Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SC ATAS INDIKASI PANGGUL SEMPIT



ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SC
ATAS INDIKASI PANGGUL SEMPIT
 
A.    ASUHAN KEPERAWATAN PADA. PADA NY, H POST PARTUM SC DENGAN INDIKASI PANGGUL SEMPIT
1.    Pengkajian
a.    Identitas
Nama                            : NY.H
Umur                             : 29 tahun
Agama                          :
Jenis kelamin                 : perempuan
Pendidikan                    :
Suku Bangsa                 :
Pekerjaan                      :
Alamat                          :
No Rekam  medic         :
Diagnosa Medis            : Panggul sempit
Tanggal Masuk Rs        :
Tanggal Dikaji              :

Penanggung Jawab
Nama                                   : Tn.A
Umur                                    : 35
Pekerjaan                             :
Hubungan Dengan Klien     :
Alamat                                 :

b.   Data Kesehatan Umum
1)      Masalah kesehatan khusus :  Panggul sempit
2)      kumsumsi obat – obatan / jamu-jamuan:klien tidak mengkomsumsi obat-obatan /jamu
3)      Riwayat alergi
a)      Obat-obatan :klien tidak memiliki riwayat alergi obat
b)      Bahan Kimia Tertentu : klien tidak memiliki riwayat alergi bahan kimia
c)      cuaca : klien tidak memiliki riwayat alergi cuaca
d)     Lain-lain : -
4)      Diet khusus : -
5)      Penyakit  Bawaan :
a)      Gigi tiruan : klien tidak memakai gigi tiruan
b)      Kaca mata : klien tidak memakai kaca mata
c)      lensa kontak : Klien tidak memakai lensa kontak
d)     Alat dengar : Klien tidak memakai alat bantu dengar
e)      lain-lain : -

c.    Pengkajian 13 Domain Nanda
1)      Health promotion (meliputi keasadaran kesehatan dan manajemen  kesehatan) Klien mengerti kesehatanya dan rutin memeriksa kepelayanan kesehatan terdekat
2)      Nutrition
Selama hamil klien makan 3 kali sehari dengan mengkonsumsi sayur sayuran, lauk pauk, dan buah, minum 6-7 gelas sehari air bening atau air teh. Pada saat dikaji klien makan 3 kali sehari dengan porsi makan habis, minum kurang lebih 4-5 gelas sehari air bening atau air teh, tidak ada keluhan dalam makan  dan minum.  
3)      Elemination
Selama hamil klien BAK kurang lebih 3-5 kali sehari, dengan warna kuning bening, bau khas urine, tidak ada keluhan. BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek. Pada saat dikaji klien tidak terpasang selang kateter, warna urine kuning pekat, bau khas urine.BAK 2- 3 kali sehari. Klien belum BAB.
4)      Activity / rest
Sebelum menjalani persalinan pola tidur klien 7-8 jam setelah bersalin pola tidur klien 5-6 jam/ hari
5)      Perception/ Cognition
Klien mengatakan baru sekarang mengalami persalina secara operasi cesar
6)      Self perception
 Awalnya klien merasa cemas  atau takut dengan persalinan secara operasi secar, tetapi ketika mendengar  anaknya telah lahir, klien merasa senang
7)      Role relationship
Klien dapat berkomunikasi baik dengan bidan, perwat dan keluarga pasien
8)      Sexuallty
Pada saat dikaji Klien  mengatakan tidak mempunyai masalah seksual,dan setelah proses persalinan klien akan menggunakan, akan menggunakan alat bantu kontrasepsi  melalui injeksi
9)      Stress tolerance
Pada saat dikaji klien mengatakan cara klien mengatasi stress pada saat proses persalinan dengan cara berdoa
10)  Life principle
Sebelum persalinan klien tetap  menjalankan  shalat, mengiuti kegiatan keagaman, setelan  persalinan klien tidak menjalankan shalat dan keagaman
11)  Safety / protection
Klien tidak menggunakan alat bantu jalan, tetapi pegangan di samping  tempat  tidur berpungsi dengan baik, klien terpasng selimbut
12)  Comfor
 Klien mengatakan kurang Nyaman dengan persalinan sekarang
13)  Growth
Kenaikan  berat badan pada klien saat hamil 11 kg dari 67 kg bertambah menjadi 78 kg, setelah post partum berat badan ibu menjadi 74 kg

d.   Data Umum Maternitas
1)      Apakah kehamilan ini di rencanakan      : ya
2)      Nifas hari ke                                           : 1
3)      status obsetri                                           : P1 AO
4)      Tinggi badan                                           :142cm
5)      Berat badan                                            : 78
6)      kenaikan BB selama kehamilan              : 11 kg
7)      Masalah kehamilan sekarang                  : panggul sempit
8)      alat lontrasepsi yang digunakan              : kb pil
a)    masalah yang di alami selama menggunakan alat kontrasepsi : klien mengatakan tidak ada masalah
b)   Rencana  penggunan alat kontrasepsi setelah  kehamilan ini, : klien mengatakan setelah persalinan akan menggunakan alat kontrasepsi  scara injeksi
9)      pendidikan yang ingin ibu dapatkan selama perawatan
klien mengatakan pendidikan yg ingin di dapatkan selama perawatan adalah perawatan payudara

e.    Data Psikososial Umum
1)      Perasaaan ibu dan pasangan setelah proses persalinan sekarang
-          pada saat di kaji  klien mengatakan senang atas kelairan anak pertamanya
2)      Perasaan ibu terhadap ROOMING IN ( Rawat gabung )
-          pada saat di kaji klien mengatakan senang karena dapat melihat anaknya setiap saat

f.     Pemerisaan Fisik
1)      Penampilan Umum
-          Tingkat kesadaran klien composmetis,E:4,M;6,V;5 Jumlah  15.
-          Tinggi badan  : 143 cm. berat badan sebelum hamil 67 kg, berat badan saat hamil 78 kg, .lingkar lengan  atas 32 cm.
2)      pemeriksaan fisik persistem
a)      sistem pernafasan
Bentuk hidung simetris, seputum nasi berada di tengah, pola nafas tertur, respisi 20 kali permenit
Tidak terdapat sekret,bentuk dada simetris, tidak ada retaksi dada,  bunyi nafas vesikuler .
b)      Sistem kardiovasikuler
Tekanan darah 120/80 mmHg,nadi  80×/menit, nadi teraba kuat,klien tampak lemas konjugtiva anemis,tidak ada odema pada wajah  dan palebra, tidak ada sianosis,capillary time kembali kurang dari 3 detik, suara jantung S1 dan S2, tidak ada murmur dan galop, dan tidak ada penigkatan Jvp.
c)      Sistem Neurologis
Bentuk  mata simetris, pupil isokor  pergerakan mata kesegala arah, fungsi baik di tandai dengan klien dapat membaca huruf-huruf dengan snelen chart dengan jarak 6 meter. Bentuk telinga  simetris dan bersih. fungsi pendengran baik ditandai klien dapat mendengar gesekan kertas pada jarak 30 cm, klien dapat mencium wangi kayu putih dan mampu meraskan rasa-rasa seperti asin, manis dan pahit dengan  menggunakn garam, gula dan kopi.
d)     Sistem pencernaan
Bentuk bibir simetris, warna mukosa bibir da mulut merah muda, keadaan bibir kering, kebersihan mulut klien cukup bersih, tidak terdapat gigi berlubang, jumlah gigi klien lengkap (berjumlah 32 buah), dan tidak menggunakan gigi palsu, tidak terdapat nyeri epigastrium, bising usus 10 kali/ menit, dan tidak teraba pembesaran hepar, kulit abdomen terdapat luka post op cesar ±10 cm garis melintang di daerah kuardran 3-4  terdapat garis linea alba
e)      Sistem perkemihan
Pada saat di palpasi kandung kemih kosong, tidak terdapat nyeri tekan,  warna urine kuning jernih.
f)       Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran kelenajar getah bening, klien tidak memiliki riwayat penyakit Diabetes militus.
g)      Sistem Musculeskoletal
1)      Ekstermitas atas
Bentuk simetris jumlah jari lengkap antara yang kanan dan kiri, terpasang infuse RR 20 ttpm di tangan sebelah kanan
2)      Ektermitas bawah
Betuk simetris jumlah jari lengkap, tidak ada odema dan varises, Rom bebas kekuatan otot 4/4. Terdapat reflek patela
h)      Sistem Reproduksi
Bentuk mamae simetris, mamae simetris antara kiri dengan kanan, putting susu menonjol,ASI keluar sedikit, pada daerah genetalia tidak terdapat odema  tidak terdapat varises darah berbau amis darah dalam pembalut kuran lebih 200 cc, tfu teraba 3 jari di bawah  pusat
i)        Sistem integumen
Warna rambut hitam, kulit cukup bersih distribusi rambut merata, warna kulit sawo matang, kulit teraba hangat, suhu 36,5 °C, Tidak ada odema,  pada kulit  abdomen terdapat garis alba, dan terdapat luka post op sc ±10 cm,garis post op melintang pada daerah kuadran 3-4   

g.    Laporan Bayi Lahir
Keadan umum bayi baru lahir
1)   Berat badan             : 32.00 gram
2)   Lingkar kepala        : 32 cm
3)   Ligkar kepala          : 31 cm
4)   Lingkar dada           : 28 cm
5)   Lingkar perut          : 28 cm
6)   Lingkar lengan        : 11 cm

h.   Data Psikososial Dan Spiritual
1)      Pola pikir persepsi : klien mengatakan cemas karena air susunya keluar sedikit klien takut tidak bisa  memberikan ASI kepada anaknya
2)      Hubunganan komunikasi: pada saat di kaji klien tampak tenang, mampu mengerti bahas yang digunakan. Bahasa yang di gunakan adalah bahsa Indonesia, klien tinggal bersama suami. Suami selalu memberikan dorongan kepada klien, selalu mengunjngi pada malam hari saja karena suami klien bekerja sebagai wiraswasta
3)      Data Spiritual : klien dan keluarga menganut agama islam dan selalu menjalankan kewajibanya, klien selalu berdoa agar dirinya dan bayinya selalu di berikan kesehatan,saat di rumah sakit klien  tidak bisa melakukan shalat hanya bisa bedoa saja agar cepat sembuh.  

i.      Hasil Laboratoium
Tabel 3.1
Hasil Laboratorium (Tgl : 18.05.2015 jam 018.00 WIB)
No
Jenis pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Intrepretasi
1
Hemoglobin
9,6
P: 12-16g/dl
Rendah
2
Leukosit
16.400
4.000-10.000
meningkat
3
Hematokrit
29%
P:37-47
Normal
4
Trombosit
167.00
150.000-450.000
Normal
5
Eritrosit
3,19
P:4,2-5,4
Rendah
6
Ureum
13
10-50mg/dl
Nomal
7
Kreatinin
1,2
P0,6-1,2
Normal
8
Gula darah seawaktu
76
<180mg/dl
Normal
         
j.     Therapy
Tabel 3.2
THERAPY (Tanggal 18 Mei 2015)
Tgl/jam
Nama obat
Cara pemberian
Dosis
Wktu
18.05.2015 08.00
Cairan infuse RL
IV
20 PTM
08.00
18.05.2015
Cefotaksim
Iv
3 kali 1 gram
08-00-16.00
19.05-2015
Ranitidine -
Asam mefenamat
Iv
oral
3 kali 50 gam
3×50 gram
09.00- wib
20-05.12
Ketorolak
Iv
3 kali 30 grm
08.00 wib

2.    Analisa Data
Tabel 3.3
Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
1
Ds: klien mengatakn nyeri pada daerah luka operasi Caesar
Do: klien tampak meringis kesakitan  skala nyeri  8(0-10)
   -Td  130/90 mmhg
   -N 88×/ Menit
  - RR ×23/ menit
  Terdapat luka sayatan post op sc  garis melintang ±10 cm
Tindakan sc
 
Diskuntunitas jaringan
 

merangsang area sensori nyeri

Nyeri berhubungan dengan kerusakan jaringan

2.
Ds:
Do: terdapat luka sayatan post op sc dengan panjang ±10 cm luka sedikit basah tidak ada pus hasil lab:
·         Hemoglobin:9,6
·         Leukosit:16 .400
·         Hematokrit:29,5%
·         Eritrosit:3,19
Td:120/80mmhg
N:88×/menit
S:37°C                                                                      
Luka operasi

Operasi cectio

Kerusakan jaringan

Resiko tinggi infeksi
Resiko tinggi infeksi
3
Ds: klien mengatakn lemas kepala pusing

Do: klien tampak lemas adl di bantu oleh keluarga tonos otot 4/4
Tindakan sc

Luka insisi

Diskotunita jaringan

Meransang area sensori

Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri pada abdomen post op SC
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri pada abdomen post op SC

C. Daftar Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas maslah
1.      Gangguan  rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan
2.         Resiko infeksi berhubungan dengan  luka operasi
3.      Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri pada abdomen post op SC


3.    Rencana Tindakan Keperawatan, Implementasi Dan Evaluasi
Nama          : NY.S                                                 No. RM           :
Usia            : 29 thn                                                Dx                   : Pos Partum SC Indikasi Panggul Sempi

Table: 3.4
Rencana Tindakan Keperawatan, Implementasi Dan Evaluasi
No
Tgl
Diagnose keperawatan

Perencanaan

Implementasi
Evaluasi
paraf
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
18-05-2014
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d kkerusakan jaringan
Tupan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam masalah teratasi  nyeri hilang
Tupen:s etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1×24 jam masalah teratasi sebagian dengan kriteria hasil : -skala nyeri 0_10
Klien merasa tenang dan nyaman
1.    Kaji tingkat nyeri yang dirasakan
2.    Observasi tanda-tanda vital
3.    Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman
4.    Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5.    Kolaborasi dalam pemberian analgetik

1.    mengetahui skala nyeri
2.    nyeri dapat menyebabkan gelisah serta tekanan darah dan nadi meningkat
3.    dapat mengurangi ketidaknyamanan
4.    untuk melepaskan tegangan emosional dan otot atau mengurangi rasa nyeri
5.    mengurngi nyeri secara farmakologi
Tgl 18-05-2014 pukul 08 .00 wib
1.    mengkaji tingkat nyeri yang di rasakan  klien (P,Q,R,S,T)
R/: klien mengatakan nyeri pada lukapost op, nyeri seperti di tusuk-tusuk, nyeri dirasakan pada saat bergerak dan berkurang pada saat beristirahat, skala nyeri 8(0-10)

2.Mengobservasi tanda-tanda tanda-tanda vital
R /: TD 130/ 80mmhg, nadi 88×/menit, respirasi 22×/menit, suhu 36,6°C.
3. memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang
R/ : klien tampak nyaman
4. memberikan obat analgetik: Ranitine 50 gram
Ketorolak 30 gram
R/: klien tampak meringis menahan rasa sakit.
S: klien mengatakan nyeri pada luka post op sc
O: terdapat luka sayatan post op sc dengan panjang ± 10 cm, garis melintang  klien tampak meringis skala 8(0-10)
Td: 130/80mhg
Rspirasi: 20×/menit
S; 36,6°C
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan

2
18-05-2015
.      Resiko infeksi berhubungan dengan  luka operasi

Tupan :setelah dilakukan tindakan keperawatan selma3×24 jam masalah teratasi tidak terjadi  infeksi
Tupan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama1×24 jam masalah teratasi sebagian dengan kreteria hail:
-    tidak ada tanda-tanda infeksi
-    Tidak terjadi infeksi
-    Suhu 36-37°c
1.    Monitor tanda-tanda vital
2.    Kaji lika pada abdomen dan balutan
3.    Jaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien serta rawat luka dengan teknik aseptik
4.    Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik
1.    Suhu yang meningkat menunjukan terjadinya infeksi
2.    Mengidentifikasi apakah ada tanda-tanda infeksi
3.    Mencegah menyebaran organism infeksius
4.    Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi
Tgl 18-03-2015 jm 020.00 WIB
1.    Mengkaji  luka abdomen  dan balutan
R/: balutan masih tampak rapat, post op hari ke 1.
2. pemberian obat antibiotik cefotaxim  1 gram
R/: klien tampak meringis menahan sakit
S:
 O: Balutan masih tampak rapat, suhu 36,6°C, post op ke-1
A: masalah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan

 3
18-05-2015
. Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri pada abdomen post op sc

Tupan: setelah dilakukn tindakan keperawatan selama3×24 jm msalah teratasi
Tupen : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama1×24 jam masalah teratasi sebagian dengan kreteria hasil:
-klien dapat  mengedintifikasi factor-faktor yang menukan toleransi aktifits dan klien dapat beristirhat dengn nyama
1.    kaji respon klien terhadap aktifitas
2.    anjurkan klien untuk beristirahat
3.    bantu klien dalam pemulihan aktifitas sehari hari dengan cara miring kiri miring kanan per 6 jam
4.    tingkatkan aktifitas secara bertahap

1.    untuk mengetahui peerubahan yang terjadi pada klien
2.    dengan istirahat yang dapat mempercepat pemulihan tenaga untuk aktifitas
3.    dapat memberikan ras nyaman dan tenang serta dapt mempercepat proses pemulihan
4.    meningkatkan proses penyembuhan koping emosional

1.    mengkaji respon klien terhadap  aktifitas
R/: Klien tampak lemas

2.    menganjurkan klien untuk beristirahat
R/: klien belum bisa beristirahat dengan nyaman karena nyeri


S:klien mengtakan lemas
O: klien tampak lemas, ADL di bantu oleh keluarga
A: maslah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan









Tabel 3.5
Catatan Perkembangan
Tabel:
No. Dx
Hari Dan Tanggal

CATATAN PERKEMBANGAN
PARAF
1
19 Mei 2015
Jam 08.30
S: klien mengatakan masih  nyeri pada daerah abdomen  
O: terdapat luka sayatan post op sc Ke-2 klien tampak meringis
-          Skala nyeri 6(0-10)
-          Td: 130/80mmhg
-          Nadi: 88×/ menit
-          Suhu: 36°C
-          Rr: 23×/ menit
A: Masalah belum teratasi
P: intervensi di lanjutkan 1,2,3,4
I:   1. mengkaji tingkat nyeri
R/ skala nyeri 8 (0-10)
2. mengkaji tanda tanda vital
R/ td 130/80 mmhg, nadi 88×/ menit suhu 36 °C
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi
R/ klien mengatakan bersedia untuk mlakukan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi
4. Berkolaborasi memberikan obat analgetik asamepenamat 500gram/
R/ klien tampak meringis menahan kesakitan
E: klien masih merasa nyeri
  R/: Melakukan pengkajian ualng

2
19 Mei 2015
Jam :09.00
S:
O : balutan masih tampak rapat, luka masih sedikit basah, tidak ada tanda-tanda infeksi,suhu 36,5°C, post op ke-2
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
I : 1.mengkaji luka pada abdomen dan balutan
     2. membersihkan dan mengganti balutan
   3. pemberian obat antibiotik amoxicillin 500 gram  
    2. Pemberian obat antibiotik cepotaxim 1 gr
        R/ klien tampak meringis menahan kesakitan


E:  balutan masih tampak rapat, luka sedikit basah tidak ada tanda-tanda infeksi post op ke 2
Melakukan penkajian ulang








3

19 Mei 2015
Jam 11:30

S : klien mengakan sudah sedikit bertenaga
O : klien tampk lemas, adl dibantu kelurga
A : maslah belum teratasi
P : intervensi 1, 2, 3 dilanjutkan
1 : mengatasi respon klien terhadap aktifitas
R/ klien mengatakan masih lemas
2 : menganjurkan klien untuk duduk
R/ klien mengatakan masih belum bisa bangun
3 : bantu klien dalam pemulihan
R/ Adl masih diantu keluarga
E : klien tampak lemas adl dibantu
R : melakukan pengkajian ulang

1
20 mei 2015 8.00
S : klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen berkurang
O : terdapat luka sayatan  post  op sc panjang ±10cm  garis melintang hari   ke 2 klien tampak rileks skala nyeri 4 (0-10) Td 120/80 mmhg, N 80×/menit, S 36,7°C RR 20 ×/menit,
A : masalah teratasi sebagian
P :  intervensi 1,2,3, dilanjutkan
I : 1.  mengkaji tingkat nyeri
         R/ skala nyeri5 (0-10)
     2. mengkaji tanda-tanda vital
         R/ td 120/ 80mmhg
-          Nadi 80×/ menit
-          Suhu 36,2°C
-          RR 20×/ menit
3. mengajarkan teknik relakasi nafas dalam dan distraksi
R/ klien mengatakan bersedia untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan distraksi
E: klien mengatakan nyeri berkurang, terdapat luka sayatan post op sc, klien tampak rileks, Td 110/80mmhg, nadi 85×/menit respirasi 21×/ menit suhu 36,8°C Skala nyeri 4(0-10)
R: lakukan pengkajian ulang

2
Hari ke 2 tanggal 20 mei jam 08.30
S:
O: balutan masih tampak rapat, luka post op kering tidak ada tanda2 infeksi, suhu 36,7°C.  
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi 1,2,3,4 di lanjutkan
I :  1. Mengkaji luka abdomen
R/luka masih sedikit basah tidak ada pus tidak ada tanda-tanda infeksi
2. mengganti balutan dan menjaga keberihan sekitar luka
R/ Tida ada tanda-tanda infeksi
3. memberikan obat antibiotik amoxilin 500 gram
R/ klien tampak meringis kesakitan
4. memberitahu klien dan kelurga klien agar tidak menyentuh daerah luka pos op
E: post op ke-2
Pengkajian ulang

3
Hari ke 2
Tanggal20 mei2015
Jam 09.00
S : klien mengatakan sudah bisa beraktifitas secara mandiri
O : Klien tampak bisa bangun dari tempat tidur secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan



1
Hari ke-3 tanggal 21 mei 2015 jam 08.00
S: : klien mengatakan nyeri pada daerah abdomen berkurang
O:  terdapat luka sayatan  post  op sc panjang ±10cm  garis melintang hari   ke -3 klien tampak rileks skala nyeri 4 (0-10)

·         Td 120/80mmhg
·         Nadi:80menit
·         RR:20×/menit
·         Suhu:36°C
A: masalah teratasi sebagian
P: intervensi di 1,2,3, dilanjutkan
1.Mengkaji tingkat nyeri
R/ skla nyeri 4 (0-10)
2.mengkaji ttv:td:110/80mmhg Rr20×/menit,nadi 76×/menit, suhu:36,5°c
3.mengajarkan teknik relksasi nafas dalam dan distraksi


2
Hari ke-3 tanggal 21-05 2015 jam 09.00
S:
O: masih tampak rapat, luka post op kering tidak ada tanda2 infeksi, suhu 36,7°C
tand-tanda infeksi
A: masalah teratasi sebagian
 P: Intervensi dilanjutkan
I: 1 mengkaji luka abdomen
R/luka sdikit basah tidak ada pus tidak ada tanda-tanda infeksi
   2. mengganti balutan dan menjaga kebersihan
       R/ tidak ada tanda-tanda infeksi
   3. memberikan obat antibiotik 500 gram
       R/Klien meringis kesakitan
   4. memberitahu kepada klien dan keluarga agar tidak
       menyentuh daerah luka
       R/klien mengerti
E;  post op ke3




B.     Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan menguraikan beberapa kesenjangan antara tinjauan kasus pad ny.h  dengan post partum caesarea dengan indikasi panggul sempit di ruang XXX RS  XXX, terhitung mulai dari tanggal  18  mei2015 sampai dengan 21 mei 2015
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ini penulis berusaha seoptimal mungkin melakukan yang terbaik kepada klien. Meskipun demikian, penulis tetap menemukan kesenjangan-kesenjangan. Sehingga menimbulkan permasalahan yang di temuka selama melakukan asuhan kperawatan akan penulis bahas satu perstu sesuai dengan tahapan-tahapnan berikut:
1.      Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Pada tahap ini  penulis melakukan pengumpulan data subjektif maupun data objektif yaitu dengan cara pendekatan pada klien beserta keluarga dalam bentuk wawancara, observai, pemerikaan fisik dengan menggunakan teknik insfeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi memlui pendekatan sistemati pada tanggal 17 maret  2014 dokter menyarankan untuk di rawat  setelah itu pada tanggl 18 mei dokter mengintruksian untuk melakukan operasi sectio cesarea.
Pada tahap ini penulis tidak terlalu banyak mengalami kesulitan dalam pengumpulan data karena klien beserta keluarga bersikap kooferatif dalam berkomunikasi

a.       Ada beberapa kesenjangan dalam melaksanakan pengkajian yaitu dalam teori (Mitayani,2009) pengkajian pada pre op sectio cesarea seharusnya ada pemeriksaan
b.      Pemeriksaan radiologi
Menentukan kesempitan dan kelainan panggul serta kelainan dalam kehamilan
c.       Pemeriksaan USG
Menentukan letak janin tetapi dilapangan hanya pemeriksaan dalam, untuk mengetahui sempit panggulnya atau tidak.

2.      Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperwatan adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah-masalah kesehatan/ proses kehidupan yang aktual dan pontesial. Diagnosa   keperawatan memberikan dasar tehadap pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil dimana dapat bertanggung jawab. (Bobak 2005) menurut wilkson diagnose yang muncul pada post op cesarea adalah .
a.       Gangguan  rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan
b.      Resio tinggi infeksi b.d trauma pembedahan
c.       Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri pada abdomen post op sc
d.      Potensial terhadap perubahan peran orangtua yang berhubungan dengan transisi pada masa menjadi orangtua dan perubahan peran.
e.       Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam pembedahan.
Tetapi pada Ny,H. tidak ditemukan msalah Potensial terhadap perubahan peran orangtua yang berhubungan dengan transisi pada masa menjadi orangtua dan perubahan peran. Karena klien dan keluarga senang atas kelahiran anaknya. Kemudian dalam masalah Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan darah dalam pembedahan. Dikarenakan klien tidak ada data yang menduung pada klien. 

3.      Intervensi
Dalam tahap perencanan penulis membuat rencana tindakan keperawatan di sesuikan dengan data yang di kumpulkan pada saat pengkajian dan disesuaikan dengan permasalahan yang penulis dapatkan dari hasil pengkajian, pada perencanaan penulis membuat rencana keperawatan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan memungkinkan rencana tersebut dapat dilaksanakan. Rencana yang disusun terfokus pada pencegahan komplikasi sectio cesarea yang timbul berupa relaksasi, distraksi, relasasi untuk mengalihkan rasa nyeri dan mengatasi ansitas klien, mencegah terjadinya infeksi dengan cara perawatan luka aseptic dan septic secara intensif.



4.      Implementasi
Dalam pelksanaan asuhan keperawatan pada Ny.H, penuli tidak dapat merawat selama 24 jam penuh, untuk mendpatkan informasi, penulis bekerjas ama dengan perawat ruangan dan melihat data pada catatan perkembangn dan buku laporan keadan klien. Adapun yang mendukung dalam melaksanakan asuhan keperawatan adalah:
a.       Klien beserta keluarga dapat di ajak kerjasama untuk melaksanakan  perencanan  yang telah  penuli susun, sehingga dalam melakukan pelaksanaan asuhan keperawatan  ini, klien beserta keluarga terlibat langsung dmana hal ini membantu keberhasilan intervensi yang di rencanakan penulis.
b.      Teredianya alat-alat di ruangan yang mendukug dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan seperti alat-alat tenun sampiran dan alat-alat tindakan seperti instrument/set ganti perban.

Adapun hal-hal yang menjadi hambatan penulis dalam melaksanakan perencanaan keperawatan yang sudah direncanakan oleh penulis diantaranya :
a.         Adanya keterbatasan ilmu dari penulis, adpun pemecahan maslah yang dilakukan adalah dengan banyak membaca buku dan mencari sumber-sumber yang seuai dengan judul karya tulis yang penulis susun.
b.        Adanya keterbatasan waktu penulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan sehingga pemecahan masalah yang penulis lakukan adalah dengan melakukan kerjasama dengan petugas ruangan
5.      Evaluasi
Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 4 hari pada Ny.H dengan post op sectio cesarea dengan indikasi panggul sempit di Rs.XXX Penulis melakukan evaluasi sebagai tahap akhir dari proses keperawatan untuk menilai keefektpian dan keberhasilan suatu  keperwatan dari tujuan yang di harapkan. Dari tiga permasalahan yang mucul pada NY.H ada masalah teratasi sebagian gangguan rasa nyaman nyeri b.d kerusakan jaringan dan resiko tinggi infeksi b.d traua pembedahan karna keterbatasan waktu, namun penulis telah memberikan pndidikan kesehatan secara mandiri upaya klien dan keluarga mampu merawat secara mandiri.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)