Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Perkembangan Bayi Dalam Rahim Menjelang Hari Kelahirannya


Perkembangan Bayi Dalam Rahim Menjelang Hari Kelahirannya


Meski proses persalinan sudah dekat bukan berarti ibu tidak boleh tahu perkembangan bayi dalam rahim menjelang hari kelahirannya. Memasuki usia 9 bulan, bayi yang ibu kandung sudah masuk kategori mature (cukup umur) dan keadaan fisiknya telah siap untuk terlahir ke dunia.

Sebelumnya ibu telah mengetahui perkembangan janin di usia kehamilan 4 bulan. Memasuki awal usia kehamilan 9 bulan (sekitar 37 minggu), dalam keadaan normal bayi ibu akan memiliki panjang sekitar 48 cm dengan perkiraan berat sekitar 2800 gram. Namun dalam kondisi tertentu mungkin bayi ibu akan memiliki panjang dan bobot lebih kecil atau bahkan lebih besar dari perkiraan tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi kehamilan dan juga kondisi genetik tubuh orang tua atau faktor keturunan. Namun pada kondisi normalnnya di usia kehamilan 9 bulan, banyak terjadi perkembangan pada bayi ibu menjelang proses persalinannya.

Usia Kehamilan 37 Minggu

Pada ibu primipara (kehamilan pertama) kondisi bayi sudah turun ke lubang panggul namun pada ibu multi para (kehamilan kedua dan seterusnya) biasanya bayi belum turun ke lubang panggul. Lanugo (rambut halus) yang menyelimuti tubuh bayi akan ditelan bayi dan tersimpan di usunya dan nanti saat bayi terlahir lanugo tersebut akan dikeluarkan melalui BAB pertama bayi (mekonium).
Kepala janin akan mulai dipenuhi rambut dengan panjang sekitar 3,5 cm. Namun dalam beberapa kasus ada janin yang belum tumbuh sedikitpun, bahkan ketika bayi telah lahir pun ada yang sulit tumbuh rambut. Hal ini biasanya dipengaruhi karena tubuh bayi kekurangan hormon.

Usia Kehamilan 38 Minggu

Bayi ibu akan mengalami penambahan berat badan sebagai upaya awal adaptasi yaitu mengatur suhu tubuhnya ketika bayi terlahir. Organ tubuh bayi juga sudah terbentuk sempurna dan dengan posisi di tempat seharusnya. Namun dari banyaknya perkembangan semua organ tubuh bayi, paru-paru merupakan organ tubuh yang proses matangnya paling lambat.

Usia Kehamilan 39 Minggu

Pada minggu ke 39 bayi ibu sudah benar-benar matang dan siap terlahir kapan saja. Bayi akan memiliki panjang sekitar 50 cm dan berat sekitar 3000 gram. Pertumbuhan rambut bayi semakin menebal dan jari kukunya juga mulai tumbuh. Lapisan pelindung tubuh bayi (vernix caseosa) akan mulai meluruh sehingga keadaan ini membuat air ketuban dalam rahim ibu yang tadinya jernih akan berubah menjadi keruh.
Jika ibu menghubungi petugas kesehatan pada minggu ini biasanya ibu akan diberikan saran untuk menunggu kelahiran bayi sampai dua minggu kedepan jika ibu ingin melakukan proses persalinan normal.

Usia Kehamilan 40 Minggu

Pada umumnya memasuki usia kehamilan 40 minggu ibu sudah melahirkan bayinya. Namun jika ternyata belum melahirkan ibu bisa bersabar menunggu dengan tetap berkonsultasi ke dokter atau bidan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan pada kehamilan. Cairan ketuban akan tetap diproduksi tubuh ibu meski hanya sedikit sampai tibanya waktu persalinan.
Di dalam rahim, bayi ibu juga akan sering menghisap jempol tangannya. Kelakuan bayi ini merupakan salah satu persiapan adaptasi bayi ketika nanti terlahir dan dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) untuk pertama kali.

Jika usia kehamilan ibu memasuki usia kehamilan 41 minggu namun bayi ibu juga belum lahir, maka biasanya akan dilakukan pemeriksaan dan memberikan stimulasi (rangsangan) pada leher rahim ibu memproduksi hormon yang nantinya diharapkan akan memicu proses persalinan pada ibu secara normal. Dan jika ternyata kehamilan ibu sampai memasuki usia 42 minggu, maka biasanya akan dilakukan langkah induksi untuk membantu proses persalinan normal pada ibu. Operasi cesar merupakan langkah terakhir yang dilakukan untuk melakukan persalinan pada ibu jika pada minggu 42 bayi ibu masih belum lahir juga.

Itulah sekilas perkembangan bayi dalam rahim menjelang hari kelahirannya. Penjelasan singkat ini diharapkan akan menambah sedikit wawasan ibu tentang perkembangan janin yang ibu kandung.


Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)