KONSEP
DASAR KEPATUHAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Pranoto, 2007), patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah,
sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.
Sedangkan menurut Ali (1999) dalam
Slamet (2007), kepatuhan berasal dari kata dasar patuh, yang berarti disiplin
dan taat.Patuh adalah suka menurut perintah, taat pada perintah atau
aturan.Sedangkan kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan berdisiplin.
Kepatuhan petugas profesional
(perawat) adalah sejauh mana perilaku seorang perawat sesuai dengan ketentuan
yang telah diberikan pimpinan perawat ataupun pihak rumah sakit (Niven, 2002).
Menurut (Niven, 2002) dalam prosesnya
kepatuhan seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dan faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat kepatuhan adalah :
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Tingginya pendidikan seorang perawat dapat meningkatkan kepatuhan dalam
melaksanakan kewajibannya, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan
pendidikan yang aktif.
Modifikasi
Faktor Lingkungan dan Sosial
Hal ini berarti membangun dukungan
sosial dari pimpinan rumah sakit, kepala perawat, perawat itu sendiri dan
teman-teman sejawat.Lingkungan berpengaruh besar pada pelaksanaan prosedur
asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Lingkungan yang harmonis dan positif
akan membawa dampak yang positif pula pada kinerja perawat, kebalikannya
lingkungan negatif akan membawa dampak buruk pada proses pemberian pelayanan
asuhan keperawatan.
Perubahan
Model Prosedur
Program pelaksanan prosedur asuhan
keperawatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan perawat terlihat aktif dalam
mengaplikasikan prosedur tersebut.Keteraturan perawat melakukan asuhan
keperawatan sesuai standar prosedur dipengaruhi oleh kebiasaan perawat
menerapkan sesuai dengan ketentuan yang ada.
Meningkatkan
Interaksi Profesional Kesehatan
Meningkatkan interaksi profesional
kesehatan antara sesama perawat (khususnya antara kepala ruangan dengan perawat
pelaksana) adalah suatu hal penting untuk memberikan umpan balik pada perawat.
Suatu penjelasan tetang prosedur tetap dan bagaimana cara menerapkannya dapat
meningkatkan kepatuhan. Semakin baik pelayanan yang diberikan tenaga kesehatan,
maka semakin mempercepat proses penyembuhan penyakit klien.
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu,
dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuan seseorang adalah pendidikan, pekerjaan dan usia (Mubarak, 2006).
Menurut Notoadmojo (2003) tingkat
pengetahuan manusia dibagi menjadi 6 tingkat.Pertama yaitu tahu (know),
diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelum terhadap
sesuatu yang spesifik dari seluruh yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Setelah tahu, kemudian sesorang akan memahami (compherension).
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar.Orang
yang telah paham objek-objek atau materi harus dapat menjelaskan, dengan
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dari terhadap objek yang
dipelajari. Selanjutnya, apa yang telah dipahami akan diaplikasikan
(Aplication). Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi juga
merupakan penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan dalam konteks atau
situasi lain. Kemudian, materi atau objek yang telah diplikasikan selanjutnya
diartikan untuk dijabarkan ke dalam komponen-komponen, tetapi dalam struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain (Analysis). Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, dapat menjabarkan,
membedakan, mensyahkan dan mengelompokkan.Materi atau obejk yang telah
dianalisis, digabungkan untuk menyusunformulasi-formulasi yang ada
(Syntesis).Kemudian dinilai berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri
atau menggunakan kriteria yang ada (Evaluasi).
Sikap
(Attitude)
Sikap merupakan aksi atau respon
seseorang yang masih tertutup Menurut Notoadmodjo (2007), sikap manusia
terhadap suatu rangsangan adalah perasaan setuju (favorablere) ataupun perasaan
tidak setuju (non favorable) terhadap rangsangan tersebut.
Selain itu Allport (1935 dalam
Notoadmodjo, 2003) menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 (tiga) komponen pokok
yaitu: kepercayaan (keyakinan) yang merupakan ide dan konsep terhadap suatu
objek, kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek dan
kecenderungan untuk bertindak.Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk
sikap yang utuh (total attitude).Dalam penentuan sikap yang utuh ini,
pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Seperti halnya dengan pengetahuan,
Notoadmodjo (2007) menyebutkan bahwa sikap terdiri dari berbagai
tingkatan.Pertama adalah subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
objek (receiving).Kemudian merespon (memberikan) jawaban apabila ditanya serta
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan (responding). Selanjutnya,
subjek akan menunjukan sikap menghargai (valuating) yaitu dengan mengajak orang
lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah, lalu bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah
dipilihnya dengan segala resiko (responsible) Faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap secara psikologi ada dua yaitu:
1) Faktor
instriksik yaitu intelegensi, bakat, minat, dan kepribadian
2) Faktor
ekstrinsik. Antara lain yang datang dari lingkungan individu itu sendiri.
Maka sikap seseorang terhadap
rangsangan sangat tergantung pada berbagai situasi dan kondisi lingkungan
dimana orang itu berada.Dan sikap juga terukir melalui pengalaman seseorang,
dengan motivasi yang ada pada dirinya.
Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
rangsangan (Notoadmodjo, 2007).
Usia
Usia adalah umur yang terhitung mulai
saat dilahirkan sampai saat akan berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja.
Dari segi kepercayaan, masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya
daripada orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai
akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Semakin dewasa seseorang, maka
cara berfikir semakin matang dan teratur melakukan suatu tindakan (Notoatmodjo,
2007).
Comments
Post a Comment