PERSONAL
HYGIENE PADA IBU NIFAS
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
Pokok
Bahasan :
Post Natal Care (PNC)
Sub
Pokok Bahasan : Personal
hygiene pada ibu nifas
Sasaran : Ibu-Ibu Nifas
Penyuluh :
Waktu
: 40 menit
Tempat
:
Jumlah
sasaran :
A.
Tujuan
umum
Setelah dilakukan penyuluhan
tentang personal hygiene diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti
teknik personal hygiene yang baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas
atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
B.
Tujuan
Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan
tentang perawatan diri (personal hygiene), diharapkan ibu-ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian masa nifas
2. Mengetahui pengertian personal hygiene
3. Mampu menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu nifas
4. Mampu menjelaskan tujuan melakukan personal hygiene
5. Mampu menjelaskan akibat kurangnya melakukan personal hygiene
C.
Materi
Terlampir
D.
Metode
1. Ceramah
2. Tanya
Jawab
E.
Media
1. Poster
G.
Proses
Kegiatan Penyuluhan
No
|
KEGIATAN
|
Respon Ibu Nifas
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan :
·
Memberi salam pembuka dan perkenalan
diri
·
Menjelaskan tujuan
·
Kontrak waktu
|
·
Membalas salam
·
Mendengarkan
·
Memberi respon
|
5
Menit
|
2.
|
Penjelasan :
·
Pengertian masa nifas
·
Pengertian personal hygiene (perawatan
diri)
·
Menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene
pada Ibu
·
Menjelaskan tujuan melakukan personal
hygiene
·
Menjelaskan akibat kurangnya melakukan
perawatan diri
|
·
Mendengarkan dengan penuh perhatian
|
20 Menit
|
3.
|
Penutup :
·
Tanya jawab
·
Menyimpulkan hasil penyuluhan
·
Memberikan salam penutup
|
·
Menanyakan hal yang belum jelas
·
Aktif bersama menyimpulkan
·
Membalas salam
|
15 Menit
|
H.
EVALUASI
Metode evaluasi :
Diskusi dan Tanya Jawab
Jumlah soal : 4 soal
Jenis pertanyaan :
1. Apakah
ada yang tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah melahirkan ?
2. Apa
yang dimaksud perawatan diri?
3. Sebutkan
apa saja cara melakukan perawatan diri ?
4. Sebutkan
dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?
Hasil
Para
peserta mampu mampu memahami dan mengerti tentang apa yang di jelaskan.
I.
MATERI
:
PERSONAL
HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS
1. Pengertian Masa Nifas
Masa
nifas atau puerperium adalah masa setelah partus selesai sampai pulihnya
alat-alat kandungan seperti sebelum hamil,lamanya masa nifas ini kira-kira 6-8
minggu (Abidin,2011)
Masa
nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.(saleha,2009)
Masa nifas/puerperium di mulai sejak satu jam
setelah lahir plasenta sampai 6 minggu (40 hari setelah itu) (saipudin,2009)
Jadi
kesimpulan nya masa nifas adalah masa setelah lahirnya plasenta dan kembalinya
alat-alat kandungan seperti sebelum hamil berlangsung sekitar 6 mingggu atau 42
hari.
2. Pengertian Perawatan Diri (Personal
Hygiene)
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan diri dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis (Tarwoto, 2006)
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri
yang di lakukan untuk mempertahankan kesehatan baiik secara fisik maupun
psikilogis (Tarwoto, 2006)
Personal hygiene adalah hal yang sangat penting dan
harus di perhatikan karna kebersihan mempengaruhi kesehatan dan
psikis(Atutiningsih, 2006)
Jadi kesimpulan nya Personal hygiene adalah proses
merawat diri sendiri untuk memelihara kesehatan agar terlindung terhadap infeksi
dan penyakit.
3. Tujuan melakukan Personal Hygiene
menurut Tarwoto (2006) :
a. Meningkatkan
derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara
kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki
personal hyiene yang kurang
d. Mencegah
penyakit
e. Menciptakan
keindahan
f. Meningkatkan
rasa percaya diri
4. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu
menurut Tarwoto(2009)
Kebersihan
diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman
pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang
teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta
lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu
harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan
menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan
perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada
luka jahitan maupun kulit.
a.
Pakaian
Sebaiknya
pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi
keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di
daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan
pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat
lochea.
b.
Kebersihan
rambut
Setelah bayi
lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan
hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal.
Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita
yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan.
Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
Hindari penggunaan pengering rambut.
c.
Kebersihan
kulit
Setelah
persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan
kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada
wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu
pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih
banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap
kering.
d.
Kebersihan
vulva dan sekitarnya.
Mengajarkan ibu
membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva
terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah
sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
Sarankan ibu
untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.
Sarankan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah
kelaminnya.
Jika ibu
mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.
Perawatan luka
perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan
mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara
mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang
dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan
sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti
minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis
pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar
matahari dan disetrika.
5. Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga
Personal Hygiene menurut Suwiyoga (2006) :
a. Ibu
Mudah Sakit
b. Ibu
terlihat kotor/ kurang bersih
c. Bayi
ibu sakit
d. Ibu
kurang percaya diri
e. Ibu
mengalami infeksi
PENUTUP
Personal
Hygiene pada ibu nifas adalah proses merawat diri sendiri untuk memelihara
kesehatan organ genitalia agar terlindung terhadap infeksi dan penyakit. Kebersihan
seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan
dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan nya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, ibu nifas dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan diri. Macam
personal hygiene adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh.Jenis-jenisnya yaitu, perawatan pagihari,
sianghari, menjelang tidur, dan dini hari.
Sehingga
dengan di buatkan nya satuan acara penyuluhan tentang Personal Hygiene pada ibu
nifas ini penulis berharap masyarakat terutama ibu nifas mampu menjaga
kebersihan dirinya terutama kebersihan organ genetalianya agar terhindar dari
infeksi.
Comments
Post a Comment