MAKALAH ANTROPOLOGI 5 : LAPISAN-LAPISAN SOSIAL DAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal
tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Kalau suatu masyarakat lebih menghargai
kekayaan material dari pada kehormatan, maka mereka yang mempunyai kekayaan material
akan menempati kedudukan yang lebih tinggi. Apabila dibandingkan dengan pihak lain.
Gejala tersebut menimbulkan lapisan masyarakat yang merupakan pembedaan seseorang
atau sekelompok orang dalam kedudukan yang berbeda secara vertikal. Sedangkan pelapisan sosial dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para
warga masyarakat ke dalam kelas secara hierarkis (bertingkat). Perwujudan adanya
kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih rendah di dalam masyarakat.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat disajikan adalah :
1.
Pengertian lapisan sosial
dan lapisan masyarakat
2.
Penyebab terjadinya lapisan
sosial dan lapisan masyarakat
3.
Unsur terjadinya lapisan
sosial dan lapisan masyarakat
C.
Tujuan
dan Manfaat
1.
Memenuhi tugas Mata
Kuliah antropologi kesehatan
2.
Sebagai bahan diskusi
bersama dalam proses pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pelapisan Sosial
1.
Pengertian Pelapisan Sosial
Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial
(social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota
masyarakat secara vertikal (bertingkat). Definisi
sistematik antara lain dikemukakan oleh Pitirim
A. Sorokinbahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudannya
adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada
lapisan-lapisan di bawahnya. Setiap lapisan tersebut disebut strata sosial. P.J. Boumanmenggunakan istilah tingkatan atau dalam
bahasa belanda disebut stand, yaitu golongan manusia yang ditandai dengan
suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu dan menurut
gengsi kemasyarakatan. Istilah stand juga dipakai oleh Max Weber.Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu
ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu
yang dihargai demikian menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya
“Setangkai Bunga Sosiologi”, sesuatu yang dihargai itu adalah uang atau benda-benda
yang lain yang bernilai ekonomis, politis, agamis, sosial maupun kultural.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang
rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau
ketimpangan (inequality) dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi
hak dan kewajiban yang dipikul dari warga masyarakat ada segolongan orang yang mendapatkan
pembagian lebih besar dan ada pula mendapatkan pembagian lebih kecil, sedangkan
yang mendapatkan lebih besar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi, yang mendapatkan
lebih kecil menduduki pelapisan yang lebih rendah. Pelapisan mulai ada sejak manusia
mengenal adanya kehidupan bersama atau organisasi sosial.
Pelapisan sosial merupakan hasil dari
kebiasaan manusia berhubungan antara satu dengan yang lain secara teratur dan tersusun
biak secara perorangan maupun kelompok, setiap orang akan mempunyai situasi sosial
(yang mendorong untuk mengambil posisi sosial tertentu. (Drs. Taufik Rahman Dhohir,
2000)
2. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok
sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang
berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial
masyarakat kuno.
Didalam organisasi masyarakat primitifpun dimana belum mengenai
tulisan. Pelapisan masyarakat itu sudah ada. Hal itu terwujud berbagai bentuk sebagai
berikut:
a. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin
dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan kewajiban
b. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku
yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa
c. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh
d. Adanya orang-orang yang dikecilkan diluar
kasta dan orang yang diluar perlindungan hukum
e. Adanya pembagian kerja di dalam suku
itu sendiri
f. Adanya pembedaan standar ekonomi dan
didalam ketidaksamaan ekonomi
3. Jenis Terjadinya Pelapisan Sosial
a. Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. Adapun orang – orang yang ingin menduduki lapisan tertentu
dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat
itu, tetapi berjalan sacara alamiah dengan sendirinya ( seperti takdir atau nasib
).Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
b. Terjadi secara disengaja
Sistem pelapisan ini memiliki tujuan
khusus karena dibuat dengan unsur kesengajaan. Biasanya ditujukan untuk mengejar
tujuan bersama. Di dalam sistem ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang
dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang.
4. Perbedaan sistem pelapisan sosial
Menurut sifatnya, sistem pelapisan dalam masyarakat dibedakan
menjadi:
a.
Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
Dalam sistem
ini, pemindahan anggota masyarakat kelapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah
tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal istimewa. Di dalam sistem yang tertutup,
untuk dapat masuk menjadi dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
Di India, sistem ini digunakan, yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. Sebagaimana
yang kita ketahui masyarakat terbagi ke dalam :
>Kasta Brahma
: merupakan kasta tertinggi untuk para golongan pendeta;
>Kasta Ksatria
: merupakan kasta dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan
kedua;
>Kasta Waisya
: merupakan kasta dari golongan pedagang;
>Kasta sudra
: merupakan kasta dari golongan rakyat jelata;
Paria : golongan
bagi mereka yang tidak mempunyai kasta. seperti : kaum gelandangan, peminta,dsb.
b.
System pelapisan masyarakat yang terbuka
Stratifikasi
ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat
bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal. Contoh:
Ø
Seorang miskin karena usahanya bisa
menjadi kaya, atau sebaliknya.
Ø
Seorang yang tidak/kurang pendidikan
akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
c.
System pelapisan social campuran
Stratifikasi
sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya,
seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila
ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus
menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
5. Contoh Pelapisan Sosial
a.
Pada masyarakat kota aspek kehidupan
pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan
dengan di desa.
b.
Pada masyarakat desa kesenjangan (gap)
antara klas eksterm dalam piramida social tidak terlalu besar.
c.
Pada masyarakat kota antara klas eksterm
yang kaya dan miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan
miskin saja.
d.
Pada umumnya masyarakt pedesaan cenderung
berada pada klas menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin
sering bergeser ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai
tanah, mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.
B.
Lapisan Masyarakat
1.
Terjadinya
Lapisan Masyarakat
Stratifikasi
berasal dari bahasa latin “stratus” yang artinya lapisan/tingkatan. Di dalam masyarakat
terdapat sejumlah lapisan dengan jumlah yang berbeda-beda. Hal itu tidak lain karena
di masyarakat terjadi perbedaan sosial. Seorang sosiolog Pitiram A.osorkin, dalam
bukunya yang berjudul social and cultural mobility mengemukakan bahwa sistem berlapis-lapis
itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur.
Ia menyebut sistem berlapis-lapis dalam masyarakat itu dengan istilah social stratification.
Selanjutnya,
dikatakan bahwa social stratification adalah penggolongan penduduk atau masyarakat
ke dalam kelas-kelas secara bertingkat dan wujudnya adalah kelas-kelas tinggi dan
kelas-kelas rendah. Bahkan pada zaman kuno dahulu, filosof Aristoteles (Yunani),
mengatakan di dalam Negara ada tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, yang melarat,
dan yang berada diantara keduanya.ucapan demikian sedikit banyak membuktikan bahwa
pada zaman itu, dan sebelumnyaorang telah mengakui adanya lapisan masyarakat yang
mempunyaikedudukan yang bertingkat-tingkat dari yang bawah sampai yang atas. Biasanya
golongan lapisan masyarakat atas tifak hanya memiliki satu macam saja dari apa yang
dihargai oleh masyarakat, tetapi kedudukannya yang tinggi itu bersifat komulatif.
Mereka yang memilki uang banyak, akan mudah sekali mendapatkan tanah, kekuasaan
dan
mungkin juga kehormatan, sedang mereka yang mempunyai kekuasaan besar mudah menjadi
kaya dan mengusahakan ilmu pengetahuan.System lapisan dalam masyarakat tersebut,
dalam sosiologi ddikenal dengan social stratification. Kata stratification berasal
dari stratum, jamaknya strata yang berarti lapisan. Pitirim A. Sorokin menyatakan
bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas
yang bertingkat-tingkat (hirarkis).
2.
Dasar terjadinya lapisan masyarakat.
Lapisan-lapisan sosial masyarakat atau stratifikasi sosial dalam
masyarakat bisa terjadi, dikarenakan tidak adanya keseimbangan dalam pembagian hak-hak
dan kewajiban serta bertanggung jawab diantara anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan.
Sehingga muncul proses dimana kemunculan itu bisa dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Kemudian lapisan masyarakat yang munculnya disengaja
yang disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Dan yang menjadi faktor utama
munculnya lapisan sosial sengaja adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior),
sifat keaslian keanggotaan kerabat seorang kepala masyarakat.
Dilihat
dari prosesnya, stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya, tetapi juga terdapat unsur-unsur kesengajaan untuk dibuat
bertingkat-tingkat. Koencoroningrat mengemukakan bahwa sesuatu yang berharga dapat
dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:
a.
Kualitas atau kepandaian.
b.
Tingkat usia atau senioritas.
c.
Sifat keaslian.
d.
Keanggotaan kaum kerabat
kepala masyarakat.
e.
Pengaruh dan kekuasaan.
Untuk meneliti terjadinya
proses-proses lapisan masyarakat, dapatlah pokok-poko sebagai berikut:
a.
Sistem lapisan mungkin berpokok pada system pertentangan dalam
masyarakat. System demikian mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat tertentu
yang menjadi objek penyelidika.
b.
Sistem lapisan dapat dianalisis dalam ruang lingkup unsure-unsur
sebagai berikut:
·
distribusi hak-hak istimewa
yang obyektif seperti misalnya penghasilan, kekayaan, keselamatan (kesehatan laju
angka kejahatan), wewenang, dan sebagainya.
·
sistem pertanggaan yang
diciptakan para warga masyarakat (prestise dan penghargaan).
·
kriteria system pertentangan,
yaitu apakah didapat berdasarkan kualitas pribadi, keanggotaan kelompok kerabat
tertentu, milik, wewenang atau kekuasaan.
·
lambang-lambang kedudukan,
tingkah laku hidup, cara berpakaian, perumahan, keanggotaan pada suatu organisasi
dan selanjutnya.
·
mudah atau sukarnya
bertukar kedudukan.
·
solidaritas diantara
individu-individu atau kelompok yang menduduki kedudukan yang sama dalam system
sosial masyarakat.
3.
Perlunya Sistem Lapisan Masyarakat
Memecahkan
persoalan yang di hadapi masyarakat yaitu penempatan individu dalam tempat-tempat
yang tersedia dalam struktur sosial dan mendorongnya agar melaksanakan kewajiban
yang sesuai dengan kedudukan serta dengan peranannya. Pengisian tempat-tempat tersebut
merupakan daya pendorong agar masyarakat bergerak sesuai dengan fungsinya. Akan
tetapi, wujudnya dalam setiap masyarakat juga berlainan karena tergantung pada bentuk
dan kebutuhan masing-masing masyarakat.
4.
Pelapisan masyarakat dibagi menjadi beberapa
kelas :
• Kelas atas (upper class)
• Kelas bawah (lower class)
• Kelas menengah (middle class)
• Kelas menengah ke bawah (lower middle class)
5.
Unsur-unsur Lapisan Masyarakat
·
Pertama, Sebuah
lapisan yang terjadi sengaja apabila lapisan itu terbentuk secara otomatis,biasanya
lapisan ini dikategorikan menurut waktu dan tempat. Misalnya kelompok-kelompok yang
berusia lanjut disebut sebagai golongan tua sementara orang-orang yang masih muda
disebut golongan muda. Pada lapisan ini tidak ada terjadinya pemaksaan oleh masyarakat,semuanya
terjadi secara alami .
·
Kedua,lapisan yang terjadi
secara sengaja. Lapisan yang ada terbentuk karena adanya sistem pembagian kekuasaan,
organisasi, dan cendrung bersifat memaksa. Lapisan masyarakat seperti ini umumnya
dikarena perbedaan tingkat kekuasaan. Contohnya organisasi sosial, politik, perusahaan
besar dengan kata lain organisasi ini terbentuk karena adanya organisasi formal.
Dalam suatu bidang pemerintah misalnya, seorang pemimpin memiliki kedudukan yang
istimewa, turun sedikit kepada kaki tangannya yang memiliki posisi yang istimewa
jika dibandingkan dengan masyarakat biasanya.
·
Ketiga,
Kedudukan (status), masyarakat pada umumnya mengembangkan
dua macam kedudukan , yaitu Ascribed Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat
tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan. Kedudukan tersebut
memperoleh karena kelahiran. Achieved status adalah kedudukan yang dicapai oleh
seseorang dengan usaha-usaha yang di sengaja. Kedudukan ini tidak diproleh atas
dasar kelahiran. Akan tetapi, bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung pada
kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Misalnya,
setiap orang dapat menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu.
·
Keempat,
Peranan ( role ) merupakan aspek dinamis kedudukan (status),
apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, dia
menjalankan suatu peranan. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan.
6.
Kriteria
yang menjadi penyebab terbentuknya lapisan sosial dan lapisan masyarakat
a.
Pertama,Kekayaan:
orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan ditempat kan sebagai lapisan paling
atas atau orang berpunya. Lapisan ini biasanya mendapatkan perlakuan yang lebih
istimewa jika dibanding dengan orang-orang yang memiliki perekonomian yang rendah.
b.
Kedua,
Kekuasaan : sama sperti lapisan orang nomor satu, seseorang yang memiliki kekuasaan
yang teratas mempunyai wewenang yang sangat besar,sehingga lapisan ini memiliki
kesempatan yang besar untuk menngatasi permasalahan sosial yang terjadi.Tetapi jika
terjadi salah wewenang maka tindakan kriminal memperbudakkan orang lain mungkin
saja terjadi.
c.
Ketiga,
Kehormatan : pada posisi ini kedudukan seseorang tidak dipandang dari sisi kekayaan
atau kekuasaan yang dimilikinya. Tapi posisi ini terbentuk karena adanya rasa hormat
masyarakat kepada seseorang yang telah berjasa. Biasanya lapisan seperti ini masih
banyak terjadi dimasyarakat pedesaan
d.
Keempat,
Ukuran ilmu pengetahuan : Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota
masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu
pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat
yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar
akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang. Misalnya dokter,
insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar professional seperti professor.
d.
7.
Teori Tentang Pelapisan Sosial Dan Pelapisan Masyarakat
Beberapa
teori tentang pelapisan dicantumkan di sini :
a. Aristoteles mengatakan bahwa di dalam
tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang
melarat sekali, dan mereka yang berada di tengah-tengahnya.
b. Menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial
adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan
beberapa hak istimewa tertentu.Oleh karena itu, mereka menuntut gengsi kemasyarakatan.
c. Pitirim A. Sorokinbahwa pelapisan sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis).
d. Prof. Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman
Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu
yang dihargai olehnya dan setiap masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
e. Gaotano Mosoa dalam “The Ruling Class”
menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat dari masyarakat yang kurang berkembang,
sampai kepada masyarakat yang paling maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul
ialah kelas pertama (jumlahnya selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih
banyak).
f. Karl Marx, menjelaskan secara tidak langsung
tentang pelapisan masyarakat menggunakan istilah kelas menurut dia, pada pokoknya
ada 2 macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang memiliki tanah dan alat-alat
produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyai dan hanya memiliki tenaga untuk
disumbangkan di dalam proses produksi.
g. Pitirin A. Sorikin bahwa “pelapisan masyarakat
adalah perbedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas yang tersusun secara
bertingkat”.
h. Theodorson dkk berpendapat bahwa “pelapisan
masyarakat adalah jenjang status dan peranan yang relative permanen yang terdapat
dalam system social didalam hal perbedaan hak,pengaruh dan kekuasaan”..
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Stratifikasi
sosial atau pelapisan sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat
bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya.
Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang
didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu
usaha (ascribed status). Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu: Terjadi
dengan Sendirinya Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri.Adapun
orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan
yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan
sendirinya. Oleh karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan
dan dasar dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan
masyarakat dimana sistem itu berlaku. Terjadi dengan Sengaja Sistem pelapisan ini
dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama.
B.
Saran
Berdasarkan
hasil kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan beberapa saran yaitu: Sebagai
mahasiswi /a kita harus mampu memahami lapisan-lapisan yang ada dalam kehidupan
bermasyarakat. perbedaan itu karena orang-orang memiliki kecakapan, watak, keahlian
dan kapasitas yang berbeda-beda
DAFTAR PUSTAKA
http://wordpress.com/2011/03/23/lapisan-sosial.masyarakat.html
http://www.academia.edu/9426680/teori-lapisan-sosial.
http://www.berpendidikan.com/2015/06/jenis-lapisan.sosial
-.html
http://www.google.co.id/definisi-lapisan- masyarakat.html
http://www.goggle.co.id.search..kumpulan-contoh-sosial-pelapisan-.html
Comments
Post a Comment