HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN HAEMOGLOBIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan
dalam bidang kesehatan merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan Indonesia diselenggarakan dalam upaya mencapai visi
“Indonesia Sehat 2025”. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan
pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara
lain ibu, bayi, anak, lanjut usia, dan keluarga miskin. (1)
Anemia
dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil, menurut WHO dalam Sarwono disebutkan
bahwa 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam
kehamilan. Sarwono menambahkan bahwa frekuensi ibu hamil dengan anemia di
Indonesia relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika hanya 6%, kondisi ini
sangat menghawatirkan mengingat lebih dari setengahnya ibu hamil beresiko
kematian sangat berbeda dengan di Amerika. (3)
Berdasarkan
Rikerdas 2013 di Indonesia terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil
dengan kadar Hb kurang dari 11.0 gram%. Sedangkan di Jawa Barat pada tahun 2012
angka ibu hamil yang anemia terdapat 51,7%.(4)
Anemia
pada saat kehamilan dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada saat kehamilan
atau saat persalinan. Gangguan yang serius dapat menyebabkan kematian pada ibu.
Kematian ibu berhubungaan dengan kehamilan, persalinan dan masa nifas. Resiko
komplikasi kehamilan pada ibu hamil diperkirakan 15-20%, belum semuanya
terdeteksi secara dini sedangkan yang terdeteksi belum semuanya ditangani
secara tepat waktu dan memadai. (3)
Pemeliharaan
kesehatan pada ibu hamil dapat dilakakan dengan pemeriksaan haemoglobin (Hb).
Nilai haemoglobin yang rendah dapat berhubungan dengan masalah klinis seperti
anemia. Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari
12 gram %. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11gram % pada trimester I dan trimester III atau kadar <10,5 gram %
pada trimester II.
Berdasarkan
data World Health Organizations (WHO) setiap tahunnya wanita bersalin yang
meninggal dunia mencapai lebih dari 500.000 orang. Menurut WHO, 40% kematian
ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Angka
Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator derajat kesehatan, dewasa ini
masih di Indonesia AKI masih tinggi jika dibandingkan dengan negara lainnya
khususnya di negara-negara ASEAN lainnya.
Menurut
data terakhir hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka
Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Laporan dari daerah
yang diterima Kementrian Kesehatan menunjukan jumlah ibu yang meninggal karena
kehamilan dan persalinan pada 2013 sebanyak 5.019. Sedangkan, target yang harus
dicapai pada program MDG’s tahun XXX yaitu AKI sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup. Dan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan
esteminasi SDKI 2012 mencapai 160.681 anak. Sedangkan, target yang harus
dicapai pada program MDG’s tahun XXX yaitu AKB sebesar 23 per 1000 kelahiran
hidup.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 Angka Kematian Ibu adalah 758 kelahiran hidup
dan Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 4.108 kelahiran hidup.
Dilihat dari Laporan Dinas Kesehatan XXX
tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) ada 37 kasus diantaranya; perdarahan 16
kasus, eklampsi 8 kasus, infeksi 1 kasus, lain – lain 2 kasus. Dan Angka
Kematian Bayi (AKB) neonatus 309 kasus diantaranya; BBLR 156 kasus, asfiksia 80
kasus, tetanus neonatorum 3 kasus, sepsis 5 kasus, kelainan kongenital 27
kasus, ikterus 3 kasus lain – lain 35 kasus. Bayi 94 kasus diantaranya;
phenomonia 25 kasus, diare 19 kasus, kelainan saluran cerna 9 kasus, kelainan
saraf 3 kasus, lain – lain 38 kasus. Balita 31 kasus diantaranya; ISPA 6 kasus,
diare 1 kasus, lain – lain 24 kasus dan IUFD 187 kasus.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
XXX terdapat ibu hamil sebanyak 260 pada bulan januari sampai dengan april XXX
dan terdapat 23 ibu yang mengalami anemia.
Penyebab
langsung kematian ibu yaitu perdarahan (39%), eklampsia (20%), infeksi (7%) dan
lain–lain (34%), salah satu faktor yang menyebabkan perdarahan pada ibu yaitu anemia
atau kekurangan kadar haemoglobin dalam darah, dan bisa menyebabkan kematian
pada ibu, maka dari itu pemeriksaan haemoglobin pada ibu hamil sangat penting
untuk menghindari resiko perdarahan yang disebabkan oleh anemia dan dapat
mendeteksi secara dini sehingga ibu hamil yang terdeteksi anemia dapat
ditangani dengan segera.
Berdasarkan
latar belakang diatas, maka dari itu peneliti termotivasi untuk mengambil judul
“Hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang pemeriksaan haemoglobin di
XXX Tahun XXX”
B. Perumusan masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, dapat dikemukakan perumusan masalahnya adalah
“Adakah hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang pemeriksaan
haemoglobin di XXX Tahun XXX?“
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil tentang pemeriksaan haemoglobin di XXX
Tahun XXX.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mengetahui gambaran pengetahuan
ibu hamil tentang pemeriksaan haemoglobin di XXX Tahun XXX.
b.
Mengetahui gambaran sikap ibu
hamil tentang pemeriksaan haemoglobin di XXX Tahun XXX.
c.
Mengetahui hubungan pengetahuan
ibu hamil dengan sikap ibu hamil tentang pemeriksaan haemoglobin di XXX Tahun XXX.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup
dari penelitian ini adalah mencakup hubungan pengetahuan dengan sikap ibu hamil
tentang pemeriksaan haemoglobin di XXX tahun XXX. Subjek penelitian adalah ibu
hamil yang terdaftar di XXX, adapun pemeriksaan haemoglobin pada ibu hamil
sangat penting untuk menghindari resiko perdarahan yang disebabkan oleh anemia
dan dapat mendeteksi secara dini sehingga ibu hamil yang terdeteksi anemia
dapat ditangani dengan segera.
Penelitian ini akan
dilaksanakan pada bulan Mei – Juni XXX, dimana penelitian ini akan di lakukan
di XXX. Sedangkan metode penelitian menggunakan survei analitik dengan
rancangan cross seccsional.
E. Kegunaan Penelitian
1.
Secara Teoritis
(Keilmuan)
a.
Bagi Peneliti
Diharapkan
penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti sebagai upaya dalam
mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan terutama yang berkaitan dengan
penelitian khususnya dalam hal pemeriksaan
haemoglobin pada ibu hamil.
b.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan menjadi acuan bagi mahasiswa dalam mengembangkan penelitian
sejenis dan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian lebih
lanjut sehingga bermanfaat bagi semua.
2.
Secara Praktis
a.
Bagi Responden
Diharapkan
dengan adanya penelitian ini responden dapat memahami pentingnya pemeriksaan
haemoglobin pada ibu hamil.
b.
Bagi Lahan
Diharapkan
penelitian ini akan bermanfaat bagi XXX
terutama dalam hal pemeriksaan haemoglobin pada ibu hamil.
c.
Bagi
Profesi
Diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi seluruh
bidan indonesia untuk meningkatkan pelayanan terutama dalam hal pemeriksaan
haemoglobin pada ibu hamil.
Comments
Post a Comment