Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI PADA IBU NIFAS




Perawatan Luka Episiotomi Pada Ibu Nifas

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok bahasan                        : Post Natal Care (PNC)
Sub pokok bahasan                 : Perawatan luka episiotomi
Sasaran                                    : Ibu Nifas
Waktu                                   : 30 menit
Tempat                                    :
Hari/Tanggal                          
Jumlah sasaran                        : 15 orang
Penyuluh                                :
                                                
I.Tujuan umum                      
Setelah mendapat penyuluhan ini,ibu mampu mengetahui tentang perawatan luka perineum dan vulva hygiene

II.Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama, sasaran dapat :
a. Menyebutkan kembali pengertian perawatan luka perineum dan vulva hygiene
b. Menyebutkan kembali tujuan perawatan perineum
c.Menyebutkan kembali alat-alat untuk perawatan perineum
d. Menjelaskan cara kerja perawatan perineum
e. Menyebutkan cara cara perawatan vulva hygiene
f.faktor yang mempengaruhi perawatan luka perineum

III.Pokok Bahasa
“Post Natal Care (PNC)

IV.Sub Pokok Bahasa
a.Pengertian perawatan luka perineum dan vulva hygiene
b.Tujuan perawatan luka perineum
c.Alat –alat untuk perawatan luka perineum
d.Cara kerja perawatan luka perineum
e.Cara-caraperawatan vulvahygiene
f.Faktor yang mempengaruhi perawatan luka perineum

V.Media dan Alat Bantu
Leaflet
VI.Metode
Ceramah dan Tanya jawab




KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap
Waktu
Kegiatan perawat
Kegiatan klien
Metode
Pendahuluan
5 menit
§  Memberi salam

§  Memperkenalkan diri
§ Menjelaskan tujuan penyuluhan dan pokok materi yang akan disampaikan
§ Menggali pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang perawatan luka episiotomy, perawatan perineum dan vulva hygiene
§ Menjawab salam
§ Mendengarkan dan memperhatikan


§ Menjawab pertanyaan
Ceramah dan      tanya jawab
Penyajian
15 menit
1.      Menyebutkan pengertian perawatan luka perineum dan vulva hygiene
2.      Menyebutkan tujuan perawatan perineum
3.      Menyebutkan alat-alat untuk perawatan perineum
4.      Menjelaskan cara kerja perawatan perineum
5.      Menyebutkan cara cara perawatan vulva
6.      Faktoryang mempengaruhi perawatan perineum

§ Mendengarkan dan memperhatikan
§ Mengajukan pertanyaan

Ceramah dan      tanya jawab
Penutup
10 menit
§ Penegasan materi
§ Memberikanpertanyaan pada pendengar tentang materi yang telah disampaikan
§ Menutup acara dan mengucapkan salam
§ Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh


§ Membalas salam
Tanya jawab









MATERI PENYULUHAN

A.    PERAWATAN PERINEUM
Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (sitti saleha,2009). Perawatan perineum adalah perawatan ibu postpartum untuk memulihkan alat kandung seperti sebelum hamil.Perawatan perineum adalah perawatan pada daerah kedua paha yang di batasi oleh vulva dan anus pada  ibu nifas (Naldhohatake,2009).
Jadi,perawatan perinium adalah perawatan antara vagina dan anus yang mengalami robekan  saat peroses persalinan alami.


B. TUJUAN
1. Rasa nyaman terpenuhi / bersih
2. Tidak terjadi infeksi
3. Nyeri berkurang

C. ALAT-ALAT PERAWATAN PERINEUM
1.Betadine
2.Kassa steril
3. Pembalut bersih
4. Air cebok anti septik/air rebusan daun sirih
5. Celana dalam yang bersih

D.CARA KERJA
1.      Melakukan cuci tangan
2.      Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur posisi semifowler/fowler, lutut ditekuk
3.      Membuka baju bagian bawah
4.      Membersihkan paha bagian atas dan keringkan ( kiri dan kanan )
5.      Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri menarik lipatan ke atas,tangan kanan membersihkan dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari perineum kearah anus. Ulangi pada sisi yang berlawanan
7.      Regangkan lipatan bagian atas ( labia mayora) dengan tangan kiri. Tangan kananyang lain membersihkan dari area bagian atas lipatan ( pubis ) ke lubang tempatbuang air besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan kapas yang berbeda. Areayang dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam ( labiaminora , klitoris dan oripicium vagina).
8.      Tuangkan air hangat ke area perineum dan keringkan
9.      Merubah posisi dengan posisi miring
10.  Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan dari arah depan(vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan. Ulangi dengan kapas yang berbeda sampai bersih
11.  Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana dalam. Celupkan pada kassa steril ke dalam larutan bethadine, peras lembab dan tempelkan di daerah perineum (bila ada jahitan) atau bila ada salep oleskan
12.  Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian dirapihkan
13.  Pakai pakaian bawah
14.  Cuci tangan

E. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1.      Menjaga perineum selalu bersih dan kering
2.      Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
3.      Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali perhari
4.      Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada luka episiotomi).Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami gejala-gejala seperti demam, mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah lukanya atau jika daerah tersebut menjadi nyeri

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERAWATAN PERINEUM
1.        Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.
2.        Obat-obatan
a.         Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon inflamasi normal.
b.        Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c.         Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.

3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat.Dapat terjadi penipisan protein- kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.

PERAWATAN PERINEUM YANG DILAKUKAN DENGAN BAIK DAPAT
MENGHINDARKAN HAL BERIKUT INI :
1.Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada perineum.
2.Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupunpada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3.Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum masih lemah (Suwiyoga, 2004)

EPISIOTOMI
Episiotomi adalah insisi dari perinium untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perinii totalis.
Episiotomi adalah insisi perinium untuk memperlebar ruang pada lubang keluar jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran bayi.

Jenis – jenis episiotomi
1. Episiotomi Medialis adalah yang dibuat di garis tengah.
2. Episiotomi Mediolateralis dari garis tengah ke samping menjauhi anus.
3. Episiotomi Lateralis 1-2 cm diatas commisuro posterior ke samping.
4. Episiotomi Sekunder adalah ruptur perinii yang spontan atau episiotomi medialis
yang melebar sehingga dimungkinkan menjadi ruptura perinii totalis maka
digunting ke samping.

Fungsi Episiotomi
1.      Episiotomi membuat luka yang lurus dengan pinggir yang tajam, sedangkan ruptura perinii yang spontan bersifat luka koyak dengan dinding luka bergerigi
2.      Luka lurus dan tajam lebih mudah dijahit.
3.      Mengurangi tekanan kepala bayi.
4.      Mempersingkat kala II
5.      Mengurangi kemungkinan terjadinya ruptura perinium totalis.



Keuntungan dan kerugian dari episiotomi
1.      Episiotomi Medialis : mudah dijahit, anatomi maupun fungsionil sembuh dengan baik, nyeri masa nifas ringan, dapat menjadi ruptur perinii totalis.
2.      Episiotomi Mediolateralis : Lebih sulit dalam penjahitan,anatomi maupun fungsionil penyembuhan kurang sempurna, nyeri pada hari-hari pertama nifas, jarang menjadi ruptura perinii.

MATERI TENTANG VULVA HYGIENE
Berikut ini adalah cara merawat vulva yang baik:
-    Biasakan mencuci vulva dengan air hangat. Keringkan baik-baik dengan handuk yang halus dan bersih atau kertas tisu toilet yang lembut. Bila vulva dalam keadaan iritasi hebat, dapat dikeringkan dengan alat pengering blower (hair dryer) yang disetel dalam posisi dingin dengan jarak lebih dari 30 cm.Vagina memunyai daya tahan sendiri terhadap infeksi yang berupa cairan bersifat asam (pH tertentu). Oleh karena itu, hindari kebiasaan "irigasi" (cuci vagina) vagina, kecuali bila dianjurkan oleh dokter.Produk seperti ini dapat mengganggu keasaman vagina dan mengganggu keseimbangan mikroorganisme.
-    Rapikan (digunting) rambut pubis (jangan di cukur !) yang berlebihan yang menyulitkan pengeringan daerah intim.
-    Pakailah celana dalam 100% katun. Hindarkan celana dalam nilon atau bahan sintetis lainnya.
-    Bilas (rinse) celana dalam dengan baik setelah dicuci. Celana dalam baru harus dicuci dahulu sebelum dipakai.
-    Hindarkan pemakaian celana ketat. Celana stretch pembentuk tubuh, celana olah raga nilon, atau celana dengan penutup kaki nilon (nylon pantihose/ panty girdles). Celana seperti ini akan menyebabkan panas dan lembab yang merupakan situasi menguntungkan bagi pertumbuhan kuman.
-    Hindari pemakaian produk "feminine hygiene" yang sesungguhnya justru menjadi iritan seperti panty liners (meskipun tipis), pengharum (feminine spray/deodorant), vaselin, minyak-minyak, talk, atau bedak.
-    Jangan menggaruk daerah intim.
-    Beberapa wanita (dengan anjuran dokter) memerlukan vaginal moisturizer atau pelembab, pembersih vagina, atau jelly untuk wanita sekitar menopause





PENUTUP

Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia sehingga mencapai hasil ataukondisi yang dapat di terima dan diinginkan (Abdul 2013).Perineum adalah daerahtubuh bawah antara diagfragma panggul dan kaki (Rukiyah 2010). Post Partum adalah masa sesudah persalinan dan kehamilan bayi, pelasenta serta selaput yang di perlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha,2009). Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Perawatan perineum adalah peroses  pemenuhan kebutuhan dasar manusia pada masa setelah persalinan sampai memulihkan kembali organ kandugan seperti sebelum hamil.Dengan dibuatnya makalah ini,penulis mengharapkan pada ibu postpartum dapat melakukan perawatan luka perineum.



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)