Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Nama-Nama Obat Kegawatdaruratan


Nama-Nama Obat Kegawatdaruratan

1)   Adrenalin
Epinefrin 1%,
Indikasi :
Glukoma kronik,
Dosis :
Tiap 1-3 hari I tetes sebelum tidur
Kemasan:
Botol 5 mL 1%, 2%, 15 ml 1%, 2%

2)   Aminophylin
Trofilin etilendiamin 24  mg.
Indikasi :
Asam bronkial dan asma kardial,kejang coroner,depresi pernapasan.
Kemasan :
Dos 24 ampul 10 ml.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Cara pemberian :
Oral : dapat digunakan bersama dengan makanan maupun tidak
Intravenous:
Ø  Dapat diberikan dengan injeksi lambat IV bolus atau dapat diberikan dengan IV infus   
Ø  Jangan dicampur dengan obat lain didalam syringe
Ø  Hindari penggunaan obat-obat yang tidak stabil dalam suasana asam bersamaan dengan aminofilin
Ø  Jangan digunakan jika terdapat kristal yang terpisah dari larutan
Ø  Jangan digunakan jika larutan tidak jernih.

Dosis :
Dewasa : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 250-500mg (5 mg/kg) (diinjeksikan lebih dari 20 menit) dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
Dewasa : Asma akut berat : IV infus 500 mcg/kg/jam (dengan monitoring ketat) disesuaikan dengan konsentrasi plasma Teofilin.
Anak-anak : Asma akut berat yang memburuk dan belum mendapat terapi dengan Teofilin. Injeksi IV pelan : 5 mg/kg (diinjeksikan lebih dari 20 menit)  dengan monitoring ketat, selanjutnya dapat diikuti dengan dosis pada asma akut berat.
Anak-anak : Asma akut berat: IV infus: anak usia 6 bulan - 9 tahun 1mg/kg/jam anak usia 10 - 16 tahun 800 mcg/kg/jam disesuaikan dengan konsentrasi teofilin dalam plasma.
Parameter Monitoring
1.     Penurunan gejala asma
2.    Test fungsi paru
3.    Serum Teofilin (rentang normal: 10-20 mcg/mL).
Bentuk Sediaan
Tablet 225 mg, Ampul 10ml.

3)   Atropin Sulfat
Nama & Struktur Kimia :Sinonim :
Atropine sulfate; a (Hydroxymethyl)benzeneacetic acid 8-mehtyl-8-azabicyclo(3.2.1)oct-3-yl ester tropine topate, d,l- hyosciamine.
Indikasi
Meringankan  gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan  spasme otot polos (antispasmodic); mydriasis dan cyclopedia pada mata; premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi;   mengembalikan  bradikardi yang berlebihan; bersama dengan neostigmin untuk mengembalikan penghambatan non-depolarising neuromuscular, antidote untuk keracunan organophosphor ; cardiopulmonary resucitation.
Dosis, Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Premedikasi, injeksi intra vena 300 – 600 mcg , segera sebelum induksi anestesia, anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Pemberian injeksi subcutan atau intramuscular  300 – 600 mcg 30 – 60 menit sebelum induksi; anak-anak 20 mcg/kg ( maksimal 600 mcg). Intra-operative bradicardia , pemberian injeksi intravena, 300 – 600 mcg (dosis yang lebih besar pada kondisi emergensi); anak-anak (unlicensed indication) 1- 12 tahun 10 -20 mcg/kg Untuk mengendalikan efek muskarinic pada penggunaan neostigmin dalam melawan penghambatan neuromuskular kompetitif , pemberian injeksi intravena 0,6 – 1,2 mg ; anak-anak dibawah 12 tahun (tetapi jarang digunakan) 20 mcg/kg (maksimal 600 mcg) dengan neostigmin 50 mcg/kg.
Bentuk Sediaan
Injeksi.

4)   Calcium Glukonat
Ø  Digunakan untuk perbaikan kontraksi otot jantung, stabilisasi membran sel otot jantung terhadap depolarisasi. Juga digunakan untuk mencegah transfusi masif atau efek transfusi akibat darah donor yang disimpan lama.
Ø  Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-20 menit atau dengan menggunakan drip.
Ø  Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonat dan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium klorida. Dalam tranfusi, setiap 4 kantong darah yang masuk diberikan 1 ampul Kalsium gluconat.
Dosis 60–100 mg/KgBB iv pelan-pelan.

5)   Citicholine
Sitikolin injeksi 250 Mg/ 2 ml.
Indikasi :
Fase akut untuk ketidak sadaran karena trauma serebral,trauma kepala paska oprasi atau kecelakaan.Fase kronik untuk kelainan neural dan psikiatrik (seperti hemiplegia,dyskinesia,motorplasi,apasia amnesia,disorientasi dan sakit kepala) yang mengiringi apopleksi,cedera kepala,dan oprasi akut 250-500 Mg.Fase kronik 100-300 Mg,dosis dapat ditingkatkan tergantung situasi.
Kemasan :
Ampul 250 Mg / 2 ml.

6)   Cortison (Hydrocortison)
Kemasan:
Hydrocortisone cream 1%, tube 5 gram
Hydrocortisone cream 2,5%, tube 5 gram
Indikasi:
Pengobatan eksema, inflamasi pada kulit, dan dermatitis karena alergi.
Kontra Indikasi:
Hydrocortisone cream sebaiknya tidak digunakan bila ada tuberkulosis kulit, varisela, vaksinia, dan penyakit kulit lainnya yang disebabkan oleh virus atau jamur.
Dosis:
Oleskan tipis-tipis Hydrocortisone cream pada daerah lesi 3 sampai 4 kali sehari.
Efek Samping:
Pada penderita yang sensitif dapat timbul reaksi seperti: rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit serta infeksi sekunder.

7)   Dexamethason 0,75 mg
Indikasi:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Kontra Indikasi:
Ø  Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntung-kan penderita.
Ø  Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Komposisi:
Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung:
a. Dexamethasone ................. 0.5 mg.
b. Dexamethasone ................. 0.75 mg.
Tiap ml injeksi Dexamethasone Harsen mengandung:
Dexamethasone Sodium phosphat ..... 5 mg.
Uraian dan Penggunaan:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone. Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral conticoid dari cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocotical tidak berguna.Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya: untuk anti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit colagen lainnya, alergi dermatitis dll, penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.
Efek Samping:
Ø  Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
Ø  Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya.
Ø  Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Dosis:
Dewasa:
Oral: 0.5 mg - 10 mg per hari (rata-rata 1.5 mg - 3 mg per hari)
Parenteral: 5 mg - 40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
Anak-anak: 0.08 mg - 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Perhatian:
- Kekurangan adrenocotical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.
- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan chirrhosis.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER

8)   Dextrose 5% EURO-MED/ Dextrose 10 %EURO-MED
Dextrose monohidrat
Indikasi :
Rehidrasi, penambahan kalori secara parenteral, basic solution.
Kontra indikasi :
Hiperhidrasi, Diabetus mellitus, ganmgguan toleransi glukosa paska oprasi, sindroma mal Absopsi glukosa-galaktosa.
Efek samping :
Demam, iritasi atau infeksi pada tempat injeksi,thrombosis atau flebitis pada tempat injeksi dan ekstravasasi, hiperglikemi pada bayi baru lahir.
Perhatian :
Asidosis laktat, gangguan ginjal, sepsis berat, fase awal paska trauma.
Dosis :
Bersifat individual,  kec infuse 3mL/kgBB/jam.
Kemasan :
Lar infuse 5% : 500 mL x 24; 1 L x 12
Lar infuse 10 % : 500 mL x 24 ; 1 L x 12
Dextrose in asetated ringer’s
Per liter  : dextrose monohidrat 50 g, NaCl 6 g Nartium asetat anhidrat 2.28 mg, KCl 300 mg, CaCl2 dihidrat 200 mg
Indikasi :
Menambah energi, mengatasi dehidrasi isotonok, mengganti cairan tubuh yang hilang dalam keseimbang-an asam basaatau asidosis ringan.
Kontra indikasi :
Hiperhidrasi, Diabetus malitus, gangguan toleransi glukosa pasca op, sindrom malabsopsi glukosa-galaktosa, hipernatremia, asidosis laktat, hipokalemia, hiper-kalsemia.
Perhatian :
Pasien dengan gagal jantung, hipoproteinema, edema perifer atau edema paru, gangguan ginjal, sepsis berat, pase paska trauma, Anak, lansia hipertensi tiksemia gravedarum.
Interaksi obat :
Tidak boleh ditambahkan kedalam tranfusi darah karena dapat menyebabkan lisis dan kougulasi sel darah merah dan hemolisis.
Dosis :
Tergantung kebutuhan dan kondisi pasien.
Kemsan :
Larutan infuse 500 mL x24; 1 x 12.
Dextrose in sodium chloride
Per 100 mL 5% D in 0.3% NaCl : dektrosa 5 g, NaCl 300 mg,
Per 100 mL 5% D in 0,45% NaCl : dektosa 5 g, NaCl 450 mg
Per 100 mL 5% D in 0,9% NaCl : dektrosa 5 g, NaCl 900mg
Indikasi :
Rehidrasi, memelihara keseimbangan cairan dan elektrilot.
Kontraindikasi :
Hidrasi, Diabetus malitus, gamgguan toleransi paska op, sindroma malabsopsi glukosa-galaktosa, hipernatremia, asidosis, hipokalemia
Efek samping :
Tromboflebitis, demam, iritasi atau infeksi padatempat injeksi,dan ekstravasasi.
Perhatian :
Pasien dengan asidosis laktat,gangguan ginjal, sepsis berat, pase awal paska trauma, gagal jantung kongesif, hipoproteinemia, edema perifer. Anak lansia, hipertensi, toksemia gravidarum.
Interaksi Obat :
Tidak boleh ditambahkan kedalam teranfusi darah karena dapat menyebabkan kougulasi sel darah merah dan hemolisis.
Dosisis :
Bersifat individual, tidak lebih dari 0,5 mg/kgBB/jam.
Kemasan :
Larutan infuse 500 mL x24; 1 L x 12.

9)   Dextrose 10%
BROMIFAR KAPLET
Komposisi :
Setiap kaplet mengandung Bromhexine HCL 8 mg
Indikasi :
Sebagai mukolitik untuk meredakan batuk berdahak.
Dosis :
* Dewasa & Anak-anak diatas 10 tahun : 1 kaplet, 3 kali sehari
* Anak-anak 5-10 tahun : 1/2 kaplet, 3 kali sehari
* Anak-anak 2-5 tahun : 1/2 kaplet, 2 kali sehari
Atau menurut petunjuk dokter
Efek Samping :Dapat terjadi mual, diare, gangguan pencernaan, rasa penuh di perut, tetapi biasanya ringan. Pernah dilaporkan terjadi vertigo, berkeringat banyak dan ruam kulit.Juga dapat terjadi kenaikan transaminase.


10)Dextrose 40%
Kalium diklofenak mempunyai sifat analgesik dan anti-inflamasi kuat.Mekanisme kerja yang utama adalah melalui penghambatan pada biosintesis prostaglandin.  Pada keadaan inflamasi  seperti trauma setelah operasi, kalium diklofenak meringankan nyeri spontan dan nyeri pada pergerakan, serta menghilangkan pembengkakan dan luka dengan edema. Kalium diklofenak diserap secara lengkap dan kadarnya dalam plasma menunjukkan hubungan yang linear dengan besarnya dosis.Kira-kira setengah dari senyawa aktifnya dimetabolisme pada lintasan pertama melalui hati.Sebanyak 99% diklofenak terikat pada protein serum.Waktu paruh akhir dalam plasma adalah 1-2 jam.Obat ini dimetabolisme hampir lengkap di hati dan kurang dari 1% diekskresi melalui urin sebagai senyawa asal.
INDIKASI :
Pengobatan jangka pendek pada keadaan :
    * Rasa sakit pada peradangan pasca traumatik, misalnya akibat keseleo.
    * Peradangan dan nyeri setelah operasi, misalnya setelah bedah mulut atau ortopedik.
    * Sebagai obat tambahan pada nyeri akibat peradangan telinga, hidung, tenggorokan, misalnya pada faringotonsilitis, otitis.
    * Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.
KONTRA INDIKASI :
Penderita tukak lambung, penderita yang mempunyai hipersensitivitas terhadap bahan aktif dari obat. Penderita yang terkena serangan  asma, urtikaria atau rhinitis akut yang disebabkan oleh asam asetilsalisilat atau oleh obat lain yang mempunyai aktivitas penghambatan terhadap pembentukan prostaglandin. 
DOSIS :
Pada kasus ringan, dosis dewasa dan anak-anak diatas 14 tahun adalah 75-100 mg/hari, dibagi dalam 2-3 dosis.
Untuk kasus yang lebih berat, dosis harus dinaikkan sampai 100-150 mg/hari.     Kalium diklofenak tablet tidak direkomendasikan penggunaannya pada anak-anak.  Sebaiknya digunakan bersama dengan minuman, terutama sebelum makan.

11)Dopamin
Dopamin HCL 10 Mg :20 Mg/ml injeksi.
Indikasi :
Memperbaiki keseimbangan hemodinamik pada kondisi sindrom syok terhadap infark miokardial,trauma,syok sepsi,oprasi terbuka gagal jantung,gagal ginjal dan serangan jantung kronis.
Kontra indikasi :
Feokromositoma.
Efek samping :
Mual,muntah,bertambah beratnya keluhan angina pectoris.
Dosis :
Infus IV : syok kardiogenik,kegagalan gijal : Dosis rata-rata 200 mcg/menit (3 mcg/KgBB/menit),Jarak dosis,175-250 mcg/menit.Pada pembedahan (syok paska bedah) termasuk bedah jantung : Dosis rata-rata 450 mcg/menit (6,5 mcg/menit (14-17 mcg/menit).
Kemasan :
Dos 5 Ampul 5 ml injeksi 10 mg/ml,5 ampul 10 ml injeksi 20 mg/ml.

12)Dipenhidramin
Indikasi:
Pencegahan dan pengobatan rinitis alergi, selesma, pruritus, urtikaria atau reaksi alergi.
Dosis:
Dosis oral :
Dewasa dan remaja : 25-50 mg  3-4 kali sehari, dengan interval 4-6 jam, bila perlu. Dosis maksimal 300 mg/hr.
Usia lanjut (usila) : Mulai dengan dosis dewasa serendah mungkin. Usia lanjut lebih sensitif terhadap efek antikolinergik.
Anak-anak > 9.1 kg : 12.5-25 mg  3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Sebagai alternatif, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis.Dosis maksimal 300 mg/hr.
Anak-anak<= 9.1 kg : 6.25-12.5 mg 3-4 kali per hari, dengan interval 4-6 jam. Alternatif lain, berikan 5 mg/kg/hr, terbagi dalam 3-4 dosis. Dosis maksimal 300 mg/hr.
Intravena atau intramuscular:
Dewasa dan remaja : 10-50 mg IM atau IV setiap 4-6 jam, bila perlu. Dosis tunggal 100 mg dapat diberikan bila perlu.Dosis maksimal 400 mg/hr.
Usila : Mulai dengan dosis dewasa terkecil. Usila lebih sensitif terhadap efek antikolinergik.
Anak-anak : 5 mg/kg/hr IM atau IV, terbagi dalam 3-4 dosis.
Untuk pengobatan rinitis alergi atau selesma

13)Furosemid
Furosemid 40 Mg/tablet dan 20 Mg/2 ml injeksi.
Indikasi :
Edema dan hipertensi ringan sampai sedang.
Dosis :
Dewasa 1-3 sehari  ½ - 1 tablet : anak-anak 1-3 Mg/kgBB/hari : ijeksi : 20-40 Mg,10 ampul 2 ml.

14)ISDN (Isosorbid Dintrat)
Golongan/Kelas Terapi: Obat Kardiovaskuler
Indikasi:
Pencegahan dan pengobatan angina pektoris; untuk gagal jantung kongestif; untuk mengurangi rasa nyeri, disfagia dan spasme pada esofagus dengan reflak gastroesofagus.
Dosis:
Dosis dewasa (untuk lanjut usia harus diberikan dosis harian terendah dan selanjutnya dititrasi).
Oral : Angina : 5-40 mg, 4 kali sehari, atau 40 mg setiap 8-12 jam, sediaan sustained release.
Sublingual: 2.5-5 mg setiap 5-10 menit, maksimum 3 dosis selama 15-30 menit, juga dapat digunakan 15 menit sebelum melakukan aktivitas untuk mencegah terjadinya serangan (profilaksis).
Gagal jantung kongestif : dosis awal : 20 mg, 3-4 kali sehari. Dosis target : 120-160 mg/hari dalam dosis terbagi, digunakan secara kombinasi dengan hidralazin.
Spasme pada esofagus (unlabeled use) : 5-10 mg sebelum makan. Sublingual : 2.5 mg setelah makan.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap isosorbid dinitrat atau komponen lain dalam formulasi; hipersensitif terhadap nitrat organik; penggunaan bersama penghambat phosphodiesterase-5 (PDE-5) (sildenafil, tadalafil, or vardenafil); glaukoma angle-closure( peningkatan tekanan intraocular); trauma kepala atau perdarahan serebral (peningkatan tekanan intrakranial); anemia berat.
Bentuk Sediaan: Tablet

15)Ka En 2A
CEREBROFOT DHA
Komposisi :
Tiap 5 ml sirup  mengandung :
Asam dokosaheksanot (DHA), Asam Lglutamat, vitamin B1, Vitamin B2,Niasinamida, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, capantotenat,vitamin A,vitamin D,Ca fosfat.
Indikasi :
Multivitamin dan mineral

16)Ka En 3A
Na 60 mEg,k 10 mEg,CI 50 mEg,laktat 20 mEg,glukosa 27 g tiap liter.
Indikasi :
Sebagai cairan besar pemeliharaan / rumatan untuk pasien usia ≥ tiga tahun atau ≥ 15 KgBB.
Dosis :
Dewasa dan anak-anak ≥ 3 tahun BB ≥ 15 Kg 500-1000 ml/jam.
Kemasan :
Larutan infus 500 ml.

17)Ketoprofen
Katoprofen tablet 50 mg,100 mg : injeksi dalam ampul 50 mg/ml.
Indikasi :
Untuk mengobati gejala RA,spondylitis ankilosa,OA,gout akut,serta mengontrolnyeri,dan implamasi akibat oprasi ortopedik.
Kontra Indikasi :
Hipersensitif terhadap aspirin atau AINS lain,gangguan fungsi ginjal dan hati berat.
Perhatian :
Penderita heperasiditas lambung.Hamil,lactase.Gangguan fungsi ginjal ringan.
Efek Samping :
Mual,muntah,diare,dyspepsia,konstifasi,pusing,sakit kepala,ulkus peptic,pendarahan,perforasi,ruam kulit,gangguan fungsi ginjal,dan hati,nyeri abdomen,konfusi ringan,vertigo,udem,insomnia,trombositopenia,brokospasme,anafilaksis.
Dosis ;
Oral : Awal ; sehari 2X 75 mg atau sehari 4 X50 mg.Maksimal 200 mg / hari tidak boleh > 3 hari.
Kemasan :
5 X 10 Salut enteric 50 mg. 2 ml X 5 ampul 50 mg/ml.

18)Ketorolac
Katerolak injeksi 10 mg atau 30 mg/ml.
Indikasi :
Katerolak parenteral di indikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek (maksimal 2 hari) terhadap nyeri akut derajat sedang berat segera setelah oprasi.
Dosis :
Dosis awal katerolak (untuk pasien dewasa) 10 mg diikuti dengan peningkatan dosis 10-30 mg setiap 4-6 jam bila dipelukan.Setiap pasien harus diberikan dosis efek terendah sesuai dengan tingkat nyeri dan respon dari masing-masing pasien.Dosis maksimal dewasa : 90 mg/hr.Pasien lanjut usia,pasien gangguan gagal ginjal ringan dan BB < 50 kg :60 mg/hari.Terapi kombinasi dengan analgesic opioid (morfin dan phetidine) untuk mendapatkan efek analgesic yang optimal pada periode paska bedah awal dapat dilakukan bila nyeri bertambah hebat,karena katerolak tidak mengganggu penyerapan analgesic opioid dan tidak mencetuskan defresi napas atau sedasi seperti yang dapat terjadi pada pemberian analgesic opioid dan dapat menurunkan dosis opioid yang diperlukan.
Kontra Indikasi :
Alergi terhadap katarolak,ultus peptikum aktif,pasien yang di duga/didiagnosa menderita penyakit serebrovaskular ,diatosis hemoragik (gangguan hemostasis)antara lain gangguan koagulasi,karena katarolak menghambat agresi trombosit sehingga dapat memperpanjang waktu pendarahan, hipovolemia akibat dehidrasi atau akibat lain,gangguan ginjal derajat sedang-berat (keratin serum >160 mmol/L), kehamilan,persalinan,melahirkan atau lactase,anak < 16 th,bila diberikan secara epidural atau intratekal.
Kemasan :
2 ml x6 Ampul 10 mg/ml.

19)Lidocain
Indikasi       : Anestesi filtrasi dan anestesi permukaan, antiaritmia
Efek samping : Mengantuk
Pemberian ini dimaksud untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT, Ventrikel Ekstra Sistol yang multipel, multifokal, konsekutif/salvo dan R on T
Dosis:
Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapat diulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jam pertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam
dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena
Kontra indikasi :
Alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama idioventrikuler.

20)Manitol
Infuse 20%
Komposisi:
Tiap 1000ml larutan mengandung
Manitol 200.00gram
AQuapro injeksi 800.00gram
Deskripsi:
Larutan infuse mengandung manitol 20%, dalam air untuk injeksi. Osmolaritas larutan : 1098 mOsm/liter
Indikasi:
Sebagai osmotic dan diuretic dalam pencegahan dan pengobatan untuk :
  1. Oliguria pada gagal ginjal akut yang bertujuan mengembalikan fungsi ginjal kembali normal
  2. Menurunkan tekanan intracranial pra dan pasca operasi pada pasien bedah neuro
  3. Menurunkan edema otak atau edema umum ( misalnya : intaokuler, asites)
  4. Mempercepat klirens ginjal pada kasus keracunan atau overdosis,barbiturate atau sedative lain.
Dosis dalam pemakaian:
Larutan manitol injeksi diberikan secara infuse IV sebagai suatu osmoticdiuretic unutk melindungi kunci ginjal pada gagal ginjal akut dan menurunkan peninggkatan tekanan intarakranial dan intraokuler.
Dosis total & Kecepatan infuse:    
Ditenttukan atau disesuaikan dengan seberapa berat kondisi klinis dan usia penderita.
Dosis umum untuk dewasa:
20-100 gm dalam waktu 24 jam.
Kecepatan impus di sesuakan untuk mempertahankan aliran urin minimal 30-50 ml/jam.
Dosis untuk menurunkan peninggian intracranial dalam badan syarap dan intra okuler:
1-2gm/kg BB diimpuskan dalam waktu 30-60 menit.
Pada penatalaksanan untuk edema dan ascitas :500 ml mannitol diimpuskan dalam waktu 2-6 jam.
Pada penatalaksanan oliguda:500 ml mannitol di impuskan dalam waktu 90 menit.
Dosis untuk meningkatkan dieresis  pada intoksikasi:500 ml mannitol diimpuskan dalam waktu 4-8 jam
Dosis umum untuk anak-anak : 12 gm/kg BB.

21)Martos
Maltosa 100 g/liter larutan infus.
Indikasi :
Suplai air dan karbohidrat melalui rute parenteral pada pasien diabetes mellitus dan pada pasien yang mempunyai penyakit diabetes akut.
Dosis :
Dewasa : 500-1000 ml dengan kecepatan tetesan infus yang rendah,500 ml dalam 2 jam.
Kemasan :
500 ml dalam botol 1000 ml.

22)Metampyron+Lidocain
Nama Dagang:
ADIMIDON
Metampiron 250 mg, piramidon 20 mg, lidokain hidroklorida 15 mg tiap ml injek. In: Analgetik dan antipiretik. Km: Dos 25 vial @ 15 mg.
Nama Dagang:
CYMAMIDON
Metampiron 250 mg, lidokain hidroklorida 15 mg tiap ml injek.In: sakit kepala, nyeri urat saraf, pegal/sakit pada pinggang. KI: kepekaan terhadap antipirin, aminopilin, dipiro, penyakit hati; bayi 3 bulan pertama atau bobot kurang dari 5 kg, wanita hamil 3 bulan pertama dan 6 minggu terakhir. Perh: dapat menimbulkan agranulasitosis, hati-hati pada penderita diskrasia darah. ES: Agranulositosis. DS: Dewasa: ½ -1 g (2-4 ml) satu kali; sehari tidak lebih dari 3 g . Anak 250-500 mg (1-2 ml) satu kali, jika perlu diulang 3-4 jam; sehari tidak lebih dari 1 g. Untuk s.k.,  i.m., i.v.: tidak boleh lebih dari 1 g sekaligus karna dapat menimbulkan syok. Km: vial 10 ml.

23)Metampyron+Pavarin
Methampyrone / Metampiron 500 mg, Ekstrak Belladona 5 mg, Papaverin HCl 30 mg.
Indikasi:
Gangguan spastik (kejang) pada saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin, saluran empedu.
Dismenore (nyeri perut pada saat haid).
Kontra Indikasi:
Glaukoma sudut tertutup, sumbatan saluran kemih dan saluran pencernaan, atoni (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) usus, ileus paralitikum, asma, miastenia gravis, kolitis ulserativa, hernia hiatal, dan penyakit serius hati atau ginjal.
Efek Samping:
Meningkatkan tekanan dalam mata, siklopegia, midriasis, mulut kering, pandangan kabur, kemerahan pada wajah dan leher, retensi dan hesitansi urin, takhikardi, dada berdebar, sembelit/susah buang air besar, suhu tubuh tinggi, perangsangan susunan saraf pusat, ruam kulit, muntah, dan fotofobia.
Dosis:
Dewasa: 3X sehari 1/2 tablet.
Anak-anak :3X sehari ½ tablet.

24)Na Cl 0,9% (Natrium Clorida)
NaCl 9 g, air untuk injeksi ad 1000 mL tiap liter.
Indikasi :
Mengembalikan keseimbangan elektrolit pada dehidrasi.
Kontra indikasi :
Hipematremia, asidosis, hipokalemia.
Perhatian :
Gagal jantung kongstif, gangguan fungsi ginjal, hipoproteinemia, udem perifer, udem paru. Anak, usia lanjut, hipertensi dan toksemia pada kehamilan. Lakukan tes ionogram serum periodic pada terapi jangka panjang.
Efek samping :
Panas, infeksi pada tempat penyuntikan, thrombosis vena atau flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan, ekstravasasi.
Dosis :
Infuse IV 2,5 mL/kgBB/jam atau 60 tetes/70kgBB/menit atau 180 mL/70kgBB/jam aatau disesuikan dengan kondisi penderita.
Kemasan :
Larutan infuse 500 mL x 20, 1000 mL x 10.

25)Piracetam
Bekerja secara efektif pda telenchepalom dengan jaan memperbaiki fungsi dan mengkkatkan output sel otak, serta mengaktifkan potensi neur fisiologi, terutama pada keaddaan deficit :
Kompsisi:
1.     Ensebion 400 setiap kapsul mengandung piracetam 400mg
2.    Ensebion 800 setiap kaplet salut film mengandung piracetam 800mg
3.    Encebion syrup, setiap sendok teh (5ml) mengandung piracetam 500mg
Indikasi:
1.     Syndrom infolusi berhubungan dengan lansia, seperti kemunduran daya pikir,asthenia, gangguan adaptasi, gangguan reaksi psikomotor
2.    Dispungsi serebral berhubungan dengan akibat pasca trauma ( sakit kepala,vertigo, agitasi gangguan daya ingat &asthenia)
3.    Akoholisme kronis dan adikasi
4.    Untuk gangguan tingkah laku pada anak-anak misalnya pada anak-anak hiperkinetik,enuresis
Kontra indikasi :
Penderita dengan gangguan ginjal ( bersihan creatinin kurang dari 20 ml/menit)
Efek samping :
Umumnya jarang kecuali pada dosis yang sangat tinggi mencapai 4000mg, dapat menyebabkan kegelisahan yang ringan dan akan hilang bila dihentikan pemberiannya
Hati-hati terhadap penderita yang hipersensitif terhadap piracetam.
Dosis &cara pemakaian:
Kapsul & kaplet
1.     Gejala psikoorganik berhubungan dengan lansia:
Diberikan dengan dosis awal sebesar 2,4 gram sehari selama 6 minggu, dilanjutkan dengan 1,2 gram dalam sehari (dosis pemeliharaan).

26)Natrium Bikarbonat
Diberikan untuk dugaan hiperkalemia (kelas I), setelah sirkulasi spontan yang timbul pada henti jantung lama (kelas II B), asidosis metabolik karena hipoksia (kelas III) dan overdosis antidepresi trisiklik.
Dosis:
1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis setengahnya.
Jangan diberikan rutin pada pasien henti jantung.

27)Ranitidine
Golongan/Kelas Terapi: Golongan Saluran Cerna.
Ranitidin 150 mg/tablet.25 mg/ampul.
Indikasi :
Pengobatan jangka pendek tukak duodenum aktif,tukak lambung aktif,mengurangi gejala refluks esophagitis.Terapi pemeliharaan penyembuhan tukak duodenum dan lambung,sindrom Zollinger-Ellison.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas terhadap ranitidin atau bahan-bahan lain dalam formulasi.
Dosis :
Tukak duodenum : sehari 2 X 150 Mg (pagi dan malam) atau sehari 1 X 300 Mg sesudah makan malam atau sebelum tidur,selama 4-8 minggu.Tukak lambung aktif : sehari 2 X 150 Mg.Dosis hingga 6 gr sehari dapat diberikan pada penyakit yang berat,refluks gastro esophagitis : sehari 2 X 150 Mg.Dosis yang diberikan pada gangguan fungsi ginjal : bila bersihan kreatinin < 50 ml/menit : 150 Mg/24 jam.Bila perlu dosis dapat ditingkatkan secara hati hati setiap 12 jam atau kurang tergantung tergantung kondisi penderita. Injeksi : 50 Mg IM/IV suntikan lambat/IV infus setiap 6-8 jam.
Kemasan :
Dus 100 tablet 150 Mg,Ampul 50 mg/2 ml X 10.
Efek Samping:
Terbatas dan tidak berbahaya: aritmia, vaskulitis, pusing, halusinasi, sakit kepala, confusion, mengantuk, vertigo, eritema multiforme, kemerahan, pankreatitis, anemia haemolitic acquired, agranulositosis, anemia aplastik, granulositopenia, leukopenia, trombositopenia, pansitopenia, gagal hati, anafilaksis, reaksi hipersensitivitas.

28)Ringer Lactat
Na Laktat 3.1 g, CaCI6 g, KCI 0.3 g CaCI2 0.2 g air untuk nj ad 1000 mL.
Indikasi :
Mengembalikan keseimbangan Elektrolit pada dehidrasi
Kontra Indikasi :
Hipematremia, kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat asedosis.
Perhatian :
Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keluar atau berisi pertikel.
Epek samping :
Panas, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosit vena atau flebitis yang meluas di tempat penyuntikan.
Inter aksi Obat :
Larutan mengandung pospat
Dosis :
Infuse IV dosis sesuai dengan kondisi penderita.
Kemasan :
Larutan infuse 500ml.

29)Salbutamol
Sulbutamol sulfat setara salbutamol 2 mg dan 4 mg pertablet.Tiap sendok takar mengandung salbutamol sulfat 2,4 mg setara dengan salbutamol 2 mg.
Indikasi :
Kejang bronkus pada semua asma bronchial,bronchitis kronis dan emfisema.
Kontra Indikasi :
Hipersensitif.
Perhatian :
Hati-hati pada penderita thyrotoksikosis,hipertensi,gangguan kardiovaskuler,hipertyroid.Sebaiknya dihindari pada kehamilan terisemester pertama.Hati-hati penggunaan pada anak kurang dari 2 tahun.
Efek Samping :
Pada pemkaian dosis besar kadang terjadi tremor,palpitasi,krjang otot,taki kardi,sakit kepala dan ketegangan.
Dosis :
Dewasa > 12 tahun 2-4 mg 3-4 kali sehari atau 1-2 sendok (5-10 ml) 3-4 kali sehari.Anak : 2-6 tahun 1-2 mg 3-4 kali sehari atau ½ - 1 sendok (0,25-5 ml) 3-4 kali sehari.6-12 tahun 2 mg 3-4 kali sehari atau1 sendok (5 ml) 3-4 kali sehari.
Kemasan :
Tab 2 mg dos 10 X 10 tablet,tab 4 mg dos 10 X 10 tablet.Botol 100 ml.

30)Simetidin
Simetidin 200 mg.
Indikasi :
Pengobatan tukak usus,tukak lambung aktif,refluks gastroesofagus yang erosive,patologis seperti pada sindrom Zollinger-Elison,mastosis sistemik,adenoma endokrin multiple.
Dosis :
Pengobatan tukak usus 800 mg/hari malam hari atau 300 mg 4 X sehari atau 400 mg/ 2X sehari saat pagi dan sebelum tidur selama 4-6 minggu,dosis perawatan 400 mg sehari sekali sebelum tidur selama 400 mg sehari sekali sebelum tidur,tukak lambung aktif 800 mg 2X/hari atau 400 mg 4X sehari selama 12 minggu,hipersekresi patologis 300 mg 4X sehari.
Kemasan :
Dos 100 tablet 200 mg.

31)Stesolid Rectal
Deazepam 10 mg/2 ml injeksi,2 mg/5 ml sirup,2 mg :5 mg/tablet :5 mg/2.5 ml :10 mg/2,5 ml dalam tube.
Indikasi :
Neuritis,reumatik otot dan treumatik,psikosomatis,terapi penghentian gejala alkoholisme,status epilepsi,sebelum dan sesudah oprasi,antisedasi pada endoskopi,kateterisasi jantung,premedikasi sebelum anestesi,spasme otot akut misalnya tetanus,anti kejang.
Kontra indikasi :
Miastenia gravis,penderita gluekoma.
Perhatian :
Selama terapi jangan menyalakan mesin atau kendaraan.
Dosis :
Oral ; Dewasa,3 X sehari 2-5 mg kalau perlu dinaikan dosisnya sampai 3X sehari 10 mg.
Usia lanjut :1-2 kali sehari 2-2,5 mg,Anak 6-14 tahun ; 3 kali sehari 5 ml sirop.Anak dibawah 6 tahun : 3X sehari2,5-5 ml sirop.Injeksi : Tube rectal,dewasa 1 X 5 Mg.Usia lanjut :1-2X sehari 2-2,5 mg.
Kemasan :
Dos 100 tablet 2 mg,5 mg,botol ml sirup,dos 10X5 ampul,5 tube rectal 5 mg,10mg.

32)Tranexamic Acid
Asam traneksamat 250 mg/ml injeksi : 250 mg.
Indikasi :
Hemostatikum.
Kemasan :
Dos 10 ampul dos 10 X 10 kapsul.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)