Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal

Image
  Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal Upaya kolaboratif dalam meningkatkan kesehatan maternal dan perinatal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Berikut ini adalah beberapa contoh upaya kolaboratif yang dapat dilakukan: 1.       Kolaborasi antara tenaga medis dan bidan: Tim medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan bidan dapat bekerja sama untuk memberikan pelayanan kesehatan yang holistik kepada ibu hamil dan bayi yang akan lahir. Dengan saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, mereka dapat meningkatkan pemantauan kehamilan, memberikan perawatan prenatal yang tepat, dan menangani komplikasi saat melahirkan. 2.       Kemitraan antara lembaga kesehatan dan masyarakat: Kolaborasi antara fasilitas kesehatan, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan maternal dan perinatal. Misalnya, mengadakan kampanye penyuluhan dan program edukasi di komunitas mengenai perawa

Sesak Nafas Ketika Hamil, Penyebab dan Cara Menanganinya



Sesak Nafas Ketika Hamil, Penyebab dan Cara Menanganinya


Informasi tentang sesak nafas ketika hamil, penyebab dan cara menanganinya biasanya jarang didapatkan oleh ibu hamil dan cenderung disepelekan. Padahal informasi ini sangat penting karena memasuki trimester akhir biasanya ibu akan sering mengalami sesak nafas.
Memang sesak nafas ketika hamil dianggap hal yang umum terjadi terutama karena kondisi perut yang semakin membesar. Walau begitu ibu tetap harus waspada karena dikhawatirkan yang menjadi penyebabnya karena faktor lain seperti penyakit yang berhubungan dengan pernafasan.

Bahayakah Sesak Nafas Ketika hamil

Jika ibu tidak mempunyai riwayat penyakit pernafasan, maka ini merupakan suatu hal yang normal. Banyak yang mengatakan sesak nafas ini disebabkan karena paru-paru tertekan kondisi perut ibu yang semakin besar. Padahal bukan itu yang menjadi penyebabnya.
Saat kehamilan ibu memasuki periode trimester akhir, oksigen bukan hanya dibutuhkan tubuh ibu saja namun juga dibutuhkan janin dalam kandungan ibu. Sehingga proses penyerapan oksigen oleh tubuh jadi meningkat. Hal ini menyebabkan tubuh ibu beradaptasi dengan memproduksi banyak hormon progesteron yang akan merangsang otak untuk menginstruksikan paru-paru untuk menarik nafas lebih dalam sebagai upaya memperoleh oksigen yang banyak. Sehingga hal ini menyebabkan ibu merasa sesak nafas.

Waspadai Sesak Nafas Karena Penyakit

Jika ibu merasakan sesak nafas yang semakin tidak normal atau jika sebelumnya ibu memiliki riwayat penyakit sesak nafas, asma atau pneumonia maka ada baiknya ibu segera berkonsultasi dengan dokter. Selain itu jika kondisi sesak nafas ini datangnya tiba-tiba maka bisa jadi ini merupakan tanda sesak nafas yang disebabkan penyakit.
Sesak nafas juga bisa disebabkan adanya emboli paru yaitu kondisi dimana terjadi gumpalan darah yang menyebabkan tersumbatnya pembuluh darah pada paru-paru. Penyumbatan pembuluh darah ini terjadi karena adanya perubahan mekanisme pembekuan pada darah.
Jika sesak nafas dibiarkan, maka pasokan kebutuhan oksigen tubuh tidak terpenuhi yang berakibat kadar zat besi dalam darah akan menurun. Hal ini tentu saja akan berdampak menjadi gejala awal anemia.
Jika ibu mengalami tanda-tanda sesak nafas seperti sulit bernafas saat rebahan, merasa kekurangan oksigen, dada terasa sakit ketika bernafas, detak jantung tidak beraturan, mungkin juga batuk disertai darah, maka segera periksakan diri ibu ke dokter untuk pemeriksaan dan mendapatkan penanganan lebih lanjut bila diperlukan.

Penanganan Awal Gejala Sesak Nafas

Ketika ibu mulai merasakan sesak saat bernafas, beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk meringankannya diantaranya:
  1. Jika sesak saat sedang beraktifitas, maka istirahatkan dulu tubuh ibu.
  2. Usahakan posisi punggung yang tegak dan pundak ditarik ke belakang sehingga paru-paru terasa lebih lapang.
  3. Selingi dengan gerakan merentangkan tangan ke atas agar tulang rusuk terangkat sehingga udara yang masuk ke paru-paru lebih banyak.
  4. Jika rasa sesak terjadi ketika ibu tidur atau berbaring, maka hindari posisi terlentang karena hanya akan memperparah keadaan. Rubah posisi menjadi menyamping ke sisi kiri.
  5. Sesak nafas bisa disebabkan karena kondisi tubuh kurang bugar. selalu lakukan olahraga ringan ketika hamil untuk menghindari sesak nafas.
  6. Membatasi kenaikan berat badan juga bisa menjadi solusi pencegahan sesak nafas.
  7. Latihan relaksasi membuat ibu lebih tenang dan ibu dapat bernafas dengan teratur.



Ketika sesak nafas itu ibu rasakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika ibu sudah tahu tentang sesak nafas ketika hamil, penyebab dan cara menanganinya. Penanganan dan pencegahan yang benar akan membantu ibu dalam meredakannya.

Comments

Popular posts from this blog

Konsep Cairan dan Elektrolit Tubuh

Makalah Konsep Dasar Teori Air Susu Ibu (ASI)