PROSES
PERUBAHAN SIKAP DAN PERILAKU KEPATUHAN MASYARAKAT AKAN KESEHATAN
Menurut Teori Kelman, perubahan sikap
dan perilaku individu dimulai dengan tahap kepatuhan. Mula-mula individu
mematuhi anjuran atau instruksi tanpa kerelaan untuk melakukan tindakan
tersebut dan seringkali karena ingin menghindari hukuman/sanksi jika tidak
patuh, atau untuk memperoleh imbalan yang dijanjikan jika mematuhi anjuran
tersebut, tahap ini disebut tahap kesediaan.Biasanya perubahan yang terjadi
dalam tahap ini bersifat sementara, artinya bahwa tindakan itu dilakukan selama
masih ada pengawasan petugas.Tetapi begitu pengawasan itu mengendur atau
hilang, perilaku itupun ditinggalkan (Niven, 2002).
Pengawasan itu tidak perlu berupa
kehadiran fisik petugas atau tokoh otoriter, melainkan cukup rasa takut
terhadap ancaman sanksi yang berlaku, jika individu tidak melakukan tindakan
tersebut.Dalam tahap ini pengaruh tekanan kelompok sangatlah besar, individu
terpaksa mengalah dan mengikuti perilaku mayoritas kelompok meskipun sebenarnya
dia tidak menyetujuinya. Namun segera setelah dia keluar dari kelompok
tersebut, kemungkinan perilakunya akanberubah menjadi perilakunya sendiri
(Niven 2000).
Kepatuhan individu berdasarkan rasa
terpaksa atau ketidakpahaman tentang pentingnya perilaku yang baru itu dapat
disusul dengan kepatuhan yang berbeda, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan
baik dengan petugas kesehatan atau tokoh (pimpinan) yang menganjurkan perubahan
tersebut (change agent).Biasanya kepatuhan ini timbul karena individu merasa
tertarik atau mengagumi petugas (pimpinan) tersebut, sehingga ingin mematuhi
apa yang dianjurkan atau diinstruksikan tanpa memahami sepenuhnya arti dan
manfaat dari tindakan tersebut, tahap ini disebut proses identifikasi. Meskipun motivasi untuk mengubah perilaku
individu dalam tahap ini lebih baik dari pada dalam tahap kesediaan, namun
motivasi ini belum dapat menjamin kelestarian perilaku itu karena individu
belum dapat menghubungkan perilaku tersebut dengan nilai-nilai lain dalam
hidupnya, sehingga jika dia ditinggalkan petugas atau tokoh idolanya itu maka
dia merasa tidak perlu melanjutkan perilaku tersebut. Perubahan perilaku
individu baru dapat menjadi optimal jika perubahan tersebut terjadi melalui
proses internalisasi, dimana perilaku yang baru itu dianggap bernilai positif
bagi diri individu dan diintegrasikan dengan nilai-nilai lain dari
hidupnya.
Niven (2002) menyebutkan proses
internalisasi ini dapat dicapai jika petugas atau pimpinan tersebut merupakan
seseorang yang dapat dipercaya (kredibilitasnya tinggi) yang dapat membuat
individu memahami makna dan penggunaan perilaku tersebut serta membuat mereka
mengerti akan pentingnya perilaku tersebut bagi kehidupan mereka sendiri.
Memang proses internalisasi ini tidaklah mudah dicapai sebab diperlukan
kesediaan individu untuk mengubah nilai dan kepercayaan mereka agar menyesuaikan
diri dengan nilai atau perilaku yang baru (Teori The Health Belief Model).
Faktor
Penentu Derajat Ketidakpatuhan
Niven (2002) mengungkapkan derajat
ketidak patuhan ditentukan oleh kompleksitas prosedur pengobatan, derajat
perubahan gaya hidup/ lingkungan kerja yang dibutuhkan, lamanya waktu dimana
perawat mematuhi prosedur tersebut, apakah prosedur tersebut berpotensi
menyelamatkan hidup, dan keparahan penyakit yang dipersepsikan sendiri oleh
pasien bukan petugas kesehatan.
Stretegi
untuk Meningkatkan Kepatuhan
Untuk melakukan proses perubahan sikap
dan kepatuhan masyarakat akan perilaku kesehatan dapat dilakukan berbagai
strategi untuk meningkatkan kepatuhan, diantaranya adalah:
Dukungan
Profesional Kesehatan
Dukungan profesional kesehatan sangat
diperlukan untk meningkatkan kepatuhan, contoh yang paling sederhana dalam hal
dukungan tersebut adalah dengan adanya tehnik komunikasi.Komunikasi memegang
peranan penting karena komunikasi yang baik diberikan oleh profesional
kesehatan, isalnya antara kepala perawatan dengan bawahannya.
Dukungan
Sosial
Dukungan sosial yang dimaksud adalah
pasien dan keluarga.Pasien dan keluarga yang percaya pada tindakan dan perilaku
yang dilakukan oleh perawat dapat menunjang peningkatan kesehatan pasien,
sehingga perawat dapat bekerja dengan percaya diri dan ketidak patuhan dapat
dikurangi.
Perilaku
Sehat
Modifikasi perilaku sehat sangat
diperlukan, misalnya kepatuhan perawat untuk selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah menyentuh pasien ataupun melakukan tindakan asuhan keperawatan.
Pemberian
Informasi
Pemberian informasi yang jelas tentang
pentingnya pemberian asuhan keperawatan berdasarkan prosedur yang ada membantu
meningkatkan kepatuhan perawat, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan
pelatihan-pelatihan kesehatan yang diadakan oleh pihak rumah sakit ataupun
instansi kesehatan lain.
Comments
Post a Comment