Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI USIA 2 SAMPAI 6 BULAN TENTANG DPT DENGAN MOTIVASI IBU TERHADAP IMUNISASI SELANJUTNYA


HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI USIA 2 SAMPAI 6 BULAN TENTANG DPT DENGAN MOTIVASI IBU TERHADAP IMUNISASI SELANJUTNYA
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional adalah pembangunan nasional dibidang kesehatan. Sasaran pembangunn kesehatan di indonesia yang akan diacpai pada tahun XXX adaah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya dengan salah satu indikator yang diukur dengan umur harapan hidup (UHH). Salah satu indikator yang sangat berpengaruh terhadap UHH adalah angka kematian bayi (AKB).
Imunisasi DPT adalah jenis vaksinasi gabungan atau kombinasi yang terdiri dari bakteri pertusis, toksoid ( zat yang menyerupai racun) dari difteri serta tetanus. Vaksin ini di kombinasikan agar supaya anak tidak perlu di suntik berkali-kali, sehingga dengan imunisasi DPT ini anak telah mendapatkan 3 vaksin sekaligus. Vaksin DPT diberikan dengan tujuan untuk pencegahan terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus.
Imunisasi DPT dapat dilakukan 3 (tiga) kali ketika usia bayi 2-11 bulan dalam selang waktu pemberian 4 minggu. Tujuan dari imunisasi DPT untuk memberikan kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi dan untuk menegah penderitaan yng disebabkan oleh penyakit dan cacat ( surinah, 2007).
Menurut laporan WHO angka ckupan imunisasi untuk DPT secara global adalah 78%. Berarti terdapat 28 juta anak di dunia yang belum mendapat imunisasi DPT. 75% dari anak-anak ini tinggal di 10 negara, di antaranya indonesia (Harsono salimo 2009).
Cakupan imunisasi DPT di indonesia secara global adalah 70,26% dimana jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi terbesar ada di tiga provinsi di pulau jawa (29% dari angka nasional) yaitu provinsi jawa barat (46.863), jawa timur (47.322), dan banten (28.359) (Pusat Komunikasi 2010).
Laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia WHO, memperhatikan bahwa angka kematian bayi sangat memperhatikan, yang dikenal dengan fenomena 2/3, fenomena itu terdiri dari, 2/3 kematian bayi (berusia 0-1 tahun) terjadi pada umur kuran dari satu bulan (neonatal), 23 kematian neonatal terjadi pada umur kurang dari seminggu (neonatal dini), kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Menurut data The World Health Report 2010, angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi, yaitu sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup, atau bias dikatakan 10 bayi meninggal setiap 1 am setelah diahirkan.
Survey Demografis dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,AKB di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebu masih tinggi di Asia. Sementara , target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ada sebesar 226 per 100.000 kelahiran hidup. Target yang ingin dicapai sesuai tujuan pembangunan Millenium Development Goal’s(MDGs) ke-5, pada tahun XXX AKB turun menjadi 102 kematin / 100.000 kelahiran hidup.
AKB di Jawa barat disebabkan oleh penyebab langsung kematian bayi,yaitu : Asfiksia, komplikasi pada bayi berat rendah (BBLR), dan infeksi, sedangkan penyebab tidak bayi langsung mendasar yang mempengaruhi AKI dan AKB adalah factor lingkungan, factor genetik dan pelayanan kesehatan.
Jika bayi tidak diberikan imunisasi DPT maka tidak adanya daya tahan tubuh, sehingga tubuh terserang penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Denfan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka anak memiliki kesempatan beraktifitas, bermain,belajar tanpa terganggu masalah kesehatan. Namun demikian, sampai saat ini masih terdapat masalah- masalah dalam pemberian imunisasi, antara lain pemahaman orang tua yang masih kurng pada sebagian masyarakat, mitos salah tentang imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat (ekariani, 2011).
Dari hasil studi pendahuluan di puskesmas XXX yang dilakukan kepada 5 orang ibu bayi didpatkan 3 orang mempunyai pengetahuan cukup tentang imunisasi dan 2 orang berpengetahuan kurang.
Dengan melihat latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Bayi Usia 2 Sampai 6 Bulan Tentang Imunisasi DPT Dengan Motivasi Ibu Terhadap Imunisasi Selanjutnya Di Puskesmas XXX Tahun XXX”.

B.       Perumusan Masalah
Berdasarkan data yang dimiliki puskesmas XXX pada tahun XXX jumlah angka DPT pada bulan mei tercatatat sebanyak 452 bayi.berdasarkan uraian tersebut penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Ibu Bayi Usia 2 Sampai 6 Bulan Tentang Imunisasi DPT Dengan Motivasi Ibu Terhadap Imunisasi Selanjutnya Di Puskesmas XXX Tahun XXX?”.

C.      Tujuan Penelitian
1.         Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Hubungan pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya Di Puskesmas XXX
2.      Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu bayi usia 2 sampai 6 bulan tentang imunisasi DPT Di Puskesmas XXX.
b.      Untuk mengetahui gambaran motivasi ibu bayi usia 2 sampai 6 bulan terhadap imunisasi selanjutnya di wilayah kerja Puskesmas XXX
c.       Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya Di Puskesmas XXX.

D.      Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya pada bulan mei-juni tahun XXX di wilayah kerja Puskesmas XXX pada bayi yang melakukan imunisasi DPT. sampel dalam penelitian ini adalah 40 responden. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan ibu bayi usia usia 2 sampai 6 bulan tentang Imunisasi DPT dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya di Puskesmas XXX. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey aalitik dengan pendekatan cross sectional. Alasan penelitian ini adalah untuk mengtahui hubungan pengetahuan ibu bayi usia 2 sampai 6 bulan tentang imunisasi DPT dengan motivasi ibu terhadap imunisasi selanjutnya di puskesmas XXX.

E.       Kegunaan Penelitian
1.         Kegunaan Teoritis
a.      Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai referensi bagi perpustakaan XXX. Penelitian ini akan dapat menambah wawasan keilmuan dalam dunia kebidanan khususnya tentang Kesehatan ibu dan anak, dan awal penelitian selanjutnya dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan pada anak. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan XXX agar dapat merencanakan kegiatan pendidikan dalam konteks asuhan kebidanan secara menyeluruh, dalam lingkup ilmu kesehatan masyarakat khusunya yang berhubungan dengan ilmu keperawatan anak, sehingga lulusan mahasiswa diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam pelayanan kesehatan.
b.      Peneliti
Penilitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan serta keilmuan bagi peneiti khususnya dan mampu memberikan sumbangan ilmu bagi dunia kesehatan terutama dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
2.         Kegunaan Praktis.
a.      Bagi Ibu
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT, serta lebih erat nya jalinan kasih sayang ibu dan anak.
b.      Bagi Puskesmas
Sebagai sumber tambahan wawasan keilmuan tenaga kesehatan di puskesmas XXX khusus nya dalam bidang kesehatan ibu dan anak.
c.       Bagi Profesi
Sebagai sumbangan aplikatif berupa ilmu dan penerapan sikap bagi profesi bidan dalam pemberian imunisasi.



Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)