Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Persalinan Kala II


Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Persalinan Kala II








BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang
Menurut WHO penurunan Angka Kematian Ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup masih terlalu lamban untuk mencapai target tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/MDGs) dalam rangka mengurangi tiga per empat jumlah perempuan yang meninggal selama hamil dan melahirkan pada 2015 - 2025. Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh WHO itu dijelaskan, untuk mencapai target penurunan angka kematian ibu antara 1990 dan 2015 seharusnya 5,5%  per tahun . Berdasarkan kesepakatan global (millenium Develoment Goals/MDGS’s 2000) pada tahun 2015, diharapkan angka kematian ibu menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi menurun 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (DEPKES, 2011).
Menurut data WHO, sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara persemakmuran.
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dalam kehamilan, persalinan, dannifas. tahun 2012 yang mencatat angka kematian ibu (AKI) 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini melonjak tinggi dibandingkan dengan hasil SDKI 2007 yang hanya 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Menurut Ibu Negara ( Ny. Ani Yudhoyono) angka kematian ibu (AKI) disebabkan karena kehamilan, melahirkan dan nifas serta tingginya AKI disebabkan oleh penyebab langsung terkait dengan perdarahan, infeksi, eklampsi atau keracunan karena kehamilan dan persalinan yang sangat lama.
Angka kematian ibu tahun 2013 di Jawa Barat masih tinggi adalah 758 KH. Dilihat dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten XXX Angka Kematian Ibu tahun 2010 (40 kasus), tahun 2011 (70 kasus), tahun 2012 (76 kasus), tahun 2013 (78 kasus) dan pada bulanjanuari sampai dengan februari tahun 2014 (8 kasus).
Proses persalinan merupakan pengalaman yang membutuhkan banyak tenaga, emosi, serta fisik. Oleh karena itu akan sangat menyenangkan bila ibu bersalin dapat membagi pengalaman tersebut dengan seseorang. Pilihan pertama yang dipilih adalah suami, karena ia telah terlibat dengan proses kehamilan sejak awal.
Kala II merupakan tahap yang membutuhkan energi yang besar dalam suatu persalinan. Disebut tahap kerja persalinan, yaitu seorang ibu berusaha mengeluarkan bayinya dengan mengikuti kontraksi yang kuat sehingga memungkinkan ikut berperan aktif dan positif. Perasaan positif dan partisipasi aktif ibu bersalin membuat kondisi kejiwaan ibu lebih tenang yang sangat mendukung kelancaran persalinan dan tidak menyebabkan stres pada bayi. Hal ini dapat difasilitasi melalui dukungan dari suami saat proses persalinan.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX  rata-rata tiap bulannya adalah 80 persalinan, dengan persalinan lama kala II bulan Mei adalah 11 persalinan.
Dari data yang ada persentase jumlah persalinan lama kala II tiap desa  pada bulan Mei adalah desa Cicururg 18%, desa Nyangkowek 9%, desa Benda  9% , desa Pasawahan 0.0%, desa Purwasari9 %, desa Tenjo Ayu0.0%, desa XXX 55%, desa nanggerang 0.0%% . Dari data tersebut di desa XXX terdapat kejadian persalinan lama kala II pada bulan Mei  sebesar 55% dengan jumlah persalinan sebanyak 30.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Persalinan Kala II di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014”.

B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan data di desa XXX terdapat kejadian persalinan lama kala II pada bulan Mei sebesar 55 % dengan jumlah persalinan sebanyak 30 persalinan, maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu “Apakah ada hubungan antara dukungan suami dengan lama persalinan kala II di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014”



C.      Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan lama persalinan kala II di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
2.      Tujuan Khusus
a.       Diketahuinya dukungan suami pada ibu bersalin selama persalinan kala II di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
b.      Diketahuinya ibu bersalin dengan lama persalinan kala II di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
c.       Diketahuinya hubungan antara dukungan suami dengan lama persalinan kala II di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.

D.      Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX kecamatan XXX kabupaten XXX yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juni – 2 Juli 2014. Batasan penelitian ini hanya dibatasi untuk mengetahui lama persalinan kala II pada primigravida dan multigravida serta bagaimana hubungan dukungan antara suami dengan lama persalinan kala II di desa XXX wilayah kerja puskesmas XXX kecamatan XXX kabupaten XXX tahun 2014 dengan jumlah persalinan rata-rata tiap bulan sebanyak  30 persalinan.

E.       Kegunaan Penelitian
1.      Guna Teoritis
a.            Institusi Pendidikan
Sebagai bahan untuk pengembangan dan peningkatan serta perbaikan dimasa yang akan datang dalam menerapkan dan mengaplikasikan penelitan bagi mahasiswanya dan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya.
b.            Bagi Peneliti
Merupakan kegiatan belajar untuk menuangkan kembali sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh dibangku kuliah.

2.      Guna Praktis
a.            Bagi Responden
Dapat dilakukan pendekatan secara mental dan emosional dengan menghadirkan suami untuk memberi dukungan pada ibu yang akan melahirkan agar persalinannya berjalan dengan baik dan lancar.
b.            Tempat Penelitian
Sebagai bahan wacana untuk peneliti selanjutnya yang akan meneliti tentang pemberian dukungan suami dengan lama persalinan kala II dan dapat dijadikan sebagai masukan sehingga dapat diambil langkah-langkah sebagai upaya untuk peningkatan mutu dan kualitas pelayanan kebidanan.
 



DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI



PASSWORD 

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)