Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Hubungan Pengetahuan Ibu Menopause dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause

Hubungan Pengetahuan Ibu Menopause dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause








BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Seiring dengan peningkatan Usia, banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan terhenti pada suatu tahapan, sehingga berikutnya akan terjadi banyak perubahan yang terjadi pada fungsi tubuh manusia. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi suatu fase yaitu fase menopause. (1)
Sebelum masa menopause, wanita berada pada tahap pre menopause dimana pada tahap ini terjadi penurunan hormon estrogen sehingga memunculkan terjadinya sindrom  pre menopause. Pada masa pre menopause terjadi ketidakteraturannya siklus haid. Masa ini dimulai sekitar usia 40 tahun atau disebut juga masa dewasa madya. Gejala pre menopause akibat menurunnnya kadar estrogen tersebut sering menimbulkan gejala yang sangat mengganggu aktivitas kehidupan para wanita, bahkan mengancam kebahagiaan rumah tangga (1)
Kadar hormon estrogen yang rendah didalam tubuh kita akan membuat perempuan mengalami keluhan-keluhan ringan diawal masa menopause seperti gejolak panas didada dan muka (hot flushes) , sering berkeringat dimalam hari,sakit kepala, mudah pingsan, depresi, nyeri tulang dan sendi, daya ingat menurun,sulit konsent, drypareunia(rasa sakit ketika berhubungan seksual) dan juga penyakit jangka panjang seperti tulang keropos (osteoporosis), jantung koroner, stroke, kanker usus besar dan dimensis tipe Alzemeir. (2)
Perubahan pengeluaran hormon menyebabkan berbagai perubahan fisik dan psiskis. Perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang menopause meliputi merasa tua, tidak menarik lagi, rasa tertekan karena takut menjadi tua, mudah tersinggung mudah terkejut sehingga jantung berdebar, takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, rasa taku karena suami akan menyeleweng, keinginan seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (orgasme).
Pada perubahan fisik, seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit berkurang sehingga kulit menjadi kendur. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. Pada kulit tumbuh bintik hitam. Otot bawah kulit wajah mengendur sehingga jatuh dan lembek. Kelenjar kulit kurang berfungsi, sehingga kulit menjadi kering dan keriput. ( 3)
Setelah dilakukan study pendahuluan ke Puskesmas XXX berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas XXX, saat ini belum ada program khusus untuk wanita masa menopause di puskesmas XXX. Namun program untuk lansia sudah berjalan. Data yang diperoleh dari Puskesmas XXX tahun 2013 jumlah ibu yang sudah memasuki masa menopause atau usia dewasa madya (45-64) sebanyak 5.774 jiwa.
Selain melakukan study pendahuluan ke Puskesmas XXX Peneliti juga melakukan study pendahuluan ke Kantor Kelurahan XXX.   Berdasarkan data yang di peroleh dari desa jumlah Ibu usia dewasa madya sebanyak 847 jiwa, dimana jumlah wanita masa menopause paling bantak diantara desa lain nya. luas wilayah Desa XXX yaitu 1.143Ha/m2. Jumlah seluruh penduduk Desa XXX yaitu 12.149 jiwa. Desa tersebut terdiri dari 5 Dusun, 15 Rw dan 57 Rt, dari 5.913 orang wanita, 14,32% nya termasuk kedalam masa menopause.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di dusun XXX wilayah kerja puskesmas XXX kepada beberapa wanita masa menopause mengenai pengetahuan tentang menopause dan kesiapan ibu menghadapi menopause ternyata banyak keluhan-keluhan dari wanita  masa menopause yang mengacu pada tanda dan gejala menopause, tetapi mereka tidak tau apa itu menopause. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mewawancarai wanita masa menopause, untuk mengetahui sejauh mana mereka tahu tentang menopause dan kesiapan menghadapi menopause, ternyata pada saat dilakukan wawancara terhadap 15 wanita  masa menopause, terdapat 13 orang tidak tahu apa itu menopause,  dan 2 orang lagi  hanya mengetahui menopause yaitu sudah tidak bisa melahirkan.  
Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX untuk mengetahui “Hubungan Pengetahuan Ibu Menopause dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause”.

B.       Perumusan masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut “Adakah Hubungan pengetahuan ibu menopause dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX?”.

C.      Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Pengetahuan Ibu Menopause dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2014.
2.         Tujuan Khusus
a.       diketahuinya pengetahuan ibu masa menopause  mengenai menopause di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2014.
b.      diketahuinya tingkat kesiapan ibu masa menopause dalam menghadapi menopause di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX Tahun 2014.
c.       diketahuinya hubungan Pengetahuan Ibu Menopause dengan Kesiapan Ibu Menghadapi Menopause di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX 2014.

D.      Ruang lingkup
Pada penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu ojek penelitian hanya pada ibu masa menopause (45-64)tahun. Lokasi penelitian di Dusun XXX Wilayah Kerja Puskesmas XXX tahun 2014. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan crossectional, dimana variabel independen dan variabel dependen diteliti secara bersamaan. Dan data penelitian diperoleh dari data sekunder dan primer. Sedangkan instrumen penelitian untuk kedua variabel menggunakan kuesioner.

E.       Manfaat penelitian
1.      Guna Teoritis
a.      Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk memperluas wawasan dan untuk menambah bahan bacaan serta referensi bagi perpustakaan XXX dan dapat bermanfaat bagi para pembaca, serta dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.


b.      Bagi Peneliti
dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan serta dapat memperoleh gambaran nyata tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu masa menopause.

2.      Guna Praktis
a.      Bagi Responden
Diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi tentang menopause, sehingga dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana cara menghadapi menopause dan meningkatkan kesiapan dalam menghadapi menopause.
b.      Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk lebih meningkatkan kesadaran tenaga kesehatan untuk dapat lebih memberikan penyuluhan berupa pendidikan kesehatan kepada ibu-ibu masa menopause tentang pengertian menopause, gejala menopause dan perubahan fisik maupun psikologis pada saat menopause.
                                        





DOWNLOAD KTI KEBIDANAN FULL:
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI


PASSWORD

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)