Konsep Dasar Perawatan Bayi Muda
A. Pengertian
Perawatan Bayi Muda
Perawatan Bayi adalah kebutuhan dasar bayi seperti menjaga pernafasan,
nutrisi yang cukup, suhu tubuh, perawatan pada tali pusat, dan membantu untuk
perawatan bayi di rumah.Bulan pertama kehidupan bayi merupakan transisi dan
penyesuaian baik untuk orang tua maupun bayi.
Tujuan perawatan bayi adalah diharapkan ibu mampumerawat bayi. Mencegah
agar bayi tidak kehilangan panas, bayi selalu kehangatan, dan mencegah infeksi
pada bayi.
Kesehatan bayi atau anak, oleh karena itu ibu harus menjaga kesehatan
bayi dan kebersihan dengan selalau mencuci tangan adalah hal atau tindakan yang
wajib kita lakukan baik sebelum melakukan tindakan ataupun setelah tindakan.
Karena mencuci tangan adalah suatu tindakan untuk melindungi bayi dari kuman.
Bayi berisiko tersebut karena kekebalan tubuh bayi alaminya belum berkembang
sempurna. (10)
B.
Macam – Macam Perawatan Bayi Muda
1)
Menggendong Bayi
Menggendong bayi dan memeluk adalah cara yang
tampaknya gampang, tapi juga bisa merepotkan bagi yangtidak bisa. Agar
mengendong bayi menjadi suatau yang menyenangkan, baik untuk ibu maupun ayah,
perlu memperhatikan dulu tahap motorik bayi sesuai usianya. Umumnya bayi usia 0
– 3 bulan, belum bisamengangkat tubuhnya.
a)
Ketika
bayi anda terlentang di atas tempat tidur, sisipkan salah satu telapak tangan
di punggung dan pantatnya. Kemudian sisipkan telapak tangan anda ke belakang
leher dan kepalanya.
b)
Angkat
bayi secara perlahan, seluruh tubuh bayi tersangga dengan baik dan kepala bayi
tidak berputar karena sudah disangga oleh tangan anda.
c)
Dengan
hati – hati, pindahkan kepalanya ke bagian dalam siku atau bagian dalam lengan
anda. Dalam keadan ini, bayimerasa nyaman karena kepala, leher, dan seluruh
tubuh tersangga dengan baik.
d)
Untuk
memeluk bayi dan menyandarkannya ke bahu anda, sehingga leher dan kepalanya
dengan tangan yang lebih bebas (tidak menyangga leher dan kepala), lalu
pindahkan posisi bayi menyandar ke bahu. Sanggalah berat badannya di pantatnya.
Jangan telapak tangan yang lain.
2)
Memandikan
bayi
Hampir semua ibu baru melahirkan, akan merasakan takut saat akan memandikan
bayinya untuk pertanma kali. Mungkin ibu belum belajar balam memandikan bayi
sendiri. Memandikan bayi tidak perlu takut, yang terpenting saat memandikan
bayi adalah berhati – hati dan memposisikan bayi secara tepat.
Waktu yang tepat untuk memandikan bayi sebelum bayi tibur, karena dapat membuat
bayi rileks sehingga memudahkan bayi tidur. Jangan memandikan bayi sebelum atau
sesudah makan karena pada perut bayi yang tertekan yang dapat menimbulkan
muntah pada bayi.
Ada
beberapa tahapan memandikan bayi :
a)
Untuk
memandikan bayi harus di tempat yang bersih, kering, rungan yang tertutup dan
tidak gelap.
b)
Menyiapkan
air hangat tetapi tidak panas. Siapkan tempat untuk bayi mandi, sabun bayi,
sampo bayi, handuk bayi, waslap, baju untuk ganti bayi, kain bayi, minyak
telon.
c)
Lepaskan
baju bayi secara bertahap.
d)
Mulailah
membasahi bagian muka dengan menggunakan waslap, dan membasuh kepala bayi dan
meberikan sampo bilas sampai bersih. Mulai membersihkan tubuh bayi dari leher
sampai ke kaki. Sabuni tubuh bayi dari leher sampai kaki.
e)
Tangan ibu menahan leher agar bayi tidak jatuh, dan
tangan sebelah mebersihkan tubuh bayi dari sabun dengan air. Balikan tubuh bayi
untuk membersihkan punggung bayi. Setelah bersih angkat bayi dari air dan
simpan diatas handuk.
f)
Keringkan
tuduh bayi, agar bayi tidak kedinginan. Bayi harus di jemur di bawah matahari,
dalam waktu 10 menit.
3)
Memakaikan baju pada bayi
Baju untuk bayi harus yang
nyaman dipakai dan memilih lupang yang cukup lebar untuk memakai dan
melepaskannya. Baju pada bayi jangan terlalu ketat. Pilihlah yang berkancing depan
agar mudah memakainnya. Berikut hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
memakaikannya baju pada bayi.
a)
Proses
dalam memakaikannya baju pada bayi tubuh bayi sudah memakai minyak telon,
pakaikan popok bayi, pakaikan baju bayi.
b)
Kenakan
baju bayi di permukan yang rata,seperti kasur atau meja ganti. Alihkan
perhatian bayi dengan menggunakan mainan atau ajak bayi bercakap – cakap supaya
bayi tidak banyak bergarak.
c)
Regangkan
leher baju sebelum memasukan kepala bayi. Saat baju menutupi matanya, ajak bayi
bermain untuk menghilangkan takutnya.
d)
Saat
mengenakan bagian lengan baju, cobalah denagn memasukan tanagn anda memulai
lubang lengan, gapai tangan bayi dan tarik keluar melalui lubang lengan
tersebut satu persatu.
4)
Menjemur
bayi
Untuk kesehatan kulit dan pertumbuhan tulang
yang baik, dibutuhkan sinar ultraviolet langsung dari matahari.Jemurlah bayi
setiap hari dibawah sinar ultraviolet/sinar matahari, pagi antara pukul
07.30–08.30 selama 15–30 menit.Hal–hal yang harus diperhatikan jika menjemur
bayi antara lain :
a)
Jemurlah bayi sesudah bayi
mandi
b)
Pakaikan bayi hanya dengan
popok kecil saja.
c)
Hindari
mata bayi dari sinar matahari langsung
d) Tidurkanlah bayi terlentang dan tengkurap bergantian
setiap 5 menit
e)
Hindari dari polusi udara
f)
Temani bayi anda selama
berjemur
g)
Setelah berjemur, bersihkan
kulit bayi yang basah keringat dengan lap hangat dan keringkan selanjutnya
kenakan kembali pakaiannya.
5)
Membersihkan
kuku
Tips membersihkan kuku pada
bayi
a)
sebaiknya gunakan
pemotong/gunting yang dirancang khusus untuk bayi
b)
sebelum
digunakan bersihkan dengan alcohol 70%
c)
pegang
salah satu telapak tangan bayi lalu lebarkan jarak antara jari-jarinya
d) gunting kuku dengan tangan kanan anda secara perlahan
e)
bersihkan
kotoran di balik kuku dengan kapas yang dibasahi air hangat
f)
jangan
terlalu sering menggunting kuku bayi karena akan mempermudahterjadinya
kerusakan kulit
g)
potonglah
kukunya setelah mandi karena masih lunak dan
pada saat bayi tidur.
6)
Membersihkan kelamin pada bayi
Kelamin bayi juga perlu dibersihkan. Apalagi sehabis buang air kecil.
Bayi akan merasakan nyaman. Dalam membersihkan kelamin bayi laki – laki dan
perempuan.
a)
Membersihkan kelamin laki
– laki
(1)
menyiapkan kapas yang
sudah di gulung bulat kecil.
(2)
ambil kapas yang sudah di
gulung dan celupkan ke air hangt.
(3)
airnya lalu di peras terlebih
dahulu.
(4)
setelah kapasnya yangtidak
terlalu basah,baru bersihkan alat kelamin pada bayi laki – laki sampai kesela –
sela lipatan paha.
b)
Membersihkan kelamin
perempuan
(1)
menyiapkan gulungan kasa
sebanyak 3 buah
(2)
kapas yang sudah di gulung
tadi masukan ke air yang hangatperas kapas yang sudah di masukan ke air
(3)
sudahsedikit baru
bersihkan alat kelamin pada perempuan.
(4)
lakukan 3 kali sampai
bersih.
7)
Mengganti Popok
Letakan bayi ibu diatasbalas
atauhanduk terlihat, jika di tempat yang tinggi jaga agar bayi ibu tidak jatuh.
Cara mengganti popok pada bayi:
a)
Lepaskan
pakaian dan celana bayi agar tidak terkena kotoran Bersihkan kotoran yang menempel
di bagian tubuh bayi.
b)
Angkat
pantatnya dengan cara memegang pergelangan kaki lalu angkat.
c)
Bersihkan
pantat bayi dengan kapas hangat dan sabun yang lembut.
d)
Bersihkan
pantat bayi dari depan kebelakang agar kuman tidak masuk kumann ke arah saluran
kencing.
e)
Keringkan
lalu pakaikan popok yang sudah bersih.
f)
Setelah
selesai mengganti bayi, lalu cuci tangan bersih.
8)
Menjaga
bayi agar tetap hangat
a)
Pastikan bayi tesebut tetap hangat dan terjadi kontak antara
kulit bayi dan kulit ibu.
b)
Gantilah kain atau handuk yang basah dan bungkus bayi
ter-sebut dengan selimut dan Jangan lupa memastikan kepala telah terlindung
dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
c)
Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi
setiap 15 menit.
d) Apabila telapak bayi terasa
dingin. Periksalah suhu aksila bayi.
e)
Apabila suhu bayi kurang dari 36,50C segera
hangatkan bayi tersebut.
9)
Perawatan
mata
Obat eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1 % dianjurkan untuk
mencegah penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata
perlu diberikan pada jam pertama setetah persalinan.
a)
Bila Moms
mendapati Beri Minum dengan Porsi Kecil tapi sering
Tujuannya agar dapat memperoleh asupan yang cukup
dan aman.Penyerapan lambung bayi-bayi kecil ada yang toleransinya sudah baik
dan ada juga yang masih lambat.Inilah
gunanya memberi porsi kecil tapi sering. Biasanya, setiap 1-2 jam sekali bayi
perlu di beri susu.
b)
Menjaga lingkungan sekitar bayi agar
higienis
Bayi sangat rentan terhadap penyakit.Karena itu, sebisa
mungkin hindarkan kontak terhadap orang/lingkungan yang berisiko tinggi, cuci
tangan sebelum memegang bayi, memakai masker bila Moms sakit.
tanda-tanda kurang baik, seperti bayi malas minum, napas
cepat, badan panas, kulit bertambah kuning, atau kejang, segera periksakan bayi
ke rumah sakit.
c)
Berikan
kasih sayang
Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah Moms dan suami,
serta keluarga menerima sepenuhnya kondisi bayi.Rajin memberikan sentuhan pada
bayi agar tumbuh kembangnya menjadi optimal.
C.
Manajemen Terpadu Bayi Muda
1)
Penilaian
Dan Klasifikasi Bayi Muda Umur Kurang Dari Dua Bulan
Tanyakan
kepada ibu mengenai masalah bayinya.tentukan apakah kunjungan ini merupakan
kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah yang sama.jika merupakan
kunjungan pertama, ikuti langkah pemeriksaan berikut:
a)
Periksa
semua bayi muda untuk kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri.
Selanjutnya buatlah klasifikasi berdasarkan tanda /gejala yang ditemukan.
b)
Tanyakan
kepada ibu apakah bayi diare, jika
diare, periksa tanda yang terkait.klasifikasikan bayi muda
untuk dehidrasi-Nya
c)
Periksa
semua bayi muda untuk ikterus dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada
d)
Periksa
juga semua bayi muda untuk kemungkinan berat badan rendah, dan atau masalah pemberian asi.selanjutnya
klasifikasikan bayi muda berdasarkan tanda yang ditemukan.
e)
Tanya
kepada ibu mengenai imunisasi.tentukan status imunisasi bayi muda.
f)
Tanya
kepada ibu masalah lain seperti kelainan congenital, trauma lahir, pendarahan tali pusat.
g)
Tanyakan
kepada ibu keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan bayinya.
Jika bayi muda membutuhkan rujukan segera
lanjutkan pemeriksaan secara cepat. Tidak perlu melakukan penilaian pemberian
asi karena akan memperlambat rujukan.
2)
Memeriksa
Dan Mengklasifikasikan Untuk Kemungkinan Penyakit Sangat Berat Atau Infeksi
Bakteri.
Infeksi
pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. Infeksi sistemik
gejalanya tidak terlalu khas, umumnya
menggambarkan gangguan fungsi system organ seperi:gangguan kesadaran sampai
kejang, gangguan nafas, bayi malas minum, tidak bisa minum atau muntah, diare, demam, atau hipotermia. Pada infeksi
lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah.
a)
Memeriksa
gejala kejang
Pemeriksaan ini
dilakukan pada semua bayi muda ketika nakes melakukan kunjungan rumah atau bayi
muda datang ke nakes kejang merupakan gejala kelainan susunan syaraf pusat dan
merupakan keadaan darurat. Kejang pada bayi muda umur kurang dari 2hr berhubungan dengan
asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan, sedangkan kejang pada umur lebih dari dua hari
dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi
dan kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. Pada bayi
kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh perdarahan
intracranial. Cara memeriksanya yaitu dengan
TANYA : Adakah riwayat kejang ?
LIHAT : Apakah bayi tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun?
DENGAR : Apakah bayi menangis melengking tiba-tiba
LIHAT : Apakah ada gerakan yang tidak terkendali ?
LIHAT : Apakah mulut bayi mencucu?
LIHAT DAN RABA : Apakah bayi kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa
rangsangan
b)
Memeriksa
gejala gangguan nafas
Frekuensi nafas normal
bayi cukup bulan adalah 30-50 kali/menit. Frekuensi nafas lebih dari 60 kali/menit atau kurang
dari 30 kali/menit dan menetap menunjukan ada gangguan nafas, biasanya disertai tanda bayi biru(sianosis), tarikan dinding dada yang sangat kuat, pernafasan cuping hidung serta terdengar suara
merintih
LIHAT : Hitung nafas dalam
satu menit
LIHAT: Adakah tarikan dinding
dada kedalam yang sangat kuat?
DENGAR : Apakah bayi merintih?
c)
Memeriksa
gejala hipotermia
Suhu normal pada bayi adalah
36,5-37,5 0 C suhu <35,5 o C disebut hipotermia berat
yang mengindikasikan infeksi berat sehingga harus segera dirujuk.
PERIKSA : Ukur suhu aksiler
dengan termometer atau raba badan bayi
d)
Memeriksa
infeksi bakteri local
Infeksi bakteri lokal yang
sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada kulit,mata dan piusar.
LIHAT : Apakah ada pustul dikulit?
LIHAT : Apakah mata bernanah?
LIHAT : Apakah pusar kemerahan atau bernanah?
Cara Menggunakan Formulir
Pencatatan Bayi Muda
Formulir pencatatan bayi muda
umur kurang dari 2 bulan terdiri dari, baris atas berisi identitas, berat
badan, suhu badan, keluhan dan jenis kunjungan atau kontak dengan bayi muda.
Bagian selanjutnya merupakan catatan penilaian dan klasifikasi bayi muda
3)
Memeriksa
Dan Mengklasifikasikan Diare
a)
Menilai Diare
Bayi yang dehidrasi,biasanya
gelisah atau rewel.jika dehidrasi berlanjut, bayi menjadi letargis atau
tidak sadar. karena bayi kehilangan cairan, matanya mungkin kelihatan
kuning. Jika kulit perut dicubit, kulitnya akan lambat kembali
TANYA : Apakah bayi diare?
LIHAT : Keadaan umum bayi
Apakah bayi letargis atau tidak sadar ?
Apakah bayi gelisah atau
rewel?
Apakah mata cekung?
PERIKSA : Dengan mencubit
kulit perut untuk memgetahui turgor (apakah kembalinya sangat lambat >2 detik atau
lambat)
b)
Klasifikasi Diare
Jika terdapat 2/lebih tanda
yang terdapat pada baris atas dengan penilaian dan klasifikasi, klasifikasi status dehudrasi
bayi sebagai diare dehidrasi berat. Jika tidak ada tanda sebagai mana tercantum pada baris
atas, lihat baris bawah
berikutnya.jika ditemukan 2/lebih tanda gejala pada baris kedua, klasifikasikan bayi muda
sebagai diare dehidrasi ringan atau sedang. Jika tidak cukup tanda gejala untuk
diare dehidrasi berat atau ringan/sedang, maka bayi diklasifikasikan
sebagai Diare Tanpa Dehidrasi.
4)
Memeriksa
Dan Mengklasifikasikan Ikterus
Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan, yang diakibatkan oleh
penumpukan bilirubin, sebagian lainnya karena ketidakcocokan golongan darah
ibu dan bayi. Peningkatan kadar bilirubin dapat
diakibatkan oleh pembentukan yang berlebih atau ada gangguan pengeluarannya.
a)
Menilai Ikterus
Untuk menilai derajat kekuningan
pada kulit bayi digunakan cara sederhana yaitu metode “ Kramer“ pada waktu memeriksa sebaiknya dibawah cahaya/sinar
dan kulit ditekan sedikit.
TANYA : Apakah bayi kuning? jika ya, pada umur berapa timbul
kuning?
TANYA, LIHAT : Apakah warna tinja bayi pucat?
LIHAT : Tentukan warna kuning sampai didaerah tubuh
mana?
5)
Memeriksa
Dan Mengklasifikasikan Kemungkinan Berat Badan Rendah Atau Masalah Pemberian
Asi
Pemberian asi merupakan hal yang sangat penting
bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi pada umur 6 bulan pertama
kehidupannya.Jika ada masalah perpemberian asipada masa ini, bayi dapat
kekurangn gizi dan mudah terserang penyakit. Keadan ini akan berdampak pada
tumbuh kembang anak anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan
kematian.
Masalah
yangsering ditemukan pada bayi muda adalah berat badan rendah menurut umur. Hal
ini dapat menggambarkan adanya masalah pemberian asi.
Masalah
pemberian asi pada bayi muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan asi
yang kurang. Masalah pemberian asi pada bayi lahir kurang bulan biasanya
terkaitdengan reflex isap yang belum sempurna.
a)
Memeriksa
Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/ Atau Masalah Pemberian Asi
Bagian pertama adalah
menanyakan apakah dilakukan inisiasi menyusu dini, apakah ibu mengalami
kesulitan pemberian asi, apa saja yang diberikan kepada bayi dan berapa kali
melakukan penilaian tentang cara menyusui dan memeriksa apakah ada thrush atau
kelainan pada bibir atau langit-langit.
Bagian kedua adalah
memastikan apakah berat badan bayi sesuai menurut umur dengan menggunakan
grafik barat badan menurut umur yang berbeda untuk bayi laki-laki dan
perempuan.
TANYA : Apakah inisiasi menyusu dini di lakukan?
TANYA : Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian asi?
TANYA : Apakah bayi diberi asi ?jika ya ,berapa kali dalam 24 jam?
TANYA : Apakah bayi diberi makanan atau minuman selain asi ? jika ya ,
berapa kali dalam 24 jam?alat apa yang digunakan?
LIHAT : Adakah luka atau bercak putih (thrush)
di mulut?
LIHAT : Adakah celah bibir
atau langit-langit?
TIMBANG DAN TENTUKAN :
Berat badan menurut umur
b)
Menilai
Cara Menyusui
ASI mengandung zat gizi yang paling sempurna untuk kesehatan, pertumbuhan, perkembangan, dan kecerdasan bayi. ASI juga mengandung zat
kekebalan tubuh yang akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi
sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi dan alergi. Protein yang terkandung dalam asi jarang
menyebabkan alergi pada bayi. Ibu yang segera menyusui bayi nya dalam 30 menit setelah
lahir dan memberikan asi secara eklusif sampai bayi 6 bulan mempunyai ikatan
batin yang erat dengan bayi nya.
TANYA : Apakah bayi di beri
asi dalam 1 jam terakhir?
LIHAT : Apakah posisi bayi
benar ?
LIHAT : Apakah bayi melekat
dengan baik ?
LIHAT, DENGAR : Apakah bayi menghisap dengan efektif?
c)
Klasifikasi
Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan / Masalah Pemberian ASI
Bayi yang
lahir kurang bulan dan mempunyai berat badan rendah menurut umur,cari
kemungkinan penyebab berat badan rendah tersebut selain masalah pemberian ASI (misal kelainan jantung
bawaan).
6)
Memeriksa
Status/Penyuntikan Vitamin K
7)
Memeriksa Status Imunisasi
Periksa status imunisasi bayi muda, apakah sudah mendapatkan
imunisasi HB-0, jika umur bayi lebih dari 7
hari tidak lagi diberikan HB-0. Diberkan HB-1 pada umur 2 bulan.
Mengapa imunisai HB-0 harus diberikan pada bayi umur
0-7 hari?
Sebagian
ibu hamil merupakan “carrier“ Hepatitis B.
Hampir
separuh bayi dapat tertular HB-0 pada saat lahir dari ibu pembawa virus.
Tabel 2.1
Jadwal Imunisasi Pada Bayi Muda
Umur
|
Jenis Imunisasi
|
Lahir Di Rumah
|
Lahir
di
Sarana Pelayanan Kesehatan
|
0 – 7 hari
|
HB - 0
|
HB – O, BCG, Polio 1
|
1 hari
|
BCG dan polio 1
|
|
a)
Menentukan Status imunisasi Bayi
Tanyakan kepada ibu, apakah bayi sudah mendapat imunisasi. Jika YA tanyakan
jenis dan waktu pemberian imunisasi tersebut.
Imunisasi HB-O di suntikan di paha kanan bayi segera setelah lahir, setelah
inisiasi menyusu dini dan penyuntikan vitamin K1 atau pada waktu
kunjungan rumah.
Imunisasi BCG di berikan melalui suntikan di lengan kanan bayi segera
setelah persalinan di rumah sakit atau di klinik.
Imunisasi Polio diberikan secara oral, 2 tetes. Pada bagian bawah formulir
pensatatan beri tanda √ pada jenis imunisasi yang sudah diterima. Lingkari
imunisasi apa saja yang dibutuhkan hari ini.
8) Memeriksa Masalah / Keluhan
Lain
a)
Memeriksa Kelainan Bawaan / Kongenital
Kelainan
kongenital adalah kelainan pada bayi baru lahir yang bukan akibat trauma lahir.
Kematian pada bayi baru lahir dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat malformasi
yang tidak mungkin hidup atau yang memerlukan tindakan bedah namuntidak dapat
dilakukan segera. Kelainan kongenital lain tidak memberikan dampak buruk,
bahkan bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal bila di koreksi seperti
bibir/langit-langit sumbing.
Untuk
mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari
pemeriksaan fisik, petugas kesehatan dapat mengenali beberapa kelainan bawaan
yang sering dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan.
b)
Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir
Trauma lahir
merupakan salah satu masalah dalam perinatologi, karena masih tingginya angka
kematian, kesakitan dan gejala sisa yang ditimbulkan di kemudian hari. Trauma
lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses
persalinan. Jenis – jenis trauma lahir
c)
Memeriksa Perdarahan Tali Pusat
Lakukan
pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena ikatan
tali pusat menjadi longgar setelah beberapa kali. Perdarahan kali pusat yang
tidak di tangani secara cepat dapat menyebabkan syok.
9) Memeriksa Masalah Ibu
Lajur terakhir pada formulir pencatatan bayi muda
adalah mengenai masalah ibu. Lajur ini mengatakan petugas kesehatan untuk
menilai masalah/keluhan yang mungkin di derita oleh ibu. Pentingnya menanyakan
masalah ibu adalah memamfaatkan kesempatan waktu kontak dengan bayi muda untuk
memberi pelayanan kesehatan kepada ibu.
Bagian initidakmembahas semua masalah ibu, hanya
masalah yang mungkin berpengaruh pada kesehatan bayi. Petugas kesehatan akan
menilai masalah/keluhan yang dikatakan ibu.
D.
Tindakan Dan Pengobatan
Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai
dengan yang tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan, kemudian
catat formulir pencatatan
Bayi muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan rujukan segera ke
fasilitas pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk lakukan
tindakan/pengobatan pra rujuk. Jelaskan pada orang tua bahwa
tindakan/pengobatan pra rujuk di perlukan untuk menyelamatkan kelangsungan hidup
anak. Minta persetujuan orang tua (informed consent) sebelum melakukan
tindakan/pengobatan pra rujuk.
Bayi muda dengan klasifikasi kuning dan hijau tidak memerlukan rujukan.
Lakukan tindakan/pengobatan dan nasihat untuk ibu termasuk kapan harus segera kembali
serta kunjungan ulang, sesuai dengan buku bagan.
Tindakan Pertama Pada Bayi Muda Yang Tidak
Memerlukan Rujukan
Tentukan tindakan atau
pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna kuning dan hijau
yaitu
1)
Infeksi
bakteri lokal
2)
Mungkin
bukan infeksi
3)
Diare
dehidrasi ringan / sedang
4)
Diare
tanpa dehidrasi
5)
Ikterus
6)
Berat
badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI
7)
Berat
badan tidak rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI
Kemudian catat pada formulir pencatatan semua
tindakan / pengobatan yang di perlukan, termasuk nasehat kapan kembali segera
dan kunjungan ulang.
Di bawah ini adalah beberapa tindakan /
pengobatan pada bayi muda yang tidak memerlukan rujukan:
1)
Menghangatkan
tubuh bayi segera
Bayi yang segera di hangatkan yaitu bayi yang
suhunya kurang dari 35,50C
2)
Mencegah
agar gula darah tidak turun
3)
Memberi
antibiotik peroral yang sesuai
Antibiotik peroral yang sesuai untuk infeksi bakteri lokal : Amoksisilin
Tabel 2.2
Pemberian Antibiotik Peroral
Umur
atau
Berat
Badan
|
Amoksisilin
Dosis 50 mg/kg/BB/hari Beri tiap 8 jam selama 5 hari
|
Sirup
125 mg /5 ml
(
1 sendok takar =5 ml)
|
Kaplet
250 mg
1
kaplet
Dijadikan
5 bungkus
|
Kaplet
500 mg
1
kaplet
Dijadikan
10 bungkus
|
1
hr - <4mg
(<
3 kg)
|
½
sendok takar
|
1
bungkus
|
1
bungkus
|
4
mg - <2 bln
(3-4
kg)
|
½
sendok takar
|
2
bungkus
|
2
bungkus
|
4)
Mengobati
Infeksi Bakteri Lokal
Ada 2 jenis infeksi bakteri lokal pada bayi muda
yang dapat di obati ibu di rumah:
1)
Infeksi
kulit atau lokal
2)
Infeksi
mata
Langkah – langkah yang perlu dilakukan ketika mengajari ibu:
1)
Jelaskan
cara memberi pengobatan tersebut
2)
Amati
cara ibu mempraktekan di depan petugas kesehatan
3)
Cek
pemahaman ibu sebelum pulang
Melakukan rehidrasi oral baik klinik maupun dirumah
Penanganan diare yang paling penting adalah mencegah
atau mengatasi dehidrasi ,selain mencegah terjadinya gangguan nutrisi dan lain
– lain . oleh karena itu petugas kesehatan harus menguasai dengan baik rencana
terapi A dan B bagi penderita diare. Pada dasarnya cara rehidrasi oral bayi
muda untuk menangani diare tanpa dehidrasi dan diare dehidrasi ringan / sedang
sama dengan balita kelompok umur 2 bulan sampai 5 tahun. Tapi pada bayi muda
tidak di berikan tablet Zinc.
1)
Mengobati
Luka Atau Bercak Putih (Thrush) Di Mulut
Cara mengobati luka atau bercak putih (thrush) di mulut
1)
Cuci
tangan ibu sebelum mengobati bayi
2)
Bersihkan
mulut bayi dengan ujung jari ibu yang terbungkus kain bersih dan telah di
celupkan kelarutan air matang hangat bergaram ( 1 gelas air hangat di tambah
seujung sendok teh garam )
3)
Olesi
mulut dengan gentian violet 0,25 % atau teteskan 1 ml suspensi nistatin
4)
Cuci
tangan kembali
5)
Obati
luka atau bercak di mulut 3 kali sehari selama 7 hari
Cara menyiapkan gentian violet 0,25 % :
1 bagian gentian violet 1 % di tambah 3 bagian aquades ( misal : 10 ml
gential violet 1 % di tambah 30 ml aquades )
Cara menyiapkan suspensi nistatin :
2 tablet nistatin (500.000 unit) disuspensi dalam 10 ml gliserin . jika
tidak ada ganti gliserin dengan minyak goreng.
1)
Melakukan
asuhan dasar bayi muda
Lakukan asuhan dasar bayi muda pada bayi dengan
klasifikasi : infeksi bakteri lokal , mungkin bukan infeksi, diare dehidrasi
ringan/ sedang , diare tanpa dehidrasi , ikterus , tidak ada ikterus , berat
badan rendah menurut umur dan / atau masalah pemberian ASI, berat badan tidak
rendah dan tidak ada masalah pemberian ASI.
Tindakan Asuhan dasar bayi muda adalah tindakan
sederhana , tetapi penting untuk kelangsungan hidup yang harus di berikan pada
bayi muda yang sehat maupun sakit. Tindakan asuhan dasar bayi muda meliputi :
a)
Mencegah
infeksi
b)
Menjaga
bayi muda selalu hangat
c)
Memberikan
ASI saja sesering mungkin
d)
Memberi
imunisasi
Tindakan pengobatan pada masalah / keluhan ibu
Tentukan tindakan / pengobatan untuk setiap masalah atau keluhan yang
dikatakan ibu sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman petugas kesehatan serta
kebijakan program kesehatan ibu. Rujuk ibu untuk masalah lain yang tidak dapat
petugas kesehatan tangani di klinik. kemudian catat pada formulir pencatatan
semua tindakan / pengobatan yang diperlukan, nasihat untuk ibu termasuk kapan
harus kembali segera dan kunjungan ulang.
Comments
Post a Comment