Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Gizi Buruk dan Dampaknya Pada Kehamilan dan Janin Ibu


Gizi Buruk dan Dampaknya Pada Kehamilan dan Janin Ibu


Selain makanan sehat ibu juga harus mengetahui tentang gizi buruk dan dampaknya pada kehamilan dan janin ibu. Untuk menjaga kehamilan ibu tetap sehat, maka penting bagi ibu memperhatikan asupan nutrisi terutama vitamin dan mineral bagi tubuh ibu. Selain untuk menjaga kesehatan ibu, dengan asupan nutrisi yang cukup akan menjaga kesehatan kondisi kehamilan dan janin yang ibu kandung.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa nutrisi sehat selama kehamilan itu sangatlah penting. Jika ibu lalai dalam pilihan nutrisi yang ibu konsumsi, maka tentu saja akan menyebabkan gizi buruk dan sangat berisiko pada kondisi kehamilan ibu.

Dampak Gizi Buruk Pada Kehamilan

Jangan anggap remeh masalah gizi buruk pada ibu hamil, karena beragam risiko bisa ibu alami karenannya. Dampak utama ibu hamil yang mengalami gizi buruk adalah risiko kematian ibu maupun bayi yang dikandungnya. Hal ini karena tubuh ibu hamil memerlukan nutrisi dua kali lipat dibanding saat sedang belum hamil. Selain risiko kematian, juga ada beragam risiko lain yang mungkin akan ibu alami.

Bayi Mengalami Kelahiran Prematur

Kondisi gizi buruk pada ibu akan menyebabkan berat badan ibu ketika hamil menjadi terlalu rendah bahkan dapat memicu KEK (Kekurangan Energi Kronis). Hal ini bukan tidak mungkin menyebabkan bayi yang ibu kandung mengalami proses kelahiran prematur.

Bayi Mengalami Penyakit Jantung Bawaan

Jika ibu terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh selama kehamilan ditambah ibu tidak mendapatkan asupan vitamin B2 dan vitamin B3, maka hal tersebut akan semakin meningkatkan risiko bagi bayi ibu memiliki penyakit jantung bawaan saat terlahir nanti.

Bayi Mengalami Cacat Pada Tabung Syaraf

Cacat pada tabung syaraf yaitu keadaan dimana perkembangan pusat syaraf pada tubuh bayi memiliki kelainan, bahkan termasuk jaringan syaraf otak dan sumsum tulang belakang. Cacat tabung syaraf juga akan menyebabkan perkembangan kulit kepala, tulang tengkorak serta otak janin tidak sempurna atau biasa disebut anencephaly. Selain itu bayi juga berisiko mengalami kerusakan syaraf dan kelumpuhan pada kaki.
Kondisi-kondisi tersebut dipicu karena selama masa kehamilan ibu kekurangan folat atau biasa disebut vitamin B9. Selama masa kehamilan, setiap hari ibu dianjurkan untuk mengkonsumsi 400 mg folat sehingga risiko bayi mengalami cacat tabung syaraf menjadi menurun.

Bayi Mengalami Hernia Diafragma Bawaan

Jika pada masa kehamilan ibu kurang asupan vitamin B12, vitamin E, retinol, kalsium dan selium, maka hal ini akan menyebabkan janin yang ibu kandung mengalami cacat hernia diafragma bawaan. Cacat ini adalah kondisi dimana tidak sempurnanya pembentukan diafragma bayi yang menyebabkan isi perut bayi akan menembus kedalam rongga dadanya.

Bayi Mengalami Bibir Sumbing

Kekurangan asupan asam folat dan vitamin A selama kehamilan akan menyebabkan masalah pada perkembangan bibir serta langit-langit atau rongga bagian atas mulut janin menjadi tidak sempurna. Kasus yang sering terjadi dari ketidaksempurnaan perkembangan ini adalah bayi ibu akan lahir dengan kondisi bibir sumbing.

Risiko Penyakit Diabetes

Berdasarkan penelitian, jika ibu terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi dan makanan yang berlemak akan menyebabkan bayi ibu nanti berisiko mengidap penyakit diabetes. Hal ini dapat terjadi meskipun ibu dan suami tidak memiliki riwayat penyakit diabetes.

Melihat banyaknya dampak buruk, sudah saatnya ibu memberi perhatian pada gizi buruk dan dampaknya pada kehamilan dan janin ibu. Untuk menghindarinya bukan berarti ibu harus makan dengan porsi yang banyak apalagi berfikiran ibu harus memberi makan janin yang ibu kandung. Ibu cukup makan dengan porsi biasa namun memiliki kandungan gizi yang cukup untuk ibu dan buah hati ibu.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)