Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Konsep Dasar Metode Pembelajaran Peer Teaching


Konsep Dasar Metode Pembelajaran Peer Teaching


Definisi Peer teaching

Peer teaching atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah tutor sebaya, ada beberapa ahli ada yang meneliti masalah ini diantaranya, adalah Edward L. Dejnozken dan David E. Kopel dalam American Education Encyclopedia menyebutkan pengertian tutor sebaya adalah sebuah prosedur siswa mengajar siswa lainnya. 
Tipe pertama adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe kedua adalah pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe yang lain kadang dimunculkan pertukaran usia pengajar.(Cheste Outhred, 2010)
Peer teaching adalah sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran, memberikan kepada siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.(Gill B & Darko H,, 2008)
Peer teaching adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain yang memiliki status, umur, kematangan yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Dalam peer teaching, teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekalasnya di sekolah. Bantuan belajar oleh teman sebaya dapat menghilangkan kecanggungan. Bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami, selain itu dengan teman sebaya tida ada rasa enggan, rendah diri, malu dan sebagainya, sehingga diharapkan siswa yang kurang paham tidak segan-segan untuk mengungkapkan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.(Silberman, 2006)
Strategi ini baik untuk menggairahkan kemauan peserta didik untuk mengajarkan materi kepada temannya. Jika selama ini ada pameo yang mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan mengajarkan kepada orang lain, maka strategi ini akan sangat membantu peserta didik di dalam mengajarkan materi kepada teman-teman sekelas.(Silberman, 2006) Secara singkat menurut Melvin L. Silberman strategi peer teaching merupakan strategi untuk mendukung pengajaran sesama siswa di dalam kelas dan menempatkan seluruh tanggung jawab pengajaran kepada seluruh anggota kelas. Dalam peer teaching ini siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan masing-masing anggota kelompok mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan materi kepada kelompok lain sesuai sub topik materi yang mereka dapat dan dalam penyampaian materi hendaknya tidak menggunakan metode ceramah saja atau seperti membaca laporan, namun dapat menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang lain yang sekiranya cocok dengan materi yang mereka presentasikan kepada teman mereka. Sebelum melakukan presentasi siswa diberi waktu yang cukup baik di dalam maupun di luar kelas.(Muhibin Syah, 2008)
Guru dapat memberi beberapa saran kepada siswanya seperti menggunakan alat bantu visual, menyiapkan media pengajaran yang diperlukan atau menggunakan contoh-contoh yang relevan. Setelah semua kelompok melaksanakan tugasnya, guru memberikan kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman siswa.
Dalam pengajaran ini tidak hanya menempatkan siswa dalam belajar secara berpasangan tapi secara formal menerapkan rencana dan keputusan dalam mempertimbangkan siswa mengajar siswa lain.(Muhibin Syah, 2008)
Houston-Wilson, Webster mengemukakan :
“Teacher have found peer teaching to be highly effective in education setting by having a higher-skilled student take on the role of individual tutor for a student with learning disabilities”. (Muhibin Syah, 2008)
Jadi dalam metode mengajar peer teaching seorang guru menemukan strategi yang efektif dalam pengajaran dimana siswa yang mempunyai keterampilan atau pengetahuan lebih tinggi dapat berperan sebagai tutor, siswa mengajar pada temannya yang kurang dalam belajar. Banyak guru menggunakan metode peer teaching dalam pembelajaran, tetapi tidak semua peer teaching dapat diberikan pada seluruh materi pelajaran.

Kelebihan

-          Otak bekerja secara aktif
Dengan strategi peer teaching siswa diajak belajar secara aktif baik di dalam maupun di luar kelas, mereka diberi kesempatan untuk memilih strategi apa yang mereka inginkan dan mereka juga mempunyai tanggung jawab menguasai pelajaran untuk dipresentasikan atau diajarkan kepada temannya. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktivitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.
-          Hasil belajar yang maksimal
Dengan strategi peer teaching peserta didik dapat belajar secara aktif, di dalam dan di luar kelas dan mereka mempunyai tanggung jawab untuk mendiskusikan dan mengajarkan materi pelajaran kepada teman yang lain, sehingga mendorong mereka untuk lebih giat belajar baik secara mandiri maupun kelompok. Dengan demikian hasil belajar akan lebih maksimal.
-          Tidak mudah melupakan materi pelajaran
Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima dari guru, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.  Dan dalam strategi peer teaching ini siswa diajak serta untuk aktif dalam proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
-          Proses pembelajaran yang menyenangkan
Strategi peer teaching merupakan strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Dengan belajar aktif ini peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana menyenangkan.
-          Otak dapat memproses informasi dengan baik
Otak tidak akan dapat memproses informasi yang masuk kalau otak itu tidak dalam kondisi on, maka otak memerlukan sesuatu yang dapat dipakai untuk menghubungkan antara informasi yang baru diajarkan dengan informasi yang telah dimiliki. Jika belajar itu pasif, otak tidak akan dapat menghubungkan antara informasi yang baru dengan informasi yang

Kekurangan

-          Menekankan pada kepercayaan kepada teman. Bila terjadi kesenjangan dengan teman akan sulit untuk bekerjasama.
-          Tanpa adanya keterangan dari dosen/informasi yang tepat mungkin mahasiswa akan salah menerangakan kepada temannya. (Muhibin Syah, 2008) , (Silberman, 2006)

Langkah-langkah peer teaching

-          Bagi peserta didik menjadi kelompok-kelompok kecil sebanyak segmen materi yang akan disampaikan dosen.
-          Masing-masing kelompok kecil diberi tugas untuk mempelajari suatu topik materi, kemudian  mengajarkannya kepada kelompok lain. Topik-topik yang diberikan harus yang saling berhubungan.
-          Minta setiap kelompok menyiapkan strategi untuk menyampaikan materi kepada teman-teman sekelas. Sarankan kepada mereka untuk tidak menggunakan metode ceramah atau seperti membaca laporan.
-          Buat beberapa saran seperti: (1) Menggunakan alat bantu visual, (2) Menyiapkan media pengajaran yang diperlukan, (3) Menggunakan contoh-contoh yang relevan, (4) Melibatkan sesama peserta didik dalam proses pembelajaran melalui diskusi, permainan, kuis, studi kasus, dan lain-lain, (5) Memberi kesempatan kepada yang lain untuk bertanya
-          Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam maupun di luar kelas.
-          Setiap kelompok menyampaikan materi sesuai tugas yang telah diberikan.
-          Setelah semua kelompok melaksanakan tugas, beri kesimpulan dan klarifikasi sekiranya ada yang perlu diluruskan dari pemahaman peserta didik. (Muhibin Syah, 2008)


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)