Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit
Menular Seksual Pada Ibu Hamil
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagian besar kehamilan
berlangsung aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya
merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian
lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90%
terjadi di Asia dan Afrika sub sahara, 10% dinegara berkembang lainnya, dan kurang
dari 1% di negara-negara maju. Di beberapa Negara risiko kematian ibu lebih tinggi
dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di Negara maju risiko ini kurang dari 1
dalam 6.000.(1)
Prevalensi PMS (Penyakit Menular Seksual) di Negara sedang berkembang
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Negara maju. Pada perempuan hamil di Negara
berkembang, angka kejadian gonore 10-15 kali lebih tinggi dibandingkan dengan angka
kejadiannya pada perempuan hamil di Negara industri. Prevalansi sifilis pada perempuan
di negara-negara maju hanya sebesar 0,03-0,3%, tetapi di Negara Afrika
Sub-Sahara, sebagian besar Amerika Latin, dan Fiji, sifilis didapatkan pada
3-22% perempuan hamil. Gonore hanya ditemukan sebanyak kurang dari 1% di Eropa
Barat dan beberapa bagian Amerika Utara, tetapi terdapat sebesar 4-20% di
Afrika Sub-Sahara dan Thailand.(2)
Di Indonesia sendiri angka kejadian PMS pada perempuan hamil
semakin meningkat. Angka kejadian PMS pada ibu hamil tahun 2013 adalah 58 %, 29,5% adalah infeksi
genital non spesipik, kemudian 10,2 % Vaginosis bacterial, kandidiasis vaginalis
9,1 %, gonorea 3,4 %, trikomoniasis 1,1% dan gonorea bersama trikomoniasis
1,1%. Penyakit menular seksual dapat menimbulkan kematian janin pada kehamilan <
16 minggu, pada kehamilan lanjut dapat menyebabkan kelahiran prematur, cacat bawaan.(5) Penelitian di Jakarta, Batam, dan Tanjung
Pinang pada pengunjung perempuan hamil di beberapa rumah bersalin ditemukan infeksi
klamidia, trikomoniasis, vaginosis bakterial, gonoroe, sifilis, dan HIV.(4)
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan, tahun 1989-
2011 ada 2.240 perempuan dan anak tertular HIV/AIDS di Jabar. Setiap tahun selalu
ada peningkatan penemuan kasus. Mereka diperkirakan bagian dari 8.170 ibu hamil
yang positif terinfeksi penyakit menular seksual di Indonesia yang didata Kementerian
Kesehatan tahun 2011.(6)
Data Dinas Kesehatan kota XXX pada tahun 2013 terdapat 714
ibu hamil yang positif terinfeksi penyakit menular seksual.(8) Pada ibu
hamil pengunjung Puskesmas XXX kota XXX periode Januari-Mei 2014 terdapat 11
orang positif terinfeksi penyakit menular seksual. Perempuan memiliki resiko tinggi
terhadap penyakit yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan, juga terhadap
penyakit kronik dan infeksi.(7)
Program pemerintah untuk menurunkan dan mencegah penularan penyakit menular
seksual pada ibu hamil yaitu dengan Pelayanan Antenatal dalam penerapan
operasionalnya dikenal standar “14T” yang terdiri atas:Timbang
berat badan dan ukur tinggi badan (T1), Ukur Tekanan darah (T2), Ukur Tinggi
fundus uteri (T3), Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan (T4),
Pemberian Imunisasasi (Tetanus Toxoid) TT lengkap (T5), Tes Hb darah (T6), Tes
terhadap penyakit menular seksual (T7), Perawatan payudara, senam payudara,
pijat tekan payudara (T8), Pemeliharaan tingkat kebugaran/senam ibu hamil (T9),
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (T10), Pemeriksaan protein urine
atas indikasi (T11), Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi (T12), Pemberian
terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondo (T13), Pemberian terapi anti
malaria untuk daerah endemis malaria (T14).(9) Berdasarkan
latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Menular Seksual Pada Ibu
Hamil di Puskesmas XXX kota XXX”.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan laporan Puskesmas
periode Januari-Mei terdapat 11 ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual
maka penulis dapat mengemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini apakah
“Faktor pengetahuan, usia, pekerjaan dan pendidikan mempengaruhi terjadinya penyakit
menular seksual pada ibu hamil di Puskesmas XXX kota XXX?”
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya infeksi menular seksual pada ibu hamil di
Puskesmas XXX kota XXX dari bulan Juni sampai Juli tahun 2014.
2.
Tujuan
Khusus
Adapun
tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :
Univariat :
1) Diketahui
pengaruh pengetahuan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
2) Diketahui
pengaruh usia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
3) Diketahui
pengaruh pekerjaan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
4) Diketahui
pengaruh pendidikan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas XXX tahun 2014
5) Diketahui
ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual di wilayah kerja Puskesmas XXX
tahun 2014
Bivariat :
1) Diketahuinya
pengaruh pengetahuan ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX
tahun 2014.
2) Diketahuinya
pengaruh usia ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX tahun
2014.
3) Diketahuinya
pengaruh pekerjaan ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX
tahun 2014.
4) Diketahuinya
pengaruh pendidikan ibu hamil terhadap penyakit menular seksual di Puskesmas XXX
tahun 2014.
D.
Ruang
Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi
pada faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu
hamil di Pusekesmas XXX. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang terkena penyakit menular seksual
dan yang tidak terkena penyakit menular seksual di Puskesmas XXX periode Januari-Mei
tahun 2014 yang berjumlah 183 orang. Alasan penelitian ini dilakukan karena adanya
laporan puskesmas XXX yang menyatakan ada 11 ibu hamil yang terkena penyakit menular
seksual pada periode Januari-Mei tahun 2014. Dengan menggunakan metode penelitian
survey analitik dengan pendekatan “cross sectional”
E.
Manfaat
Penelitian
1.
Manfaat
teoritis
a.
Bagi
Institusi
Hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan pengajaran yang berkaitan
dengan masalah penyakit menular seksual dalam kehamilan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu hamil, serta untuk dokumentasi
agar dapat digunakan sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian
yang akan datang.
b.
Bagi
Peneliti
Dengan
adanya penelitian ini penulis dapat menjadikannya
sebagai pengalaman dan sarana untuk menerapkan ilmu dan teori dalam
rangka menambah pengetahuan dan wawasan salah satunya untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang dapat mempengaruhi terjadinya penyakit menular seksual pada ibu hamil
di Puskesmas XXX tahun 2014.
2.
Manfaat
praktis
a.
Bagi
Instansi
Penelitian
ini digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan standar pelayanan dan suatu masukan
bagi pihak Puskesmas
XXX untuk mengambil tindakan yang tepat,cepat dan aman dalam menanggulangi
penyakit menular seksual sehingga dapat menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas XXX.
b.
Bagi
Responden
Dengan adanya penelitian
ini diharapkan semua ibu hamil dapat mengetahui gejala dan
resiko penyakit menular seksual
pada kehamilan sehingga dengan mengetahui hal
tersebut ibu dapat melakukan pencegahan secara dini dengan cara
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin baik itu ke Puskesmas, Bidan atau Dokter.
DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment