Tahapan Proses Terjadinya Kehamilan Pada Ibu
Mungkin
banyak yang sudah tahu garis besar tahapan
proses terjadinya kehamilan pada ibu, namun hanya sedikit saja yang tahu
bagaimana detail proses terjadinya kehamilan tersebut. Pengetahuan tentang
terjadinya proses kehamilan bukan hanya untuk orang yang kerkecimpung di dunia
kesehatan khususnya ibu dan anak saja. Tetapi tidak ada salahnya ibu tahu
walaupun ibu bukan seorang tenaga kesehatan.
Pengetahuan
ini penting terutama bagi ibu yang sedang merencanakan program kehamilan.
Karena dengan mengetahui detail prosesnya, secara tidak langsung ibu bisa
merencanakan sendiri program kehamilan untuk ibu.
Yang Tubuh Ibu Persiapkan Menjelang Pembuahan
Yang menjadi
dasar untuk diketahui adalah bahwa ibu hanya memproduksi sel telur pada masa
subur saja, yaitu pada pertengahan periode siklus menstruasi ibu. Misalnya jika
siklus menstruasi ibu adalah 30 hari, maka puncak masa subur ibu adalah pada
hari ke 15. Dua minggu setelah dimulainnya siklus menstruasi ibu, sel telur
yang terdapat dalam folikel akan mengalami proses pematangan oleh ovarium. Dan
satu minggu kemudian sel telur tersebut akan berpindah ke tuba falopi yang mana
ditempat inilah nantinya sel telur ibu akan bertemu dengan sperma yang kemudian
terjadi pembuahan.
Bersamaan
dengan proses matangnya sel telur diminggu kedua siklus menstruasi, rahim ibu
akan dirangsang oleh hormon estrogen untuk membentuk sebuah lapisan jaringan
yang lembut dan tebal sebagai upaya antisipasi datangnya sel telur ibu yang
telah dibuahi sperma sehingga nantinya dapat berkembang menjadi janin.
Yang terjadi Pada Pria Menjelang Pembuahan
Seorang pria
yang subur akan selalu memproduksi ratusan juta bahkan milyaran sperma setiap
waktu. Dalam sekali ejakulasi saja seorang pria akan mengeluarkan sperma
sekitar 350 juta, namun dari jumlah sebanyak itu biasanya hanya satu yang akan
membuahi sel telur ibu dan menjadi janin. Namun jika ibu memiliki sel telur
yang matang lebih dari satu maka jumlah sperma yang membuahi juga akan lebih
dari satu dan inilah yang menyebabkan kehamilan bayi kembar.
Setiap sel
sperma mengandung tipe kromosom yang berbeda-beda, ada yang bertipe X dan ada
yang bertipe Y. Namun sel telur yang ibu produksi semuanya mengandung kromosom
bertipe X. Jika kromosom yang dibawa sperma bertipe Y dan bertemu sel telur X
maka akan menghasilkan anak laki-laki, sedangkan jika sperma mengandung
kromosom X dan bertemu sel telur yang mengandung kromosom X juga maka akan
menghasilkan anak perempuan.
Proses Pembuahan Sperma pada Sel Telur
Awal mula
proses pembuahan dimulai ketika ibu dan pasangan menikmati hubungan badan.
Ketika laki-laki mencapai orgasme maka akan keluar keluar air mani yang berisi
ratusan juta sperma yang kemudian akan masuk kedalam organ intim ibu. Bersamaan
dengan orgasme yang ibu rasakan, ibu juga akan mengalami kontraksi yang lembut
pada rahim yang mana akan membantu sperma untuk tetap hidup dan mencapai sel
telur dalam tuba falopi. Namun jika ternyata sel telur belum turun ke tuba
falopi maka sperma tersebut dapat bertahan dalam rahim selam tujuh hari.
Jika salah
satu sperma sudah mencapai sel telur dan berhasil menembus cangkangnya, maka
hal ini menjadi tanda awal dari proses pembuahan. Lalu kemudian sel telur akan
akan berubah bentuk yang akan menyebabkan sperma lain yang datang selanjutnya
tidak bisa menembus cangkang untuk membuahinya. Telur yang telah dibuahi
disebut zigot.
Proses Setelah Pembuahan Sel Telur
Setelah
proses pembuahan terjadi, zigot akan melakukan pembentukan sel-sel baru yang
kemudian akan berpindah dari tuba falopi ke rahim ibu. Selama proses
perpindahan tersebut, setiap sel-sel yang baru terbentuk tersebut akan
mengalami proses pembelahan diri hingga jumlah sel tersebut terus meningkat dan
mencapai angka ratusan dan membentuk embrio. Setibanya di rahim ibu, embrio
tersebut akan melakukan implantasi atau proses penanaman diri embrio tersebut
di dinding rahim ibu sebagai awal dari perkembangan janin di rahim ibu.
Saat proses
implantasi embrio, ada beberapa kasus ibu akan mengalami pendarahan ringan,
namun biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari saja. Proses implantasi
juga menyebabkan dinding rahim akan menguat, selain itu leher rahim akan
tertutup oleh cairan dan menjadikan lingkungan rahim menjadi layak untuk
memulai perkembangan bayi. Namun ada beberapa kasus dimana zigot yang berubah menjadi
embrio tetap berada dalam tuba falopi dan tidak berpindah menuju rahim,
sehingga proses kehamilan terjadi di luar rahim atau biasa disebut kehamilan
ektopik.
Diagnosis Awal Kehamilan Ibu
Setelah
proses implantasi embrio ke rahim maka akan muncul pula hormon yang akan
menjadi sumber nutrisi bagi perkembangan sel telur yang disebut hormon
Chorionic Gonadotropin atau biasa disingkat hCG. Hormon ini diproduksi oleh sel
pembentuk plasenta selama masa kehamilan ibu. Karena hormon ini muncul hanya
pada saat ibu mengalami proses pembuahan, maka kehadirannya juga dijadikan
sebagai pertanda untuk mengetahui kehamilan dalam dunia medis.
Pada waktu
11-14 hari setelah proses pembuahan, hormon ini hanya dapat dicek melalui kadar
darah. Namun setelah 14 hari biasanya akan bisa dicek melalui test urine
menggunakan testpack. Idealnya pemeriksaan kehamilan dengan tespack dilakukan
pada minggu ke 8-11 setelah proses pembuahan terjadi, karena pada waktu ini
kadar hormon hCG sedang mencapai puncaknya.
Selain
dengan menggunakan testpack, kehamilan ibu juga bisa dipastikan melalui
pemeriksaan USG oleh dokter. Dan setelah kehamilan ibu dipastikan, sekarang
giliran ibu untuk menjaga awal masa kehamilan ibu agar tetap sehat.
Itulah
sekilas mengenai tahapan proses
terjadinya kehamilan pada ibu yang cukup singkat. Mudah-mudahan akan
memberi wawasan baru bagi ibu mengenai awal mula terjadinya kehamilan pada ibu.
Comments
Post a Comment