RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PROSES
ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI
DALAM
MASA KEHAMILAN
(ASUHAN
KEBIDANAN KEHAMILAN)
Bidang studi : ASUHAN KEBIDANAN I
(KEHAMILAN)
Kode Bidang
Studi : Bd.333
Beban Studi : 5 SKS (T : 3 P : 2)
Pokok Bahasan :
Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi dalam Masa Kehamilan
Sub Pokok
Bahasan :
2.1. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
2.1.1. Genetalia
interna dan eksterna
2.1.2. Panggul
2.1.3. Siklus hormonal
Sasaran/Program study : Mahasiswa D III Kebidanan
Waktu : 3 x 50 Menit
Dosen :
A. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. Standar Kompetensi
Setelah
menyelesaikan perkuliahan mahasiswa diharapkan mampu mengerti dan memahami
tentang Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi dalam Masa Kehamilan.
2. Kompetesi Dasar
Diharapkan mahasiswa dapat menguasai materi Proses Adaptasi Fisiologi dan Psikologi dalam Masa
Kehamilan
tentang Anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita
3. Indikator
Anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita:
1.
Menjelaskan Anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita tentang Genetalia
interna dan eksterna
2.
Menjelaskan Anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita tentang panggul
3.
Menjelaskan Anatomi
fisiologi organ reproduksi wanita tentang siklus hormonal
B. MATERI
1.
Anatomi fisiologi genitalia interna dan eksterna
2.
Anatomi fisiologi panggul
3.
siklus hormonal pada wanita
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Diahir
kegiatan pembelajaran mahasiswa dapat:
1.
Mengetahui Anatomi fisiologi genitalia interna dan eksterna
2.
Menjelaskan Anatomi fisiologi panggul
3.
Menjelaskan siklus hormonal yang terjadi pada wanita
D. REFERENSI
-
Wylie,
Linda.2011 . Anatomi dan fisiologi
dalam Asuhan mternits. Jakarta: EGC
-
Perce,
Evelin C.2009. Anatomi dan fisiologi
untuk prmedis. Jakarta: Grmedi
-
Hanni,Ummi.2010.Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologi.
Jakarta: SalembaMedika
-
Sulistyawati,Ari.2012.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:
SalembaMedika
-
Dewi,dkk.2012.Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan.
Jakarta: SalembaMedika
-
Manuaba,dkk.2010.Ilmu Kandungan,penyakit kandungan,dan KB.Jakarta:
EGC
-
Rukiah,
Yeyeh Ai.dkk.2009.Asuhan Kebidanan 1
(Kehamilan). Jakarta: CV.Trans Info Media
E.
METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F.
ALAT dan MEDIA
-
Laptop
-
Papan
tulis
-
Spidol
-
LCD
G.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Tahap
kegiatan
|
Kegiatan
pengajaran
|
Kegiatan
mahasiswa
|
Pembukaan
( 5 Menit )
|
-
Memberi salam
-
Membuka
daftar hadir
-
Menjelaskan
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran
-
Penekanan
pentingnya materi yang akan disampaikan
-
Memberikan
apersepsi
|
-
Menjawab
salam
-
Mendengarkan
|
Penyampaian materi ( 125 Menit )
|
-
Menjelaskan
materi tentang
2.1. Anatomi fisiologi organ reproduksi wanita
2.1.1.
Genetalia interna dan eksterna
2.1.2. Panggul
2.1.3. Siklus
hormonal
-
Menjawab
pertanyaan mahasiswa
|
-
Mendengarkan
dan memperhatikan dosen dengan seksama
-
Mahasiswa
menanyakan hal-hal yang belum jelas di sela-sela penyajian materi
-
Memperhatikan
penjelasan dosen
-
Mahasiswa
mencatat materi penjelasan dosen
|
Rangkuman dan Evaluasi
( 15 Menit )
|
-
Menyimpulkan
materi yang telah disampaikan
-
Memberikan
pertanyaan
|
-
Mendengarkan,
memperhatikan dan memahami
-
Menjawab
pertanyaan yang diajukan
|
Penutup
( 5 Menit )
|
-
Memberikan
motivasi kepada mahasiswa untuk rajin belajar
-
Mengucapkan
salam
|
-
Mendengarkan
-
Menjawab
salam
|
H.
EVALUASI
SOAL
- Sebutkan
yng termasuk genetalia interna dan eksterna !
- Panggul
besar dibentuk oleh 4 buah tulang, sebutkan!
- Menurut
Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul wanita, sebutkan!
- 4 organ yang sangat berperan dalam siklus hormonal wanita,
sebutkan!
JAWABAN
1. Genetalia
eksterna (bagian luar)
Ø
Mons veneris/Mons pubis
Ø
Labia Mayora (bibir besar)
Ø
Labia minora atau nimfae (bibir kecil)
Ø
Clitoris (jaringan yang berisi syaraf)
Ø
Vestibulum (muara vagina)
Ø
Kelenjar bartholini (kelenjar lender)
Ø
Hymen (selaput dara)
Ø
Uretra (orifisium uretra externa)
Ø
Perineum (jarak vulva dan anus)
Genetalia interna (bagian dalam)
Ø
Vagina (liang senggama)
Ø
Uterus (rahim)
Ø
Tuba uterine (saluran telur)
Ø
Ovarium (indung telur)
2.
§
2 tulang pangkal paha (Os Coxae)
§
1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
§
1 tulang tungging (Os.Coccygis)
3.
1) Panggul
Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis panggul tipikal
wanita
2) Panggul
Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis-jenis panggul tipikal
pria
3) Panggul
Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur
4) Panggul
Platipelloid : bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempitarah muka
belakang.
4.
ü
Hipotalamus
ü
Hipofisis
ü
Uterus
ü
Ovarium
PROSES ADAPTASI FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI
DALAM MASA KEHAMILAN
2.1. ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Anatomi
yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia, sedangkan
fisiologi yaitu ilmu yang mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia , jadi
anatomi fisiologi organ reproduksi wanita yaitu ilmu yang mempelajari bentuk,
susunan serta fungsi organ reproduksi wanita.
Anatomi
organ reproduksi wanita secara garis besar dibagi dalam dua golongan yaitu:
genetalia eksterna dan interna.
2.1.1.
GENETALIA
EKSTERNA DAN INTERNA
1. Genetalia
eksterna (bagian luar)
Meliputi semua
organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan periniu. Yang
termasuk genetalia eksterna antara lain:
a. Mons
veneris/Mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)
Merupakan
bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat
yang terletak di atas sympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons veneris
tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat
genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
b. Labia
Mayora (bibir besar)
Merupakan
kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons
veneris dan berjalan kebawah dan kebelakang. Kedua bibir di bagian bawah
bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri
dari:
1) Bagian
luar: tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut mons veneris.
2) Bagian
dalam: tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea
(lemak), berfungsi untuk menutupi organ genetalia didalamnya dan mengeluarkan
dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan.
c. Labia
minora atau nimfae (bibir kecil),
Merupakan
lipatan dibagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris, bibir
kecil bertemu membentuk prepusium klitoriditis. Bibir kecil ini mengelilingi
orifisium vagina.
d. Clitoris
(jaringan yang berisi syaraf)
Merupakan
sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. Mengandung
banyak urat-urat syaraf sensorik dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat
peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi organ-organ
genetalia didalamnya dan merupakan daerah erotic yang mengandung pembuluh darah
dan syaraf.
e. Vestibulum
(muara vagina)
Merupakan
alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas
klitoris, bagian bawah pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat
muara uretra, dua lubang saluran kelenjar bartholini, dua lubang saluran skene.
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada
saat bersenggama.
f. Kelenjar
bartholini (kelenjar lender)
Merupakan
kelenjar terpenting didaerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir.
Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara
hymen dan labia minora.
g. Hymen
(selaput dara)
Merupakan
jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek. Hymen ini
berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan
darah saat menstruasi.bila hymen tertutup seluruhnya disebut hymen imperforate
dan menimbulkan gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
h. Uretra
(orifisium uretra externa)
Tempat
keluarnya air kencing yang terletak dibawak klitoris. Fungsinya sebagai saluran
untuk keluarnya air kencing.
i.
Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak
diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. terdapat otot-otot yang
penting yaitu sfingter anus eksterna dan interna serta dipersyarafi oleh saraf
pudendus dan cabang-cabangnya.
2. Genetalia
interna (bagian dalam)
Genetalia
interna terdiri dari:
a. Vagina
(liang senggama)aaa
Merupakan
saluran muskulos-membraneus yang menghubungkan uterus dengan vulva. Jaringan
muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus
levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan. Vagina terletak antara kandung
kemih dan rectum. Panjang bagian depannya sekitar 9cm dan dinding belakangnya
sekitar 11cm. pada dinding vagina terdapat lipatan lipatan melintang disebut
rugae dan terutama dibagian bawah. Pada puncak cagina, menonjol serviks bagian
dari uterus. Bagian serviks yang menonjol kevagina disebut porsio. Porsio uteri
membagi puncak vagina menjadi forniks anterior dan posterior dan dekstra dan
sinistra. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam
susu dengan PH4,5. Keasaman vagina member proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama
vagina adalah:
1) Sebagai
saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah pada waktu haid dan
secret dari uterus.
2) Sebagai
alat persetubuhan
3) Sebagai
jalan lahir pada waktu partus
b. Uterus
(rahim)
Uterus
adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak didalam pelvis
(panggul), antara rectum di belakang dan kandung kencing didepan. Berfungsi
sebagai tempat calon bayi dibesarkan. Bentuknya seperti buah alpukat dengan
berat normal 30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih
sebesar telur ayam kampong. Dinding rahim terdiri dari 3 lapisan:
1) Peritoneum
Yang
meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan yang diisi
jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Bagian ini meliputi
tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
2) Myometrium
Merupakan
lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian rupa
hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses persalinan. Diantara
serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembuluh lymfe dan urat syaraf.
3) Endometrium
Merupakan
lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk mempersiapkan jika terjadi
pembuahan. Tebal susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena
dipengaruhi hormone-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
deciduas. Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
berkembang. Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba
uterine ke uterus. Endometrium disiapkan untuk menerima ovum yang telah dibuahi
itu dan ovum itu sekarang tertanam didalamnya. Sewaktu hamil, yang secara
normal berlangsung kira-kira 40 minggu, uterus bertambah besar, dindingnya
menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar pelviks masuk ke
rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.pada waktu saatnya tiba dan mulas
tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi
dan plasenta keluar kemudian kembali keukuran normalnya melalui proses yang
dikenal sebagai involusi.
c. Tuba
uterine (saluran telur)
Terdapat
pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari ostium
tuba internum pada dinding rahim. Tuba fallopi merupakan tubule muscular,
dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya 3 dan 8 mm. tuba fallopi terbagi
menjadi 4 bagian:
a) Pars interstisialis
(intramularis).
Terletak di antara
otot rahim, mulai dari ostium intrnum tuba.
b) Pars
isthmika tuba,
Bagian tuba yang
berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit.
c) Pars
ampularis tuba,
Bagian tuba yang
paling luas dan berbentuk S
d) Pars
infundibulo tuba, bagian ahir tuba yang memiliki rumbai yang disebut fimbriae
tuba. Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi.
d. Ovarium
(indung telur)
Ovarium
adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak dikanan dan kiri uterus, di
bawah tuba uterine, dan terikat disebelah belakang oleh ligamentum latum uteri.
Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut oosit primer.
Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan. Pada setiap
siklus haid sebuah dari ovum primitive ini mulai mematang dan kemudian cepat
berkembang menjadi folikel ovary yang vesikuler.
2.1.2. PANGGUL
A.
Panggul wanita terdiri dari:
1.
Panggul besar (pelvis mayor)
Panggul besar dibentuk oleh 4 buah tulang:
a.
2 tulang pangkal paha (Os Coxae), terdiri dari
tiga buah tulang:
1)
Tulang usus (Os Ilium)
Ø
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan
memmbentuk bagian atas dan bagian belakang tulang panggul
Ø
Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang
disebut crista iliaca
Ø
Ujung depan dan belakang crista iliaca
menonjol :spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior
2)
Tulang duduk (Os Ischium)
Ø
Terdapat disebelah bawah tulang usus
Ø
Pinggir belakang menonjol: spina ischiadica
Ø
Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang
mendukung badan saat duduk disebut tuber ischiadica
3)
Tulang kemaluan (Os Pubis)
Ø
Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
Ø
Dengan tulang duduk dibatasi foramen obturator
Ø
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan
dengan tulang usus: ramus superior ossis pubis
b.
1 tulang kelangkang (Os. Sacrum)
Tulang ini dibentuk segitiga dengan lebar
dibagian atas dan mengecil dibagian bawahnya. Tulang kelangkang terletak di
antara kedua tulang pangkal paha. Terdiri dari 5 ruas tulang yang berhubungan
erat.
c.
1 tulang tungging (Os.Coccygis)
Berbentuk segitiga dengan ruas tiga sampai 5
buah dan bersatu. Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong ke
belakang sehingga memperluas jalan lahir.
2. Panggul
kecil (Pelvis Minor)
Terbentuk
oleh 4 buah tulang panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti yang
penting karena merupakan tempat alat reproduksi wanita yang membentuk jalan
lahir. Panggul kecil dibentuk oleh 4 buah bidang yaitu:
a. Pintu
atas panggul (PAP)
PAP dibentuk oleh :
Ø Promontorium
Ø Sayap
Os.Sacrum
Ø Linea
terminalis / inominata kanan dan kiri
Ø Ramus
superior Ossis Pubis kanan dan kiri
Ø Pinggir
atas simpisis pubis
b. Pintu
tengah panggul (PTP)
PTP dibentuk oleh 2
buah bidang yaitu:
Ø Bidang
luas panggul, dibentuk oleh pertengahan simpisis menuju pertemuan Os.Sacrum 2
dan 3
Ø Bidang
sempit panggul, dibentuk oleh tepi bawah simpisis menuju kedua spina ischiadica
dan memotong Os.Sacrum setinggi 1-2 cm diatas ujungnya.
c. Pintu
bawah panggul (PBP)
Pintu
bawah panggul bukanlah merupakan satu bidang tetapi terdiri dari dua segitiga
dengan dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi arcus pubis, sedangkan
segitiga belakang dasarnya tuber ossis ischiadica dengan dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kiri dan kanan.
B. Fungsi
panggul wanita
a. Panggul
besar berfungsi untuk menyangga isi abdomen
b. Fungsi
panggul kecil antara lain
Ø Membentuk
jalan lahir
Ø Tempat
alat genitalia
C. Bentuk-bentuk
panggul wanita
Menurut
Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
1. Panggul
Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis panggul tipikal
wanita
2. Panggul
Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis-jenis panggul tipikal
pria
3. Panggul
Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agak lonjong seperti telur
4. Panggul
Platipelloid : bentuk PAP seperti kacang atau ginjal, picak, menyempitarah muka
belakang.
2.1.3. SIKLUS HORMONAL
Dalam kehidupan wanita siklus hormonal
merupakan sesuatu yang sangat penting dan menentukan dalam reproduksi wanita.
Siklus ini akan melibatkan siklus ovarium dan siklus menstruasi.
a.
4 organ yang sangat berperan dalam siklus
hormonal wanita :
ü
Hipotalamus
ü
Hipofisis
ü
Uterus
ü
Ovarium
b.
Hormone reproduksi
1.
GnRH
Pelepasan GnRH dari hypothalamus dikontrol
oleh beberapa factor, yaitu neurotransmitter norepinefrin (meningkatkan
sekresi) dan dopamine (menurunkan sekresi). Endhorpin juga menurunkan pelepasan
GnRH. GnRH menstimulasi sekresi FSH dan LH. Sekresi LH dirangsang secara terus
menerus oleh GnRH. Sekresi FSH juga dipengaruhi oleh kadar hormone lainnya,
seperti estrogen dan inhibin yang menghambat sekresi FSH. Karena factor-faktor
yang mempengaruhi ini, sekresi FSH tidak selalu berhubungan dengan jumlah GnRH
yang ada. GnRH memiliki half-life yang sangat singkat dan tidak dijumpai dalam
sirkulasi sistemik dalam jumlah yang signifikan. Untuk menstimulasi sekresi
Gonadotropin, GnRH tampil secara pulsatil, suatu proses yang memfasilitasi
half-lifenya yang sangat pendek.
2.
LH dan FSH
Kedua hormone ini merupakan hormone
glikoprotein yang menyerupai TSH dan HCG. Ke empat hormone ini memiliki sub
unit alpha yang sama, tetapi masing-masingnya memiliki sub unit beta has yang
membedakan identitas dan fungsi yang nyata. LH menyebabkan terjadinya ovulasi
dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesterone. FSH memicu pematangan
folikel di ovarium, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar.
3.
Androgen
Androgen merupakan hormone steroid. Pada
wanita, sejumlah kecil testosterone dan dihydrotestosteron diproduksi oleh
ovarium yang jika muncul dalam jumlah yang cukup banyak akan menimbulkan efek
androgenic yang signifikan.
4.
Estrogen
Meskipun tidak dibutuhkan untuk perkembangan
karakteristik seksual primer pada wanita, estrogen dibutuhkan untuk maturasi
struktur saluran reproduktif wanita, yaitu vagina, uterus dan tuba fallopi.
Estrogen juga menstimulasi perkembangan stromal dan duktal payudara, serta
mengatur distribusi lemak tubuh seperti yang terlihat pada wanita. Estrogen
juga menstimulasi pertumbuhan endometrial lining dan meningkatkan produksi
sekresi vagina dan mucus serviks. Estradiol adalah estrogen utama yang
diproduksi oleh ovarium. LH dan FSH menstimulasi produksi estradiol melalui
aksi terkoordinasi sel-sel theca dan granulose. Kadar estradiol bervariasi
secara nyata selama siklus menstruasi.
5.
Progesterone
Kadar sirkulasi progesterone yang signifikan
ditemukan hanya pada waktu setelah ovulasi. Progestreon dan komposisi sintetik
sejenis, dikenal dengan progestin, merangsang perubahan sekretorik pada
endometrial lning. Progesterone dapat sedikit meningkatkan temperature tubuh.
6.
Hormone lain
ü
Inhibin merupakan hormone glikoprotein,
sebagai hasil fungsi gonad yang mengatur sekresi dan produksi FSH.
ü
Prostaglandin
ü
Prolaktin
c.
Siklus Menstruasi
Selama siklus menstruasi, endometrium
mengalami perubahan histologis dan sitologis serial yang akan mencapai
kulminasi dengan menstruasi bila tidak terjadi kehamilan. Perubahan siklik
endometrium berdasarkan perubahan anatomi dan fungsional glandula, vascular,
dan komponen stroma endometrium. Siklus ini terjadi sebagai respon terhadap
siklus hormonsl ovsrium.
Secara morfologi, endometrium dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
lapisan basal pada 1/3 bawah dan lapisan
fungsional pada 2/3 atas. Lapisan fungsional berfungsi untuk menyiapkan
implantasi blastokis, oleh karena itu lapisan tersebut mengalami poliferasi,
sekresi dan degenarasi. Lapisan pasal berfungsi untuk regenerasi endometrium
setelah menstruasi.
1.
Fase proliferasi
Sebelum menstruasi selesai, telah dimulai
restorasi epitel permukaan lapisan fungsional. Sel epitel dari kripta glandula
dalam pada stratum basale akan mengalami migrasi melalui ujung glandula yang
terbuka dan akan melapisi stroma yang masih telanjang hingga tertutup oleh lapisan
epitel. Proses ini disertai regenerasi dari pembuluh darah dan sel stroma.
Selama regenerasi dan ovulasi, endometrium mengalami peningkatan ketebalan
hingga beberapa kali lipat. Pada endometrium didapatkan beberapa gambaran
mitosis di epitel, glandula dan stroma. Arteri spiralis akan mengalami
regenerasi hingga ke stratum
fungsionalis dan bercabang-cabang dalam stroma. Dengan pertumbuhan arteri
spiralis hingga ke stratum fungsionalis maka endometrium tampak lebih sembab
dan kaya vascular. Fase ini dipengaruhi oleh hormone estrogen.
2.
Fase sekretori
Fase sekretori berlangsung mulai dari saat
ovulasi dan pembentukan korpus luteum hingga menstruasi. Fase sekretori
terutama dipengaruhi oleh progesterone bersama denga estrogen yang relatif
masih tinggi pada fase ini. Glandula pada fase sekretori sangat berkelok-kelok,
lumen dari glandula mengalami dilatasi, sakulasi dan terisi produk sekretori
glikogen yang akan berfungsi sebagai sumber nutrisi embrio. Akumulasi timbunan
glikogen dalam jumlah besar dalam sitoplasma basal sel glandula, akan mendesak
nuclei lebih ke aspek sebelum inisiasi sekresi aktif.
Edema stroma akan menyababkan peningkatan
ketebalan endometrium hingga 5 mm. arteri spiralis akan mengalami alongasi dan
konvulasi dalam tunika propria dan akan mencapai stroma yang tampak lebih kaya
sel dan padat. Progresi ini berlangsung hingga hari ke 21 siklus menstruasi,
pada saat itu endometrium mencapai status sekretori penuh dan dapat mendukung
implantasi embrio.
3.
Fase menstruasi
Mendekati menstruasi, terjadi spasme arteri
spiralis yang diperantarai prostaglandin yang akan menurunkan suplai darah ke
stratum fungsionalis hingga 2/3 bagian. Sekresi local prostaglandin tersebut
selain menyebabkan spasme dan nekrosis iskemik, juga akan menyebabkan kontraksi
uterus.
Nekrotik yang terjadi dengan adanya pelepasan
kontriksi yang terjadi secara tiba-tiba akan menyebabkan rupture pembuluh darah
perifer dan darah keluar ke stroma dan lumen uterus. Setelah 3-4 hari maka
seluruh lapisan fungsionalis akan mengalami nekrosis dan akan lepas.
Comments
Post a Comment