Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KB KONDOM


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KB KONDOM

Salah satu cara kontrasepsi yang cukup efektif apabila dilakukan dengan benar yaitu dengan pemakaian kondom. Kondom merupakan cara kontrasepsi metode tradisional dan cara kerjanya yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung
 

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan                        : Alat Kontrasepsi
Sub Pokok Bahasan                : KB Kondom
Penyuluh                                 :
Sasaran                                    : Usia Reproduktif
Waktu                                     : 30 menit
Tempat                                    :
Hari / Tanggal                         :

A.    Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini, diharapkan pasangan usia subur dapat memahami mengenai alat kontrasepsi kondom.

B.     Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasangan usia subur mampu:
1.      Menyebutkan kembali Pengertian Kondom
2.      Menyebutkan kembali Kelebihan Kondom
3.      Menyebutkan kembali Kekurangan Kondom

C.    Materi
Terlampir

D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab

E.     Media
1.         Leaflet

F.     Sumber
Saifuddin, Abdul Bari. 2006 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).

G.    Kegiatan Penyuluhan
NO
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Audiens
Waktu
1
 Pembukaan :
a.       Mengucapkan salam
b.      Memperkenalkan diri
c.       Menyampaikan tujuan penyuluhan

Menjawab salam

Mendengarkan
3 menit
2
Inti :
a.       Menggali pengetahuan tentang kondom
b.      Menyampaikan materi :
·         Pengertian kondom
·         Kelebihan kondom
·         Kekurangan kondom
·         Cara pemakain kondom

Mendengarkan
Menjawab dan menyampaikan apa yang dikatehui tentang alat kontrasepsi kondom
20 menit




3
Penutup :
a.       Memberikan kesempatan audiens untuk mengajukan pertanyaan.
b.      Menjawab pertanyaan audiens
c.       Menyimpulkan isi penyuluhan
d.      Melakukan evaluasi
e.       Mengucapkan salam penutup

Mengajukan pertanyaan
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
7 menit

H.    Evaluasi
Prosedur               : Post Test
Bentuk                 : Lisan
Jenis                     : Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan   :
1.      Sebutkan kegunaan kondom ?
2.      Bagaimana cara pemakaian kondom ?
3.      Apa saja diantaranya kelebihan kondom ?
4.      Apa saja diantaranya kekurangan kondom ?







ALAT KONTRASEPSI KONDOM


A.    Pengertian Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks atau karet, plastik atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis pada saat berhubungan seksual.  (Abdul Barri Saifuddin.2006)
Kondom adalah metode kontrasepsi yang paling umum digunakan di seluruh dunia. Kondom pria dikenakan di penis pria yang sedang ereksi dan secara fisik menghalangi sperma yang diejakulasi agar tidak memasuki tubuh pasangan seksual. (Manuaba, Ida Bagus Gde.2008)
Salah satu cara kontrasepsi yang cukup efektif apabila dilakukan dengan benar yaitu dengan pemakaian kondom. Kondom merupakan cara kontrasepsi metode tradisional dan cara kerjanya yaitu dengan menggunakan barrier atau pelindung (Kusmarjadi, 2008)
Dapat disimpulkan bahwa kondom adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari bahan lateks atau karet, yang cukup epektif apabila digunakan oleh laki-laki pada saat hubungan seksual yang dipasangkan di penis ketika terjadi ereksi.

B.     Cara kerja Kb Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1)      Kondom menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel dengna cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.
2)      Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat dari vinil)



C.    Efektivitas Kb Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
Kondom cukup efektif bila dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada beberapa pasangan, pemakaian  kondom tidak efektif karena tidak dipakai secara konsisten. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.

D.    Manfaat Kontrasepsi menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1)      Efektif bila digunakan dengan benar.
2)      Tidak mengganggu produksi ASI.
3)       Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
4)      Murah dan dapat dibeli secara umum.
5)       Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus.
6)      Metode kontrasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda.

E.     Manfaat Nonkontrasepsi menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1)      Member dorongan kepada suami untuk ikut ber-KB.
2)      Dapat mencegah penularan IMS.
3)       Mencegah ejakulasi dini.
4)       Membantumencegah terjadi kanker serviks.
5)      Saling berinteraksi sesama pasangan.
6)      Mencegah imuno infertilitas. 

F.     Kekurangan Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1)   Efektivitas tidak terlalu tinggi.
2)   Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi.
3)   Agak mengganggu hubungan seksual.
4)   Harus selalu tersedia setia kali berhubungan seksual.
5)   Beberapa orang malu untuk membeli kondom di tempat umum.
6)   Pembuangan kondom bekas mungkin menimbulkan masalah dalam hal limbah.

G.    Cara Pemakaian Kondom menurut ( Abdul Barri Saifuddin, 2006 )
1)      Gunakan kondom setiap akan melakukan hubungan seksual.
2)      Jangan menggunakan gigi, benda tajam seperti pisau, silet, gunting atau benda tajam lainnya pada saat membuka kemasan.
3)      Pasangkan kondom pada saat sedang ereksi, tempelkan pada ujung penis dan tempatkan bagian penampung sperma pada ujung penis.       
4)      Bila kondom tidak mempunyai tempat penampung sperma pada bagian ujungnya, maka saat memakai, longgarkan sedikit bagian ujungnya agar tidak terjadi robekan pada saat ejakulasi.
5)      Kondom dilepas sebelum penis melembek.
6)      Pegang bagian pangkal kondom sebelum mencabut penis sehingga kondom tidak terlepas pada saat penis dicabut, dan lepaskan kondom di luar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina.
7)      Gunakan kondom hanya satu kali pakai.
8)      Buang kondom bekas pakai pada tempat yang aman.
9)      Sediakan kondom dalam jumlah cukup di rumah dan jangan disimpan di tempat yang panas, karena hal ini dapat mengakibatkan kondom menjadi rusak atau robek saat digunakan.
10)  Jangan gunakan kondom apabila kemasannya robek atau kondom tampak rapuh atau kusut.
11)  Jangan gunakan minyak goreng, minyak mineral, atau pelumas dari bahan petrolatum karena akan segera merusak kondom.
12)  lepaskan kondom diluar vagina agar tidak terjadi tumpahan cairan sperma di sekitar vagina. 



PENUTUP
           
            Kb kondom murupakan alat kontrasepsi buatan yang bertujuan untuk menunda jarak kehamilan yang bisa digunakan oleh pasangan usia reproduktif. Karena kb kondom mudah didapat, epektif bila digunakan dengan benar, tidak mengganggu asi, tidak mengganggu kesehatan, walaupun epektifitasnya tidak terlalu tinggi, dan tergantung pada ketaatan dalam menggunakan petunjuk penggunaan.
            Oleh karena itu, setelah penyusunan SAP ini dan diadakannya penyuluhan kesehatan tentang Alat Kontrsepsi KB Kondom, mampu memberikan pengetahuan lebih luas kepada masyarakat, bahwa bukan hanya istri yang dapat menggunakan alat kontrasepsi tetapi suami juga dapat berpartisipasi dalam pengunaan alat kontrasepsi seperti kondom. Sehingga dengan begitu masyarakat diharapkan dapat menggunakan alat kontrasepsi kondom dengan baik dan benar sesuai dengan prosedur dan kegunaannya, agar tingkat keepektifannya maksimal.




DAFTAR PUSTAKA


Saifuddin, Abdul Bari. 2006 Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)