Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum) Sebagai Pengusir Nyamuk Alami




Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum) Sebagai Pengusir Nyamuk Alami


1.      Pengertian Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Cengkeh (Syzygium aromaticum) merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10–20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk-pucuknya.Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar.

Cengkeh (Syzigium aromaticum) termasuk dalam suku Myrtaceae. Tumbuhan ini merupakan tanaman yang termasuk dalam kategori rempah-rempah dan pemanfaatannya bisa juga sebagai bahan obat. Asal dari tanaman ini masih dalam perdebatan di antara para ahli botani, ada yang mengatakan bahwa tanaman ini berasal dari Maluku Utara, Kepulauan Maluku, Philipina atau Irian.
Cengkih (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka.Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.     

2.      Klasifikasi Tanaman Cengkeh

Divisi                     : Spermatophyta
Subdivisi               : Angiospermae
Kelas                     : Dicotyledonae
Bangsa                  : Myrtales
Suku                      : Myrtaceae
Marga                    : Syzygium
Jenis                      : Syzygium aromaticum

3.      Morfologi

1)      Daun
Daun cengkeh tidak termasuk daun lengkap karena memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina), namun tidak memiliki upih/pelepah daun (vagina). Daunnya berbentuk lonjong dan berbunga pada bagian ujungnya.Termasuk daun majemuk karena dalam satu ibu tangkai ada lebih dari satu daun.
2)      Batang
Batangdari pohon cengkeh biasanya memiliki panjang 10-15 m. Batang berbentuk bulat (teres), permukaan batangnya kasar biasanya memiliki cabang-cabang yang dipenuhi banyak ranting atau dapat dikatakan lebat rantingnya. Arah tumbuh batangnya tegak lurus (erectus) dan cara percabangan dari rantingnya dapat dikatakan monopodial karena masih dapat dibedakan antara batang pokok dan cabangnya. Lalu arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas (patens). Selain itu pohon cengkeh dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun. Tangkainya kira-kira1-2,5 cm.
3)      Akar
Sistem akarnya tunggang, akar ini merupakan akar pokok (berasal dari akar lembaga) yang kemudian bercabang-cabang. Bentuk akar tunggangnya termasuk berbentuk tombak (fusiformis) pada akar tumbuh cabang yang kecil-kecil. Akar kuat sehingga bisa bertahan sampai puluhan bahkan ratusan tahun. Akarnya biasanya mampu masuk cukup dalam ke tanah.
Perakaran pohon cengkeh relatif kurang berkembang, tetapi bagian yang dekat permukaan tanah banyak tumbuh bulu akar. Bulu akar tersebut berguna untuk menghisap makanan
4)      Biji
Pohon cengkeh mampu menghasilkan biji setelah penanaman 5 tahun. Bijinya terdiri dari kulit (spedodermis), tali pusar (funiculus), dan inti biji (nukleus seminis). Walaupun dalam jangka 20 tahun masih dapat menghasilkan biji, biji ini dapat dikatakan sudah tidak menguntungkan.Hal ini dikarenakan kualitasnya telah menurun dan tidak dapat digunakan lagi untuk industri, misal rokok.
5)      Bunga
Bunga cengkeh muncul pada ujung ranting daun (flos terminalis) dengan tangkai pendek dan bertandan (bunga bertangkai nyata duduk pada ibu tangkai bunga). Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang berbatas karena ujung ibu tangkainya  selalu ditutup bunga. Bunga terdiri dari tangkai (pedicellus), ibu tangkai (pedunculus), dan dasar bunga (repectaculum). Bunga cengkeh adalah  bunga tunggal (unisexualis) jadi masih dapat dibedakan menjadi bunga jantan (flos masculus) dan betina (flos femineus). Dasar bunganya (repectaculum) menjadi pendukung benang sari dan putik (andoginofor).
6)      Buah
Cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya termasuk buah semu karena ada bagian bunga yang ikut ambil bagian dalam pembentukan buah.
Buah cengkeh memiliki tangkai buah yang pada masa awal berwarna hijau dan saat sudah mekar berwarna merah. Buahnya secara umum tersusun atas bagian-bagian secara umum pada kulit buah antara lain epikarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Selain itu ada septum dan ovarium.

4.      Karakteristik

Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun, tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah. Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut. Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm.
Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan  kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri.Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun.(20)

5.      Kegunaan

Cengkeh juga berkhasiat sebagai antibakteri alami. Melalui serangkaian penelitian di laboratorium, Dalijit Arora, seorang ahli mikrobilogi dari India membuktikan cengkeh dapat membunuh hampir semua bakteri penyebab penyakit yang ditelitinya, termasuk bakteri-bakteri yang resisten terhadap obat-obat antibiotika. Berdasarkan penelitian ini dapat dimengerti mengapa para herbalist menempatkan cengkeh sebagai tumbuhan pengobat radang. Hal ini disebabkan radang dapat dipicu oleh infeksi bakteri. Cengkeh memiliki banyak sekali khasiat yang terkandung di dalamnya. Khasiat tersebut sangat mengagumkan sehingga rempah – rempah ini menjadi salah satu ramuan obat – obatan yang manjur. Selain itu cengkeh masih memiliki banyak kegunaan bagi kehidupan sehari – hari. Diantaranya sebagai bumbu masakan dan juga dapat digunakan untuk aromaterapi.(18)

6.      Kandungan Zat Kimia Tanaman Cengkeh

Daun cengkeh mengandung eugenol, saponin, flavonoid dan tanin.(14) Eugenol, merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil, dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-fenol. Ia dapat dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol.
1)      Eugnol
Nama Umum               : Eugnol
Nama Kimia                : Eugnol
Berat molekul              : 164,20 gr/mol
Struktur Kimia                        :

Rumus Molekul                       : C10H12O2
Kelas Kimia                : fenilpropanoid
IUPAC                                    : 4-Allyl-2-methoxyphenol
Eugenol ialah fenilpropena, suatu guaiakol rantai-bersubstitusi alil. Eugenol merupakan anggota dari kelas senyawa kimia fenilpropanoid. Senyawa ini adalah cairan berminyak kuning pucat yang diekstrak dari minyak esensiil tertentu terutama dari minyak cengkeh,  buah pala, kayu manis, kemangi, dan daun teluk. Eugenol sedikit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik. Senyawa ini memiliki rasa pedas, aromanya seperti cengkeh. Namanya berasal dari nama ilmiah untuk cengkeh, yaitu Eugenia aromaticum atau Eugenia caryophyllata. Eugenol bertanggung-jawab atas aroma cengkeh. Eugenol merupakan komponen utama dalam minyak esensiil yang diekstrak dari cengkeh, total kandungannya 72–90%.(4)
2)      Mekanisme Kerja Eugnol
Mekanismenya adalah dengan penghambatan biosintesis prostaglandin oleh senyawa-senyawa fenolik. Bisa juga efek anti inflamasi dari senyawa- senyawa fenolik termasuk eugenol adalah dengan penghambatan leucoyte chemotaxis. Secara in vivo dan in vitro, eugenol memiliki mekanisme hampir sama seperti capsaicin yaitu menstimulasi pelepasan substance (SP) pada saraf tulang belakang yang menyebabkan vasodilatasi dan efek analgetik.(8)
Senyawa ini dipakai dalam industri parfum, penyedap, minyak atsiri, dan farmasi sebagai penyuci hama dan pembius lokal. Ia juga mengjadi komponen utama dalam rokok kretek. Dalam industri, eugenol dapat dipakai untuk membuat vanilin. Campuran eugenol dengan seng oksida (ZnO) dipakai dalam kedokteran gigi untuk aplikasi restorasi (prostodontika).(8)
Eugenol merupakan suatu alkohol siklis monohidroksi atau fenol sehingga dapat bereaksi dengan basa kuat. Eugenol bersifat mudah menguap tidak berwarna atau berwarna agak kuning dan mempunyai rasa getir. Eugenol digunakan sebagai bahan baku parfum, pemberi flavor, dan dalam bidang pengobatan sebagai antiseptik dan anestesi. Eugenol juga digunakan pada pembuatan isoeugenol untuk memproduksi vanilin sintetis. Eugenol termasuk senyawa fenol, akan bereaksi dengan alkali hidroksida membentuk senyawa fenolat yang meningkat kelarutannya dalam air. Prinsip ini dipakai untuk memisahkan eugenol dari senyawa lainnya.(10)

7.      Pembuatan Infusa Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Ekstrak adalah sediaan kering, kental , atau cair dibuat dengan cara menyari simplisia (bahan alam yg belum diolah ) nabati atau hewani menurut cara yang cocok.(13)
Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara mengekstrak sismplisia nabati dengan air pada suhu 90o C selaam 10-15 menit yang dihitung sejak air mendidih. Bahan yang digunakan dalam infusa berasal dari bahan yang lunak (simplisi, daun dan bunga).(12)
Cara membuat Infusa Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) adalah sebagai berikut:
1.        Daun cengkeh (Syzygium aromaticum) kering di timbang sebanyak  1kg.
2.        Setelah itu dibuat infusa dengan cara di rebus dengan air keran sebanyak 2 liter sampai mencapai suhu 90 ̊C.
3.        Kemudian rebusan air dan sampel daun cengkeh (Syzygium aromaticum) kering kemudian disaring untuk dibuat pengenceran.
4.        Bahan yang dipakai pengujian adalah Infusa hasil rebusan atau saringan (daun cengkeh kering yang direbus).
5.        Dibuat 5 (lima) tingkat konsentrasi perlakuan cengkeh (Syzygium aromaticum) yaitu konsentrasi 0% (kontrol), 5%(ml), 10%(ml), 15%(ml), 20%(ml).
6.        Cairan dimasukan kedalam kontainer dan diisi larva.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)