Konsep Dasar Latihan
Fisik Teratur
1. Definisi
Latihan fisik teratur
merupakan aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur, yang melibatkan
gerakan tubuh berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan kebugaran
jasmani (Faizati, 2002). Latihan fisik dapat berupa senam lansia, senam yoga,
lari, berenang, senam kesegaran Jasmani (SKJ), bersepeda, latihan fleksibitas
range of motion (ROM), senam osteoporosis, Tai Chi dan dansa (Ambardini, 2011).
Latihan fisik teratur untuk lansia dalam penelitian ini yaitu SKJ dan senam
lansia.
2. Senam Kesegaran
Jasmani
Senam Kesegaran
Jasmani (SKJ) adalah senam massal yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia.
Senam ini diiringi oleh lagu berirama dari berbagai provinsi yang diaransemen
ulang dan dilakukan oleh sekelompok peserta besar. SKJ ini dilakukan di
tempat-tempat umum di Indonesia di hari-hari tertentu dalam satu minggu, yaitu
hari jumat pagi. Senam ini dikemas secara indah dan pelaksanaannya dengan
iringan musik (Rini & Sri, 2011).
3. Senam Lansia
Dalam bahasa inggris
terdapat istilah exercise atau aerobik yang merupakan suatu aktifitas
fisik yang dapat memacu jantung dan peredaran darah serta pernafasan yang
dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga menghasilkan perbaikan dan
manfaat kepada tubuh (Kushartanti, 2011). Senam lansia adalah olahraga ringan
dan mudah dilakukan, tidak memberatkan yang diterapkan pada lansia. Aktifitas
olahraga ini akan membantu tubuh agar tetap bugar dan segar karena melatih
tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja optimal dan membantu menghilangkan
radikal bebas yang berkeliaran di dalam tubuh. Jadi, senam lansia adalah
serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang diikuti
oleh orang lanjut usia yang dilakukan dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Ambardini, 2011).
4. Takaran Senam/Latihan
Fisik Teratur
Takaran latihan menurut
Susanto (2010), meliputi frekuensi intensitas, lama latihan dan jenis latihan.
a.
Frekuensi
Frekuensi adalah unit
latihan per satuan waktu. Frekuensi latihan 3-5 kali/minggu efektif menurunkan
tekanan darah. Berdasarkan jurnal penelitian Astari (2012), senam lansia yang diberikan
3 kali seminggu selama 2 pekan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
b.
Intensitas
Intensitas adalah
ukuran kualitas latihan atau berat ringannya suatu beban latihan. Besarnya
intensitas disesuaikan dengan tujuan latihan. Jika latihan untuk meningkatkan
status kebugaran jasmani, maka latihan dilakukan pada rentang 60-85% Maximal
Heart Rate
(MHR). Rentang daerah
ini disebut sebagai training zone atau daerah latihan. HR dihitung dengan cara
220- Umur (dalam tahun). Training Zone minimum 60% x MHR.
Training Zone maximum= 85% x MHR.
c.
Time
Time
atau durasi adalah lama setiap sesi latihan.
Untuk meningkatkan kebugaran lanjut usia memerlukan waktu 20-60
menit/sesi.
5. Manfaat latihan
fisik teratur
Semua senam dan
aktifitas olahraga ringan sangat bermanfaat untuk menghambat proses
degeneratif/penuaan. Senam ini sangat dianjurkan untuk mereka yang memasuki
usia pralansia (45 tahun) dan usia lansia (65 ke atas). Orang melakukan senam
secara teratur akan mendapatkan kesegaran jasmani yang baik yang terdiri dari
unsur kekuatan otot, kelentukan persendian, kelincahan gerak, keluwesan,
cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness (Suroto, 2006).
Manfaat fisik, senam
akan menguatkan otot jantung dan memperbesar bilik jantung. Kedua hal ini akan
meningkatkan efisiensi kerja jantung. Elastisitas pembuluh darah akan
meningkatkan sehingga jalannya darah akan lebih lancar dan tercegah pula
keadaan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner (Kushartanti, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan 91,6% responden mengalami penurunan rata-rata
tekanan darah sistolik 32,4 mmHg dan diastolik 13,38 mmHg setelah melakukan
latihan yoga selama 6 hari berturut-turut (Oktavia, et al, 2012).
Manfaat olahraga atau
senam pada lansia juga dapat memperpanjang umur menyehatkan jantung, otot, dan
tulang, membuat lansia lebih mandiri, mencegah obesitas, mengurangi kecemasan
dan depresi dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih tinggi. Aktivitas fisik
dapat memperbaiki komposisi tubuh, seperti lemak tubuh, kesehatan tulang, massa
otot, dan meningkatkan daya tahan, massa otot dan kekuatan otot, serta
fleksibilitas sendi sehingga dapat menurunkan risiko jatuh (Ambardini, 2011).
Manfaat kejiwaan,
aktifitas fisik dapat menyebabkan seseorang menjadi lebih tenang, kurang
menderita ketegangan dan kecemasan. Latihan fisik akan membuat seseorang lebih
kuat menghadapi stres dan gangguan hidup sehari-hari, lebih dapat
berkonsentrasi, tidur lebih nyenyak dan merasa berprestasi. Hal ini disebabkan
karena gerakan fisik bisa digunakan untuk memproyeksikan ketegangan, sehingga
setelah latihan, orang merasa ada beban jiwa yang terbebaskan. Disamping itu
penurunan kadar garam dan peningkatan kadar epinefrin serta endorfrin membuat
orang merasa bahagia, tenang dan percaya diri (Kushartanti, 2011).
6. Gerakan latihan
fisik teratur
Tahapan latihan kebugaran
jasmani adalah rangkaian proses dalam setiap latihan, meliputi pemanasan, inti,
dan pendiginan yaitu :
a.
Pemanasan
Pemanasan
dilakukan sebelum latihan. Pemanasan bertujuan untuk menyiapkan fungsi organ
tubuh agar mampu menerima pembebanan yang lebih berat pada saat latihan
sebenarnya. Penanda bahwa tubuh siap menerima pembebanan antara lain detak
jantung telah mencapai 60% detak jantung maksimal, suhu tubuh naik 10C-20C
dan badan berkeringat. Pemanasan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi
cidera atau kelelahan (Susanto, 2010).
b.
Inti
Setelah
pemanasan cukup dilanjutkan tahap conditioning atau gerakan inti yakni
melakukan berbagai rangkaian gerak dengan model latihan yang sesuai dengan
tujuan program latihan (Susanto, 2010).
c.
Pendinginan
Pendinginan
merupakan periode yang sangat penting dan esensial. Tahap bertujuan
mengembalikan kondisi tubuh seperti sebelum berlatih dengan melakukan
serangkaian gerakan berupa stretching. Tahapan ini ditandai dengan
menurunnya frekuensi detak jantung, menurunnya suhu tubuh, dan semakin
berkurangnya berkeringat. Tahap ini juga bertujuan mengembalikan darah ke
jantung untuk reoksigenasi sehingga mencegah genangan darah di otot kaki dan
tangan (Susanto, 2010).
Comments
Post a Comment