Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

HAKIKAT MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


HAKIKAT MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


Berbagai Pemaknaan Tentang Multimedia

Menurut sudut pandang ahli media, sebelum berkembangnya dunia teknologi informasi, bahwa multimedia dipandang sebagai suatu pemanfaatan “banyak” media yang digunakan dalam suatu proses interkasi penyampaian pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan.
Dalam salah satu buku referensi multimedia in the classroom, dijabarkan bahwa multimedia is the combination of the foloowing elements: text, color, grapihics, animation, audio and video. Menurut Rosch (1996) multimedia dipandang sebagai kombinasi antara komputer dan video.
Dalam konteks pembelajaran multimedia telah mampu memberikan berbagai ciri dan prinsip sehingga sebuah pembelajaran dapat dikatakan menggunakan multimedia, jika didalamnya memliki karakteristik sebagai berikut :
·           Content resresentation
·           Full color and high resolution
·           Melalui media elektronik
·           Tipe-tipe pembelajaran dan penguatan
·           Mengembangkan prinsip self evaluation
·           Dapat digunakan secara klasikal atau individual.

Setelah Elenor (1988) yang mendukung perwujudan dari konsep teknologi pendidikan yaitu dengan mengenalkan drill and practice dalam sebuah pembelajar, sejak itulah berkembangkah berbagai istilah pembelajaran dengan berbatuan komputer sebagai berikut:  CAI, CAL, CBI, CBT, CML, CBE, CAI, CAL, CMI, CSRL.
Dalam membangun multimedia interaktif ini dibutuhkan kejelian dalam memilih software yang memiliki basis berbeda-beda. Berikut ini adalah klasifikasi karateristik masing-masing software pembangunan program multimedia interaktif.
karakteristik
Berbasis bitmap (directorat, authoware)
Barbasis vektor (macromedia flash, swish)
Support
X
Video
X
Animasi 2d
Animasi 3d
X
Image/gambar resolusi
Kapasitas file
Suara/fx
X
Data based
X
interaktivitas

Analisis Komputerisasi Pemelajaran

Konsep pembelajaran interaktif dalam CBI

Pembelajaran interaktif berbasis komputer tidak sekedar memidahkan teks dalam buku atau modul menjadi pembelajaran interaktif, tetapi materi diseleksi.

Konsep multimedia dalam CBI

Materi yang dikemas secara multimedia mencakup teks, animasi suara dan video sesuai tuntutan materi.

Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi

Komputer based inturaction, yaitu:
·           Tipe pembelajaran tutorial
·           Tipe pembelajaran simulasi
·           Tipe pembelajaran permainan/games
·           Tipe pembelajaran latihan (drills)
Pengguanan tipe ini dapat dilakukan pengabungan atau terpisah sesuai dengan tuntutan materi dan permintaan pembuatan.

Respon pembelajaran dan penguatan

Pembelajaran interaktif berbasis Web memberikan respons terhadap akan stimulus yang diberikan oleh siswa pada saat mengoperasikan program.

Hakikat Pembelajaran Berbasis MMI

Program pembelajaran interaktif berbasis komputer memiliki nilai lebih, dibandingkan bahan pembelajaran cetak biasa. Pembelajaran interaktif mampu mengaktifkan siswa untuk pembelajaran dengan motifasi yang tinggi. Ada tiga fungsi media yaitu:
Suplemen (tambahan). Apabila peserta didik mempunyai kebebbasan memilih akan manfaat materi pembelajaran elektonika atau tidak.
Koplemen (perlengakapan). Materi pembelajaran elektonik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima oleh peserta didik didalam kelas.
Subtansi (pengganti). Tujuan dari substansi sendiri adalah untuk membatu dan mempermudah mahasiswa mengelola kegiatan pembelajaran perkuliahannya sehingga para mahasiswa dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas.

Prosedur Teknis Pengembangan

Uraian prosedur pembuatan model pembelajaran multimedia interaktif (MMI), yaitu:
·           Analisis kebutuhan
·           Identifikasi materi
·           Menetukan model pembelajaran
·           Desain flow chart
·           Penulisan story board
·           Pengumpulan bahan grafis
·           Pengumpulan bahan animasi
·           Pemrograman
·           Finishing, mastering
·           Uji coba
·           Reverensi produk akhir.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)