Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Konsep Presentase Total Cairan dan Elektrolit Tubuh

Konsep Presentase Total Cairan dan Elektrolit Tubuh



Presentase Total Cairan Tubuh
Persentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan bergantung pada beberapa hal antara lain umur, kondisi lemak tubuh, dan jenis kelamin, lebih jelasnya terlihat pada tabel

Pada orang dewasa kira-kira 40% berat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20% dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yang terbagi dalam 15% cairan interstisial, 5% cairan intravascular, dan 1-2% transelular.

Elektrolit Utama Tubuh Manusia
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri atas elektrolit dan nonelektrolit. Nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti protein, urea, glukosa, oksigen, karbondioksida, dan asam-asam organik. Sementara itu, elektrolit tubuh mencakup Natrium (Na), Kalium (K),Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Klorida (Cl), bikarbonat (HCO), fosfat  (HPO), sulfat (SO). Konsentrasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsentrasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hokum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negative harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif. Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intraseluler maupun pada plasma terinci dalam tabel.



Kation
1.      Sodium (Na+), yaitu kation berlebih di rung ekstraseluler, sodium penyeimbang cairan di ruang ekstraseluler. Sodium adalah komunikasi antara saraf dan muskulus, membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hydrogen pada ion sodium di tubulus ginjal, ion hydrogen diekskresikan. Sumber berasal dari snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.
2.      Potassium (K+), yaitu kation berlebih di ruang intraseluler, menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel., mengatur kontraksi (polarisasi dan repolarisasi) dari otot dan saraf. Sumber berasal dari pisang, alpukat, jeruk, tomat, dan kismis.
3.      Calcium (Ca2+), membentuk garam bersama dengan fosfat, karbonat, flourida di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat, meningkatkan fungsi saraf dan otot, meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan protrombin dan thrombin. Sumber berasal dari susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan dengan tulang, sayuran, dll.

Anion
1.      Klorida (Cl-), kadar berlebih di ruang ekstrasel, membantu proses keseimbangan natrium, komponen utama dari sekresi kelenjar gaster. Sumber berasal dari garam dapur.
2.      Bikarbonat (HCO3-), bagian dari bikarbonat buffer system, berekasi deengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan pH.
3.      Fosfat (H2PO4-), bagian dari fosfat buffer system, berfungsi untuk menjadi energy pada metabolisme sel, bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang, masuk dalam struktur genetic yaitu DNA dan RNA.


Keseimbangan Elektrolit
Keseimbangan elektrolit sangat penting, karena total konsentrasi elektrolit  akan memengaruhi keseimbangan cairan dan konsentrasi elektrolit berpengaruh pada fungsi sel. Elektrolit berperan dalam mempertahankan keseimbangan cairan, regulasi asam basa, memfasilitasi reaksi enzim dan transmisi reaksi neuromoskular.
Terdapat dua elektrolit yang sangat berpengaruh terhadap konsentrasi cairan intrasel dan ekstrasel yaitu natrium dan kalium.
1.      Keseimbangan natrium/sodium (Na+). Natrium merupakan kation paling banyak pada cairan ekstrasel serta sangat berperan dalam keseimbangan air,hantaran impuls saraf,dan kontraksi otot. Ion natrium didapat dari saluran pencernaan,makanan,atau minuman kemudian masuk kedalam cairan ekstrasel melalui proses difusi. Pengeluaran ion natrium melalui ginjal,pernapasan,saluran pencernaan, dan kulit. Pengaturan konsentrasi ion natrium dilakukan oleh ginjal,jika konsentrasi natrium serum menurun maka ginjal akan mengeluarkan cairan sehingga konsentrasi natrium akan menngkat.
Sebaliknya jika terjadi peningkatan konsentrasi natrium serum maka akan merangsang pelepasan ADH sehingga ginjal akan menahan air. Jumlah normal 135-148 mEq/1.
2.      Keseimbangan kalium/potassium (K+). kalium adalah kation yang paling banyak pada intraseluler. Ion kalium 98% berada pada cairan intrrasel,hanya 2% berada pada cairan intrasel, hanya 2% berada pada cairan ekstrasel. Kalium dapat diperoleh melalui makanan seperti daging, buah-buahan, dan sayuran. Jumlah normal 3,5-5,5 mEq/l.
3.      Keseimbangan kalsium (Ca2+). kalsium merupakanion yang paling banyak dalam tubuh, terutama berikatan dengan fosfor membentuk mineral untuk pembentukan tulang dan gigi. Diperoleh dari reabsorpsi usus dan tulang. Dikeluarkan melalui ginjal, edikit melalui keringat, dan disimpan dalam tulang. Pengaturan konsentrasi kalsium dilakukan hormone kalsitonin yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dan hormone paratiroid. Jika kadar kalsium rendah, maka hormone paratiroid dilepaskan sehingga terjadi peningkatan reabsorpsi kalsium pada tulang dan jika terjadi peningkatan kadar kalsium maka hormone kalsitonin dilepaskan untuk menghambat reabsorpsi tulang. Jumlah normal 4-5 mEq/l.
4.      Keseimbangan magnesium (Mg2+). magnesium biasanya ditemukan pada cairan intrasel dan tulang, berperan dalam metabolism sel, sintesis DNA, regulasi neuromuscular, dan fungsi jantung. Sumbernya di dapat dari makanan seperti sayuran hijau, daging, dan ikan. Magnesium diabsorpsi dari usus halus, peningkatan absorpsi dipengaruhi oleh vitamin D dan hormone paratiroid.
5.      Keseimbangan fosfor (PO4-). Fosfor merupakan anion utama cairan intrasel, ditemukan juga di cairan ekstrasel, tulang, otot rangka, dan jaringan saraf.fosfor sangat berperan dalam berbagai fungsi kimia, terutama fungsi otot, sel darah merah, metabolisme protein, lemmak, dan karbohidrat, pembentukan tulang dan gigi, regulasi asam-basa, regulasi kadar kalsium. Direabsorpsi dari usus halus dan banyak ditemukan dari makanan daging, ikan, dan susu. Disekresi dan reabsorpsi melalui ginjal. Pengaturan konsentrasi fosfor oleh hormone paratiroid dan berhubungan dengan kadar kalsium. Jika kadar kalsium meningkat akan menurunkan kadar fosfat demikian sebaliknya. Jumlah normal sekitar 2.5-4,5 mEq/l.
6.      Keseimbangan klorida (Cl-). Klorida merupakan anion utama pada cairan ekstrasel. Klorida berperan dalam pengaturan osmolaritas serum dan volume darah bersama natrium, regulasi asam basa. Berperan dalam buffer pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam sel darah merah. Disekresi dan direabsorpsi bersama natrium di ginjal. Pengaturan klorida oleh hormone aldosterone. Kadar klorida yang normal dalam darah orang dewasa adalah 95-100 mEq/l.
7.      Keseimbangan bikabornat. Bikarbonat berada di dalam cairan intrasel maupun di dalam ekstrasel dengan fungsi utama yaittu regulasi keseimbangan asam basa. Disekresi dan direabsorpsi oleh ginjal. Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan pH. Nilai normal sekitar 25-29 mEq/l.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)