TEORI EFEKTIVITAS
Pengertian efektivitas
Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauhmana
organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Konsep efektivitas
yang dikemukakan para ahli organisasi dan manajemen memiliki makna yang
berbeda, tergantung pada kerangka acuan yang dipergunakan. Efektivitas
merupakan suatu keadaan tercapainya suatu tujuan yang diharapkan atau
dikehendaki melalui penyelesaian pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan. (9)
Efektivitas pada dasarnya berasal dari kata “efek” dan digunakan dalam
istilah ini sebagai hubungan sebab-akibat. Efektivitas dapat dipandang sebagai
suatu sebab dari variabel lain. Efektivitas berarti tujuan yang telah
direncanakan sebelumnya dapat tercapai atau dengan kata sasaran tercapai karena
adanya proses kegiatan. (12)
Pada umumnya efektivitas sering
dihubungkan dengan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi. Padahal suatu
tujuan atau saran yang telah tercapai sesuai dengan rencana dapat dikatakan
efektif, tetapi belum tentu efisien. Walaupun terjadi suatu peningkatan
efektivitas dalam suatu organisasi maka belum tentu itu efisien. Jelasnya, jika
sasaran atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya
dapat dikatakan efektif. Jadi bila suatu pekerjaan itu tidak selesai sesuai
waktu yang telah ditentukan, maka dapat dikatakan tidak efektif. Efektivitas
merupakan gambaran tingkat keberhasilan atau keunggulan dalam mencapai sasaran
yang telah ditetapkan dan adanya keterkaitan antara nilai-nilai yang bervariasi.
Lebih lanjut menurut Agung Kurniawan
dalam bukunya Transformasi Pelayanan
Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut: “Efektivitas adalah
kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi)
daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau
ketegangan diantara pelaksanaannya”. (9)
Dari beberapa pendapat di atas
mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran
yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah
dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih
dahulu.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Hidayat(7) yang menjelaskan bahwa: “Efektivitas
adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas
dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai,
makin tinggi efektivitasnya”.
Upaya mengevaluasi jalannya suatu
organisasi, dapat dilakukan melalui konsep efektivitas. Konsep ini adalah salah
satu faktor untuk menentukan apakah perlu dilakukan perubahan secara signifikan
terhadap bentuk dan manajemen organisasi atau tidak. Dalam hal ini efektivitas
merupakan pencapaian tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki secara efisien, ditinjau dari sisi masukan (input), proses, maupun
keluaran (output). Dalam hal ini yang dimaksud sumber daya meliputi
ketersediaan personil, sarana dan prasarana serta metode dan model yang
digunakan. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila dikerjakan dengan benar dan
sesuai dengan prosedur sedangkan dikatakan efektif bila kegiatan tersebut dilaksanakan
dengan benar dan memberikan hasil yang bermanfaat. (9)
Ukuran Efektivitas
Mengukur efektivitas organisasi
bukanlah suatu hal yang sangat sederhana, karena efektivitas dapat dikaji dari
berbagai sudut pandang dan tergantung pada siapa yang menilai serta
menginterpretasikannya. Bila dipandang dari sudut produktivitas, maka seorang
manajer produksi memberikan pemahaman bahwa efektivitas berarti kualitas dan
kuantitas (output) barang dan jasa. (12)
Tingkat efektivitas juga dapat
diukur dengan membandingkan antara rencana yang telah ditentukan dengan hasil
nyata yang telah diwujudkan. Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan
tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai
atau sasaran yang diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.
Adapun kriteria untuk mengukur
efektivitas suatu organisasi ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, seperti
yang dikemukakan oleh Martani dan Lubis, yakni:
1) Pendekatan Sumber (resource
approach) yakni mengukur efektivitas dari input. Pendekatan mengutamakan adanya
keberhasilan organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun
nonfisik yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
2) Pendekatan proses (process approach)
adalah untuk melihat sejauh mana efektivitas pelaksanaan program dari semua
kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi.
3) Pendekatan sasaran (goals approach)
dimana pusat perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai
hasil (output) yang sesuai dengan rencana. (12)
Selanjutnya Strees dalam Tangkilisan
(16) mengemukakan 5 (lima) kriteria dalam pengukuran efektivitas,
yaitu:
1) Produktivitas
2) Kemampuan adaptasi kerja
3) Kepuasan kerja
4) Kemampuan berlaba
5) Pencarian sumber daya
Ukuran
efektivitas(12), sebagai berikut :
1) Pencapaian Tujuan
Pencapaian
adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu
proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin,
diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya
maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan terdiri dari
beberapa faktor, yaitu : Kurun waktu dan sasaran yang merupakan target kongkrit.
2) Integrasi
Integrasi
yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu organisasi untuk mengadakan
sosialisasi, pengembangan konsensus dan komunikasi dengan berbagai macam
organisasi lainnya. Integrasi menyangkut proses sosialisasi.
3) Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan
lingkungannya. Untuk itu digunakan tolak ukur proses pengadaan dan pengisian
tenaga kerja.
Berdasarkan beberapa pengertian
diatas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah tercapainya hasil dan tujuan
dari suatu organisasi atau program sebelumnya sudah ditentukan secara
bersama-sama dengan memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana
yang tersedia. Jika dikaitkan dengan penelitian yang akan dilakukan, maka yang
dimaksud efektivitas pelayanan dalam penelitian ini adalah sejauh mana
pencapaian hasil kerja atau tujuan yang diharapkan pada pelayanan program
Posyandu plus yang dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus sesuai sasaran dan
tujuan yaitu untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Efektivitas
Pelayanan Program Posyandu Plus untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
ditentukan oleh hubungan antara pihak yang dilayani dan pihak yang melayani
termasuk institusi yang berhubungan dengan program tersebut. Apabila Program
Posyandu Plus kemudian dijalankan dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
terutama kesehatan ibu dan bayi maka program ini belum dikatakan efektif, hal
tersebut merupakan masalah dalam pengukuran efektivitas.
Comments
Post a Comment