HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI USIA 2 SAMPAI 6 BULAN TENTANG
DPT DENGAN MOTIVASI IBU TERHADAP IMUNISASI SELANJUTNYA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah satu unsur kesejahteraan umum
dari tujuan nasional adalah pembangunan nasional dibidang kesehatan. Sasaran
pembangunn kesehatan di indonesia yang akan diacpai pada tahun XXX adaah meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya dengan salah satu
indikator yang diukur dengan umur harapan hidup (UHH). Salah satu indikator
yang sangat berpengaruh terhadap UHH adalah angka kematian bayi (AKB).
Imunisasi DPT adalah jenis vaksinasi
gabungan atau kombinasi yang terdiri dari bakteri pertusis, toksoid ( zat yang
menyerupai racun) dari difteri serta tetanus. Vaksin ini di kombinasikan agar
supaya anak tidak perlu di suntik berkali-kali, sehingga dengan imunisasi DPT
ini anak telah mendapatkan 3 vaksin sekaligus. Vaksin DPT diberikan dengan
tujuan untuk pencegahan terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus.
Imunisasi DPT dapat dilakukan 3 (tiga)
kali ketika usia bayi 2-11 bulan dalam selang waktu pemberian 4 minggu. Tujuan
dari imunisasi DPT untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah
penyakit dan kematian bayi dan untuk menegah penderitaan yng disebabkan oleh
penyakit dan cacat ( surinah, 2007).
Menurut laporan WHO angka ckupan
imunisasi untuk DPT secara global adalah 78%. Berarti terdapat 28 juta anak di
dunia yang belum mendapat imunisasi DPT. 75% dari anak-anak ini tinggal di 10
negara, di antaranya indonesia (Harsono salimo 2009).
Cakupan imunisasi DPT di indonesia
secara global adalah 70,26% dimana jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi
terbesar ada di tiga provinsi di pulau jawa (29% dari angka nasional) yaitu
provinsi jawa barat (46.863), jawa timur (47.322), dan banten (28.359) (Pusat
Komunikasi 2010).
Laporan dari Organisasi Kesehatan
Dunia WHO, memperhatikan bahwa angka kematian bayi sangat memperhatikan, yang
dikenal dengan fenomena 2/3, fenomena itu terdiri dari, 2/3 kematian bayi
(berusia 0-1 tahun) terjadi pada umur kuran dari satu bulan (neonatal), 23
kematian neonatal terjadi pada umur kurang dari seminggu (neonatal dini),
kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Menurut data The World Health Report 2010, angka
kematian bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran
hidup, atau bias dikatakan 10 bayi meninggal setiap 1 am setelah diahirkan.
Survey Demografis dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2012,AKB di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran
hidup, angka tersebu masih tinggi di Asia. Sementara , target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000
kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan pembangunan Millenium Development Goal’s(MDGs) ke-5,
pada tahun XXX AKB turun menjadi 102 kematin / 100.000 kelahiran hidup.
AKB di Jawa barat disebabkan oleh
penyebab langsung kematian bayi,yaitu : Asfiksia, komplikasi pada bayi berat
rendah (BBLR), dan infeksi, sedangkan penyebab tidak bayi langsung mendasar
yang mempengaruhi AKI dan AKB adalah factor lingkungan, factor genetik dan
pelayanan kesehatan.
Jika bayi tidak diberikan imunisasi
DPT maka tidak adanya daya tahan tubuh, sehingga tubuh terserang penyakit
difteri, pertusis, dan tetanus. Denfan imunisasi, anak akan terhindar dari
penyakit infeksi berbahaya, maka anak memiliki kesempatan beraktifitas,
bermain,belajar tanpa terganggu masalah kesehatan. Namun demikian, sampai saat
ini masih terdapat masalah- masalah dalam pemberian imunisasi, antara lain
pemahaman orang tua yang masih kurng pada sebagian masyarakat, mitos salah
tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat (ekariani, 2011).
Dari hasil studi pendahuluan di
puskesmas XXX yang dilakukan kepada 5 orang ibu bayi didpatkan 3 orang
mempunyai pengetahuan cukup tentang imunisasi dan 2 orang berpengetahuan
kurang.
Dengan melihat latar
belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Bayi
Usia 2 Sampai 6 Bulan Tentang Imunisasi DPT Dengan Motivasi Ibu
Terhadap Imunisasi Selanjutnya Di Puskesmas XXX Tahun XXX”.
B.
Perumusan Masalah
Berdasarkan data yang dimiliki
puskesmas XXX pada tahun XXX jumlah angka DPT pada bulan mei tercatatat
sebanyak 452 bayi.berdasarkan uraian tersebut penulis membuat rumusan masalah
sebagai berikut: “Apakah Ada Hubungan
Pengetahuan Ibu Bayi Usia 2 Sampai 6 Bulan Tentang Imunisasi DPT Dengan
Motivasi Ibu Terhadap Imunisasi Selanjutnya Di Puskesmas XXX Tahun XXX?”.
C.
Tujuan Penelitian
1.
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
Hubungan pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT
dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya Di Puskesmas XXX
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu bayi usia 2 sampai 6 bulan
tentang imunisasi DPT Di Puskesmas XXX.
b.
Untuk mengetahui gambaran motivasi ibu bayi usia 2 sampai 6 bulan
terhadap imunisasi selanjutnya di wilayah kerja Puskesmas XXX
c.
Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6
bulan tentang Imunisasi DPT dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya
Di Puskesmas XXX.
D.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu
bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT dengan motivasi ibu
terhadap imunisasi selanjutnya pada bulan mei-juni tahun XXX di wilayah kerja
Puskesmas XXX pada bayi yang
melakukan imunisasi DPT. sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT dengan
motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya di Puskesmas XXX. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey aalitik dengan pendekatan
cross sectional. Alasan penelitian ini adalah untuk mengtahui hubungan
pengetahuan ibu bayi usia 2 sampai 6 bulan tentang imunisasi DPT dengan
motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya di puskesmas XXX.
E.
Kegunaan Penelitian
1.
Kegunaan Teoritis
a.
Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi bagi perpustakaan
XXX. Penelitian ini akan dapat menambah wawasan keilmuan dalam dunia kebidanan
khususnya tentang Kesehatan ibu dan anak, dan awal penelitian selanjutnya dalam
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan pada anak. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan XXX agar dapat merencanakan
kegiatan pendidikan dalam konteks asuhan kebidanan secara menyeluruh, dalam
lingkup ilmu kesehatan masyarakat khusunya yang berhubungan dengan ilmu
keperawatan anak, sehingga lulusan mahasiswa diharapkan mampu memberikan
kontribusi dalam pelayanan kesehatan.
b.
Peneliti
Penilitian ini diharapkan mampu
memberikan wawasan serta keilmuan bagi peneiti khususnya dan mampu memberikan
sumbangan ilmu bagi dunia kesehatan terutama dalam bidang kesehatan ibu dan
anak.
2.
Kegunaan Praktis.
a.
Bagi Ibu
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu
tentang imunisasi DPT, serta lebih erat nya jalinan kasih sayang ibu dan anak.
b.
Bagi Puskesmas
Sebagai sumber tambahan wawasan
keilmuan tenaga kesehatan di puskesmas XXX khusus nya dalam bidang kesehatan
ibu dan anak.
c.
Bagi Profesi
Sebagai sumbangan aplikatif berupa
ilmu dan penerapan sikap bagi profesi bidan dalam pemberian imunisasi.
Comments
Post a Comment