ASUHAN
KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ABORTUS INKOMPLIT
A. Tinjauan
Kasus
1. Pengkajian
a. Identitas
klien
Nama :
Ny.R
Umur :
29 tahun
Jenis kelamin :
Perempuan
Agama :
Status Perkawinan :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tgl. Masuk RS :
Tgl. Pengkajian :
No CM :
Ruangan :
Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Tn.T
Umur :
40 Tahun
Jenis kelamin :
Alamat :
Pekarjaan :
Hub. Dengan klien :
a. Riwayat
Kesehatan
a) Keluhan
Utama
Nyeri
b) Riwayat
kesehatan sekarang
Klien mengatakan
lemas dan pusing, pada saat dilakukan palpasi pada daerah perut bagian bawah klien
mengeluh nyeri, skala nyeri 3 (0-5). Nyeri dirasakan apabila diberi tekanan. Klien
mengatakan cemas, takut dengan tindakan yang akan di lakukan.
c) Riwayat
kesehatan masa lalu
Pada saat dikaji
pada tanggal 18 mei 2015, sebelum masuk rumah sakit klien mengalami perdarahan
pada jalan lahir. Lalu keluarga membawa klien ke rumah sakit, Klien mengatakan
kehamilannya baru 2 bulan. Klien tidak mempunyai riwayat penyakit, tidak
mempunyai riwayat operasi sebelumya, klien juga tidak mempunyai riwayat alergi.
Pada kehamilan yang lalu klien tidak merasakan keluhan yang berarti.
d) Riwayat
Obstetrik dan Ginekologi
a. Riwayat
Ginekologi
1) Riwayat
mensturasi
Klien pertama kali mendapatkan
mensturasi pada usia 14 tahun, lamanya mensturasi 4-5 hari setiap bulannya,
siklus haid 28 hari secara teratur,klien tidak mengalami keluhan saat
mensturasi.
2) Riwayat
perkawinan
Klien mengatakan sudah menikah 2
kali, dari pernikahannya yang pertama klien di karunia seorang anak perempuan,
sekarang tinggal bersama ayah kandungnya.
3) Riwayat
KB (keluarga Berencana)
Selama menikah klien menggunakan
kontrasepsi suntik, selama menggunakan kontrasepsi suntik haidnya lancar tetapi
sedikit – sedikit. Klien mengatakan akan menggunakan alat kontrasepsi kembali.
b. Riwayat
Obstetrik
1) Riwayat
kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel
3.1
Riwayat
kehamilan,persalinan, dan nifas yang lalu
No
|
Jk
|
Cara
Lahir
|
Tempat
persalinan dan penolong
|
Bb
lahir
|
Komplikasi
dan masalah selama proses persalinan
|
Umur
anak sekarang
|
Kesehatan
|
1
|
P
|
Normal
|
Dirumah
oleh paraji
|
2600
|
Tidak
ada
|
10
tahun
|
Sehat
|
2) Riwayat
kehamilan terakhir
Klien dengan P1A1, dengan umur
kehamilan 8 minggu, klien tidak mengalami mual muntah pada usia kehamilan
trisemester pertama. Klien memeriksakan kehamilannya 1 kali. Sebelumnya klien menggunakan
alat tes kehamilan untuk mengetahui kehamilannya.
e) Pola
kebiasaan sehari- hari
Tabel
3.2
Pola
kebiasaan sehari-hari
No
|
Data
|
Di
rumah
|
Di
rumah Sakit
|
1.
|
Pola Nutrisi
a. Pola
Makan
·
Frekuensi
·
Jenis Makanan
·
Jumlah
·
Porsi
·
Pantangan
·
Keluhan
b. Pola
Minum
·
Frekuensi
·
Jumlah
·
Jenis
·
Pantangan
·
Keluhan
|
2-3 kali sehari
Nasi, lauk, sayur
2-3 piring sehari
1 piring habis
Tidak ada
Tidak ada
5-6 gelas sehari
1200 ml sehari
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
|
3 kali sehari
Nasi, lauk, sayur
3 piring sehari
½ piring habis
Tidak ada
Tidak ada
5 gelas sehari
900 cc
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
|
2
|
Pola Eliminasi
a. BAB
·
Frekuensi
·
Warna
·
Bau
·
Konsentrasi
·
Keluhan
b. BAK
·
Frekuensi
·
Jumlah
·
Warna
·
Bau
·
Alat Bantu
·
keluhan
|
Tidak tentu
Kuning pekat
Khas feses
Padat
Tidak ada
5 kali/hari
500 cc
Kuning bening
Khas urin
Tidak ada
Tidak ada
|
Tidak tentu
Kuning pekat
Khas feses
Padat
Tidak ada
Tidak tentu
300 cc
Kuning bening
Khas urin
Tidak ada
Tidak ada
|
3
|
Pola Tidur dan
Istirahat
·
waktu tidur
·
lama Tidur
·
kebiasaan pengantar tidur
·
kesulitan tidur
·
keluhan
|
Siang dan malam
9 jam
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
|
Siang dan malam
Tidak tentu
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
|
4
|
Pola aktivitas dan
latihan
·
kegiatan dalam pekerjaan
·
olahraga
·
kegiatan di waktu luang
·
keluhan
|
Tidak bekerja
Jalan santai
Jarang
Tidak ada
|
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
|
5
|
Personal Hygiene
·
kulit
·
rambut
·
mandi
·
mulut dan gigi
·
pakaian
·
kuku
·
vulva hygiene
·
keluhan
|
putih
Panjang
2 kali / hari
Bersih
Rapi dan bersih
Panjang dan bersih
Tidak di kaji
Tidak ada
|
Putih
Panjang
1 kali sehari
Bersih
Rapi dan bersih
Panjang dan bersih
Memakai pembalut
Keguguran
|
6
|
Ketergantungan Fisik
·
merokok
·
minimam keras
·
obat – obatan
·
keluhan
|
Tidak merokok
Tidak suka
Tidak ada
Tidak ada
|
Tidak
Tidak
Tidak ada
Abortus
|
f) pemeriksaan
Fisik
a. Keadaan
Umum
Kesadaran :
compos mentis
Tanda – tanda vital
Tekanan darah :
120/70
Nadi :
80 kali/ menit
Respirasi :
21 kali / menit
Suhu :
36,5 c
b. Kepala
Bentuk kepala bulat, kulit kepala bersih, rambut
panjang dan berwarna hitam kemerahan, tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri.
c. Mata
Bentuk mata simetris antara kiri dan kanan, bisa
melihata dengan jelas, mengecil saat diberi reflek cahaya, konjungtiva anemis,
tidak ada tanda – tanda radang.
d. Hidung
Bentuk hidung simetris antara kiri dan kanan, dapat
mencium bau kayu putih, tidak ada sinus, tidak ada tanda-tanda peradangan
e. Mulut
Bentuk mulut simetrois, mukosa bibir lembab, tidak
ada sianosis, tidak ada bau mulut.
f. Tenggorokan
Ada reflek menelak, tidak ada tanda – tanda
peradangan, tidak ada nyeri.
g. Telinga
Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, dapat
mendengar dengan baik, tidak ada peradangan dan nyeri.
h. Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak ada peningkatan JVP,
tidak ada nyeri.
i.
Dada / Thorax
Bentuk dada simetris, suara nafas vesikuler, pola
napas teratur, irama jantung teratur, S1 dan S2, mamae tidak ada benjolan. CRT
kembali < 2 detik.
j.
Abdomen
Perut bersih, ada nyeri saat di palpasi, bising usus
6x/menit
k. Genitalia
Ada perdarahan pada jalan lahir, terpasang pembalut,
sudah 2 kali ganti perdarahan banyak, warna darah merah pekat.
l.
Ekstremitas
Bentuk ektremitas atas dan bawah simetris, ,keadaan
jari tangan dan kaki lengkap, kekuatan otot tangan 5/5, otot kaki 5/5, tangan
kiri terpasang infus RL 20 tpm
g) Pemeriksaan
Penunjang
Tabel
3.3
Pemeriksaan
Penunjang
Tanggal
|
Jenis
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Normal
|
Interpretasi
|
18
mei 2015
|
Hemoglobin
|
10,8
|
13-18
L/ 12-16 P
|
Menurun
|
|
Leukosit
|
13700
|
4000-10000
|
Meningkat
|
|
Hematokrit
|
34,7
|
40-48
L/ 37-47 P
|
Menurun
|
|
Trombosit
|
291000
|
150000-450000
|
Normal
|
|
Eritrosit
|
3,83
|
4,2-5,4
p/ 4,6-6,2 L
|
Menurun
|
h) Terapi
yang diberikan
Tabel
3.4
Terapi
yang diberikan
Tgl dan jam
|
Jenis Terapi
|
Rute
|
Dosis
|
18 Mei 2015
19.00
|
amoxcilin
|
Oral
|
3x500 mg
|
|
metronidazol
|
Oral
|
3 x 500 mg
|
|
oxitosin
|
Inj
|
|
19 Mei 2015
|
Amoxcilin
|
|
3 x 500 mg
|
|
Metronidazole
|
|
3 x 500 mg
|
|
ketorolax
|
|
3 x 1
|
Analisa
Data
Tabel
3.5
Analisa
Data
No
|
Data
|
Etiologi
|
Masalah
|
1
|
Pre kuret
Ds : klien mengatakan
nyeri ketika di lakukan palpasi pada daerah perut.
Do : klien tampak
meringis, skala nyeri 3(0-5). TD 100/80 nadi 80 kali/menit
|
Faktor
stres
↓
Minum
sprite
↓
Perdarahan
nekrosis
↓
Hasil
konsepsi terlepas dari uterus
↓
uterus
berkontraksi
↓
Hasil
konsepsi tidak keluar
↓
Tidak
keluar secara sempurna
↓
Nyeri
|
Gangguan
rasa nyaman nyeri
|
2
|
Ds : klien mengatakan
tidak tahu tentang penyakitnya, dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
TD 100/80 nadi 80
kali/menit
Do : klien tampak
bingung, cemas, dan bertanya-tanya tentang tindakan kuret yang akan dilakukan
|
Perdarahan
nekrosis
↓
Hasil
konsepsi terlepas dari uterus
↓
uterus
berkontraksi
↓
Hasil
konsepsi tidak keluar
↓
Tidak
keluar secara sempurna
↓
Tindakan
kuretase
↓
cemas
|
Cemas
|
3
|
Post Kuret
Ds : klien mengatakan
mengalami perdarahan
Do : 1 pembalut
penuh, warna merah segar, bau khas darah
TD 100/80 nadi 80 kali/menit
|
Perdarahan
nekrosis
↓
Hasil
konsepsi terlepas dari uterus
↓
uterus
berkontraksi
↓
Hasil
konsepsi tidak keluar
↓
Tidak
keluar secara sempurna
↓
Tindakan
kuretase
↓
Perdarahan
↓
Resiko
infeksi
|
Resiko infeksi
|
2. Diagnosa
keperawatan
Pre kuret
1. Gangguan
rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
2. Cemas
b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur kuret yang akan dilakukan
Post
kuret
1. Resiko
infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva lembab
3. Rencana
tindakan keperawatan
Nama : NY.R No.
RM : 730663
Usia : 29 thn Dx : abortus inkomplit
Tabel
3.6
Rencana
tindakan keperawatan
Tgl
|
Diagnosa
keperawatan
|
PERENCANAAN
|
Paraf
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
18
mei 2015
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d
kerusakan jaringan intrauteri
|
Tupan : setelah dilakukan tindakkan
keperawatan 3 x 24 jam masalah nyeri berkurang.
Tupen : setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 24 jam masalh teratasi sebagian dengan kriteria hasil:
· Nyeri
berkurang
· TTV
dalam batas normal
TD 120/80, nadi 80 x/menit, respirasi
20 x/ menit
|
1. Observasi
tanda – tanda vital
2. Observasi
skala nyeri, lokasi, frekuensi,
3. Ajarkan
klien teknik relaksasi dan distraksi
4. Kolaborasi
dengan dokter pemberian analgetik
|
1.Mengetahui
keadaan umum klien
2.Mengetahui
tingkat nyeri yang di alami klien
3.Mengurangi
nyeri pada klien
4.Untuk
menghilangkan nyeri
|
|
18 Mei 2015
|
Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur
kuretase yang akan di lakukan
|
Tupan : setelah dilakukan tindakan
keperawatan 3 x 24 jam cemas teratasi
Tupen : setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 24 jam masalah teratasi sebagian, dengan kriteria hasil :
· Cemas
berkurang
|
1. Observasi
tanda – tanda vital
2. Kaji
tingkat ansietas bklien
3. Dengarkan
masalah klien
4. Jelaskan
prosedur kuretase
5. Evaluasi/
validasi tentang informasi yang di berikan
|
1. Untuk
mengetahui keadaan umum klien
2. Untuk
mengetahui sejauh mana tingkat ansietas klien
3. Meningkatkan
rasa kontrol terhadap situasi
4. Pengetahuan
dapat membantuan menurunkan tingkat ansietas
5. Mengetahui
sejauh mna informasi dapat di terima
|
|
20 Mei 2015
|
Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan
vulva lembab
|
Tupan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
3 x 24 jam infeksi teratasi.
Tupen : setelah dilakukan tindakan
keperawatan 1 x 24 jam masalah teratasi sebagian, dengan kriteria hasil :
· TTV
dalam batas normal. TD 120/80, nadi 80 x/menit, respirasi 21x/menit
· Tidak
terdapat tanda – tanda infeksi (tubor, lubor, dolor, kalor, fungsiolesa)
|
1. Pantau
TTV, setiap 4 jam sekali
2. Kali
kondisi pengeluaran darah, warna dan bau.
3. Anjurkan
klien melakukan personal hygiene : ganti balutan
4. Berikan
penyuluhan pendidikan kesehatan tentang perawatan post kuret di rumah
5. Anjurkan
klien makan makanan berprotein
6. Kolaborasi
dengan dokter pemberian obat sesuai indikasi :
|
1. Peningkatan
tekanan darah, nadi respirasi, suhu dapat mengetahui adanya infeksi
2. Mengetahui
adanya pengeluaran darah, warna, bau.
3. Untuk
mencegah infeksi
4. Untuk
mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan
5. Membantu
mencegah infeksi
|
|
5. Implementasi
dan Evaluasi
Tabel
3.7
Implementasi
dan Evaluasi
Diagnosa
|
Tgl
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
Paraf
|
Gangguan rasa nyaman
nyeri b.d kerusakan jaringan intrauteri
|
18 mei 20115
|
1. mengobservasi tanda – tanda vital
2. Mengobservasi
skala nyeri, lokasi, frekuensi,
3. Mengajarkan
klien teknik relaksasi dan distraksi
|
S : klien mengatakan
nyeri ketika di lakukan palpasi di daerah perut
O : klien tampak
meringis, skala nyeri 5 (1-10), TD 100/80, nadi 80 x/menit
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi di
lanjutkan
|
|
Cemas b.d kurangnya
pengetahuan tentang prosedur kuretase yang akan di lakukan
|
|
1. Mengobservasi
tanda – tanda vital
2. Mengkaji
tingkat ansietas bklien
3. Mendengarkan
masalah klien
4. Menjelaskan
prosedur kuretase
5. Mengevaluasi/
memvalidasi tentang informasi yang di berikan
|
S : klien mengatakan tidak tahu tentang
penyakitnya, dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
O : klien tampak
bingung, cemas, dan bertanya-tanya
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi di
lanjutkan
|
|
Resiko infeksi b.d
perdarahan, keadaan vulva lembab
|
|
1. Memantau
TTV, setiap 4 jam sekali
2. Mengkaji
kondisi pengeluaran darah, warna dan bau.
3. Menganjurkan
klien melakukan personal hygiene : ganti balutan
4. Memberikan
penyuluhan pendidikan kesehatan tentang perawatan post kuret di rumah
|
S : klien mengatakan
mengalami perdarahan
O : 1 pembalut penuh,
warna merah segar, bau khas darah
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi di
hentikan
|
|
Catatan Perkembangan
Tabel
3.8
Catatan
perkembangan
Diagnosa
|
Hari
dan Tanggal
|
Catatan
Perkembangan
|
Paraf
|
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan
intrauteri
|
19 mei 2015
Jam 14.30
|
S : klien mengatakan nyeri ketika di lakukan
palpasi pada daerah perut.
O : klien
tampak meringis, skala nyeri 3(0-5). TD 100/80 nadi 80 kali/menit
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I :
1. Observasi
tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2. Observasi
skala nyeri, lokasi, frekuensi
R/skala nyeri 3 ( 0 – 5 )
3. Ajarkan
klien teknik relaksasi dan distraksi
R/
klien mengatakan bersedia untuk mlakukan teknik elksasi afas dalam dan
distraksi.
E : klien masih
merasa nyeri
R : pengkajian
dilanjutkan
|
|
Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur
kuretase yang akan di lakukan
|
19 Mei 2015
Jam 08.30
|
S :klien mengatakan
tidak tahu tentang penyakitnya, dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
O : klien tampak bingung, cemas, dan
bertanya-tanya tentang tindakan yang akan dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4
I :
1. Mengobservasi
tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2. Mengkaji
tingkat ansietas bklien
3. Mendengarkan
masalah klien
4. Menjelaskan
prosedur kuretase
E : klien masih merasa cemas
R : pengkajian dilanjutkan
|
|
Cemas b.d kurangnya pengetahuan tentang prosedur
kuretase yang akan di lakukan
|
Hari ke 2 tanggal
20 Mei 2015
|
S :klien mengatakan
tidak tahu tentang penyakitnya, dan takut dengan tindakan yang akan dilakukan
O : klien tampak bingung, cemas, dan
bertanya-tanya tentang tindakan yang akan dilakukan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan 1,2,3,4,5
I :
1. Mengobservasi
tanda – tanda vital
R/ TD 100/80 nadi 80 kali/menit
2. Mengkaji
tingkat ansietas bklien
3. Mendengarkan
masalah klien
4. Menjelaskan
prosedur kuretase
5. Mengevaluasi/
memvalidasi tentang informasi yang di berikan
E : klien sudah tidak merasa cemas
R : pengkajian dilanjutkan
|
|
Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva
lembab
|
Tanggal 20 mei 2015
|
S : klien mengatakan mengalami
perdarahan
O : 1 pembalut penuh,
warna merah segar, bau khas darah
A : masalah belum
teratasi
P : intervensi di
lanjutkan 1,2,3,4
I :
1.
Memantau TTV, setiap 4 jam sekali
2.
Mengkaji kondisi pengeluaran
darah, warna dan bau.
3.
Menganjurkan klien melakukan
personal hygiene : ganti balutan
4.
Memberikan penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang perawatan post kuret di rumah
E
: klien mengatakan keluaran darah dari jalan lahir
R
: pengkajian di lanjutkan
|
|
Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan vulva
lembab
|
|
S :
O :
A : masalah teratasi
P : intervensi
dihentikan (pasien pulang)
|
|
B. Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan beberapa kesenjangan antara tinjauan kasus
pada Ny. R P1A1 dengan Abortus Inkomplit Diruang XXX PPK Rs. XXX ,terhitung
mulai dari tanggal 18 Mei 2015 sampai dengan 21 Mei 2015.
Dalam meksanakan asuhan keperawatan ini, penulis
berusaha seoptimal mungkin melakukan
yang terbaik kepada klien. Meskipun demikian , penulis tetap menemukan
kesenjangan-kesenjangan. Sehingga menimbulkan permasalahan yang di temukan
selama melakukan asuhan kperawatan akan penulis bahas satu persatu sesuai
dengan tahapan-tahapnan berikut:
1.
Pengkajian
Pengkajian
merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data subjektif
maupun data objektif yaitu dengan cara pendekatan pada klien beserta keluarga
dalam bentuk wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dengan menggunakn teknik
insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, melalui pendekatan sistematis pada
tanggal 18 maret 2014 klien datang ke RS
dengan keluah mengalami perdarah, nyeri pada daerah perut bagian bawah, lalu
dokter menyarankan untuk di rawat, klien dirawat di ruang paus. Pada saat
melakukan pemeriksaan fisik, teknik pemeriksaan fisik perkusi tidak dilakukan
karena kesediaan klien dan waktu.
2.
Diagnosa keperawatan
Diagnosa
keperawatan adalah penilaian klinis respon individu, keluarga, atau komunitas
terhadap masalah kesehatan / proses hidup yang aktual atau potensial. Diagnosa
keperawatan meberikan dasar pemilihan itervensi keperawatan untuk mencapai
hasil akhir yang perawat bertanggung gugat (Nanda, 2009 – 2011). Diagnosa yang
mungkin muncul pada klien deng abortus inkomplit adalah :
1.
Defisit volume cairan b.d perdarahan
2.
Gangguan aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi
3.
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan
jaringan intrauteri
4.
Resiko tinggi infeksi b.d perdarahan, kondisi
vulva lembab
5.
Cemas b.d kurangnya pengetahuan
Setelah dilakukan analisa data dan
penarikan diagnosa keperawatan . penulis menemukan ada beberapa diagnosa yang
tidak ada pada klien yaitu:
1.
defisit volume cairan : karena intake klien
mencukupi sehingga tidak menimbulan diagnosa tersebut.
2.
Gangguan akifitas : meskipun klien mengatakn
lemas, pusing, tetapi klien masih bisa melakukan aktifitas seperti makan,
minum, dan pergi ke kamar mandi.
3.
Rencana keperawatan
Rencana
keperawatan diartikan sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan
masalah, tujuan dan intervensi. Sebagaimana, rencana keperawatan merupakan
metode komunikasi tentang asuhan keperawatan kepada pasien (Nursalam, 2008).
Dalam tahap perencanan
penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuaikan dengan data yang di
kumpulkan pada saat pengkajian dan di sesuaikan dengan permasalahan yang
penulis dapatkan dari hasil pengkajian,
selain itu penulis mencoba dan berusaha untuk melengkapi sarana dan prasarana
sesuai kebutuhan klien. Untuk mengurangi nyeri pada klien penulis mengajarkan
teknik distraksi, relaksasi napas dalam, untuk mengurangi cemas karena akan
dilakukannya tindakan kuret penulis memberikan beberapa penjelasan tentang
prosedur kuretase. Dan untuk mengurangi resiko infeksi penulis menganjurkan agar
mengganti balutan.
4.
Implementasi
Pelaksanaan
adalah inisiatif dalam rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu pasien dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan
kesehatan dan memfasilitasi koping (Nursalam, 2008)
Dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan pada Ny. R penulis tidak dapat merawat selama 24 jam penuh, untuk
mendpatkan informasi, penulis bekerjasama dengan perawat ruangan dan melihat
data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien.
5.
Evaluasi
Evaluasi
adalah tindakan intelektual yang melengkapi proses keperawatan yang menandakan
keberhasilan dari diagnosis keperawatan, rencana intervensi,dan implementasinya
(Nursalam, 2008).
Setelah melakukn asuhan keperawatan
selama 3 hari pada Ny. R P1A1 dengan
Abortus Inkomplit Diruang XXX Blud Rs. XXX. Penulis melakukan evaluasi sebagai tahap akhir dari proses keperawatan
untuk menilai keefektpian dan keberhasilan suatu keperwatan dari tujuan yang di harapkan. Dari
tiga permasalahan yang mucul pada NY. R
ada masalah teratasi sebagian Resiko infeksi b.d perdarahan, keadaan
vulva lembab. Karena keterbatasan waktu,
namun penulis telah memberikan pndidikan kesehatan secara mandiri upaya klien
dan keluarga mampu merawat secara mandiri.
Comments
Post a Comment