Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Merencanakan Penolong Persalinan Ketika Hamil, Kelebihan dan Kekurangannya


Merencanakan Penolong Persalinan Ketika Hamil, Kelebihan dan Kekurangannya


Tidak ada salahnya jika ibu sudah merencanakan penolong persalinan ketika hamil meski usia kehamilan ibu belum mendekati masa persalinan. Hal ini penting dilakukan, karena dengan perencanaan matang ibu akan mendapat banyak keuntungan, seperti perkiraan jumlah biaya, persalinan yang aman serta nyaman.

Terdapat 2 macam penolong persalinan di indonesia, yaitu yang mendapat keahlian menolong melalui jalur pendidikan formal yaitu bidan serta dokter spesialis obstetri dan ginekologi atau biasa disebut dokter kandungan. Selain itu ada juga penolong persalinan yang mendapat keahlian menolong bukan melalui jalur pendidikan formal namun melalui keterampilan yang diturunkan dari orang tuanya atau orang lain yaitu dukun bayi atau biasa disebut paraji.


Pilihan Penolong Persalinan Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Semua penolong persalinan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya bidan, bagi sebagian ibu biasanya akan merasa lebih nyaman jika selama proses persalinan ditolong oleh seorang bidan. Karena bidan adalah seorang perempuan sehingga tidak ada rasa canggung dan risih yang akan mengakibatkan rasa stress selama persalinan.

Namun bagi sebagian ibu ada yang merasa biasa saja walaupun ditolong oleh seorang dokter spesialis kandungan yang umumnya merupakan seorang laki-laki. Namun kelebihan dari bersalin di dokter spesialis kandungan adalah fasilitas yang dimilikinya lebih lengkap dan memiliki kewenangan untuk menangani kasus kegawatdaruratan obstetri yang membutuhkan penanganan lanjutan seperti operasi cesar. Inilah kewenangan yang tidak dimiliki oleh seorang bidan.

Sedangkan penolong ketiga yaitu paraji kelebihannya adalah tidak pernah menetapkan tarif yang tinggi sehingga cocok untuk ibu yang bersalin di daerah pelosok yang jauh dengan fasilitas kesehatan. Mungkin dulu bersalin di paraji kurang dianjurkan karena biasanya kurang terjamin kesehatannya karena biasanya paraji menggunakan peralatan radisional dalam proses menolong persalinan sehingga tidak bisa dipastikan masalah kesehatan dan pencegahan infeksinya. Namun ibu jangan khawatir karena saat ini umumnya paraji sudah dibina dan bermitra dengan bidan, sehingga paraji sudah menerapkan stibur asuhan persalinan normal dan menggunakan peralatan yang dianjurkan seperti yang digunakan bidan.


Faktor pendukung dalam merencanakan penolong persalinan

Setelah ibu mengetahui macam-macam  penolong persalinan, tentunya ibu sudah bisa menentukan siapa yang akan menjadi penolong persalinan ibu nanti. Namun ibu juga harus memperhatikan faktor pendukung lainnya seperti kesiapan biaya, keadaan sosial budaya di keluarga serta yang paling penting adalah bagaimana pelayanan kebidanan yang akan ibu dapatkan kedepannya.

Keadaan sosial budaya di keluarga maksudnya apakah ibu, suami, atau keluarga tidak keberatan jika bersalin oleh dokter laki-laki atau tidak. Sementara faktor pelayanan kebidanan adalah seperti kunjungan bayi dan masa nifas yang akan ibu dapatkan. Karena kunjungan setelah kehamilan besar sekali manfaatnya untuk ibu dan bayi, terutama bagi seorang ibu baru yang belum memiliki banyak pengalaman tentang mengurus bayi dan merawat diri pasca melahirkan.

Setelah membaca artikel ini semoga ibu mulai bisa merencanakan penolong persalinan ketika hamil sehingga ketika waktu persalinan tiba, bu sudah siap lahir batin untuk menjalani proses persalinan tersebut.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)