Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

KONSEP DASAR STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)



KONSEP DASAR STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)


Pengertian Standard (Standar) : “Something used as a measure, norm, or model in comparative evaluations” (Oxford Dictionary). Sesuatu yang digunakan sebagai ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif.
Pengertian Operating (Operasional): “Control the functioning of (a machine, process, or system)” (Oxford Dictionary).Mengontrol fungsi (mesin, proses, atau sistem).
Pengertian Procedure (Prosedur) : An established or official way of doing something” (Oxford Dictionary).Cara yang tersusun atau resmi melakukan sesuatu.


Pengertian Standard Operational Procedure (SOP)

Menurut Tjipto Atmoko, Standar Operasional Prosedur merupakan suatu pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan  sesuai denga fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administratif dan prosedural sesuai tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.
Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Protap merupakan tatacara atau tahapan yang harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien. (Depkes RI, 1995)
SOP merupakan tatacara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS, 2000)
“Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu standar / pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi” Puspitasari, Rosmawati & Melfrina (2012: 30).
“Standard Operating Procedure is a standard plan that outlines the steps to be followed in particular circumstances”. Diartikan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu standar perencanaan yang menguraikan langkah-langkah yang harus dilaksanakan pada keadaan tertentu.
Dari teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan suatu standar acuan atau pedoman yang berisi langkah-langkah kerja untuk mendorong suatu kelompok dalam melakukan pekerjaan dan mencapai tujuan organisasi. Griffin (2011: 190).

Dasar Hukum SOP

a.    Undang-undang  Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)
b.    Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan (lembaran Negara Repulik Indonesia tahun 2009 nomor 152 , tambahan lembaran Negara nomoor 5071)
c.    Permen PAN Nomor: PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan.

Tujuan SOP

SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan dokumen yang berisi langkah-langkah/sistematika  kerja dalam sebuah organisasi. Dari beberapa pengertian SOP menurut para ahli, tujuan utama dari penyusunan SOP adalah untuk mempermudah setiap proses kerja dan meminimalisir adanya kesalahan di dalam proses pengerjaannya. Adapun tujuan dari penyusunan SOP diantaranya :
a.    Agar petugas atau pegawai menjaga konsisitensi dan tingkat kinerja petugas atau pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
b.    Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap–tiap posisi dalam organisasi.
c.    Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas atau pegawai terkait
d.    Melindungi organisasi atau unit kerja dan petugas atau pegawai dari malpraktek atau kesalahan administrasi lainnya.
e.    Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.
f.     Memberikan keterangan tentang dokumen- dokumen yang dibutuhkan dalam suatu proses kerja.

Sedangkan Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 31), terdapat beberapa tujuan dibuatnya SOP antara lain:
a.    Mempertahankan konsistensi kerja karyawan.
b.    Mengetahui peran dan fungi kerja di setiap bagian.
c.    Memperjelas langkah-langkah tugas, wewenang dan tanggung jawab.
d.    Menghindari kesalahan administrasi.
e.    Menghindari kesalahan/kegagalan, keraguan, duplikasi dan inefisiensi.

Dari teori di atas, dapat disimpulkan tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah untuk mepertahankan konsistensi kerja karena pengetahuan akan tugas dan peranan yang jelas dari masing-masing karyawan sehingga dapat terhidar dari kesalahan yang mengurangi efisiensi kerja suatu organisasi.

Manfaat SOP

Manfaat yang didapat dengan pembuatan Standar Operasional Prosedur ini diantaranya:
a.    Efisiensi Waktu, karena semua proses  menjadi lebih cepat ketika pekerjaan itu sudah terstruktur secara sistematis dalam sebuah dokumen tertulis. Semua kegiatan karyawan sudah tercantum dalam SOP sehingga mereka tahu apa yang harus dilakukan selama masa kerja.
b.    Memudahkan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sebagai konsumen dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
c.    Kesungguhan  karyawan dalam memberikan pelayanan, terutama terhadap konsistensi  waktu  kerja  sesuai  ketentuan  yang  berlaku. Ini merupakan standardisasi bagaimana seorang karyawan menyelesaikan tugasnya.
d.    Dapat digunakan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan pelaksanaan suatu pekerjaan.
e.    Dapat digunakan sebagai sarana  acuan dalam melakukan penilaian terhadap proses layanan. Jika karyawan bertindak tidak sesuai dengan SOP berarti dia memiliki nilai kurang dalam melakukan layanan.
f.     Dapat digunakan sebagai sarana mengendalikan dan mengantisipasi apabila terdapat suatu perubahan sistem.
g.    Dapat digunakan sebagai daftar yang digunakan secara berkala oleh pengawas ketika diadakan audit. SOP yang valid akan mengurangi beban kerja. Bersamaan dengan itu dapat juga meningkatkan comparability, credibility dan defensibility.
h.    Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
i.     Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas.

Sedangkan Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP) Menurut Puspitasari, Rosmawati & Yusniar (2012: 32), beberapa manfaat penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) antara lain:
a.    Dapat menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas, menyelesaikan pekerjaan secara konsisten, sebagai alat komunikasi dan pengawasan.
b.    Meningkatkan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan pekerjaan dan mengetahui jelas dengan pekerjaan yang harus dilakukan.
c.    Dapat digunakan sebagai salah satu alat pelatihan dan tolak ukur kinerja karyawan.

Dari teori di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat Standar Operasinal Prosedur (SOP) adalah sebagai landasan atau pedoman dalam melakukan tugas,  alat ukur kinerja dan juga dapat memberikan rasa percaya diri karyawan dalam melakukan setiap langkah kerja.

Fungsi SOP

a.    Memperlancar tugas petugas atau tim.
b.    Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
c.    Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
d.    Mengarahkan petugas untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
e.    Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

Prinsip-prinsip SOP

a.    Harus ada pada setiap kegiatan pelayanan.
b.    Bisa berubah sesuai dengan perubahan standar profesi  atau perkembangan iptek serta peraturan yang berlaku.
c.    Memuat segala indikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada setiap upaya,  disamping tahapan-tahapan yang harus dilalui setiap kegiatan pelayanan.
d.    Harus didokumentasikan.

Konsep Pembuatan SOP

Kesalahan pembuatan SOP dapat menyebabkan hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan menjadi tidak maksimal. Dalam pembuatan SOP harus memperhatikan beberapa konsep sebagai berikut :
a.    SOP harus ditulis dan menjelaskan secara singkat langkah demi langkah, fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi yang berubah.
b.    Tampilan SOP harus mudah dibaca dan dimengerti dengan cepat dan berusaha mendapatkan arus yang sebaik-baiknya.
c.    Menggunakan kata kerja dalam kalimat aktif bukan kalimat pasif. Pembaca SOP diharapkan melakukan sesuatu bukan mengharap melakukan sesuatu. Contoh: "Kirim spesifikasi ke vendor" bukan " Spesifikasi dikirim ke vendor".
d.    Menggunakan pernyataan positif, bukan pernyataan negatif. Contoh: " Lengkapi lembar kerja buku dan kembalikan ke pengadaan" bukan " Jangan dikembalikan sebelum lembar kerja dilengkapi".
e.    Menggunakan instruksi yang singkat dan jelas dalam satu kalimat. Contoh: "Kirim buku ke bagian pengolahan".
f.     Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya, mencegah duplikasi pekerjaan dan harus ada pengecualian yang seminimum mungkin terhadap peraturan.
g.    Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu dan mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu.
h.    Pembagian tugas tepat dan memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan.
i.     Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan.

Dalam menyusun suatu prosedur kerja, terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan yaitu :
1)    Prosedur kerja harus sederhana sehingga mengurangi beban pengawasan;
2)    Spesialisasi harus dipergunakan sebaik-baiknya;
3)    Pencegahan penulisan, gerakan dan usaha yang tidak perlu;
4)    Berusaha mendapatkan arus pekerjaan yang sebaik-baiknya;
5)    Mencegah kekembaran (duplikasi) pekerjaan;
6)    Harus ada pengecualian yang seminimun-minimunya terhadap peraturan;
7)    Mencegah adanya pemeriksaan yang tidak perlu;
8)    Prosedur harus fleksibel dan dapat disesuaikan dengan  kondisi yang berubah;
9)    Pembagian tugas tepat;
10) Memberikan pengawasan yang terus menerus atas pekerjaan yang dilakukan;
11) Penggunaan urutan pelaksanaan pekerjaaan yang sebaik-baiknya;
12) Tiap pekerjaan yang diselesaikan harus memajukan pekerjaan dengan memperhatikan tujuan;
13) Pekerjaan tata usaha harus diselenggarakan sampai yang minimum;
14) Menggunakan prinsip pengecualian dengan sebaik-baiknya

Hasil dari penyusunan prosedur kerja ini dapat ditulis dalam “buku pedoman organisasi” atau “daftar tugas”yang memuat lima hal penting, yaitu :
1)    Garis-garis besar organisasi (tugas-tugas tiap jabatan);
2)    Sistem-sistem atau metode-metode yang berhubungan dengan pekerjaan;
3)    Formulir-formulir yang dipergunakan dan bagaimana menggunakannya;
4)    Tanggal dikeluarkannya dan di bawah kekuasaan siapa buku pedoman tersebut diterbitkan;
5)    Informasi tentang bagaimana menggunakan buku pedoman tersebut

Langkah Pembuatan SOP

Terdapat tujuh langkah  untuk mendeskripsikan suatu metode agar dapat membuat suatu bentuk SOP yang baik dan benar, sehingga mudah untuk dipahami oleh pengguna SOP tersebut. Berikut adalah tujuh step untuk membuat SOP yang baik dan benar :

Perencanaan tujuan awal pembuatan SOP

Dengan adanya tujuan yang ingin dicapai, pihak manajemen dapat menyusun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, serta dapat mengetahui dan mengevaluasi keberhasilan dari penerapan SOP tersebut.

Perancangan awal

Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah simple steps, hierarchical steps atau graphic format, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat tahapan dari proses yang ada dan yang harus dijalankan. Jika bentuk SOP yang akan digunakan adalah flowchart, maka langkah awal yang haruss dilakukan adalah menentukan permasalahan yang akan diselesaikan.

Evaluasi Internal

Setelah rancangan awal dibuat, sebaiknya rancangan tersebut dievaluasi oleh seluruh anggota perusahaan yang terlibat sehingga dapat diketahui kekurangan serta kesalahan yang terdapat pada rancangan awal tersebut dan kemudian meminta saran, kritik dan usulan yang membangun. Dengan melibatkan seluruh anggota perusahaan yang terlibat dalam SOP tersebut, maka proses pemahaman dan penerapan akan berjalan dengan lebih mudah.

Evaluasi Eksternal

Pada tahap evaluasi eksternal, dibutuhkan tim penasehat yang berasal dari luar perusahaan untuk menilai rancangan yang telah dibuat dan memberikan saran, kritik dan usulan yang dapat membangun pembuatan SOP tersebut. Pihak eksternal dari perusahaan tentu dapat menilai rancangan dengan lebih objektif, dikarenakan mereka tidak terlibat langsung dalam proses penerapan SOP.

Pengujian

Tahap pengujian dilakukan untuk mengetahui SOP yang dibuat telah seusai dengan standard yang ditetapkan oleh pihak manajemen dan kemudian hasil pengujian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam melakukan perbaikan dan pengembangan.

Perbaikan

Setelah dilakukan tahap pengujian, dapat diketahui kekurangan dan kesalahan dalam SOP yang telah dibuat dan kemudian dapat segera dilakukan perbaikan sehingga SOP dapat berjalan dengan lebih maksimal. Pada tahap ini juga dapat dilakukan pelatihan bagi para pekerja agar dapat memanfaatkan SOP sebagai alat bantu untuk mempermudah mereka dalam menjalankan pekerjaan.

Implementasi

Setelah SOP selesai dibuat dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan, kemudian dilakukan implementasi di seluruh divisi dalam perusahaan sehingga tujuan awal yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)