Hubungan
Pengetahuan Ibu Balita Dengan Keaktifan Mengunjungi Posyandu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan
kesehatan merupakan suatu intervensi untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dalam mendukung percepatan pembangunan nasional. Pelayanan
kesehatan dasar menjadi fokus utama upaya bidang kesehatan Indonesia untuk
mencapai target Millennium Development
Goals (MDGs) 2015. (1)
Salah satu indikator derajat kesehatan di
Indonesia adalah kesehatan pada balita dan mortalitas pada balita. Indikator
ini berguna untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah kesehatan anak balita,
mengetahui tingkat pelayanan dan keberhasilan KIA/Posyandu serta untuk menilai
kondisi derajat kesehatan di suatu negara. Apabila
Posyandu mampu menghayati fungsi-fungsi tersebut dan selanjutnya menjadikannya
sebagai program untuk memberdayakan keluarga
secara konsisten dan berkelanjutan, diharapkan pada akhirnya setiap
keluarga bisa menjadi keluarga sejahtera dan sehat.
Indikator penilaian posyandu adalah grafik SKDN.
Grafik yang diamati adalah D/S, N/D, K/S, BMG/D. Grafik D/S adalah jumlah
balita yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja posyandu dibandingkan dengan
jumlah balita di wilayah kerja posyandu. Grafik D/S memperlihatkan partisipasi
masyarakat terutama para ibu balita terhadap posyandu terlihat dari sikap ibu
memanfaatkan poyandu. Grafik N/D adalah jumlah balita yang naik berat badannya
pada bulan penimbangan dibandingkan jumlah balita yang di timbang bulan ini di
wilayah kerja posyandu. N/D di gunakan untuk menilai keberhasilan program
penimbanmgan di posyandu. Grafik K/S adalah jumlah balita yang mempunyai KMS
pada bulan ini di wilayah kerja posyandu dibandingkan dengan jumlah balita di
wilayah kerja posyandu. Grafik ini untuk melihat jangkauan program khususnya
program pemberian buku KIA pada balita. Grafik BMG/D adalah jumlah balita yang
berat badannya dibawah garis merah dibandingkan dengan jumlah balita yang di
timbang bulan ini di wilayah kerja posyandu.
Pada
masa sekarang ini Posyandu sudah banyak di mengerti dan tidak terlalu sulit
untuk di fahami oleh masyarakat, dan dengan ada nya Posyandu sudah sangat
membantu masyarakat dalam perbaikan sumber daya manusia (SDM) dalam hal
kesehatan ibu dan balita.
Jumlah
balita 21.805.000 dan cakupan penimbangan balita di posyandu D/S mencapai 67,
87%.(2)
Tahun
2011 di Jawa Barat, cakupan D/S belum memenuhi target. Dari 41.557.186 balita hanya tercapai 78,3% dari target 80% dan tahun 2012 di Indonesia, cakupan D/S 67, 87% dari yang ditargetkan 80%.(3)
Berdasarkan data dari
Dinkes Kabupaten XXX per januari 2014 Posyandu Pratama sebanyak 198, Posyandu
Madya sebanyak 1,235, Posyandu Purnama sebanyak 1,473, Posyandu Mandiri
sebanyak 455. Sedang di wilayah kerja Puskesmas XXX terdapat Posyandu Pratama sebanyak 11, Posyandu Madya
sebanyak 24, Posyandu Purnama sebanyak 26, Posyandu Mandiri sebanyak 14. (4)
Di Wilayah
Kerja Puskesmas XXX yang mencakup 9 desa, yaitu Desa gede pangrango dengan
jumlah balita 658 orang dengan data D/S 79,9%, XXX dengan jumlah balita 475 orang
dengan data D/S 85,7%, Sukamanis dengan jumlah balita 505 orang dengan data D/S
80,1%, Citamiang dengan jumlah balita 489 orang dengan data D/S 66,4%, XXX
dengan jumlah balita 704 orang dengan data D/S 56,3%, Muara Dua dengan jumlah
balita 512 orang dengan data D/S 84,7%, Sukamaju dengan jumlah balita 704 orang
dengan data D/S 80,1%, Cipetir dengan jumlah balita 418 orang dengan data D/S
82,8%, Unrus binangun dengan jumlah balita 464 orang dengan data D/S 93.9%. (5)
Menurut
Depkes RI standar cakupan penimbangan di Posyandu minimal 50% dan menurut dinas
kesehatan Kota XXX cakupan penimbangan Posyandu yaitu 80%. Berdasarkan data di atas
jumlah cakupan penimbangan Ibu Balita di
Posyandu Desa XXX dengan
data penimbangan D/S nya hanya 56,3% per
bulan mei, dari keseluruhan
balita di Posyandu desa XXX pada bulan mei sebanyak 704 balita ini mungkin dikarenakan desa tersebut
letak geografisnya terlalu jauh dengan posyandu, selain itu kurangnya PMT
(Program Makanan Tambahan) yang diadakannya hanya 6 bulan 1 kali membuat sebagian
masyarakat desa kurang aktif mengunjungi posyandu sehinga posyandu di desa XXX
kurang di minati oleh ibu balita.
Berdasarkan
latar belakang tersebut, di karena kan kurang nya
pengetahuan ibu balita tentang pelayanan yang ada di posyandu, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dengan Keaktifan Mengunjungi
Posyandu Di Posyandu Di Desa XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014”.
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan
data di desa XXX jumlah cakupan penimbangan di Posyandu D/S hanya 56,3% perbulan
mei dari jumlah balita sebanyak 704 balita oleh karena itu peneliti marik
rumusan masalah sebagai berikut, Apakah terdapat hubungan pengetahuan ibu
balita dengan keaktifan mengunjungi posyandu di Posyandu di desa XXX wilayah kerja Puskesmad XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk
Mengetahui Hubungan pengetahuan ibu balita dengan keaktifan mengunjungi
posyandu di Posyandu di desa XXX wilayah
kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
2.
Tujuan Khusus
a.
Diketahui
nya gambaran pengetahuan ibu balita di Posyandu di desa XXX wilayah kerja Puskesmad XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
b.
Diketahui nya keaktifan ibu mengunjungi posyandu di
Posyandu di desa XXX wilayah
kerja Puskesmas XXX Kabupaten XXX Tahun 2014.
D. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini yaitu
ingin meneliti hubungan pengetahuan dengan keaktifan mengunjungi posyandu di desa XXX Wilayah
Kerja Puskesmas XXX tahun 2014, karena di desa XXX terdapat cakupan penimbangan
Posyandu yang lebih rendah dari desa- desa lain yang berada di wilayah kerja
Puskesmas XXX. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni dan juli tahun 2014.
Populasi: ibu yang mempunyai balita periode januari
sampai mei sebanyak 704
balita.
E. Kegunaan Penelitian
1.
Manfaat Teoritis
a.
Bagi
Peneliti
Menambah
pengalaman dalam penelitian serta sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang telah
didapat selama perkuliahan.
b.
Bagi
Institusi pendidikan
Sebagai pengembangan
penelitian dan peningkatan mutu pembelajaran institusi pendidikan. Menambah referensi bagi institusi pendidikan tentang
posyandu.
2.
Manfaat Praktis
a.
Bagi
Tempat Penelitian
Sebagai masukan tentang cakupan kunjungan
posyandu balita, partisipasi masyarakat terhadap kunjungan ke posyandu dan
sebagai masukan untuk perencanaan kegiatan dimasa mendatang.
b.
Bagi Ibu
yang Mempunyai Balita Posyandu
Menambah
pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu dan sebagai masukan dan evaluasi peran
serta ibu dalam kegiatan pelayanan posyandu di desa.
DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
PASSWORD
Comments
Post a Comment