Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia


Hubungan Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam satu  Negara atau daerah yang digunakan adalah angka kematian maternal. Kematian maternal selain menggambarkan kepadatan penduduk juga merupakan salah satu indikator yang sangat sensitif untuk melihat adanya pemanfaatan dan hasil guna pelayanan kesehatan terhadap ibu, juga memberikan petunjuk mengenai tingkat kesehatan wanita yang berhubungan dengan perilaku reproduksi.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi hingga lahirnya bayi. (1)
Lama kehamilan normal diperkirakan kurang lebih 280 hari (40 minggu atau 10 bulan) berdasarkan perputaran bulan atau lunar atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir. (2)
Untuk  mendeteksi anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar Hb ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke-12 dalam kehamilan dan minggu 28. Bila Hb <11gr% pada kehamilan dinyatakan anemia dan harus diberi suplemen tablet zat besi secara teratur 1 tablet/hari pemberian fe untuk ibu hamil minimal 90 butir selama kehamilannya. Pemeriksaan kadar Hb yang dianjurkan dilakukan pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena kebanyakan ibu hamil baru memeriksakan kehamilannya pada kedua trimester kehamilan. Sehingga pemeriksaan Hb pada kehamilan tidak berjalan dengan seharusnya.
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada penderit anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah merah (Hemoglobin/Hb) dibawah nilai normal. Penyebabnya bisa karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. (3)
Pada dasarnya anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu kesehatan masyarakat di Indonesia dimana angka kematian ibu hamil cukup tinggi. Penyebab anemia ini adalah kekurangan zat besi. Selama kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan zat besi hampir tiga kali lipat untuk kebutuhan janin dan keperluan ibu hamil.
Presentase penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, abortus 5%, persalinan macet 5%, embolin obstetric 3%, komplikasi peurperium 8%, lain-lain  11%. Dari presentase tersebut perdarahan memiliki presentasi paling tinggi yaitu 28%. Anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian yang paling utama ibu. Disebagian Negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh perdarahan yaitu proporsinya berkisar antara kurang dari 10 persen sampai hampir 60 persen. Walaupun seseorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami perdarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat)dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan
Organisasi kesehatan dunia (WHO) (4) melakukan pembahasan khusus tentang Angka Kematian Ibu di kawasan Asia Tenggara menyumbang hampir sepertiga jumlah kematian ibu dan anak global. WHO memperkirakan sebanyak 37 juta kelahiran terjadi dikawasan Asia Tenggara setiap tahun,sementara total kematian ibu dan bayi lahir dikawasan ini diperkirakan berturut turut 170 ribu dan 1,3 juta pertahun. Data dari WHO, UNICEF, UNFPA dan bank dunia menunjukan angka kematian ibu hingga saat ini masih kurang dari satu persen pertahun, hal ini bisa dicapai bila semua pihak terintegrasi, baik ditingkat local maupun nasional.
Menurut WHO memperkirakan bahwa 35-75 % ibu hamil di negara berkembang dan 18 % ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Normalnya  kadar  hemoglobin  pada  tidak  wanita  hamil  yaitu  berkisar antara  12  -15  gr.  Seorang  wanita  hamil dikatakan menderita anemia jika kadar hemoglobin dalam darah <11 gr%.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 32/1000 kelahiran hidup. (5)
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013, di Jawa Barat AKI mencapai 758/100.000 kelahiran hidup dan AKB terbesar 4.108/1000 kelahiran hidup. (6)
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten XXX pada tahun 2013 jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 78 dari 49.373 kelahiran hidup. salah satu penyebab kematian ibu di Kabupaten XXX terjadi karena Perdarahan 41, Eklampsi 17, Infeksi 4, Partus lama 0, dan jumlah kematian bayi sebesar 114 per 49.737 kelahiran hidup. (7)
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas XXX Kabupaten XXX, pada bulan januari terdapat 56 ibu hamil yang diperiksa hemoglobin serta yang anemia terdapat 21, pada bulan februari 108 ibu hamil yang diperiksa serta 29 orang termasuk kategori anemia, maret 79 ibu hamil yang diperiksa dan 34 ibu hamil termasuk kategori anemia, april 28 ibu hamil yang diperiksa yang termasuk kategori anemia sebanyak 14, pada bulan mei tahun 2014 diperoleh data jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan hemoglobin yaitu 165  serta kadar hemoglobin yang termasuk rendah/ anemia  yaitu 39 Orang. (8)
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk  melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Terdapat Hubungan Antara Pemeriksaan Hemoglobin Pada ibu hamil Dengan Kejadian Anemia Di Puskesmas XXX Kabupaten XXX?.

C.      Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian anemia Di Puskesmas XXX Kabupaten XXX.

2.         Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini diantara lain :
a.         Mengetahui gambaran tentang pemeriksaan kadar haemoglobin pada ibu hamil Di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
b.        Mengetahui gambaran kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
c.         Untuk mengetahui hubungan antara pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas XXX  Kabupaten XXX Tahun 2014

D.      Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi hanya pada hubungan pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dengan kejadian anemia di Puskesmas XXX Kabupaten XXX periode mei tahun 2014. Subjek penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan hemoglobin, Metode yang dilakukan adalah studi dokumentasi dengan check list.

E.       Kegunaan  Penelitian
1.         Guna Teoritis (Keilmuan)
a.      Institusi Pendidikan
Karya tulis ini di harapkan dapat memperkaya kepustakaan tentang resiko pada ibu hamil khususnya anemia.
b.      Bagi Peneliti
Hasil penelitian di harapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang resiko pada ibu hamil khususnya anemia serta hal-hal yang perlu di ketahui dalam penanganan anemia sebagai bekal dalam pengabdian setelah lulus dari pendidikan

2.         Guna Praktis
a.      Responden
Ibu hamil dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan tentang pemeriksaan hemoglobin, serta mengenai anemia dalam kehamilan.

b.   Bagi Puskesmas
Di harapkan dapat lebih ditingkatkan konseling kesehatan khususnya tentang pemeriksaan hemoglobin pada ibu hamil dan anemia.
c.    Profesi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik untuk upaya penurunan AKIdan AKB.
 






DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)