Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENTINGNYA PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1-K4



Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik                   : Pemeriksaan Kehamilan
Sub Topik            : Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4
Tempat                :
Hari/ tanggal        :
Waktu                  :
Sasaran                : Ibu Hamil


A.    Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pemahaman peserta penyuluhan tentang Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan K1-K4 menjadi lebih baik.

B.     Tujuan Istruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang:
1.      Definisi Pemeriksaan Kehamilan
2.      Manfaat Pemeriksaan Kehamilan
3.      Tujuan Pelayanan Antenatal
4.      Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan
5.      Tujuan kunjungan K1
6.      Tujuan Kunjungan k2
7.      Tujuan Kunjungan k3 dan k4

C.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

D.    Media dan Alat
1.      Leaflet

E.     Strategi Pelaksanaan
Tahap
Kegiatan
Respon Peserta
Waktu
Pembukaan
1.    Salam Pembuka
2.    Menjelaskan tujuan
3.    Menjelaskan jalannya penyuluhan
1.    Menjawab salam
2.    Peserta mengerti tujuan diadakan penyuluhan
3 menit
Isi
1.    Menjelaskan Definisi Pemeriksaan Kehamilan
2.    Menjelaskan Manfaat Pemeriksaan Kehamilan
3.    Menjelaskan Tujuan Pelayanan Antenatal
4.    Menjelaskan Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan
5.    Menjelaskan Tujuan kunjungan K1
6.    Menjelaskan Tujuan Kunjungan k2
7.    Menjelaskan Tujuan Kunjungan k3 dan k4
Peserta menyimak dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan
20 menit
Penutup
1.    Menanyakan kembali pada audience tentang materi yang diberikan

2.    Memberikan reinforcement positif.


3.    Salam penutup.
1.    Peserta mampu menjawab setiap pertanyaan
2.    Peserta semakin paham pentingnya pemeriksaan K1-K4
3.    Peserta menjawab salam
7 menit.






F.     Materi

PEMERIKSAAN KEHAMILAN K1- K4

A.    Definisi Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai  kehamilan yang optimal. (Manuaba (2007)
Dalam bahasa program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas 36 minggu. (Manuaba, 2007)
Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya kehamilan dan penelusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan. Identifikasi kehamilan diperoleh melalui pengenalan perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan, dapat dilakukan uji hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metoda yang tersedia.

B.     Manfaat Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan ini penting karena berguna dalam :
  1. Mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
  2. Memonitor kesehatan ibu dan janin supaya persalinannya aman.
  3. Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
  4. Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat muncul misalnya :
a.       Hipertensi dalam kehamilan
b.      Diabetes dalam kehamilan
c.       Anemia
d.      Janin dengan berat badan rendah
e.       Kehamilan anggur
f.       Plasenta previa (ari-ari menutup jalan lahir)
g.      Infeksi dalam kehamilan misalnya keputihan atau infeksi saluran kemih dll

C.    Tujuan Pelayanan Antenatal
1.      Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
2.      Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
3.      Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.

D.    Alasan dilakukan pemeriksaan Kehamilan
Ada 6 alasan penting untuk mendapatkan asuhan antenatal, yaitu:
1.      Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan
2.      Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya
3.      Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
4.      Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan risiko tinggi
5.      Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan
6.      Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.


E.     Tujuan kunjungan K1
K1 Kehamilan adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan seorang ibu hamil sesuai standar pada Trimester pertama kehamilan, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu dengan jumlah kunjungan minimal satu kali
Meliputi :
1.      Identitas/biodata
2.      Riwayat kehamilan
3.      Riwayat kebidanan
4.      Riwayat kesehatan
5.      Pemeriksaan kehamilan
6.      Pelayanan kesehatan
7.      Penyuluhan dan konsultasi

Serta mendapatkan pelayanan 7T yaitu :
1.      Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2.      Ukur Tekanan Darah
3.      Skrinning status imunisasi Tetanus dan berikan Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) bila diperlukan
4.      Ukur tinggi fundus uteri
5.      Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
6.      Test Laboratorium (rutin dan Khusus)
7.      Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

Atau yang terbaru 10T yaitu dengan menambahkan 7T tadi dengan:
8.      Nilai status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
9.      Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
10.  Tata laksana kasus. 
Cakupan K1 yang rendah berdampak pada rendahnya deteksi dini kehamilan berisiko, yang kemudian mempengaruhi tingginya AKB dan AKI.
Tujuan k1  :
1.      Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
2.      mendeteksi komplikasi-komplikasi/masalah yang dapat diobati sebelum mengancam  jiwa ibu
3.      Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4.      Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya.
5.      mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6.      Memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan jalan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu
7.      Mengidentifikasi faktor risiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan sekarang, riwayat obstetrik, medis, dan pribadi serta keluarga.
8.      Memberi kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan mendiskusikan adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang lalu, persalinan, kelahiran atau puerperium.
K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat (Manuaba, 2007).

F.     Tujuan Kunjungan k2
K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.
Tujuan k2 :
1.      Menjalin hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan klien
2.      mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa
3.      Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia karena (-) Fe atau penggunaan praktek tradisional yang merugikan
4.      Memulai mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan. Asuhan itu penting untuk menjamin bahwa proses alamiah dari kalahiran berjalan normal dan tetap demikian seterusnya
5.      Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya) bertujuan untuk mendeteksi dan mewaspadai.
6.      Kewaspadaan khusus mengenai PIH (Hipertensi dalam kehamilan), tanyakan gejala, pantau TD (tekanan darah), kaji adanya edema dan protein uria.
7.      Pengenalan koplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
8.      Penapisan pre-eklamsia, gameli, infeksi, alat rerproduksi dan saluran perkemihan.
9.      Mengulang perencanaan persalinan.

G.    Tujuan Kunjungan k3 dan k4
K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan akhir) dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

Tujuan k4
1.      Sama dengan kunjungan I dan II
2.      Palpasi abdomen
3.      Mengenali adanya kelainan letak dan persentase yang memerlukan kehahiran RS.
4.      Memantapkan persalinan Mengenali tanda-tanda persalinan.



Menurut Saifudin (2009:90), kunjungan antenatal yang di anjurkan sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu:
1)        Satu kali pada trimester pertama
2)        Satu kali pada trimester kedua
3)        Dua kali pada trimester ketiga

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)