HUBUNGAN MOTIVASI DIRI DENGAN
KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MEMENUHI AKTIVITAS SEHARI-HARI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Menurut WHO penduduk di 11 negara
anggota WHO kawasan Asia Tenggara yang berusia di atas 60 tahun berjumlah 142 juta
orang dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 3 kali lipat di tahun XXX.
Sehingga pada Hari Kesehatan Sedunia tanggal 7 April 2012, WHO mengajak
negara-negara untuk menjadikan penuaan sebagai prioritas penting mulai dari
sekarang. Di indonesia saat ini ada sekitar 10 juta orang (4,6% dari jumlah
penduduk) yang berusia 65 tahun. Pada tahun 2020, diprediksi indonesia akan
mempunyai penduduk yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 18 juta orang. Bahkan
indonesia termasuk salah satu negara yang proses penuaan penduduknya paling
cepat di Asia Tenggara. Tetapi anggaran pemerintah untuk membantu kehidupan
mereka (dana pensiun, asuransi kesehatan, penyediaan fasilitas panti jompo)
kecil sekali dibandingkan untuk kegiatan ekonomi untuk pertahanan nasional. Padahal
sebagian besar warga lansia hidup pas-pasan bahkan kekurangan.
Seperti kita
ketahui, pembangunan kesehatan Indonesia saat ini menghadapi beban ganda di
satu pihak penyakit menular masih menjadi masalah, bahkan beberapa penyakit
menular yang semula dapat dikendalikan kini mulai bermunculan kembali di
masyarakat. Di lain pihak terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat
penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, Stroke,
Kanker, Diabetes Mellitus, Asma, Penyakit paru obstruktif kronik dan penyakit
kronik dan dengen eratif lainnya, seperti Osteoporosis.
Lanjut usia (lansia) merupakan tahap
akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia yang merupakan suatu
proses alami yang tidak dapat dihindari, berjalan secara terus menerus dan
berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis
dan biokimia pada tubuh, sehingga akan mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh
keseluruhan, salah satu perubahan fisiologis yaitu kebutuhan tidur.
Hasil positif yang telah terwujudkan
seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional diberbagai
bidang yaitu kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, terutama dibidang medis dan ilmu kedokteran telah
meningkat kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup
manusia. Meningkatnya umur harapan hidup berhubungan dengan terjadinya
peningkatan jumlah penduduk, terutama jumlah lanjut usia (lansia) yang
cenderung bertambah cepat.
Dalam "Panduan Hari Kesehatan
Sedunia" yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam
menyambut Hari Kesehatan Dunia 2012, dicatat bahwa penuaan populasi terjadi
secara paralel dengan cepatnya urbanisasi. Artinya, semakin tahun, jumlah
lansia akan lebih banyak di perkotaan. Adapun data tentang populasi lansia itu
sendiri, WHO mencatat bahwa dari tahun 2000 sampai 2050, populasi penduduk
dunia yang berusia 60 tahun ke atas (lansia) akan menjadi lebih dari tiga kali
lipat. Dan diperkirakan pada tahun 2050, sekitar 80% orang tua akan hidup di
negara-negara berkembang. Sehingga di tahun 2050 kita akan benar-benar melihat
begitu banyak lansia yang justru hidup di perkotaan negara-negara berkembang.
Jumlah pertumbuhan
penduduk usia lanjut (lansia) di dunia semakin meningkat yang diperkirakan akan
menjadi masalah baru bagi dunia kesehatan. Untuk mencegah munculnya masalah
akibat ledakan jumlah lansia, WHO (World Health
Organization) mencanangkan program peningkatan kesehatan agar seseorang
memiliki usia lebih panjang dan tetap produktif. Jika semua lansia dapat lebih
produktif di usia tuanya, masalah kesehatan terkait dengan penumpukan jumlah
lansia yang sakit-sakitan akan berkurang. Sehingga suatu negara tidak akan
menghadapi dampak negatif dari petumbuhan jumlah lansia yang besar dikemudian
hari.
Kesehatan adalah hak asasi manusia
dan sekaligus investasi untuk kebersihan pembangunan bangsa. Pembangunan adalah
bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hudup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.Pembangunan kesehatan tersebut merupakan
upaya seluruh potensial bangsa Indonesia, baik masyarakat swasta maupun pemerintah.
Dalam era globalisasi sekarang ini
ilmu kesehatan dan teknologi semakin meningkat diimbangi dengan kesadaran
masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat, Sehat menurut WHO (1947) adalah
suatu keadaan yang sempurna baik fiisik, mental dan social tidak hanya bebas
dari penyakit atau kelemahan. Sehat menurut Pender (1982) adalah mewujudkan
indevidu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain.
Sehat menurut Paune (1983) adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan
diri yang menjamin tindakan untuk perawatan diri secara adekuat.
Di dunia jumlah orang lanjut usia
diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata rata 60 tahun dan diperkirakan pada
tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Meningkatnya umur harapan hidup di
pengaruhi oleh majunya pelayanan kesehatan. Menurunnya angka kematian bayi dan
anak,perbaikan gizi dan sanitasi, serta meningkatnya pengawasan terhadap
penyakit infeksi.
Usia
lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal
yang akan dialami oleh setiap individu yang sudah mencapai usia lanjut tersebut
dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihalangi.
Secara individu pada usia di atas 55
tahun terjadi penuaan secara alamiah.Hal ini akan menimbulkan masalah fisik,
mental, sosial, ekonomi dan psikologis dengan bergesernya pola perekonomian dan
pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular
menjadi penyakit menular/degeneratif.
Dari studi pendahuluan yang peneliti
lakukan dari jumlah lansia 56 Orang, 33 orang perempuan dan 23 Orang laki-laki, dengan menggunakan
wawancara dari 10 Orang lansia 7 diantaranya mengalami masalah dengan proses
kemandirian lansia dalam memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari dan kurangnya
mengetahui tentang kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Kurangnya aktivitas fisik, sering mengalami stres karena faktor lingkungan,
kurangnya pengalaman hidup, kurangnya pemenuhan nutrisi karena terganggunya
kesehatan fisik, terjadiya penyakit hipertensi, diabetes, stroke, rematik
decomcordis. 3 diantaranya mengetahui tentang proses kemandirian lansia dalam melakukan
aktivitasnya sehari-hari dan tidak ada hambatan pada dirinya. Karena kurangnya
motivasi diri pada lansia bisa mengakibatkan terhambatnya kemandirian lansia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari pada lansia.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian masalah dalam
latar belakang yaitu perilaku pada lansia dalam memenuhi aktivitas sehari-hari,
maka rumusan permasalahan yang dibuat oleh peneliti ini adalah “Hubungan
Motivasi Diri Dengan Kemandirian Lansia Dalam Memenuhi Aktivitas Sehari–Hari Di
XXX Tahun XXX’’.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai
meliputi tujuan umum dan tujuan khusus.
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana Hubungan
Motivasi Diri Dengan Kemandirian Lansia Dalam Memenuhi Aktivitas Sehari–Hari Di
XXX Tahun XXX
2.
Tujuan Khusus
a. Mengetahui motivasi diri pada Lansia
di XXX Tahun XXX
b. Mengetahui kemandirian lansia dalam
memenuhi aktivitas sehari–hari di XXX Tahun XXX
c. Mengetahui hubungan motivasi diri
dengan kemandirian lansia dalam memenuhi aktivitas sehari-hari di XXX Tahun XXX
D. Ruang
Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini
dilaksanakan di XXX, objek penelitian yaitu seluruh pengurus panti yang turut serta
dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari dan lansia di XXX.
E. Kegunaan
Peneliti
1. Guna
teoritis
a.
Bagi
institusi pendidikan
Hasil
peneliti ini diharapkan dapat memberikan konstibusi terhadap mata kuliah
gerontik tentang Motivasi Diri Dengan Kemandirian Lansia Dalam Memenuhi
Aktivitas Sehari-Hari
b. Bagi
Peneliti
Penelitian ini merupakan pengalaman
dan proses belajar yang beharga bagi penulis serta untuk mengembangkan motivasi
diri dengan kemandirian lansia dalam memenuhi aktivitas sehari–hari pada tahun XXX
2.
Guna praktis
a. Bagi lansia
Hasil penelitian ini dapat memberi
bahan masukan kepada lansia dalam memenuhi aktivitas sehari-hari sehingga
lansia dapat mencapai derajat kesehatan dan mutu kehidupannya untuk mencapai
masa tua yang sehat, mandiri dan produktif.
b. Bagi Panti.
Penelitian
ini dapat di gunakan sebagai informasi program kesehatan bagi lansia khususnya
dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari bagi pengurus Panti di XXX Tahun XXX.
Comments
Post a Comment