Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Menjaga Bayi Tetap Sehat Dengan Cukup ASI


Menjaga Bayi Tetap Sehat Dengan Cukup ASI


Sudah menjadi kewajiban ibu untuk menjaga bayi tetap sehat dengan cukup ASI setelah bayi terlahir. ASI merupakan satu-satunya sumber nutrisi bagi bayi. Untuk itu selain ibu harus rutin dalam memberikan ASI eksklusif juga ibu harus menjaga kualitas ASI dengan pola makan yang baik.

Mungkin ibu merasa sudah rutin dalam memberikan ASI bagi si kecil. Tapi apakah ASI yang ibu berikan sudah baik? Apakan cara ibu memberikan ASI dengan cara menyusui bayi sudah benar? untuk memastikan hal tersebut maka ibu harus mengetahui beberapa tanda ASI yang diberikan pada bayi sudah baik.

Bayi Tenang Setelah Menyusu

Bayi yang merasa cukup dalam menyusu akan lebih terlihat tenang. Setelah menyusu, bayi ada yang langsung tertidur ataupun tidak. Namun bayi yang cukup menyusu mimik mukanya akan terlihat lebih tenang dan santai, bahkan jika tidak tertidur bayi akan terlihat bahagia dengan tertawa atau senyum seperti ingin berbicara.

Frekuensi Bayi Menyusu Cukup

Semakin bertambah usia bayi, semakin sering frekuensi bayi dalam menyusu. Ini bisa menjadi salah satu indikator ibu dalam menentukan kesehatan bayi ibu di rumah. Bayi yang baru lahir normalnya akan menyusu sebanyak 12 kali perhari atau setiap 2 sampai 3 jam sekali.

Frekuensi BAK dan BAB Bayi Meningkat

Semakin sering bayi menyusu, semakin sering pula bayi BAK dan BAB. Walaupun bayi hanya minum ASI dan tidak makan, namun bayi tetap akan BAB. Biasanya jika ausia bayi belum satu minggu maka BAB bayi berwarna hitam dan akan berubah kuning keemasan setelah berumur lebih satu minggu. Jika frekuensi menyusu bayi perhari cukup (sekitar 12 kali) maka bayi akan BAK sekitar 6 kali dan BAB sekitar 3 kali.

Kesehatan Bayi Terjaga

Bayi yang sehat adalah bayi yang cukup ASI. Biasanya bayi akan terlihat lebih pulas saat tidur dan selalu riang dan sumringah saat sedang terjaga. Hal ini merupakan tanda dari bayi yang mendapat cukup ASI.

Kenaikan Berat Badan Baik

Setelah melihat tanda harian seperti frekuensi menyusu, BAK, BAB maupun aktifitas keseharian bayi, ibu juga bisa melihat tanda bayi yang cukup ASI saat melakukan penimbangan bayi baik di fasilitas kesehatan maupun di posyandu. Kenaikan berat badan bisa dipantau melalui KMS (Kartu Menuju Sehat) Bayi. Satu minggu setelah lahir, berat badan bayi akan mengalami penurunan. Ibu tidak perlu panik karena pada usia ini tubuh bayi sedang beadaptasi dengan pola asupan nutrisi bagi tubuhnya. Jika dalam rahim bayi mendapat asupan nutrisi secara otomatis melalui tali pusat, sedangkan setelah lahir bayi harus memperoleh nutrisi dengan sedikit “usaha” yaitu menghisap ASI pada payudara ibu dan hal ini adalah normal. Pada satu atau dua minggu kemudian berat badan bayi akan kembali bertambah dengan normal.

Hal yang Harus Diwaspadai

  1. Ketika periode menyusui bayi ada beberapa hal yang harus ibu waspadai terutama pada satu bulan pertama setelah kelahirannya.
  2. Pastikan bayi mampu menghisap keluar ASI dari puting ibu.
  3. Setelah selesai menyusui pastikan pula keadaan payudara terasa kosong karena jumlah ASI berkurang, waspadai jika masih terasa kencang.
  4. Lihat keadaan bayi setelah menyusu dan jika langsung tidur apakah terlihat tenang atau malah gelisah.
  5. Pada minggu awal setelah lahir berat badan bayi akan berkurang dan itu normal, namun jika pada minggu kedua atau ketiga tidak mengalami penambahan, maka ibu patut curiga.
  6. Bayi yang sehat adalah bayi yang aktif bermain disela waktu tidurnya, waspada jika bayi ibu lebih sering tertidur atau menangis.
  7. Saat usia bayi menginjak satu minggu, normalnya dalam sehari bayi ibu akan BAK minimal 6 kali dan BAB minimal 3 kali, waspadai jika kurang dari jumlah tersebut.



Bagaimana, mudah bukan untuk menjaga bayi tetap sehat dengan cukup ASI yang diberikan setiap harinya? Usahakan ibu hanya memberikan bayi ibu ASI secara Ekslusif selama 6 bulan pertama dan dilanjutkan dengan tetap memberikan ASI dengan didampingi MP-ASI sampai usia si kecil memasuki usia dua tahun.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)