MAKALAH
DAMPAK
MASIV KORUPSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari hari, sering kali kita melihat dan
mendengar berita tentang korupsi,,baik yang di peroleh melalui media cetak maupun
media eletronik. Hampir setiap hari kita di suguhi kabar berita tentang korupsi,.hingga
masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kata korupsi.
Istilah korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptus
atau corruption yang berarti menyalah gunakan atau menyimpang. Didalam kamus besar
bahasa Indonesia korupsi adalah tindakan yang menyebabkan negara menjadi bangkrut
dengan pengaruh luar biasanya seperti hancurnya perekonomian,pelayanan kesehatan
tidak memadai, rusaknya sistem pendidikan, dan lain sebagainya *
Praktek korupsi yang terjadi di wilayah Indonesia sudah
ada pada jaman kerajaan Majapahit yaitu sekitar abad ke 14-15 M. Dan ternyata praktek
korupsi itu terus berlangsung hingga sekarang di abad modern ini. Dalam perjalananya
dari masa ke masa praktek korupsi mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik
dari segi kualitas maupun kuantitas. Modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku
korupsi (koruptor) juga semakin beragam dan semakin canggih,sehingga sulit untuk
di awasi dan di deteksi.
Korupsi di negeri Indonesia ini, sudah merambah di berbagai
lembaga, departement,instansi serta wilayah lainnya dan tidak hanya terjadi di tingkat
pusat saja tetapi sampai tingkat pedesaan,baik dalam skala kecil yang bernilai ribuan
rupiah sampai dalam skala besar yang bernilai triliunan rupiah,baik dilakukan secara
perorangan maupun berkelompok.
Pemerintah berupaya menghilangkan atau paling tidak mengurangi
perbuatan korupsi dengan mendirikan lembaga - lembaga yang menangani masalah korupsi
seperti : KPK, Kejaksanan Agung, Tipikor, dan lain lain,juga ada banyak organisasi
milik swasta yang bertugas mengawasi perilaku korupsi, seperti : ICW, Indinesian
transparency, Pepsi (Pemantau prilaku korupsi) Dll. Akan tetapi korupsi tidak kunjung
berhenti malah makin menjadi jadi. Ada yang mengibaratkan kalau dulu korupsi dilakukan
di bawah meja apa yang terjadi sekarang korupsi tidak hanya di lakukan di bawah
meja tetapi bahkan mejanyapun ikut di korupsi.
Tingkat korupsi yang sudah sampai sedemikian itu,jelas
memerlukan penanganan yang serius dari semua komponen bangsa,tidak hanya di tangani
oleh satu kelompok / komponen saja.Jika korupsi yang sedemikian itu di biarkan maka
Indonesia tidak akan mencapai kemajuan seperti yang di harapkannya.Rakyat Indonesia
akan menjadi miskin dan menderita,karena korupsi yang seperti itu membuat pelayanan
publik menjadi buruk dan selalu beraroma penyuapan serta penyediaan sarana &
prasarana juga menjadi buruk karena anggarannya menjadi berkurang, kemudian harga
barang-barang kebutuhan menjadi mahal dll.
Dalam makalah yang di sampaikan ini kami mencoba mengulas
suatu persoalan yang terkait dengan masalah korupsi,harapan kami mudah mudahan dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
B.
Rumusan masalah
1. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
keadaan ekonomi suatu negara ?
2. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
sosial dan kemiskinan masyarakat ?
3. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
birokrasi pemerintahan ?
4. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
politik & demokrasi?
5. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
penegakan hukum ?
6. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
pertahanan & keamanan?
7. Apakah dampak masif korupsi akan berimplikasi terhadap
kerusakan lingkungan ?
C.
Tujuan :
1. Mahasiswa mengetahui akibat perbuatan korupsi
2. Mahasiswa dapat memiliki empati pada korban korupsi
3. Mahasiswa mampu menghindari perbuatan dan perilaku korupsi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dampak Masif Korupsi
Sebelum kami mengurai tentang dampak masif korupsi,terlebih
dahulu kami menjelaskan makna dan pengertian mengenai dampak masif korupsi.
Dampak : akibat
yang timbul / yang terjadi
Masif : sesuatu yang terjadi secara besar besaran atau yang
terjadi dalam skala luas.
Korupsi : menyalahgunakan
atau menyimpang.
Dampak masif korupsi maksudnya adalah akibat yang ditimbulkan
dari perbuatan korupsi yang dilakukan dalam skala luas yang terjadi di semua lembaga
dari tingkat atas sampai tingkat bawah serta besarnya nilai korupsi yang di lakukan
hingga dapat merusak atau bahkan menghancurkan sendi- sendi kehidupan di berbagai
bidang baik ekonomi, sosial, pendidikan, budaya,hankam dll.
Ada dua faktor yang menyebabkan timbulnya perbuatan korupsi
yaitu : faktor internal dan faktor external.
1. Faktor internal disebabkan oleh diri manusia sendiri
a.
Sifat tamak atau
rakus manusia.
b.
moral yang kurang
kuat.
c.
gaya hidup konsumtif,
serta bisa juga di dorong oleh keinginan keluaraga.
2. Faktor external adalah disebabkan oleh pengaruh lingkungan
yang di hadapi manusia
a.
Aspek sikap masyarakat
yang pasif terhadap korupsi.
b.
Kebutuhan ekonomi yang
mendesak untuk dipenuhi.
c.
Kepentingan politik dalam
rangka meraih dan atau mempertahankan kekuasaan.
B.
Dampak Masif Korupsi Terhadap
Ekonomi
Korupsi memiliki berbagai efek penghancuran yang hebat
(on enermous detruction effects) terhadap berbagai sisi kehidupan bangsa dan Negara,khususnya
dari sisi ekonomi sebagai pendorong utama kesejahteraan rakyat.
Berbagai macam dampak masif korupsi terhadap permasalahan
ekonomi adalah :
1.
Lesunya pertumbuhan ekonomi
dan investasi
Korupsi
bertanggung jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri.
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak
efisienan yang tinggi. Dalam sektor privat,korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran illegal, ongkos management dalam negoisasi dengan pejabat
korup juga menjadi mahal,dan resiko pembatalan perjanjian jika sewaktu – waktu ada
penyelidikan dari pihak berwenang. Investasi di negeri yang korup juga menjadi mahal
karena adanya biaya siluman, hal ini membuat para investor menjadi enggan melakukan
investasi dan memilih negara lain.sebagai tempat investasi sehingga negara yang
korup di tinggalkan / dijauhi oleh para investor,padahal sebenarnya investor itu
ikut membantu mendorong laju pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Penurunan Produktifitas
Negara
yang korup menimbulkan produktifitas yang semakin menurun. Hal ini terjadi seiring
dengan terhambatnya sektor industri dan produksi yang semestinya berkembang lebih
baik atau dapat melakukan pengembangan dalam kapasitasnya. Penurunan produktifitas
ini akan menyebabkan permasalahan yang cukup rumit seperti tingginya angka PHK dan
meningkatnya angka pengangguran, yang akhirnya akan terjadi kemiskinan masyarakat
yang cukup meluas.
3.
Rendahnya kualitas barang
dan jasa bagi publik
Rusaknya
jalan- jalan, ambruknya jembatan,tergulingnya kereta api dan yang lainnya adalah
contoh nyata bahwa di negara kita ini kualitas barang dan jasa sangatlah rendah.
Pejabat birokrasi yang korup akan menambah kompleksitas permasalahan dalam proyek
pembangunan yang ada, karena mereka menyembunyikan berbagai perbuatan korup yang
dilakukannya.
4.
Menurunnya pendapatan
Negara dari sektor pajak
Di Indonesia di kenal dengan berbagai macam pajak seperti
: Pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penambahan nilai
(PPn) dan masih banyak lagi yang lainnya.
Selain sebagai pendapatan negara, pajak juga berfungsi
sebagai stabilitas harga sehingga dapat digunakan untuk mengendalikan inflasi. Kondisi
penurunan pendapatan dari sektor pajak karena adanya kenyataan bahwa banyak sekali
pegawai dan pejabat pajak yang bermain kotor (KKN).untuk mendapatkan keuntungan
pribadi dan memperkaya diri sendiri.
Apakah jumlahnya ribuan atau milyaran,dampaknya terhadap
ekonomi Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia sangatlah besar, hilangnya
penghasilan dalam skala tersebut dapat mengurangi kemampuan pemerintah untuk menyediakan
kebutuhan – kebutuhan dasar dan layanan kepada warganya.
5.
Meningkatnya Hutang Negara
Korupsi yang terjadi di Indonesia akan meningkatkan hutang
luar negeri yang sudah semakin besar, konon sekarang ini setiap bayi yang lahir
di Indonesia langsung menanggung hutang negara sebesar tujuh juta rupiah.
C.
Dampak Masif Korupsi Terhadap
Sosial Dan Kemiskinan Masyarakat
Dampak sosial akibat korupsi tidak diragukan lagi yaitu
menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam masyarakat. Menurut Alatas,melalui praktek
korupsi, sindikat kejahatan atau penjahat perorangan dapat dengan leluasa melanggar
hukum,menyusupi berbagai organisasi negara dari tingkat pusat sampai tingkat bawah.Menurut
Transparency internasional, terdapat pertalian erat antara jumlah korupsi dan jumlah
kejahatan. Rasionalnya, ketika angka korupsi meningkat, maka angka kejahatan yang
terjadi juga meningkat.Sebaliknya,ketika angka korupsi berhasil di kurangi,maka
kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum (law enforcement) juga meningkat,
sehingga bisa dikatakan mengurangi korupsi secara tidak langsung dapat mengurangi
kejahatan dalam masyarakat.
Beberapa hal di bawah ini adalah dampak
sosial akibat korupsi :
1. Mahalnya harga jasa dan pelayanan publik
Praktek
korupsi yang terjadi menciptakan biaya ekonomi yang tinggi,beban yang ditanggung
para pelaku ekonomi akibat korupsi disebut high economy.Kondisi ekonomi biaya tinggi
ini berimbas pada mahalnya jasa dan pelayanan publik,karena harga yang ditetapkan
harus dapat menutupi kerugian pelaku ekonomi akibat besarnya modal yang dilakukan
karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.
2. Pengentasan Kemiskinan Berjalan Lambat
Pengentasan
kemiskinan dirasakan sangat lambat.hal ini terjadi karena berbagai sebab seperti
lemahnya koordinasi antar lembaga dan instansi dalam pendataan dan pendanaan dimana
akan membuat masyarakat sulit mendapatkan akses ke lapangan kerja yang di sebabkan
latar belakang pendidikan semata, karena untuk masuk kerja masyarakat harus punya
uang untuk menyuap oknum pejabat, sedangkan bagi yang tak punya uang tidak mendapatkan
pekerjaan.
3. Terbatasnya Akses bagi Masyarakat Miskin
Korupsi
membuat semua harga melambung tinggi dan semakin tidak terjangkau oleh rakyat miskin,kondisi
ini mengakibatkan rakyat miskin semakin tidak bisa mendapatkan berbagai macam akses
yang di butuhkan dalam kehidupannya,sehingga mereka lebih mendahulukan mendapatkan
bahan pokok dari pada menyekolahkan anak atau untuk berobat.
4. Meningkatnya Kriminalitas
Melalui
praktek korupsi dapat menyuburkan berbagai jenis kejahatan dalam masyarakat, seperti
:
a.
Sindikat kejahatan atau
para penjahat leluasa melanggar hukum
b.
Proteksi terhadap kelompok
kejahatan karena polisi yang korup gampang sekali di suap,untuk menyediakan proteksi
terhadap berbagai macam kejahatan.
5. Solidaritas Yang Semakin Langka
Korupsi yang begitu masif akan membuat masyarakat merasa
tidak mempunyai pegangan yang jelas dalam menjalankan kehidupan sehari – hari dan
akhirnya masyarakat semakin lama menjadi masyarakat individualis yang mementingkan
dirinya dan keluarganya.
D.
dampak masif korupsi terhadap
birokrasi pemerintahan
1.
Matinya Etika Sosial Politik
Korupsi bukan suatu tindak pidana biasa karena ia merusak
sendi – sendi kehidupan yang paling dasar yaitu etika sosial bahkan kemanusiaan.Kejujuran
sudah tidak ditegakkan lagi, Kejujuran yang dihadapi dengan kekuatan politik adalah
sesutu yang tidak mendidik dan justru bertentangan dengan etika dan moralitas.
Melindungi seorang koruptor dengan kekuatan politik adalah
salah satu indikasi besar runtuhnya etika sosial politik.
2. Tidak efektifnya peraturan dan perundang – undangan
Dewasa
ini banyak sekali seseorang yang memiliki perkara atau permasalahan tetapi ingin
diposisikan sebagai pihak yang benar. Oleh sebab itu banyak upaya yang dilakukan
oleh seseorang dalam memenangkan perkaranya seperti menyuap hakim, memberi iming
– iming gratifikasi bahkan sampai kepada ancaman nyawa. Disisi aparat hukum,semestinya
menyelesaikan masalah haruslah secara fair dan tanpa ada unsur pemihakan, seringkali
para pejabat mengalahkan integritasnya dengan menerima suap,iming-iming,gratifikasi
atau apapun untuk memberikan kemenangan pada kelompok tertentu sehingga peraturan
dan perundang – undangan yang berlaku menjadi mandul karena setiap perkara selalu
di selesaikan dengan korupsi.
3. Birokrasi Tidak Efisien
Menurut survey Oleh PERC menunjukan bahwa Indonesia menempati
peringkat kedua dengan birokrasi terburuk di Asia. Banyak investor yang tertarik
menanamkan modalnya di Indonesia,namun untuk mendapatkan perizinan usaha dan investasi
harus melalui birokrasi yang berbelit – belit. Pada akhirnya suap adalah jalan yang
banyak di tempuh oleh para pengusaha untuk memudahkan izin usaha mereka,maka sebaiknya
birokrasi di Indonesia harus dibenahi.
E.
Dampak Masif Korupsi Terhadap
Politik Dan Demokrasi
1.
Munculnya Kepemimpinan
Korup
Perbuatan
Koruptif atau tindak korupsi dilakukan dari tingkat yang paling bawah dimana konstituen
didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang diberikan oleh calon-calon pemimpin
partai,bukan karena simpati atau percaya terhadap kemampuan dan kepemimpinannya.
Hubungan transaksional sudah berjalan dari dulu sehingga memunculkan pemimpin yang
korup.
2. Hilangnya Kepercayaan Publik pada Demokrasi
Hal ini terjadi dikarenakan tindak korupsi yang besar-besaran
yang dilakukan oleh petinggi pemerintah,legislative atau petinggi partai politik.
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya bahkan hilangnya kepercayaan publik terhadap
pemerintah yang sedang berjalan.
3. Menguatkan Plutokrasi
Plutokrasi
adalah sistem politik yang dikuasai pemilik modal / kapitalis. Akibat korupsi yang
telah menyandera pemerintahan negeri kita, maka menghasilkan konsekuensi yaitu menguatnya
plutokrasi
4. Hancurnya Kedaulatan Rakyat
Dengan semakin banyaknya plutokrasi yang terjadi, maka
kekayaan negara ini hanya di nikmati sekelompok tertentu saja, bukan rakyat pada
umumnya. Seharusnya kedaulatan ada di tangan rakyat. Namun sekarang ini kedaulatan
ada ditangan partai politik karena anggapan bahwa partailah bentuk refresentasi
rakyat.
F.
Dampak Masif Korupsi Terhadap
Penegak Hukum
1.
Fungsi Pemerintah Mandul
Dampak
korupsi yang menghambat berjalannya fungsi pemerintahan sebagai pengampu kebijakan
Negara,dapat di jelaskan sebagai berikut :
a.
Korupsi menghambat peran
negara dalam pengaturan alokasi
b.
Korupsi menghambat negara
melakukan pemerataan akses dan asset
c.
Korupsi juga memperlemah
peran pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan politik
2. Hilangnya Kepercayaan Rakyat terhadap lembaga Negara
Korupsi
yang terjadi pada lembaga negara di Indonesia yang sering diberitakan di berbagai
media massa mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga negara tersebut
menjadi hilang. Lembaga negara yang paling korup menurut barometer korupsi Global
adalah :
a.
Legislatif (Dewan Perwakilan
Rakyat)
b.
Partai Politik
c.
Kepolisian
d.
Lembaga peradilan (Mahkamah
agung dan Kejaksaan Agung)
G.
Dampak Masif Korupsi Terhadap
Pertahanan Dan Keamanan
1.
Lemahnya Alutsista dan
SDM
Indonesia
adalah negara nomor 15 terluas di dunia, dengan luas daratan keseluruhan 1.919.440
km2 dan luas lautan 3,2 juta km2. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di
dunia dengan mempunyai 17.508 pulau. Saat ini kita seringkali mendapatkan berita
dari berbagai media tentang bagaimana negara lain begitu mudah menerobos batas wilayah
negara Indonesia,baik dari darat,laut maupun udara.Hal ini tidak terlepas dari lemahnya
pengawasan dan alutsista yang dimiliki Indonesia.
2. Lemahnya Garis Batas Negara
Indonesia
mencatat kerugian sangat besar dari sektor kelautan,seperti yang dilansir oleh kementerian
kelautan dan perikanan RI yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami kerugian 9,4
Triliun Rupiah pertahun akibat pencurian ikan oleh nelayan asing (April 2011). Nelayan
asing dari negara Malaysia,Vietnam,Philipina,Thailand sering sekali melanggar Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan mengeruk kekayaan laut yang ada di Indonesia.
3. Menguatnya Sisi Kekerasan Dalam Masyarakat
Akumulasi dari rasa tidak percaya, apatis, tekanan hidup,
kemiskinan yang tidak berujung, jurang perbedaan kaya dan miskin yang sangat dalam,
serta upaya menyelamatkan diri sendiri, menimbulkan efek yang sangat merusak,yaitu
kekerasan. Bahkan pada saat ini tempat ibadahpun bukan merupakan tempat teraman
dari ancaman dan terorisme.
H.
Dampak Masif Korupsi Terhadap
Lingkungan
1.
Korupsi dan Kerusakan
Lingkungan Hidup
Tanggal 9 Desember silam,masyarakat internasional memperingati
Hari Anti Korupsi sedunia.Meski oleh berbagai lembaga, Indonesia termasuk negara
terkorup di dunia,namun itu tidak mengurangi minat masyarakat ikut memperingati
momentum tersebut. Pemberantasan praktek korupsi,kolusi dan nepotisme,memang menjadi
salah satu agenda reformasi nasional yang senantiasa disuarakan masyarakat menyusul
tumbangnya regim orde baru. Namun menurut banyak kalangan, yang terjadi justru pengembangbiakan
korupsi, sehingga variannya bertambah banyak dan menjalar disemua lapisan masyarakat.
Dampak dari mewabahnya penyakit korupsi,tidak hanya mendorong
eskalasi kerusakan moral masyarakat, tapi juga menjadi akar penyebab kerusakan lingkungan
hidup yang cenderung semakin mengganas dalam satu dekade terakhir.
Pembabatan hutan secara semena-mena,alih fungsi hutan lindung
tanpa mempertimbangkan dampak negatif bagi lingkungan, masuknya barang limbah berbahaya
beracun (b3) secara illegal, terjadinya bencana banjir karena pembangunan yang didasarkan
pada dokumen AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) hasil rekayasa,mewabahnya
ragam penyakit karena pembuangan limbah yang sembrono dan sebagainya, bila ditelusuri
didalamnya pasti terdapat aroma korupsi,kolusi dan nepotisme. Praktek korupsi dalam
bentuk kolusi antara para elit politik yang korup dan elit ekonomi yang serakah
akan mengekspolitasi sumber daya alam secara semena-mena untuk keuntungan pribadi,tanpa
menghiraukan kesejahteraan warga dunia dan ekonomi bangsa sendiri.
Terjadi alih fungsi hutan lindung di beberapa daerah di
sumatera yang telah menjebloskan sejumlah anggota DPR adalah salah satu contoh nyata
persekongkolan antar elit yang korup dalam perusakan lingkungan hidup. Demikian
pula,masuknya limbah berbahaya dari negara tetangga yang mengancam kelestarian lingkungan
hidup (termasuk didalamnya manusia) tentu bisa terjadi karena adanya jalinan kerja
yang melibatkan banyak pihak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Korupsi merupakan masalah paling krusial yang di hadapi
oleh negara Indonesia, karena hampir di semua kehidupan terdapat praktek korupsi,baik
yang dilakukan dalam skala kecil yang hanya beberapa puluh ribu rupiah hingga dalam
skala besar yang bernilai triliunan rupiah seperti kasus BLBI. Juga baik yang dilakukan
secara perorangan maupun secara berkelompok.
Dinegara Indonesia memang memiliki lembaga yang secara
khusus mengurusi masalah korupsi seperti KPK dan Tipikor juga ada organisasi swasta
yang mengawasi dan memantau praktek korupsi seperti ICW,Pepsi,TI,dll.Tetapi hal
itu tidak menjadi rasa takut sama sekali bagi para pelaku korupsi,buktinya korupsi
terus berlangsung dan tidak ada tanda-tanda akan berhenti justru malah semakin menjadi
jadi semakin besar dan semakin luas cakupannya,Baik kualitas maupun kuantitasnya
: menurut Indonesian transparency (TI),negara Indonesia menempati peringkat 12 sebagai
negara terkorup di dunia,inilah yang terjadi di negara kita.
Akibat dari praktek korupsi maka rakyat kecillah yang paling
menderita, karena perbuatan korupsi dapat berakibat pada kemerosotan ekonomi dan
pengangguran yang meluas,hal ini berimplikasi pada in come perkapita yang rendah
dan daya beli yang rendah pula.
Kita sebagai generasi penerus tidak pantas untuk bersifat
pasif dan berpangku tangan melihat kenyataan tersebut tetapi harus secara aktif
berupaya untuk merubahnya, memang tidak mudah untuk melakukannya tetapi kita tidak
boleh menyerah begitu saja kita harus siap dan berani untuk melakukan perubahan
dalam menghadapi permasalahan korupsi.
Comments
Post a Comment