Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Antara Tinggi Badan Kurang Dari 145 cm Dengan Kejadian Proses Persalinan

Hubungan Antara Tinggi Badan Kurang Dari 145 cm Dengan Kejadian Proses Persalinan








BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup di dunia luar dalam uterus melalui vagina kedunia luar.(1)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir.(2)
Faktor yang mempengaruhi persalinan adalah power ( Kekuatan), passage (Jalan lahir), Passanger (janin), psikologi (psikis ibu saat melahirkan), penolong (tenaga medis). (5)
Dalam persalinan tidak  semua ibu melahirkan dihadapkan pada persalinan yang fisiologis, tetapi juga banyak ibu yang melahirkan secara patologis seperti persalinan lama akibat  dari kelainan panggul karena ibu bersalin memiliki tinggi badan kurang dari 145 cm  yang menyebabkan panggul  sempit lebih besar.
Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dai 24 jam untuk primigravida dan  18 jam untuk multigravida. (1)
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis, selama tahun 2013 sampai juni 2014 terdapat 141 orang  ibu bersalin, ibu yang tinggi badan kurang dari 145 cm terdapat 22 orang dan ibu yang tinggi badannya lebih dari 145 cm terdapat 119 orang. Kurang lebih 90% ibu bersalin secara normal sedangkan sisanya  itu memiliki resiko tinggi dalam persalinan diantaranya yaitu tinggi badan kurang dari 145 cm. Oleh sebab itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
“HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN KURANG DARI 145 CM DENGAN KEJADIAN PROSES PERSALINAN DI XXX WILAYAH KERJA PUSKESMAS XXX KABUPATEN  XXXI TAHUN  2014”.

B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka masalah penelitian yang akan diidentifikasi adalah “ Adakah Hubungan Antara Tinggi Badan Kurang Dari 145 cm Dengan Kejadian Proses Persalinan di XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX.

C.      Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara tinggi badan  kurang dari 145 cm dengan kejadian proses persalinan Di XXX wilayah kerja puskesmas XXX tahun 2014.
2.         Tujuan Khusus
a.       mengetahui gambaran tinggi badan ibu brsalin kurang dari 145 cm Di XXX.
b.       Mengetahui gambaran kejadian proses persalinan  pada ibu bersalin dengan tinggi badan ≤ 145 cm Di XXX.
c.       Mengetahui hubungan antara tinggi badan dengan kejadian proses persalinan.

D.      Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah Hubungan antara tinggi badan kurang dari 145 cm dengan kejadian proses persalinan Di XXX wilayah kerja puskesmas XXX kabupaten XXX tahun 2014.Batasan penelitian ini hanya dibatasi pada ibu bersalin yang berada di XXX dari tahun 2013 sampai bulan juni tahun 2014.

E.       Kegunaan Penelitian
1.         Guna Teoritis
a.          Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan wawasan bagi mahasiswa dan dapat digunakan sebagai data awal untuk penyusunan karya tulis berikutnya.
b.         Bagi Peneliti
Dapat mengaplikasikan ilmu khususnya berkaitan dengan ilmu kebidanan dan metode penelitian serta menambah wawasan tentang Hubungan antara tinggi badan kurang dari 145 cm dengan kejadian proses persalinan.


2.         Guna Praktis
a.        Bagi BPM XXX
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi BPM, sehingga dapat digunakan sebagai bahan gambaran kejadian ibu bersalin pada saat persalinan di BPM baik itu pada tinggi badan yang ≤ 145 cm maupun yang ≥ 145 cm, maka untuk dapat mendeteksi secara dini terjadinya kejadian panggul sempit bidan harus dapat  merangkul seluruh pasiennya sehingga pasien berkeinginan untuk selalu ingin memeriksakan pada saat kehamilannya karena dengan cara itu pasien akan terkontrol dan didapatkan pula  suatu gambaran  dalam pengambilan keputusan mana pasien yang akan lahir normal dan  yang harus dirujuk.

b.      Bagi Profesi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat  menjadi acuan agar selalu  waspada bagi bidan dalam melakukan pertolongan persalinan baik itu pada ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm ataupun yang lebih dari 145 cm.





DOWNLOAD KTI FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)