Konsep Pemberian Vitamin A Pada Ibu
Nifas
A.
Pengertian
Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan.
Secara luas, vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid
dan precursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai
retinol. (sunita almatsier 2013 : prinsip ilmu dasar gizi
: 153)
Vitamin A untuk peretumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang,
perkembangan syaraf penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi.Sumber :kuning telur, mentega, sayuran berwarna hijau dan buah berwarna
kuning (wortel, tomatdannangka). Selain itu ibu menyusui juga mendapat tambahan
berupa kapsul vitamin A (200.000 IU) (enyretna : 2010)
Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenja rserta
mata.Vitamin A terdapat dalam telur, hati dan keju.Jumlah yang dibutuhkan adalah
1, 300 mcg.(dr. taufan 2014)
Jadi vitamin A adalah zat penting untuk meningkatkan daya
tahan tubuh untuk pertumbuhan sel jaringan bagi kesehatan kulit.
B. Manfaat Vitamin A
1.
Meningkatkan
daya kesehatan ibu terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare.
2.
Membantu
proses penglihatan dan adaptasi dari tempat yang terang ke tempat yang gelap.
3.
Mencegah
kelainan pada sel-sel epitel termasuk pada selaput lendir mata
4.
Mencegah
terjadinya proses metaplasi sel-sel epitel sehingga kelerjer tidak memproduksi
cairan yang menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata di sebut xerosis
konjungtiva.
Mencegah terjadinya kerusakan mata berlanjut yang akan
menjadi bercak bitot (bitot’s sport) bahkan kebutuhan. (Depkes RI, 2011).
C.
Cara
Pemberian Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi
dari golongan vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk
kesehatan mata (agar dapat melihat dengan baik) dan untuk kesehatan tubuh
(meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan penyakit misalnya campak, diare
dan penyakit infeksi lain) (Depkes RI, 2011).
Di Negara berkembang, pada
bulan-bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada vitamin A yang
terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah penting bahwa ASI mengandung
cukup vitamin A. Anak-anak yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko
lebih tinggi terkena Xeropthalmia dibandingkan dengan anak-anak yang
mendapatkan ASI walau hanya dalam jangka waktu tertentu. (Depkes RI, 2011).
Berbagai studi yang dilakukan
mengenai Vitamin A ibu nifas memperlihatkan hasil yang berbeda-beda. Anak-anak
usia enam bulan yang ibunya mendapatkan kapsul vitamin A setelah melahirkan,
menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kasus demam pada anak-anak tersebut
dan waktu kesembuhan yang lebih cepat saat mereka terkena ISPA. Ibu hamil dan
menyusui seperti halnya juga anak-anak, berisiko mengalami KVA karena pada masa
tersebut ibu membutuhkan vitamin A yang tinggi untuk pertumbuhan janin dan
produksi ASI. (Depkes RI, 2011).
Upaya meningkatkan konsumsi bahan
makanan sumber vitamin A melalui proses Komunikasi Informasi Edukasi (KIE)
merupakan upaya yang paling aman. Namun disadari bahwa penyuluhan tidak akan
segera memberikan dampak nyata. Selain itu kegiatan konsumsi kapsul vitamin A
masih bersifat rintisan. Oleh sebab itu penanggulangan KVA saat ini masih bertumpu
pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi. Oleh karena itu, pemberian secara
periodik dilakukan kepada: Ibu nifas (2 kapsul vitamin A warna merah yang
diminum, 1 kapsul setelah melahirkan dan 1 kapsul lagi setelah 24 jam).(Depkes
RI, 2011).
Akibat
kekurangan vitamin A terutama terdapat pada anak – anak balita.tanda – tanda
kekurangan terlihat bila simpanan tubuh habis terpakai. Kekurangan vitamin A
dapat merupakan kekurangan primer akibat kurang konsumsi, atau kekurangan
sekunder karena gangguan penyerapan dan penggunannya dalam tubuh, kebutuhan
yang meningkat, ataupun karena gangguan pada konversi karoten menjadi vitamin
A. kekurangan vitamin A sekunder dapt terjadi pada penderita kurang energy
protein (KEP), penyakit hati, alfa, beta– lipoproteinemia, atau gangguan
absorpsi karena kekurangan asam empedu.
Kekurangan
vitamin A banyak terdapat dinegara–negara berkembang termasuk Indonesia, karena
makanan kaya vitamin A pada umumnya mahal harganya. (sunita almatsier 2013. Prinsip dasar ilmu gizi : 163)
D.
Beberapa
hal yang mempengaruhi pemberian Vitamin A
1.
Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi
setelah orang mengadakan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi melalui panca
indra manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan
sendiri. Pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi
oleh intensitas perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Jika pengetahuan ibu kurang akan
pentingnya Vitamin A, maka sangat kecil kemungkinan ibu memperoleh Vitamin A,
terutama pada persalinan yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan.
2.
Keadaan Fisik Ibu
a. Tubuh memerlukan asupan nutrisi yang
seimbang mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, hingga mineral. Kekurangan
salah satu nutrisi dalam kondisi parah membuat ketidakseimbangan sistem tubuh.
Kekurangan vitamin A, misalnya, berisiko terhadap kemungkinan menurunnya fungsi
penglihatan. Dalam tahap parah bahkan dapat menimbulkan kebutaan. Bayi yang
defisiensi vitamin ini bisa berisiko kematian. Gejala kekurangan vitamin A
dapat diamati dari kondisi fisik.
b. Setiap orang perlu menyukupi
kebutuhan vitamin A setiap hari dalam kadar seimbang. Tubuh memerlukan sekitar
5.000 unit internasional (IU) per hari. Vitamin ini secara langsung berhubungan
dengan kesehatan mata. Namun jika kekurangan, ada banyak risiko kesehatan yang
dapat muncul. Selain masalah dalam penglihatan, kekurangan vitamin A dalam
kondisi parah meningkatkan risiko kematian terutama pada bayi.
Orang
yang kekurangan vitamin A biasanya akan muncul gejala tertentu. Berikut
beberapa tanda atau gejala kekurangan
vitamin A yang dapat terdeteksi secara kasat mata:
1) Mengalami penurunan kemampuan dalam
melihat. Orang yang kekurangan vitamin A cenderung mengalami kekaburan
pandangan saat suasana minim cahaya atau malam hari tiba. Mereka kurang mampu
membedakan gambar garis saat cahaya redup. Namun di siang hari, mereka masih
dapat melihat dengan baik. Oleh sebab itu, masalah ketidakmampuan mata bekerja
secara maksimal di malam hari ini kerap disebut dengan rabun ayam atau rabun
senja.
2) Mata terasa kering. Ini adalah
bentuk yang lebih parah dari rabun senja. Pasalnya, membran luar mata atau
konjungtiva mengalami kerusakan pada sel goblet. Sel tersebut berfungsi untuk
melepaskan lendir atau air mata yang berguna sebagai pelumas alami. Kalau
produksi air mata menurun drastis maka bola mata menjadi kering. Lebih parah
lagi jika sel tersebut mati atau lepas, lalu terakumulasi menjadi puing-puing
pada lapisan luar mata, bisa menyebabkan infeksi hingga kebutaan.
3) Terjadi peradangan mata. Kekurangan
vitamin A dapat pula memicu peradangan di area mata. Misalnya peradangan di
kelopak mata dan jaringan yang ada di sekitarnya. Di samping itu, dalam tahap
parah bisa menyebabkan radang pada kornea
c. Gejala Kekurangan Vitamin A
1) Lebih gampang terkena penyakit ISPA
(Infeksi saluran pernafasan akut)
2) Pertumbuhan pada anak akan terhambat
3) Kulit terlihat kasar
d. Gangguan yang terjadi dan dapat
dilihat dari keadaan fisik
1) Terdapat masalah pada penglihatan
2) Terjadi penyakit kulit ( luka sukar
sembuh)
3) Terdapat penyakit pada pencernaan
(karena Vitamin A menjaga dinding – dinding usus agar
tetap berfungsi secara optimal sebagaimana mestinya. Dan jika memiliki
kekurangan vitamin A, maka penyerapan air di usus pun akan terganggu.)
4) Penghambat
pertumbuhan (vitamin A berperan terhadap pertumbuhan tulang. Tulang dan epitel
ternyata membutuhkan vitamin A dalam proses pembentukkannya, walaupun tidak
secara langsung. Vitamin A hanya mensintesis protein, akibatnya terbentuk sel –
sel baru pada tulang dan gigi. Jika anda kekurangan vitamin A, anda dapat
mengidap penyakit jaringan ikat. Penyakit yang satu ini diakibatkan kurangnya
kolagen.
3.
Waktu dan cara pemberian Vitamin A
Pemberian
kapsul vitamin A dianjurkan dengan meminta rekomendasi dari petugas kesehatan.
Dosis pemberian vitamin A pada ibu nifas cukup tinggi. Karena itu jika
pemberian dosis pada umumnya saja tidaklah cukup. Dosis pemberian vitamin A
pada ibu nifas sekitar 100.000-200.000 SI atau setara dengan bayi yang
membutuhkan vitamin A pada usia 6-11 bulan.
Dosis
pada ibu nifas biasanya 200.000 SI. Karena pemberian yang tidak sesuai bisa
berdampak buruk pada ibu nifas dan bayi yang masih dalam tahap ASI.
Untuk
pemberian vitamin A dosis tinggi ini pada ibu nifas dianjurkan sebanyak 2 kali.
Yaitu 1 kapsul diberikan setelah melahirkan, kemudian 1 kapsul lagi setelah 24
jam setelah pemberian kapsul pertama. Kapsul dosis tinggi ini ada 2 jenis.
Kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas berwarna merah yang berdosis
200.000 SI. Sedangkan kapsul berwarna biru berdosis 100.000 SI untuk anak usia
6-11 bulan.
E.
Pemberian
Vitamin A pada Ibu Nifas
1. Program
Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA)
Salah
satu upaya penanggulangan masalah kekurangan vitamin A yaitu dengan pemberian suplementasi
vitamin A pada ibu nifas yakni dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
(200.000 SI) sebanyak 2 kapsul pada ibu nifas (0 – 42 hari).
2. Manfaat
Kapsul Vitamin A pada Ibu Nifas
a. Meningkatkan kandungan vitamin A
dalam ASI
b. Bayi lebih kebal dan jarang
terserang penyakit infeksi
c. Kesehatan ibu cepat pulih setelah
melahirkan
3. Ibu Nifas harus mengkonsumsi Vitamin
A karena:
a. Bayi lahir dengan cadangan vitamin A
yang rendah
b. Kebutuhan bayi akan vitamin A tinggi
untuk pertumbuhan dan peningkatan daya tahan tubuh
c. Pemberian 1 kapsul vitamin A
(200.000 SI) warna merah pada ibu nifas hanya cukup untuk meningkatkan
kandungan vitamin A dalam ASI selama 60 hari
d. Pemberian 2 kapsul vitamin A
(200.000) warna merah diharapkan dapat menambah kandungan vitamin A dalam ASI
sampai bayi usia 6 bulan. ASI eksklusif 6 bulan
4. Cara Pemberian
Diberikan
sebanyak 2 x 200.000 SI atau 2 (dua) kapsul vitamin A, warna merah dalam kurun waktu 2 hari
berturut-turut pada masa nifas:
a. 1 (satu) kapsul vitamin A diminum
segera setelah melahirkan
b. 1 (satu) kapsul vitamin A kedua
diminum pada hari berikutnya, minimal 24 jam sesudah kapsul pertama
5. Sarana
Tempat Pemberian Kapsul Vitamin A Untuk Ibu Nifas
a. Posyandu
b. Polindes (bidan di desa)
c. Puskesmas pembantu
d. Puskesmas
e. Praktek swasta (bidan, rumah bersalin,
klinik bersalin dan lain-lain)
f. Kelompok KIA
g. Petugas Yang Memberikan Kapsul
Vitamin A Untuk Ibu Nifas
h. Tenaga kesehatan : dokter, perawat,
bidan, tenaga gizi, vaksinator dan lain-lain
i.
Dukun
bersalin terlatih
j.
Kader
6. Strategi Pemberian Kapsul Vitamin A
Pada Ibu Nifas
a. Bersamaan dengan pemberian imunisasi
hepatitis B kepada bayi umur 0 – 7 hari pada kunjungan neonatal (KN1)
b. Apabila kapsul vitamin A tidak
diberikan pada KN1, maka dapat diberikan pada kunjungan KN2 (8 – 28 hari)
c. Sweeping dalam bentuk kunjungan
rumah
Comments
Post a Comment