MAKALAH PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI INDUSTRI PENGELEMAN SEPATU
Untuk mencegah agar
tidak terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan, diperlukan alat penunjang untuk
mengurangi resiko terjadi kecelakaan sehingga dibutuhkannya alat pelindung diri
atau biasanya disebut APD
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian APD
B. Jenis dan Fungsi APD
C. Tujuan APD
D. Manfaat APD
E. Kekurangan dan Kelebihan Alat
Pelindung Diri
F. APD di Pabrik Sepatu
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari kita semua pasti
melakukan aktivitas. Kita juga sering tak menduga akan terjadi resiko
kecelakaan pada diri kita sendiri atau tidak, baik didalam lingkungan kerja,
tempat umum maupun dilingkungan rumah kita sendiri. Untuk mencegah agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diinginkan, diperlukan alat penunjang untuk mengurangi
resiko terjadi kecelakaan sehingga dibutuhkannya alat pelindung diri atau
biasanya disebut APD. APD adalah suatu perlengkapan dan pakaian perlindung yang
digunakan pekerja untuk melindungi dirinya dari bahaya-bahaya pekerjaan seperti
terjatuh, terkena sinar elektromagnetik, kontak langsung dengan bahan kimia,
kebisingan, getaran, gas, uap, dan debu. Meskipun alat ini lebih sering
digunakan ditempat kerja, namun juga dibutuhkan untuk melindungi diri dalam
aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, APD harus digunakan pada kegiatan yang
beresiko terjadi kecelakaan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
APD
2. Untuk mengetahui jenis dan
fungsi APD
3. Untuk mengetahui tujuan APD
4. Untuk mengetahui manfaat APD
5. Untuk mengetahui kekurangan
dan kelebihan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian APD
APD (Alat Pelindung Diri) adalah
perlengkapan dan pakaian perlindung yang digunakan pekerja untuk melindungi
dirinya dari bahaya-bahaya pekerjaan seperti terjatuh, terkena sinar
elektromagnetik, kontak langsung dengan bahan kimia, kebisingan, getaran, gas,
uap, dan debu.
B. Jenis dan Fungsi APD
Beberapa jenis alat pelindung
diri diantaranya adalah :
1. Pelindung mata
Perlengkapan ini berfungsi
melindungi mata dari percikan bahan-bahan berbahaya, kemasukan
partikel-partikel yang melayang diudara, lemparan benda-benda kecil, panas, dan
pancaran cahaya, pancaran gas, radiasi, serta benturan benda keras atau tajam.
Pelindung mata harus tahan
terhadap api, tahan terhadap lemparan atau percikan benda kecil, lensa tidak
mempunyai efek destorsi, dan mampu menahan radiasi gelombang elektromagnetik.
2. Pelindung pendengaran
Perlengkapan ini berfungsi untuk
melindungi alat pendengaran (telinga) dari bahaya kebisingan dan melindungi
telinga dari percikan api dan benda-benda berbahaya.
Secara umum pelindung telinga
dibedakan menjadi 2 jenis:
a. Sumbat telinga (ear plug) yaitu alat pelindung telinga yang
pemakaiannya disumbatkan ke dalam lubang telinga.
b. Penutup telinga (ear muff) yaitu berupa cawan atau cup berisi busa
(foam) yang berfungsi menyerap suara yang berfrekuensi tinggi.
3. Pelindung pernapasan (Respirator)
Perlengkapan ini berfungsi
memberikan perlindungan terhadap organ pernapasan akibat pencemaran udara,
antara lain oleh debu, serat debu, uap, dan kekurangan oksigen. Alat pelindung
pernapasan berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi :
a. Pelindung pernapasan yang berfungsi memurnikan udara (air purifying
respirator).
b. Respirator yang berfungsi memasok oksigen atau udara (air supplying
respirator).
4. Pelindung tangan
Perlengkapan ini berfungsi
melindungi tangan dan jari-jari tangan dari api, panas, dingin, radiasi
elektromagnetik, radiasi mengion, listrik, bahan kimia, benturan, pukulan,
tergores, dan terinfeksi. Jenis pelindung tangan (sarung tangan) dibedakan
menjadi 4:
a. Gloves atau sarung tangan biasa.
b. Mitten, yaitu sarung tangan dengan ibu jari terpisah, sedangkan
empat jari lainnya menjadi satu.
c. Hand pad, yaitu alat pelindung tangan yang hanya melindungi telapak
tangan.
d. Sleeve, yaitu alat pelindung dari pergelangan tangan sampai tangan,
biasanya di gabung dengan sarung tangan.
5. Pelindung kaki
Sepatu boot (safety boots)
berfungsi melindungi kaki dari tertimpa benda-benda berat, terbakar karena
logam cair, bahan kimia korosif, dermatitis atau eksim karena zat-zat kimia,
tersandung, dan tergelincir.
Sepatu disesuaikan dengan jenis
resiko, antara lain :
a. Pada industri ringan atau tempat kerja biasa
b. Sepatu pelindung atau sepatu boot
c. Untuk mencegah tergelincir, dipakai sol anti selip luar dari karet
alam atau sintetik dengan bermotif timbul (permukaannya kasar)
d. Untuk mencegah tusukan dari benda-benda runcing, sol dilapisi
logam.
e. Terhadap bahaya listrik, sepatu seluruhnya harus dijahit atau
direkat, dan tidak boleh menggunakan paku.
f. Sepatu atau sandal yang beralaskan kayu, baik dipakai pada tempat
kerja yang lembab, dan lantai yang panas.
g. Sepatu boot dari karet sintesis, untuk pencegahan bahan-bahan
kimia.
h. Kadang-kadang diperlukan bantalan lutut, pelindung tungkai bawah
dan tungkai atas, yang terbuat dari karet, asbes, logam, dan lain-lain sesuai
dengan risiko bahayanya.
i. Untuk bekerja dengan logam cair atau benda panas, ujung celana
tidak boleh dimasukan kedalam sepatu.
j. Dilingkungan kerja dengan bahaya kebakaran lebih baik memakai
sepatu anti statik.
6. Pelindung kepala
Berdasarkan fungsinya dibagi
menjadi 3:
a. Topi Pengaman
Topi pengaman (safety helmet)
berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda.
b. Topi/ tudung
Topi atau tudung berfungsi untuk
melindungi kepala dari zat-zat kimia, iklim yang berubah-ubah, api dan lain
lain. Perlengkapan pelindung ini dibuat dari bahan yang tidak mempunyai celah
atau lubang, biasanya terbuat dari asbes, kulit, wool, dan katung yang dicampur
alumunium
c. Penutup Rambut
Penutup rambut berfungsi untuk
melindungi rambut dari debu atau melindungi rambut dari mesin. Biasanya terbuat
dari katun atau bahan lain yang mudah dicuci.
7. Pelindung tubuh
Berdasarkan bentuknya, alat
pelindung tubuh dibedakan menjadi 2:
a. apron yaitu pakaian pelindung tubuh yang menutupi sebagian tubuh
mulai dari dada sampai lutut.
b. overalls yaitu pakaian pelindung tubuh yang menutupi seluruh bagian
tubuh.
C. Tujuan APD
1. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa dan administratif
tidak dapat dilakukan dengan baik.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
D. Manfaat APD
1. Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.
E. Kekurangan dan Kelebihan Alat Pelindung Diri
1. Kekurangan
a. Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna karena menggunakan APD
yang kurang tepat.
b. APD hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi yang berpotensi
menimbulkan bahaya.
c. Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.
d. APD dapat menularkan penyakit, bila dipakai berganti-ganti.
2. Kelebihan
a. Mengurangi resiko akibat kecelakaan
b. Melindungi seluruh/ sebagian tubuhnya pada kecelakaan
c. Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan
administrasi tidak berfungsi dengan baik.
d. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja
F. APD di Pabrik Sepatu
1. Kondisi Lingkungan Kerja
a. Lingkungan Fisik
Pada Potensial Hazard Lingkungan
Fisik yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dilihat dari lingkungan
fisik potensi yang dapat menjadi faktor risiko sesuai dengan hasil observasi
antara lain :
o Tata Ruang
Dengan tempat industri yang cukup
besar tetapi dalam tata ruang dan penataan perlengkapan kurang maksimal
sehingga hal ini bisa mempengaruhi kenyamanan dan keleluasaan pekerja.
Lingkungan yang tidak kondusif
seperti ini dapat megakibatkan pekerja sulit mengatur gerak dalam ruangan
ditambah lagi beberapa barang penyimpanan dan meja tempat pengguntingan, mesin
jahit itu sendiri yang ditata kurang sistematis membuat rungan terlihat sempit.
Ruang kerja yang sempit juga
dapat mempengaruhi tingkat stress pekerja karenan ini dianggap mengancam
keamanan dan kenyamanan mereka dalam bekerja.
o Kebisingan
Setelah melakukan observasi di
lokasi industri sepatu, pada industri ini terdapat 4 mesin jahit yang berjalan
dan cukup menimbulkan suara kebisingan yang dapat mengakibatkan penurunan
kemampuan daya konsentrasi dan daya dengar bila terjadi dalam waktu yang lama.
Contohnya karena kebisingan,
pekerja menjadi tidak konsentrasi sehingga bisa saja terjadi kesalahan dalam
pembuatan sepatu. Selain itu kemungkinan kecelakaan kerja dapat terjadi
sehingga mengakibatkan luka, baik yang permanen maupun yang tidak.
b. Lingkungan Biologi
Potensial lingkungan biologi pada
pekerja adalah dari bahan baku yang digunakan selama proses kerja seprti bahan
imitasi dan bahan kulit. Didalam serat bahan tidak menutup kemungkinan terdapat
banyak baketri dan jamur yang bersifat pathogen bagi tubuh manusia. Oleh sebab
itu ini dapat mengakibatkan kemungkinan besar untuk terinfeksi bakteri dan
jamur tersebut.
c. Lingkungan Kimia
Bahan kimia yang terkandung dalam
lem yang digunakan pekerja untuk memasang upper dengan sol sepatu mengakibatkan
Dalam proses produksinya, penggunaan lem yang mengandung bahan kimia berbahya
merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Berdasarkan studi yang dilkukan oleh
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Msyarakat,
Universitas Indonesia bekerja sama dengan Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat,
diketahui bahwa terdapat pelarut organik dalam lem berupa toluena lebih dari
70% dan pelarut benzena sekitar 1-2% (Widjaja, 2008). Kedua pelarut tersebut
bersifat toksik, bahkan benzena bersifat karsinogen, sehingga kontak langsung
dengan manusia sedapat mungkin harus dihindarkan. sehingga dikhawatirkan
pekerja dapat terkena dampak kesehatan seperti sindroma pelarut (pusing, mual,
sulit berkonsentrasi), sakit paru, liver, dan leukemia. Upaya pencegahan dan
perlindunan pada pekerja sangatlah penting dilakukan. Salah satu upaya untuk
menurunkan risiko kesehatan pada pekerja adalah dengan melakukan sosialisasi
dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan pekerja mengenai bahaya kimia pada lem dan cara aman bekerja dengan
bahan kimia lem. Peningkatan pemahaman pekerja tentang bahaya kimia akan memicu
terciptanya perilaku kerja yang aman sehingga dapat menurunkan risiko munculnya
penyakit akibat kerja.
d. Lingkungan Fisiologi
1) Sikap Tubuh
Para pekerja memang dituntut untuk
duduk lebih lama. Kondisi dominan berada dalam kondisi duduk, kepala menunduk,
punggung membungkuk serta leher menekuk dapat mengakibatkan penyakit dan
kecelakaan kerja.
Misalnya posisi duduk sekalipun
pada saat duduk menurut tegangan pada kaki rendah, sikap tak alami dapat
dihindari, konsumsi energi terkurangi dan kebutuhan peredaran darah hanya
sedikit (Sastrowinoto, 1985). Akan tetapi untuk posisi duduk yang keliru dan
terlalu lama tanpa adanya refleksi otot punggung dapat mengakibatkan sakit
punggung. Selain itu pada saat duduk otomatis perut mengendor maka ini dapat
mengakibatkan gangguan dalam salauran pencernaan dan paru-paru.
2) Penggunaan APD
Pekerja sama sekali tidak
menggunakan alat pelindung diri karena menurutnya hanya dapat memperlambat
pekerjaanya dan mereka jadi terganggu dalam mengerjakan tugasnya. APD yang
harus digunakan pada industri ini adalah:
Masker
Alas kaki
Sarung tangan
e. Sarana dan Peralatan Kerja
Peralatan kerja yang digunakan
pada industri ini seperti palu, paku, tang, pisau, gunting dapat berpotensi
mengakibatkan kecelakaan kerja terlebih para pekerja juga tidak memakai alat
pelindung diri. seperti gunting tidak dilengkapi dengan pengaman. dan banyak
peralatan – peralatan tersebut yang berkeliaran dilantai sedangkan para pekerja
tidak memakai alas kaki.
2. Faktor Manusia
a. Kesehatan Tenaga Kerja
Dari hasil observasi kami melihat
kesehatan pekerja terlihat baik, tetapi ketidakpedulian para pekerja terhadap
hal – hal yang mereka anggap sepele justru dapat membahayakan kesehatan mereka,
seperti pada bau lem yang mereka hirup terus – menerus. Selain itu pada benda –
benda tajam yang berserakan yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
b. Kesesuaian Sikap, Cara dan
Sistem Kerja
Para pekerja pada industri sepatu
ini setiap hari sekurang – kurangnya selama 8 jam melakukan pekerjaan dengan
duduk, hal ini dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Pelindung Diri (APD) adalah
perlengkapan dan pakaian perlindung yang digunakan pekerja untuk melindungi
dirinya dari bahaya-bahaya pekerjaan seperti terjatuh, terkena sinar
elektromagnetik, kontak langsung dengan bahan kimia, kebisingan, getaran, gas,
uap, dan debu. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga
kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat
dilakukan dengan baik.
B. Saran
1. Memberikan penyuluhan tentang
APD kepada masyarakat agar mengurangi dampak kecelakaan.
2. Penggunaan APD sebaiknya
disesuai dengan jenis kegiatan dan tempat pekerjaan.
3. Setiap pekerja sebaiknya
menggunakan APD.
4. Pemantauan terhadap APD harus
rutin dilakukan, agar dalam penggunaan lebih optimal.
Comments
Post a Comment