar dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian yang akan datang.

b.      Bagi Peneliti
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat menjadikannya sebagai pengalaman dan sarana untuk menerapkan ilmu dan teori dalam rangka menambah pengetahuan dan wawasan salah satunya untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu hamil di Puskesmas XXX tahun 2014.

2.      Manfaat praktis
a.      Bagi Instansi
Penelitian ini digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan standar pelayanan dan suatu masukan bagi pihak Puskesmas XXX untuk mengambil tindakan yang tepat,cepat dan aman dalam menanggulangi penyakit menular seksual sehingga dapat menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas XXX.


b.      Bagi Responden
Dengan adanya penelitian ini diharapkan semua ibu hamil dapat mengetahui gejala dan resiko penyakit menular seksual pada kehamilan sehingga dengan mengetahui hal tersebut ibu dapat melakukan pencegahan secara dini dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin baik itu ke Puskesmas, Bidan atau Dokter.
 





DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)