Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENTINGNYA NUTRISI BAGI IBU HAMIL


Satuan Acara Penyuluhan
Pentingnya Nutrisi Bagi Ibu Hamil

Pasokan nutrisi yang cukup menjadi faktor lingkungan paling penting yang mempengaruhi hasil kehamilan. Wanita dengan kehamilan usia dini atau berjarak dekat berada pada peningkatan risiko memasuki kekurangan cadangan nutrisi cadangan. Deplesi nutrisi ibu dapat berkontribusi pada peningkatan insiden kelahiran prematur dan retardasi pertumbuhan janin serta peningkatan risiko kematian ibu dan morbiditas.

Topik                   : Kehamilan
Sub topik             : Pentingnya Nutrisi Bagi Ibu Hamil
Sasaran                : Ibu Hamil
Hari/ tanggal        :
Waktu                  : 15 menit
Tempat                : Posyandu

A.    Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 15 menit,  wanita hamil yang datang mengikuti jalannya penyuluhan dapat mengetahui dan memahami tentang pentingnya nutrisi bagi ibu hamil.

B.     Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan 15 menit peserta penyuluhan dapat:
1.      Menjelaskan pengertian nutrisi,
2.      Menyebutkan kebutuhan nutrisi ibu hamil,
3.      Menyebutkan tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil,
4.      Menyebutkan akibat kekurangan nutrisi pada ibu hamil.
5.      Menyimpulkan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trisemester 1,2 dan 3

C.    Materi
1.        Pengertian nutrisi,
2.        Kebutuhan nutrisi ibu hamil,
3.        Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil,
4.        Akibat kekurangan nutrisi pada ibu hamil.
5.        Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trisemester 1,2 dan 3

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab

E.     Media
Leaflet

F.     Uraian Kegiatan
NO
TAHAPAN
KEGAIATAN
KEGIATAN FAILITATOR
KEGIATAN PESERTA
WAKTU
1


Pembukaan / pendahuluan


-       Salam
-       Memperkenalkan diri
-       Kontrak waktu
-       Mengkondisikan peserta untuk berkonsentrasi
-       Menjawab salam
-       Mendengarkan
-       Menyimak
-       Peserta menyampaikan pendapatnya
2 menit


2

Pelaksanaann/ Penyajian


-       Menjelaskan pengertian Nutrisi,
-       Menjelaskan kebutuhan nutrisi ibu hamil 
-       Menjelaskan tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil
-       Menjelaskan akibat kekurangan nutrisi pada ibu hamil
-       Menjelaskan kebutuhan nutrisi pada ibu hamil trisemester 1,2 dan 3
Menyimak seluruh materi yang diberikan


7 menit


3
Evaluasi/ Penutup
-       Menyimpulkan
-        Menjawab pertanyaan

-       Memberi salam
-       Menyimpulkan
-       Memberi  pertanyaan
-       Menjawab salam
6 menit





Materi Penyuluhan

NUTRISI BAGI IBU HAMIL

A.    Pengertian
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. (Arisman, 2013)
Sedangkan Gizi adalah zat zat yang terkandung dalam makanan yang di perlukan untuk kehidupan manusia. (Arisman, 2013)
Sumber zat pembangun Diperlukan untuk pertumbuhan dan dapat diperoleh dari lauk pauk seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe dan  kacang-kacangan
Sumber zat pengatur Diperlukan agar semua fungsi tubuh melaksanakan tugasnya secara teratur yang diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan 
Jadi nutrisi adalah asupan berupa makanan bagi tubuh yang mengandung gizi, dimana dalam gizi tersebut terdapat sumber zat pembangun untuk pertumbuhan sumber zat pengatur untuk fongsi metabolisme tubuh.

B.     Kebutuhan nutrisi Ibu hamil.
Nutrisi yang diperlukan adalah:
1.      Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
2.      Protein Protein sangat diperlukan untuk membangun, memperbaiki, dan mengganti jaringan tubuh. Ibu hamil memerlukan tambahan nutrisi ini agar pertumbuhan janin optimal. Protein dapat Anda dapatkan dengan mengkonsumsi tahu, tempe, daging, ayam, ikan, susu, dan telur. sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
3.      Mineral sebagai zat pengatur dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur–sayuran.
4.      Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal. Dapat dijumpai pada serealia, biji – bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk susu.
5.      Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
6.      Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Makanlah lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
7.      Asam folat berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-buahan, asam folat terdapat dalam jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari, terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak janin.
8.      Zat besi yang dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia, banyak terdapat pada sayuran hijau (seperti bayam, kangkung, daun singkong, daun pepaya), daging dan hati.
9.      Kalsium, diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis Jika kebutuhan kalsium ibu hamil tidak tercukupi, maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang ibu. Sumber kalsium yang lain adalah sayuran hijau dan kacang-kacangan. Saat ini kalsium paling baik diperoleh dari susu serta produk olahannya. Susu juga mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, B2, B3, dan vitamin C.




Tujuan gizi pada wanita hamil adalah:
1.      Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi zat gizi ibu, janin serta plasenta.
2.      Makanan padat kalori dpat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan lemak.
3.      Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil.
4.      Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energi untuk menyusui serta merawat bayi kelak.
5.      Perawatan gizi dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama kehamilan (diabetes kehamilan).
6.      Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup. 

C.    Tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil.
1.      Kelelahan dan kekurangan energi
2.      Pusing
3.      Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi)
4.      Kulit Kering
5.      Gusi bengkak dan berdarah
6.      Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
7.      Berat badan kurang
8.      Pertumbuhan yang lambat
9.      Kelemahan pada otot
10.  Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh. (Arisman, 2013)

D.    Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil
Pada janin : keguguran, lahir mati, kelahiran neonatal, mgalami cacat bawaan dan berat badan bayi rendah
Jika ibu hamil menderita kurang gizi, maka janin yang ada dalam kandungannya juga akan kekurangan gizi. Situasi ini akan berdampak pada masa depan kehidupan anak, yaitu terancam berbagai penyakit, di antaranya kegemukan (obesitas), jantung, diabetes, kanker payudara, tekanan darah tinggi hingga pertumbuhan hati janin yang tidak sempurna. Hati janin yang kurang gizi tidak dapat tumbuh dengan baik. Hatinya akan kecil dan ini menyebabkan fungsi hati pada kehidupannya kelak tak sempurna, termasuk kemungkinan untuk mencernakan kolesterol. Maka bayi yang lahir dengan hati yang kecil kelak kadar kolesterol darahnya tinggi dengan segala akibatnya. Jika  janin dalam kandungan kurang gizi, maka janin bersangkutan akan beradaptasi untuk menghemat makanan yang didapat. Ini berarti tubuh janin akan mengalami perubahan terhadap enzim insulin, dalam hal ini insulin tubuh tak begitu baik bekerjanya, sehingga metabolisme karborhidrat tubuh dibatasi. 
Pada ibu hamil: anemia, pendarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi

E.     Nutrisi pada ibu hamil trisemester 1, 2 dan 3
Dalam masa kehamilan dibagi menjadi tiga bagian yaitu bulan ke 1 hingga ke 3 yang disebut dengan trimester pertama. Bulan selanjutnya yaitu 4 hingga ke 6 merupakan trimester tengah atau kedua, kemudian trimester akhir yaitu bulan ke 7 hingga kelahiran bayi anda. Dalam setiap trimester memiliki pertumbuhan janin yang berbeda sehingga nutrisi yang dibutuhkan berbeda.
Berikut adalah kebutuhan nutrisi yang harus anda penuhi sesuai dengan trimester kehamilan anda :
1.      Trimester pertama
Umumnya terjadi dari minggu pertama pembuahan hingga minggu kedua belas adalah perkembangan janin untuk kelengkapan organn penting. Pada bulan pertama nutrisi yang dibutuhkan berupa kalori yang ekstra. Perkembangan janin membutuhkan asupan kalori yang sesuai sehingga dapat terbentuk pesat. Asupan kalori terkadang tersendat karena adanya mual dan muntah yang dialamii di trimester pertama, sebisa mungkin anda mengalahkannya sehingga gangguan tersebut tidak menghambat asupan nutrisi apalagi karbohidrat. Karbohidrat yang dibutuhkan sebesar 2000 kilo kalori yang bisa didapat dari nasi, roti, gandum, sereal, dll. Kalsium juga memiliki peranan dalam pembentukan tulang rangka janin begitu memasuki minggu ke 7 perbanyak konsumsi kalsium yang didapat dari susu, yogurt dan jenis makanan lain yang mengandung susu.Protein dibutuhkan dalam perkembangan janin di trimester pertama dalam membentuk sel otak. Tambahkan vitamin A, B1, B2,B3 dan B6  dalam tumbuh kembang janin selain itu B12  dalam pembentukan sel darah. Vitamin D dalam pembentukan tulang dan Vitamin E dalam metabolisme yang di dapat di sayuran dan buah-buahan.
2.      Trimester Kedua
Pada trimester ini memiliki kemampuan perkembangan yang semakin pesat sehingga harus diimbangi dengan asupan nutrisi. Pada perkembangan minggu ke 13 hingga minggu ke 18 terjadi perkembangan tumbuh kembang organ janin yang sangat penting. Pada awal memasuki trimester kedua asupan kalori memang masih perlu ditingkatkan mengingat banyaknya organ yang akan tersusun. Jangan lupakan asupan zat besi dan vitamin C dalam mengoptimalkan pembentukan sel sel darah merah dalam mendukung jantung dan sistem peredaran darah janin yang sedang berkembang pada minggu ke 17. Asam lemak omega 3 dibutuhkan dalam pembentukan otak janin di trimester kedua akhir. Hindari makanan dengan kandungan kafein yang tinggi, makanan dengan kandungan garam yang berlebih dapat memicu kaki bengkak menahan cairan tubuh. Konsumsi pula air yang cukup setiap harinya untuk menghindari sembelit dan wasir yang banyak diderita oleh ibu hamil.

3.      Trimester ketiga
Mempersiapkan kelahiran bayi anda maka yang harus dipersiapkan adalah energi yang mencukupi dalam kesiapan persalinan. Bagi anda yang memasuki trimester ini persiapkan dengan kebutuhan kalori yang akan berperan dalam pertumbuhan jaringan janin dan plasentanya. Anda dapat meningkatkan asupan kalori dari sereal, kentang, mentega, susu, telur, alpukat, dan minyak nabati. Selain itu vitamin yang dibutuhkan adalah B6 untuk membantu metabolisme dalam pembentukan senyawa kimia yang diantarkan pada sel saraf. Vitamin B1, B2 dan B3 dalam membantu enzim untuk  mengatur sistem pernapasan dan energi. Yodium tidak kalah penting dalam perkembangan di masa ini untuk proses perkembangan janin dan meminimalisir kemungkinan terhambatnya perkembangan otak dan tinggi badan . Peranan yang tidak kalah penting adalah cairan dalam mengatur sel-sel  baru, pengaturan suhu tubuh dan proses metabolisme. (Arisman, 2013)




PENUTUP

Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energiuntuk menyusui serta merawat bayi kelak. Kekurangan nutrisi dalam kehamilan karena akan berdampak buruk baik bagi ibu maupun janin. Kekurangan nutrisi pada ibu hamil diantaranya menyebabkan anemia, pendarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan mudah terkena infeksi. Sedangkan kekurangan nutrisi pada janin diantaranya mengakibatkan keguguran, lahir mati, kelahiran neonatal, mgalami cacat bawaan dan berat badan bayi rendah.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pentingnya nutrisi pada ibu hamil, ibu hamil diharapkan lebih memahami tentang kebutuhan nutrisi yang sangat penting bagi kehamilannya.





DAFTAR PUSTAKA

DR.Arisman, MB. 2013 . Buku ajar ilmu gizi “gizi dalam daur kehidupan”  penerbit buku kedokteran EGC 



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)