Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

LEMBAR OBSEVASI TEKNIK PERAWATAN LUKA ASEPTIK

LEMBAR OBSEVASI TEKNIK PERAWATAN LUKA ASEPTIK




LEMBAR OBSEVASI PENELITAN
TEKNIK PERAWATAN LUKA ASEPTIK

Nama Pasien      :                                                                                                               Tanggal Masuk  :
No. RM                 :                                                                                                               Ruang                   :
Diagnosa              :
NO
PROSEDUR
KRITERIA
1
Tahap Pra Interaksi
YA
TIDAK

1)      Membaca catatan perawat untuk rencana perawatan luka
2)      Mencuci tangan
3)      Menyiapkan alat :
A.      Seperangkat set perawatan luka steril
·         Sarung tangan steril
·         Pinset 3 ( 2 anatomis, 1 sirurgis )
·         Gunting ( menyesuaikan kondisi luka )
·         Balutan kassa dan kassa steril
·         Kom untuk larutan antiseptic ( bila diperlukan )
·         Depress
·         Lidi kapas

B.       Larutan pembersih yang diresepkan ( garam fisiologis, betadin, . .)
·         Gun ting perban atau plester
·         Sarung tangan sekali pakai
·         Plester, pengikat, atau balutan sesuai kebutuhan
·         Bengkok
·         Perlak pengalas
·         Kantong untuk sampah
·         Korentang steril
·         Alcohol 70%
·         Troli/meja dorong



2
Tahap Orientasi



1)      Memberikan salam, memanggil klien dengan namanya
2)      Menjelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga


3
Tahap Kerja



1)      Memberikan kesempatan pada klien untuk bertanya sebelum kegiatan dimulai
2)      Susun semua peralatan yang diperlukan di troli dekat pasien ( jangan membuka peralatan steril dulu )
3)      Letakan bengkok di dekat pasien
4)      Jaga privacy pasien, dengan menutup tirai yang ada disekitar pasien, serta pintu dan jendela
5)      Mengatur posisi klien, instrusikan pada klien untuk tidak menyentuh area luka atau peralatan steril
6)      Mencuci tangan secara seksama
7)      Pasang perlak pengalas
8)      Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan plester, ikatan atau balutan dengan pinset.
9)      Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar pada kulit dan mengarah pada balutan. Jika masih terdapat plester pada kulit, bersihkan dengan kapas alcohol.
10)   Dengan sarung tangan atau pinset, angkat balutan, pertahankan permukaan kotor jauh dari penlihatan klien
11)   Jika balutan lengket pada luka,lepaskan dengan memberikan larutan steril/NACL
12)   Observasi karakter dan jumlah drinase pada balutan
13)   Buang balutan kotor pada bengkok
14)   Lepas sarung tangan da buang pada bengkok
15)   Buka bak instrument steril
16)   Siapkan larutan yang akan digunakan
17)   Kenakn sarung tangan steril
18)   Inspeksi luka
19)   Bila dipesankan/Bersihkan luka dengan larutan antiseptic yang diresepkan atau larutan garam fisiologis
20)   Pegang kassa yang dibasahi larutan tersebut dengan pinset steril
21)   Gunakan satu kassa untuk satu kali usapan
22)   Bersihkan dari area kurang terkontaminasi ke area terkontaminasi
23)   Gerakan dengan tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi luka
24)   Gunakan kassa baru untuk mengeringkan luka atau insisi. Usap dengan cara seperti di atas
25)   Berikan salp antiseptic bila dipesankan/diresepkan, gunakan teknik seperti langkah pembersihan
26)   Pasang kassa steril kering pada insisi atau luka
27)   Gunakan plester di atas balutan, fiksasi dengan ikatan atau balutan
28)   Lepaskan sarung tangan dan buang pada tempatnya
29)   Bantu klien pada posisi yang nyaman



4
Tahap Terminasi



1)      Mengevaluasi perasaan klien
2)      Menyimpulkan hasil kegiatan
3)      Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4)      Mengakhiri kegiatan
5)      Mencuci dan membereskan alat
6)      Mencuci tangan


5
Tahap Dokumentasi



1)      Mencatat tanggal dan jam perawatan luka
2)      Mencatat kondisi luka



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)