Konsep Dasar Teori Pap Smear
a. Pengertian
pap smear
Test
pap smear diartikan sebagai pemeriksaan epitel porsio dan endoserviks uteri
untuk pemantauan adanya perubahan di porsio atau serviks pada tingkat pra ganas
dan ganas.
Test pap smear juga diartikan suatu metode pemeriksaan
sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop
untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi
dari sel tersebut.
b. Tujuan
test Pap Smear
Tujuan
dari test pap smear sebagai berikut:
1)
Mencoba
menemukan sel-sel yang tidak normal dan dapat berkembang menjadi kanker
serviks.
2)
Alat
untuk mendeteksi adanya gejalapra kanker leher rahim bagi seseorang yang belum
menderita kanker.
3)
Untuk
mengetahui kelanan-kelainan yang terjadi ada sel-sel kanker leher rahim.
4)
Mengetahui
tingkat berapa keganasan serviks.
c. Wanita
yang dianjurkan test pap smear
Wanita
yang dianjurkan melakukan test pap smear biasanya mereka yang tinggi aktivitas
seksualnya. Namun tidak menjadi kemungkinan juga wanita yang tidak mengalami
aktivitasnya seksualnya memeriksakan diri. Wanita sasaran test pap smear sebagai
berikut.
1)
Setiap
6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah menikah atau belum namun
aktivitas seksualnya sangat tinggi.
1)
Setiap
6-12 bulan untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah
menderita infeksi HPV atau kutil kelamin.
2)
Setiap
tahun untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun.
3)
Setiap
tahun untuk wanita yang memakain pil KB.
4)
Setiap
2-3 tahun untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun.
5)
Pap
smear test setahun sekali bagi wanita antara umur 40-60
tahun dan juga wanita di bawah 20 tahun yang seksualnya aktif.
6)
Sesudah
2 kali pap test (-) dengan interval 3 tahun dengan cacatan bahwa wanita resiko
tinggi lebih sering menjalankan pap test.
7)
Sesering
mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal, sesering mungkin setelah
penilaian dan pengobatan pra kanker maupun kanker serviks.
d. Syarat
pendeteksian pap
smear
Jika
ingin melakukan test pap smear harus memperhatikan beberapa hal-hal penting.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan:
1)
Waktu
pengambilan sebaiknya memperhatikan waktu menstruasi anda yaitu pengambilan
dimulai minimal 2 mnggu setelah dan sebelum menstruasi berikutnya.
2)
Pasien
harus memberikan sejujur-jujurnya kepada petugas mengenai aktivitas seksualnya
dan riwayat kesehatan yang pernah dideritanya.
3)
Hindarilah
hubungan intim yang tidak boleh dilakukan dalam waktu 2 jam sebelumnya.
4)
Hindarilah
pemakaian obat-obatan yang tidak menunjang pemeriksaan pap smear.
5)
Jika
anda meminum obat maka informasikan kepada petugas sebab beberapa obat akan
mepengaruhi hasil analisis sel.
e. Mengelompokkan
hasil pemeriksaan Pap Smear
Mengelompokkan
atau pengklasifikasian pap smear sebagai berikut:
1)
Kelas
I
Pada kelas I identik dengan normal smear. Pemeriksaan
ulang 1 tahun sekali.
2)
Kelas
II
Pada kelas II menunjukkan adanya infeksi ringan non
spesifik, terkadang disertai dengan kuman atau virus tertentu. Disertai dengan
kariotik ringan. Pemeriksaan akan dilakukan 1 tahun lagi. Pengobatannya disesuaikan
dengan penyebabnya. Bila ada radang bernanah maka akan dilakukan pemeriksaan
ulang setelah pengobatan.
3)
Kelas
III
Kelas III dapat ditemukan sel diagnostik sedang
keradangan berat. Pemeriksaan ulang dilakukan setelah pengobatan.
4)
Kelas
IV
Di kelas IV telah ditemukan sel-sel yang mencurigakan
dan ganas.
5)
Ditemukan
sel-sel ganas.
f. Cara
pemeriksaan Pap Smear
Cara
pemeriksaan pap smear memang agak berisiko, sebab leher rahim beada di dalam.
Namun petugas yang ahli sudah tentu mengatasi hal ini. Adapun cara pemeriksaan
pap smear:
1)
Wajib
mengisi wadah spesimen.
Preparat yang digunakan diberi label dengan diisi
tulisan tanggal serta nomer identitas pasien.
2)
Menginsersi
speculum dengan ukuran tetap.
3)
Empat
metode pengumpulan specimen:
a)
Menempatkan
ujung spatula kayu .
Spatula
kayu harus mengenai dan masuk ke dalam mulut eksternal serviks.
b)
Mengambil
spesimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh. Ujung
kapas dilembabkan dengan normal seline. Menginsersi aplikator berujung kapas ke
dalam saluran serviks 2 cm, memutar 360 derajat.
c)
Menginsersi
alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 90-180 derajat.
d)
Mengumpulkan
sel-sel pada spatula kayu, tempatkan dekat label diatas setengah bagian atas
preparat. Usap 1 kali sampai ujung preparat. Setelah itu membalikkan spatula,
tempatkan sisi datar lain dekat label
pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung
preparat.
e)
Memasukkan
bahan preparat didalam tabung berisi larutan fiksasi.
f)
Melakukan
pengamatan mikroskopik di laboratorium.
Comments
Post a Comment